SKL-8
Memahami karakteristik unsur-unsur penting, terdapatnya di alam, pembuatan dan kegunaanya.
Konsep 2
Mendeskripsikan sifat unsur golongan tertentu.
5. Unsur-unsur perioda 3 SPU: Na Mg Al Si P S Cl Ar
Dari kiri ke kanan kofigurasi elektron valensinya,
Na 3s1; 
Mg 3s2; 
Al 3s2 3px1; 
Si 3s2 3px1 3py1;
P 3s2 3px1 3py1 3pz1; 
S 3s2 3px2 3py1 3pz1;
Cl 3s2 3px2 3py2 3pz1;
Ar 3s2 3px2 3py2 3pz2.
Dari
 konfigurasi elektron di atas, dapat disimpulkan bahwa energi ionisasi 
pertama, yaitu energi yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron 
yang terikat paling lemah, dari Na ke Mg naik, namun Al turun, karena 
elektron pada 3px1 lebih mudah lepas daripada ns2. Dari Al menuju Si dan
 P naik, kemudian turun pada S, karena elektron pada P setengah penuh 
sehingga lebih stabil dari S. Setelah S terus naik menuju Cl dan Ar. Ar 
tertinggi karena orbitalnya terisi penuh. Jadi energi ionisasi pertama 
dari kiri ke kanan dalam perioda cenderung naik yang berarti bahwa 
unsur-unsur tsb. makin sulit melepas elektron. Oleh karena itu, daya 
reduksi terkuat adalah Na.
Akibat
 dari sifat di atas, maka klor yang energi ionisasinya relatif besar, 
sedangkan jumlah elektron valensinya 7, maka untuk mencapai kestabilan, 
lebih mudah menangkap 1 elektron menjadi oktet sehingga isoelektronik 
dengan gas mulia terdekat, Ar. Mengingat keelektronegatifannya relatif 
besar, maka klor cenderung membentuk anion klorida, Cl-. Dapat 
disimpulkan bahwa dalam perioda 3, daya oksidasi terkuat adalah klor.
Melihat
 strukturnya, Na Mg Al adalah kristal logam, Si kristal kovalen, sedang 
P4 S8 Cl2 Ar memiliki struktur molekul sederhana. Akibatnya, titik leleh
 dan titik didih unsur-unsur ini naik dari Na hingga Si, turun dengan 
drastis ke P4. P4 s.d. Ar titik leleh dan titik didih relatif rendah. 
Maka pada suhu kamar, Na s.d. S8 padat, namun P4 dan S8 mudah meleleh 
dan Cl2 serta Ar berupa gas.
Na
 s.d. Al logam, namun Al amfoter; Si s.d. Ar non logam, dan Si bersifat 
semi logam. Amfoter artinya dapat bereaksi dengan asam kuat maupun basa 
kuat. Sedang semi logam karena memiliki sifat semi konduktor baik 
hantaran kalor maupun listrik.
Reaksi
 dengan gas oksigen membentuk Na2O MgO oksida basa; Al2O3 amfoter; SiO2,
 P2O3 P2O5, SO2 SO3, Cl2O s.d. Cl2O7 oksida asam. Oksida basa dalam air 
membentuk basa, NaOH basa kuat; Mg(OH)2 basa lemah; oksida asam 
membentuk asam, kecuali SiO2 sukar larut dalam air; H3PO3 dan H3PO4 asam
 lemah; H2SO3 asam lemah, H2SO4 asam kuat; HClO s.d. HClO4, HClO4 asam 
kuat.
Mengapa
 NaOH sifat basanya lebih kuat dibanding Mg(OH)2? Jari-jari Na lebih 
besar, daya tariknya terhadap O lebih lemah, sehingga ikatan O-H lebih 
kuat, derajat ionisasi menjadi Na+ dan OH- lebih besar.
 
Mana
 yang lebih kuat sifat asamnya, H2SO4 atau HClO4? Perhatikan jari-jari 
atom S dan Cl sebagai atom pusat. Cl jari-jarinya lebih kecil, sehingga 
ikatan Cl - O lebih kuat, akibatnya ikatan O - H lebih lemah, derajat 
ionisasi lebih besar. Oleh karena itu asam HClO4 lebih kuat.
Sifat keamfoteran Al terjadi pada logam, oksida, dan hidroksidanya. 
