Unsur
 yang merupakan komponen dasar penyusun materi, ditemukan di alam dalam 
bentuk unsur, senyawa, maupun campurannya baik di kerak bumi, air, dan 
atmosfer. Untuk dapat mengekstrak dan mengolahnya di perlukan pemahaman 
sifat-sifat unsur.
Kerak bumi
 adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu 
kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar
 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km.
Unsur-unsur
 kimia utama pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon 
(Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) 
(3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km.
Para
 ahli dapat merekonstruksi lapisan-lapisan yang ada di bawah permukaan 
bumi berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap seismogram yang 
direkam oleh stasiun pencatat gempa yang ada di seluruh dunia.
Unsur 
 |    
Kelimpahan di Indonesia 
 |    
Keterangan 
 |   
Besi 
 |    
Lampung,   Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Cilacap, Ujung Kulon,   Sulawesi Tengah. 
 |    
Industri   besi di Cilegon memproduksi besi beton, besi baja, besi lempengan, dan pelat   besi. 
 |   
Aluminim 
(Bijih bauksit) 
 |    
Pulau   Bintan (Riau),Tayan (Kalimantan Selatan) 
 |    
Penambangan
   bijih bauksit di Pulau Bintan dilakukan sejak tahun 1935. bauksit 
diolah   menjadi batangan dan lembaran al, untuk pasar dalam negeri 
maupun ekspor.   Masalah cadangan bauksit di Bintan yang semakin menipis
 teratasi dengan   ditemukannya bauksit di Tayan dan penambangannya 
dimulai tahun 2004. bauksit   ini akan diolah menjadi Al dengan kualitas
 non-ekspor (kadar Al <40 span="span">40> 
 |   
Tembaga    
 |    
Papua,   Kalimantan Barat 
 |    
Lokasi
   penambangan di Papua tidak hanya mengandung tembaga, tetapi juga 
mengandung   emas dan perak. Cadangan mineralnya diperkirakan akan 
bertahan selama 50   tahun mendatang dengan nilai ~80 milyar dolar. 
 |   
Nikel 
 |    
Pomalaa   (Sulawesi Tenggara), Soroako (Sulawesi Tengah), Palopo (Sulawesi Selatan), Halmahera,   dan Papua. 
 |    
Nikel
   yang  ditambang ada yang diekspor   langsung dalam bentuk bijih 
nikel, dan ada pula yang dilebur untuk memperoleh   feronikel (FeNi) 
yang mengandung ~20% nikel dengan harga jual yang lebih   tinggi. 
 |   
Karbon   (Batu Bara) 
 |    
Bukit   Asam (Sumatera Selatan), Kota Baru, Banjarmasin, Kutai (Kalimantan Timur) 
 |    
Berdasarkan
   kadar C, batu bara digolongkan dengan kualitas tinggi (antarsit), 
sedang   (bituminus), dan rendah (sub-bituminus dan lignite). Seabagai 
gambaran,   antarsit digunakan seperti di industri baja dan semen, 
pembangkit listrik,   peleburan timah dan nikel, serta bituminus untuk 
industri aluminium dan   pembangkit listrik. 
 |   
Kromium 
 |    
Sulawesi   Tengah 
 |    
GOLONGAN LOGAM ALKALI (GOLONGAN IA)
Unsur alkali merupakan logam lunak, berwarna putih mengkilap, dan mempunyai titik leleh yang rendah.
Unsur
 alkali mepunyai 1 elektron valensi dalam pembetukan ikatan logam, 
sehingga logam ini mempuyai energi ionisasi kecil yang menjadikannya 
logam lunak.
Unsur
 alkali, dalam sato golongan, semakin ke bawah ukurannya semakin besar, 
energi  kohesinya semakin kecil, sehingga bersifat semakin lunak dan 
dapat dipotong dengan pisau, yang menyebabkan titik leleh dan titik 
leburnya semakin rendah.
Senyawa
 alkali tidak pernah dijumpai dalam keadaan bebas di alam, karena 
sifatnya yang sangat reakstif dan sebagai reduktor kuat. 
Senyawa alkali yang banyak dijumpai di alam adalah NaCl dan kalium.
Litium merupakan unsure alkali dengan reduksi paling kuat. Li diperoleh dari elektrolisis leburan garam.
Kegunaan litium adalah sebagai berikut:
- sebagai logam dalam sintesis alkali liyhium
 - garam lithium digunakan sebagai pengobatan kerusakan mental
 - Aliasi Li dengan Pb digunakan untuk membungkus kabel
 - aliasi Li dengan Al digunakan untuk menambah daya tahan korosi Al.
 
Natrium
 merupakan unsure alkali dengan daya reduksi paling rendah. Natrium 
dibuat dari proses downs, yaitu elektrolisis lelehan NaCl (titik lebur 
8000C), ditambah 58% CaCl2, dan KF untuk menurunkan suhu lebur sampai 5050C.
Na banyak di dapat di air laut dalam bentuk garam NaCl, sehingga banyak senyawa yang dibuat dari NaCl yang berharga murah.
