LARUTAN ASAM BASA
Larutan dapat dibedakan ke dalam 3 golongan, yaitu :
· Bersifat Asam
· Bersifat Basa
· Bersifat Netral
Sifat larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam – basa, yaitu zat – zat warna yang akan menghasilkan warna berbeda dalam larutan asam dan basa.
Indikator | Larutan Asam | Larutan Basa | Larutan Netral |
Lakmus Merah (LM) Lakmus Biru (LB) Metil Merah (MM) Metil Orange (MO) Fenolftalein (pp) | Merah Merah Merah Merah Tidak berwarna | Biru Biru Kuning Kuning Merah | Merah Biru Kuning Kuning Tidak berwarna |
I. Teori Asam Basa Arrhenius
1. Asam : zat yang dalam air menghasilkan ( melepaskan ) Ion H+.
Reaksi ionisasi asam dirumuskan :
HxA (aq) xH+ (aq) + Ax- (aq) ( x = valensi asam )
Contoh :
HCl H+ + Cl-
H2SO4 2 H+ + SO42-
CH3COOH H+ + CH3COO-
Sifat Asam :
· Rasanya asam
· Menghasilkan ion H+
· Lakmus biru menjadi merah
· Korosif
· pH <>
2. Basa : Zat yang dalam air menghasilkan ion OH-
Reaksi ionisasi basa dirumuskan :
L(OH)y(aq) Ly+ (aq) + y OH- (aq) ( y = valensi basa )
Contoh :
NaOH (aq) Na+ + OH-
Mg(OH)2 Mg2+ + 2 OH-
Sifat Basa :
· Rasanya pahit
· Menghasilkan ion OH-
· Lakmus merah menjadi biru
· Bersifat kaustik (merusak kulit)
· pH > 7
II. Konsep pH, pOH, dan pKw
Derajat keasaman (pH) larutan / tingkat larutan.
Derajat (tingkat) keasaman bergantung pada [ H+] dalam larutan, pH dibaca ” pangkat hidrogen / eksponen hidrogen ”.
1. Konsep pH
Nilai pH sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+.
pH = - log [H+]
Persamaan :
Makin besar nilai [H+], maka makin kecil nilai pH.
Jika [H+] = 1 . 10-n, maka pH = n
Jika [H+] = x . 10-n, maka pH = n – log x
Jika pH = n, maka [H+] = 10-n
2. Konsep pOH
pOH = - log [
3. Tetapan Kesetimbangan Air ( Kw)
Air merupakan elektrolit sangat lemah yang dapat terionisasi menjadi ion H+ dan ion OH-. Reaksi kesetimbangan :
H2O (ℓ) H+(aq) + OH- (aq)
Kc =
Karena H2O dianggap konstan, maka hasil kali Kc dengan [H2O] disebut Tetapan Kesetimbangan Air (Kw).
Kw = [H+] [
Harga Kw bergantung suhu.
4. Hubungan [H+] dengan [OH-]
Dalam air murni [H+] = [
Karena : Kw = [H+] [OH-]
Maka : = [H+] = [OH-]
Pada suhu kamar (250C), harga Kw = 10-14.
Jadi : [H+] = [OH-] = √1 . 10-14 = 10 -7 mol /L
· Dalam larutan berair : [H+] [OH-] = Kw
· Dalam air murni (larutan netral) : [H+] = [OH-]
· Dalam larutan asam : [H+] > [OH-]
· Dalam larutan Basa : [H+] < [OH-]
5. Hubungan pH dengan pOH
Dapat diturunkan dari persamaan tetapan kesetimbangan air (Kw).
Kw = [H+] [OH-]
- log Kw = - log {[H+] {OH-] }
- log Kw = ( – log [H+]) + ( - log [OH-]}
Dengan p = - log , maka :
pKw = pH + pOH
pH + pOH = pKw
Atau :
Pada suhu kamar, harga Kw = 1 . 10-14, maka pKw = 14. Jadi :
· Dalam larutan yang bersifat netral : pH = pOH = 7
· Dalam larutan yang bersifat asam : pH <>
· Dalam larutan yang bersifat basa : pH > 7
III. Kekuatan Asam
Ditentukan oleh banyaknya ion H+ dalam larutannya :
1. Derajat Ionisasi (α)
α =
Harga α adalah 0 < α <>
Elektrolit kuat, α = 1, mendekati 1
Elektrolit lemah, α <>
2. Asam Kuat
Zatnya terurai sempurna menjadi ion – ionnya.
Reaksi ionisasi :
HxA xH+ + Ax- (α = 1)
[H+] = x . [Ma]
Maka :
Dimana :
X = valensi asam
Ma = konsentrasi asam.