2Al(s) + 6HCl(aq) --> 2AlCl3(aq) + 3H2(g)
2Al(s) + 2NaOH(aq) + 2H2O(l) --> 2NaAlO2(aq) + 3H2(g)
Al2O3(s) + 6HCl(aq) --> 2AlCl3(aq) + 3H2O(l)
Al2O3(s) + 2NaOH(aq) --> 2NaALO2(aq) + H2O(l)
2Al(OH)3(s) + 6HCl(aq) --> 2AlCl3(aq) + 6H2O(l)
Al(OH)3(s) + NaOH(aq) --> NaAlO2(aq) + 2H2O(l)
P4
 memiliki 2 alotrop (struktur berbeda) yaitu merah dan putih; S8 juga 2,
 rombis dan monoklin. Molekul S8 stabil, maka dapat terdapat bebas di 
alam disamping sebagai sulfida dan sulfat. Fosfor untuk pupuk fosfat, 
dicampur dengan pupuk lain menjadi pupuk majemuk NPK. Sulfur banyak 
digunakan untuk penawar racun dan sabun.
SKL-8
Memahami karakteristik unsur-unsur penting, terdapatnya di alam, pembuatan dan kegunaanya
Konsep 2
Mendeskripsikan sifat unsur golongan tertentu
4. Logam alkali tanah: Be Mg Ca Sr Ba
Logam-logam
 ini kurang reaktif dibanding alkali, karena elektron valensinya ns2 
(golongan IIA) sedang alkali ns1 (golongan IA). Jari-jari atom IIA lebih
 kecil, maka energi ionisasinya lebih besar dibanding IA. Sifat logamnya
 bervariasi, Be logam amfoter, Mg membentuk basa lemah, Ca Sr Ba 
membentuk basa kuat, walaupun lebih kuat alkali. Jari-jari atom dari Be 
s.d. Ba makin besar, energi ionisasinya makin kecil, maka Ba paling 
mudah bereaksi. Reaksi dengan oksigen yang berlebih dapat membentuk 
peroksida. 
2 Ba(s) + O2(g) --> 2 BaO(s)
Ba(s) + O2(g) --> BaO2(s)
Oksidanya di udara bereaksi dengan CO2(g) membentuk karbonat dan dalam air menjadi larutan basa.
BaO(s) + CO2(g) --> BaCO3(s)
BaO(s) + H2O(l) --> Ba(OH)2(aq)
Seperti
 halnya logam alkali, alkali tanah dapat bereaksi dengan air membentuk 
basa. Be paling sulit bereaksi, Mg dapat bereaksi dengan air panas, Ba 
paling mudah bereaksi. Telah disinggung di atas bahwa basa alkali tanah 
sifatnya bervariasi. Kelarutannya dalam air, Be(OH)2 dan Mg(OH)2 sukar 
larut, Ba(OH)2 paling mudah larut.
Ba(s) + H2O(l) --> Ba(OH)2(aq) + H2(g)
Sifat keamfoteran Be(OH)2.
Be(OH)2(s) + HCl(aq) --> BeCl2(aq) + H2O(l)
Be(OH)2(s) + 2 NaOH(aq) --> Na2BeO2(aq) + 2 H2O(l)
Bereaksi
 dengan H2(g) membentuk hidrida dan dengan nitrogen membentuk nitrida. 
Sebenarnya N2(g) ikatannya sangat kuat, namun jika Mg dibakar di udara 
membentuk oksida dengan melepas energi sangat besar yang mampu 
memutuskan ikatan N2. Mg3N2 yang terbentuk dalam air menjadi Mg(OH)2 dan
 NH3(g).
Ba(s) + H2(g) --> BaH2(s)
Mg(s) + O2(g) --> MgO(s) + energi (cahaya berkilau)
Mg(s) + N2(g) --> Mg3N2(s)
Mg3N2(s) + H2O(l) --> Mg(OH)2(s) + NH3(g)
Dengan unsur non logam dapat bereaksi membentuk garam, namun lebih lambat dibanding logam alkali.
Ba(s) + Cl2(g) --> BaCl2(s)
Senyawa garamnya banyak yang sukar larut, yang penting diantaranya garam-garam karbonat, sulfat, oksalat, dan kromat. 
Pada
 analisis kualitatif, yaitu uji kation didasarkan pada reaksi 
pengendapan. Uji Mg2+(aq) dengan NaOH(aq); Ca2+(aq) dengan C2O42-(aq); 
Sr2+(aq) dengan CO32-(aq); dan Ba2+(aq) dengan SO42-(aq) dan CrO42-(aq).
 Semua membentuk endapan putih, kecuali BaCrO4(s) kuning.
Mg2+(aq) + OH-(aq) --> Mg(OH)2(s)
Ca2+(aq) + C2O42-(aq) --> CaC2O4(s)
Sr2+(aq) + CO32-(aq) --> SrCO3(s)
Ba2+(aq) +SO42-(aq) --> BaSO4(s)
Ba2+(aq) + CrO42-(aq) --> BaCrO4(s)
Pada
 uji nyala kationnya, Be dan Mg panjang gelombang spektrumnya jatuh pada
 sinar tak tampak, maka nyalanya tidak berwarna, sedang Ca dan Sr merah,
 Ba hijau.