Na
 juga dugunakan sebagai pengisi lampu penerang di jalan maupun 
kendaraan, karena emisi warna kuningnya yang mampun menembus kabut. Na 
juga digunakan untuk pembuatan TEL, yakni untuk menaikan bilangan oktan 
 bahan baker.
Senyawa natrium lain digunakan sebagai:
- NaOH, yang dihasilkan dari elektrolisis larutan NaCl. Digunakan untuk bahan baku sabun, detergen, kertas, serat rayon, dan memisahkan belerang dari minyak bumi.
 - NaHCO3 (soda kue), akan terurai oleh panas yang menghasilkan gas CO2 sehingga kue menjadi mengembang. NaHCO3 juga dipakai sebagai buffer untuk mempertahankan Ph, sebab dapat bereaksi dengan asam dan basa sesuai dengan reaksi berikut:
 
               HCO3- + H+    → H2CO3
               HCO3- + OH- → H2O +CO32-
o   NaCO3
 digunakan untuk pembuatan kaca, menghilangkan kesadahan air, sebagai 
bahan baku natrium silikat pada pembuatan kertas dan detergen
o   Na-glutamat sebagai penyedap makanan
o   Na-benzoat sebagai pengawet makanan kaleng.
Kalium
 mempunyai titik leleh yang rendah, mudah menguap, dan sukar dibuat 
melelui proses elektrolisis. Klium dibuat dengan cara mengolah lelehan 
klorida dengan uap Na pada suhu tinggi, kemudian logam dimurnikan dengan
 cara destilasi.
Na + KCl  →NaCl + K
Senyawa kalium yang banyak digunakan adalah KOH sebagai bahan baku sabun, KClO3 sebagai bahan baku petasan dan korek api, KCL untuk pembuatan pupuk, KBr sebagai bahan untuk membuat obat-obatan, dan KNO3 yang larut dalam air sebagai bahan pembuatan pupuk, bahan peledak, dan pengawet daging.
Pada tubuh manusi dan hewan, ion Na+ dan ion K+ berperan dalam menghantarkan kondusi saraf, serta memelihara keseimbangan osmosis dalam darah. Pada tumbuhan, ion K+ mempunyai peran penting dalam pertumbuhan.
Rubium
 mempunyai titik leleh yang rendah, mudah menguap, dan sukar dibuat 
melalui elektrolisis. rubium diperoleh dalam bentuk uap, yang dibuat 
pada suhu tinggi, dengan cara mengolah lelehan kloridanya dengan uap Na 
pada suhu tinggi, kemudian logamnya dimurnikan dengan destilasi.
Ca(s) + 2RbCl(s)      → CaCl2(s) + 2Rb(g)
Unsur
 ini akan memancarkan elektron jika disinari cahaya, sehingga banyak 
digunakan sebagai sel fotolistrik. Rubium yang bereaksi dengan air akan 
menimbulkan ledakan.
Sesium
 berwarna keemasan, sedikit terdapat di alam, dan terdapat dalam 
beberapa mineral silikat.Seium mempunyai titik leleh yang rendah, mudah 
menguap, dan sukar dibuat dengan elektrolisois. sesium dibuat dengan 
mengolah lelehan kloridanya dengan uap Na pada suhu tinggi, kemudian 
logamnya dimurnikan melalui destilasi.
sesium
 akan memancarkan elektron jika disinari cahaya, sehingga banya 
digunakan dalam sel fotolistrik. sesiumakan menghasilakan ledakan jika 
direaksikan dengan air.
Fransium
 jarang dijumpai di alam., karena bersifat radioaktif dan mempunyai 
isotop yang sangat pendek, yaitu 21 menit. fransium terbuat dalam 
peluruhan radioaktif alamiah atau dalam reactor nuklir.
Ekatraksi logam alkali
Semua
 senyawaan logam alkali kebanyakan stabil dalam pemanasan, sehingga 
proses dekomposisi termal tidak dapat digunakan dalam menghsilkan logam 
alkali dari senyawa oksidanya. Logam –logam alkali itu berada pada deret
 paling atas dari seri elektrokimia unsur, dapat bereaksi dengan air 
membentuk larutan basa. Karena itu reduksi ion logam alkali tidak dapat 
dilakukan. Logam-logam alkali itu sendiri merupakan pereduksi yang kuat 
dan tidak dapat dihasilkan melalui reduksi oksidanya.
 Semua
 logam alkali dapat diisolasi dengan cara elektrolisis leburan garam 
kloridanya atau leburan garam halidanya yang lain. Garam halida ini 
mempunyai titk lebur yang tinggi dan karena itu diberikan penambahan 
garam halida lain untuk menurunkan titik leburnya.