Contoh asam kuat : HCl, H2SO4, HNO3, HClO4,
Contoh Soal :
Tentukan [H+] dalam larutan berikut :
b. 10 L larutan HCl 0,1M
c. 75 mL larutan H2SO4 0,015 M
d. 6,3 gram HNO3 (Mr = 63) dalam larutan sebanyak 200 mL.
Jawab:
a. HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
[H+] = 1. 0,1
= 0,1 M
b. .................
3. Asam Lemah
Zatnya terionisasi sebagian dalam larutannya.harga α = 0 < α <>
b. Tetapan Ionisasi Asam (Ka)
Reaksi ionisasi merupakan reaksi kesetimbangan. Secara umum, ionisasi asam lemah valensi satu dapat dirumuskan :
HA(aq) H+(aq) + A-(aq)
Ka =
Karena : [H+} = [A-], maka :
Ka =
[H+]2 = Ka. Ma
[H+] =
Dimana :
Ka = Tetapan ionisasi asam
Ma = Konsentrasi asam
Makin besar Ka, makin kuat asam.
Contoh asam lemah valensi 1 : HCN, HF, HCOOH, CH3COOH
c. Hubungan Tetapan Ionisasi Asam (Ka) dengan derajat ionisasi (α)
α =
α =
jumlah zat terion : Ma. α
Reaksi ionisasi asam lemah :
HA(aq) H+(aq) + A- (aq)
Mula – mula : Ma - -
Reaksi : Ma. α Ma. α Ma. α
Setimbang: Ma(1-α) Ma. α Ma. α
Dengan menganggap 1-α = 1, maka persamaan :
Ka =
Ka =
Ma.α . Ma.α
Ma(1-α)
Ka =
Ma2. α2
Ma
α =
[H+] juga dapat dirumuskan :
[H+] = Ma . α
Contoh Soal :
1. Tentukan [H+] dari 1 L CH3COOH 0,1 M (Ka = 1,8 x 10-5)
2. Tentukan [H+] dari 2,7 gram HCN (Mr = 27) dilarutkan dalam air hingga volumenya 1000 mL (Ka = 4,9 x 10-10)
d. Asam Lemah Polivalen ( asam lemah bervalensi banyak)
Contoh : H2S, H2CO3, H3PO4
Tahap 1 :
H2SO4(aq) H+(aq) + HS-(aq)
Ka1 =
= 8,9 x 10-8
Tahap 2 :
HS-(aq) H+(aq) + S2-(aq)
Ka2 =
= 1,2 x 10-13
[H+] =
Karena harga Ka2 lebih kecil dari Ka1, maka untuk perhitungan asam lemah polivalen :
IV. Kekuatan Basa
1. Basa Kuat
Reaksi ionisasi :
L(OH)y(aq) Ly+(aq) + y OH-(aq)
[OH-] = y . Mb
Dimana :
y = valensi basa
Mb = konsentrasi basa
Contoh basa kuat :
NaOH, KOH, Ba(OH)2, Ca(OH)2
Contoh Soal :
Tentukan [OH-] dalam larutan berikut :
a. 10 mL larutan NaOH 0,05 M
b. 20 mL larutan Ca(OH)2 0,015 M
2. Basa Lemah
Reaksi ionisasinya basa valensi satu:
LOH(aq) L+(aq) + OH-(aq)
Kb =
Karena [L+] = [OH-] maka :
[OH]2 = Kb. [LOH]
[
Hubungan Kb dengan α
[ α =
dan
Contoh Soal :
Tentukan [OH-] dari 5,1 gram NH3 (Mr = 17) dilarutkan dalam air hingga 750 mL. (Kb NH3 = 1 x 10-5)
V. Perhitungan dan Pengukuran pH
1. Perhitungan pH :
a. Asam kuat
[H+] = x . Ma
b. Asam lemah pH = - log [H+]
[H+] =
[H+] = Ma . α
c. Basa kuat
[OH-] = y . Mb
d. Basa lemah pOH = - log [OH-]
[OH-] = pH = pKw - pOH
[OH-] = Mb . α
Soal – soal :
Tentukan pH larutan berikut :
1. 20 mL larutan H2SO4 0,02 M
2. 10 mL larutan HCOOH 0,01 M (Ka = 1,8 x 10-4)
3. 100 mL larutan HF 0,1 M (α = 0,08)
4. 3,7 gram Ca(OH)2 dilarutkan dalam 5 L larutan (Mr = 74)
5. 100 mL larutan NH4OH 0,4 M (Kb = 1 x 10-5)
6. Tentukan Ka HX jika larutan HX 0,1 M mempunyai pH = 3.
7. Jika asam lemah HA 0,1 M mempunyai pH sama dengan larutan HCl 0,001 M. Tentukan Ka asam lemah HA tersebut !
8. Larutan NH4OH mempunyai pH = 11 dan Kb = 1 x 10-5. Tentukan Mb NH4OH.!
2. pH pengenceran larutan :
Contoh Soal :
Tentukan pH larutan, jika 100 mL larutan HCl 0,1 M ditambah 900 mL air !