Ion-ion
 Mg2+(aq) dan Ca2+(aq) banyak terkandung dalam air sadah. Anion 
HCO3-(aq) terdapat dalam air sadah sementara sedang sadah tetap 
mengandung anion Cl-(aq) dan SO42-(aq). Air sadah meliputi air sumur, 
air sungai, dan air kali. Jika air ini digunakan untuk mencuci pakaian 
atau digunakan untuk industri, akan merugikan, karena menimbulkan 
endapan yang akan mengotori pakaian dan menyumbat pipa-pipa pabrik. 
Untuk melunakkan sadah sementara, air ybs. dapat dipanaskan saja atau 
sumurnya dimasuki gamping.
Ca(HCO3)2(aq) --> CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)
CaO(s) + H2O(l) --> Ca(OH)2(aq)
Ca(HCO3)2(aq) + Ca(OH)2(aq) --> 2CaCO3(s) + 2H2O(l)
Sadah tetap dapat menggunakan soda, Na2CO3.
CaCl2(aq) + Na2CO3(aq) --> CaCO3(s) + 2 NaCl(aq)
 
SKL-8 
Memahami karakteristik unsur-unsur penting, terdapatnya di alam, pembuatan dan kegunaanya.
Konsep 2 
Mendeskripsikan sifat unsur golongan tertentu
3. Logam alkali: Li Na K Rb Cs Fr 
Konfigurasi
 elektron valensinya ns1; jadi dalam bereaksi hanya melepas 1 elektron. 
Energi ionisasinya relatif kecil. Karena itu merupakan reduktor kuat. 
Logam yang tergolong penting adalah Li Na dan K. K sifat reduktornya 
terkuat. Logam-logam ini dinamakan alkali yang berarti basa kuat, karena
 logam itu pembentuk basa kuat, lebih kuat dibanding logam alkali tanah.
 Logam-logam ini lunak, mudah diiris dengan pisau, kalium terlunak. 
Sangat aktif, mudah teroksidasi oleh gas oksigen di udara dan air; 
reaksinya eksoterm. Oleh karena itu tidak dapat disimpan begitu saja, 
atau langsung dimasukkan ke dalam botol kaca. Penyimpanannya dalam 
minyak tanah, yang mengandung sedikit oksigen terlarut sedang air tidak 
bercampur dengan minyak.
Reaksi logam alkali dengan oksigen sbb.
4 Na(s) + O2(g) --> 2 Na2O(s)
Oksida tersebut terus akan bereaksi dengan CO2 di udara membentuk karbonat. 
Na2O(s) + CO2(g) --> Na2CO3(s)
Dalam oksigen berlebihan, logam alkali membentuk senyawa peroksida, yaitu senyawa oksida yang kelebihan oksigen.
2 Na(s) + O2(g) --> Na2O2(s)
Kalium
 memiliki kereaktifan lebih besar, sehingga dengan oksigen berlebihan, 
selain membentuk peroksida juga dapat membentuk superoksida, KO2.
2 K(s) + O2(g) --> K2O2(s)
K(s) + O2(g) --> KO2(s)
Alkali dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrida.
2 Na(s) + H2(g) --> 2 NaH(s)
Pada pembahasan kereaktifan halogen, alkali langsung dapat bereaksi dengan halogen membentuk garam.
2 Na(s) + Cl2(g) --> 2 NaCl(s) 
Dengan
 air, logam alkali membentuk basa kuat dan gas hidrogen. Terbentuknya 
larutan basa ini dapat dibuktikan dengan menambahkan 1-2 tetes indikator
 phenolphtalein (PP) ke dalam air sebelum sedikit Na(s) dimasukkan. 
Hati-hati memasukkan logam Na. Lebih aman jika meletakkan Na sebutir 
beras di atas kertas saring yang telah disiapkan di atas permukaan air. 
Terjadi suara berdesis, butiran Na bergerak di air yang ada di atas 
kertas saring, mungkin timbul api pada kertas yang terkena Na. Asap yang
 terjadi menunjukkan adanya H2(g), sedang warna larutan menjadi merah 
menunjukkan adanya ion OH-(aq).
2 Na(s) + 2 H2O(l) --> 2 NaOH(aq) + H2(g)
Untuk
 memahami reaksi di atas, ingatlah terhadap sifat air, bila terionisasi 
membentuk H+(aq) dan OH-(aq). Atau Anda dapat menalarnya dari awal 
terjadinya reaksi. Air sebagai molekul polar, kutub negatif O 
bertumbukan dengan Na(s), maka satu ikatan OH dari air putus, terjadi 
ion H+ dan OH-. Atom-atom Na di bagian permukaan melepaskan diri dari 
ikatan logamnya, menjauh dari padatannya dan mengalami sublimasi 
membentuk Na(g). Kemudian Na(g) melepaskan elektron menjadi ion Na+ dan 
ion H+ menangkap elektron menjadi gas H2. Ion-ion Na+(aq) dan OH-(aq) 
umumnya ditulis sebagai NaOH(aq). Apabila Anda memahami sifat-sifat 
dasar partikel, serta membiasakan diri untuk menalar sesuatu secara 
tuntas dibanding sekedar hafal, tentulah Anda dapat merunut 
konsep-konsep yang telah saling terkait satu sama lain bagaikan peta di 
dalam pikiran.
2 H2O(l) --> 2 H+(aq) + 2 OH-(aq)
2 Na(s) --> 2 Na(g)
2 Na(g) --> 2 Na+(g) + 2 e
2 H+(aq) + 2 e --> H2(g)
2 Na+(g) --> 2 Na+(aq)
-----------------------------------------------------------------------
2Na(s) + 2H2O(l) --> 2Na+(aq) + 2OH-(aq) + H2(g) atau
2Na(s) + 2H2O(l) --> 2NaOH(aq) + H2(g)
Di
 laboratorium kimia, jika suatu kerja praktik memerlukan NaOH(aq), maka 
membuatnya harus sesaat sebelum digunakan, karena akan cepat rusak, 
bereaksi dengan CO2 di udara dalam botol membentuk Na2CO3(aq). Sehingga 
molaritas NaOH(aq) yang tertulis pada label botol sering tidak sesuai. 
2 NaOH(aq) + CO2(g) --> Na2CO3(aq) + H2O(l)
Na(s)
 dibuat melalui elektrolisis lelehan NaCl dengan elektroda inert. Karena
 titik leleh NaCl tinggi, maka CaCl2 dicampurkan sebagai penurun titik 
leleh. Sebenarnya, elektrolisis NaCl(aq) lebih mudah dilakukan, karena 
NaCl(s) mudah larut dalam air. Namun, jika elektrolisis menggunakan 
larutan, ion Na+(aq) tidak dapat tereduksi menjadi Na. Hal ini karena Eo
 reduksi H2O(l) lebih besar dari Eo reduksi Na+(aq).
2 NaCl(l) --> 2 Na+(l) + 2 Cl-(l)
Katoda (-) 2 Na+(l) + 2e --> 2 Na(l)
Anoda (+) 2 Cl-(l) --> Cl2(g)
-----------------------------------------------
2 NaCl(l) --> 2 Na(l) + Cl2(g)
Di
 laboratorium, untuk meneliti kandungan mineral dari suatu batuan, 
dilakukan analisis kualitatif baru kemudian kuantitatif. Analisis 
kualitatif ditujukan untuk mengetahui jenis kation dan anion, sedang 
analisis kuantitatif untuk menentukan kadar zat dalam batuan tersebut. 
Sebelum analisis kualitatif, biasanya dilakukan uji pendahuluan, yaitu 
uji nyala. Cara ini digunakan untuk mendapatkan gambaran umum tentang 
jenis kation yang mungkin terdapat dalam suatu batuan. Pada uji nyala, 
diambil sebagian kecil batuan, kemudian dikenakan api. Jika batuan itu 
mengandung Li, warna nyalanya merah, natrium kuning, dan kalium ungu. 
Jika Anda mengambil garam padat LiCl, NaCl, dan KCl, kemudian diuji 
nyalanya, Anda dapat melihat warna nyala yang berbeda di atas. Mengapa 
warna nyala itu berbeda-beda?
 
Pada
 saat Anda belajar struktur atom, menurut Niels Bohr jika suatu elektron
 menyerap energi, akan mengalami eksitasi berpindah ke tingkat energi 
yang lebih tinggi. Karena di tempat yang baru elektron itu tidak stabil,
 maka kembali ke tingkat energi semula, dengan memancarkan sejumlah 
energi yang diserapnya. Pancaran itu berupa spektrum dengan panjang 
gelombang tertentu. Spektrum dengan warna berbeda menunjukkan bahwa 
jarak antar tingkat energi yang ditempuh oleh loncatan elektron juga 
berbeda. Hal ini menunjukkan kekhasan atom unsur ybs. 
Senyawa
 penting diantaranya NaCl.NaIO3 garam dapur beryodium, NaBr untuk obat 
penenang, NaOCl pemutih pakaian, Na2CO3 soda untuk melunakkan sadah 
tetap, NaHCO3 soda kue untuk mengembangkan kue dan untuk minuman 
berkarbonasi, NaOH soda api untuk keperluan laboratorium, untuk membuat 
sabun garam stearat. Asam stearat adalah asam lemak jenuh berasal dari 
lemak hemani, yaitu tristearin sebagai trigliserida.