Jawab :..........
3. pH campuran asam, dengan asam2.
[H+] campuran =
4. pH campuran basa, dengan basa2.
[OH-] campuran =
VI. Reaksi Asam dengan Basa ( Reaksi Netralisasi )
Asam + Basa Garam + Air
HxA + L(OH)y LxAy + H2O
Contoh :
HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(ℓ)
pH campuran asam dengan basa :
1. Jika asam kuat yang sisa
[H+] campuran =
Atau :
Ma sisa =
mol sisa asam
volume total
[H+] campuran = x . Ma sisa
2. Jika basa kuat yang sisa :
[
Atau :
Mb sisa =
mol sisa basa
volume total
[
Contoh Soal :
1. 50 mL larutan HCl 0,2 M ditambah 50 mL larutan HCl 0,8 M. Tentukan pH larutan !
2. 100 mL larutan H2SO4 0,2 M direaksikan dengan 100 mL larutan NaOH 0,2 M. Tentukan pH campuran !
Soal – soal :
Tentukan pH larutan berikut :
1. Jika 10 mL larutan CH3COOH 0,1 M diencerkan sehingga tepat 1 L (Ka = 1 x 10-5).
2. Jika 10 mL larutan larutan KOH 0,2 M ditambah 90 mL air.
3. 100 mL larutan H2SO4 0,004 M dicampur dengan 100 mL larutan HCl 0,012 M.
4. 100 mL larutan HCl yang mempunyai pH = 1 dicampur dengan 100 mL yang mempunyai pH = 2.
5. 100 mL larutan HCl 0,02 M dicampur dengan 100 mL larutan CH3COOH 0,02 M (Ka = 1 x 10-5).
6. 50 mL larutan NH3 0,1 M dicampur dengan 50 mL larutan NaOH 0,1 M (Kb = 1 x 10-5)
7. 50 mL larutan H2SO4 0,005 M dicampur dengan 50 mL larutan KOH 0,05 M.
8. 15 L larutan HNO3 0,01 M dicampur dengan 5 L larutan Ca(OH)2 0,02 M.
VII.Indikator Asam Basa
Trayek perubahan warna dari beberapa indikator :
Indikator | Trayek perubahan warna | Perubahan Warna |
MO MM BTB PP | 2,9 – 4,0 4,2 – 6,3 6,0 – 7,6 8,3 – 10,0 | merah – kuning merah – kuning kuning – biru tak berwarna – merah |
Menentukan pH dengan beberapa indikator :
a. Indikator universal.
b. pH meter
VIII. Teori Asam Basa Bronsted – Lowry
1. Asam dan Basa menurut Bronsted – Lowry
Asam : senyawa yang dapat melepaskan proton (H+) / donor proton.
Basa : senyawa yang dapat menerima proton (H+) / akseptor proton.
2. Pasangan asam dan basa konjugasi
Asam H+ + Basa konjugasi
Basa + H+ Asam konjugasi.
Contoh :
HCl H+ + CL-
NH3 + H+ NH4+
Zat / spesi dapat bersifat sebagai asam (donor proton ) dan sebagai basa (akseptor proton), maka zat tersebut bersifat ampiprotik (amfoter)
3. Reaksi asam – basa konjugasi.
Asam -1 + Basa -2 Basa-1 + Asam -2
HCl + NH3 CL- + NH4+
H2O + CO32-
CH3COOH + H2O CH3COO- + H3O+
Soal – soal :
1. Tulis rumus asam konjugasi dari spesi berikut :
a. CH3COOH
b. NH3
c. HSO4-
2. Tulis rumus basa konjugasi dari spesi berikut :
a. NH3
b. H2O
c. NH4+
d. CH3COH
3. Tentukan pasangan asam – basa konjugasi dalam reaksi asam – basa berikut :
a. HCO3- + NH4+ 2SO3 + NH3
b. CH3COOH + H2SO4 CH3COOH2 + HSO4-
c. CH3COOH + H2O CH3COO- + H3O+
d. CH3COO- + H2O H3COOH + OH-
IX. Teori Asam basa Lewis
Asam : Akseptor (menerima) pasangan elektron.
Basa : Donor (melepaskan) pasangan elktron.
Contoh :
NH3 + H+ NH4+
x o x o
H H +
ox ox
H N + H+ H N H
H H
Basa asam
No comments:
Post a Comment