Dalam elektrolisis leburan NaCl dipakai penambahan CaCl2
 memakai proses Down. Dalam proses ini dipakai anoda grafit, C dan 
katoda besi atau tembaga. Logam Na akan terbentuk pada katoda, sedangkan
 pada anoda akan terbentuk gas klor (Cl2) sebagai hasil samping. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Katoda                                                                         Anoda
Na+ discas                                Na+Cl-                         Cl- discas
2 Na+ + 2e---- Na                                                         2Cl- -----2Cl + 2e
                                                                                     2Cl- ----- Cl2
Sejumlah
 kecil kalsium akan ikut terbentuk selama proses elektrolisis, yang 
tidak larut dalam cairan natrium, dan melarut sebagai campuran 
outektik.sementara litium diisolasi dengan cara elektrolisis yang serupa
 dengan natrium. Begitu juga dengan rubidium dan sesium.
GOLONGAN ALKALI TANAH (GOLONGAN IIA)
Sifat-sifat fisik alkali tanah adalah sebagai berikut
1.1  Sifat fisik Alkali dan Alkali tanah
Sifat fisik alkali tanah
sifat 
 |    
Litium 
 |    
Natrium 
 |    
Kalium 
 |    
Rubium 
 |    
Sesium 
 |   
Titik   cair,0C 
Titik   didih,0C 
Kerapatan,g/cm3 
Energi   pengionan 
Warna   nyala 
Jari-jari   atom,A 
Jari-jari   ion,A 
Kekerasan,mhos 
 |    
181 
1347 
0,53 
520 
merah-tua 
1,52 
0,60 
0,6 
 |    
97,8 
883 
0,97 
496 
kuning 
1,86 
0,95 
0,4 
 |    
63,6 
774 
0,86 
419 
ungu 
2,31 
1,33 
0,5 
 |    
38,9 
688 
1,53 
403 
merah-biru 
2,44 
1,48 
0,3 
 |    
28,4 
678 
1,88 
376 
biru 
2,62 
1,69 
0,3 
 |   
unsur
 alkali tanah merupakan golongan logam yang mempunyai elektron valensi 
2, yang cenderung melepas elektron, sehingga bermuatan +2. Karena 
elektron valensinya mudah terlepas, unsur alkali tanah bersifat mudah 
teroksidasi, walaupun tidak semudah golongan alkali. jadi, unsure 
golongan alkali tanah merupakan reduktor kuat.
Berilium
 banyak digunakan sebagai kerangka rudal dan pesawat ruang angkasa. 
selain itu berilium bersifat transparan terhadap sinar X, sehingga bias 
digunakan sebagai jendela tabung sinar-x.
Magnesium
 merupakan salah satu senyawa alkali yang banyak terdapat di alam. 
Magnesiumbermanfaat sebagai penyusun klorofil pada tumbuh-tumbuhan. 
magnesium banyak diproduksi karena stabil di udara terbuka.
Mg diperoleh dari air laut melalui proses Downs sebagai berikut:
magnesium diendapkan sebagai magnesium hidroksida dengan menambahkan     Ca(OH)2 ke dalam air laut.
Mg2 + Ca(OH)2(s)→Mg(OH)2 + Ca2+
tambahkan asam klorida untuk mendapatkan kloridanya, yang kemudian diperoleh MgCl2.6H2O
Mg(OH)2(s) + 2H+ + Cl-→MgCl2.6H20
untuk
 memperoleh logam Mg, dilakukan elektrolisis leburan kristal dengan 
terlebih dahulu menambahkan magnesium klorid yang mengalami hidrolisis 
sebagian ke campuran leburan natrium dan kalsium klirida. hal ini 
penting untuk menghindari terbentuknya MgO saat kristal magnesium 
klorida dipanaskan.
dan akhirnya magnesium akan terbentuk pada katoda.
katoda       Mg2+ + 2e→Mg
anoda        2Cl-           → Cl2(g) + 2e
magnesium banyak digunakan sebagai pencegah korosi pipa besi di tanah dan diding kapal laut. dalam bidang farmasi, Mg(OH)2, dapat digunakan sebagai obat maag, dan MgSO4, lebih dikenal sebagai garam inggris, digunakan untuk laktasif usus.
Kalsium
 merupakan senyawa alkali tanah yang banyak terdapat di alam selain 
magnesium.Senyawa kalsium merupakan senyawa yang mudah di dapat dan 
melimpah di alam, dapat digunakan sebagai bahan bangunan, seperti salah 
satu bahan pembuatan semen. Selain unsure alkali tanah, kalsium 
membentuk senyawa CaCO3 murni yang dapat digunakan sebagai pasta gigi dan kapur tulis.
Cara memperoleh kalsium adalah sebagai berikut:
CaCO3 (s)   →        CaO(s) + CO2(g)
CaO(s) + H2O(l)      →        Ca(OH)2(aq)
Ca(OH)2(aq) + CO2(g)    →        CaCO3(s) + H2O
Stronsium menghasilkan spectrum warna merah tua. Unsur alkali tanah Sr, dalam senyawa SrSO4, jika di bakar menghasilkan nyala merah. senyawa ini dapat digunakan sebagai sumber nyala kembang api.
Barium menghasilkan warna spectrum hijau kekuningan. Barium juga dapat digunakan sebagai warna nyala kembang api
Radium
 merupakan unsure yang hanya sedikit sekali dijumpai di alam. unsure ini
 bersifat radioaktif, yang kekuatan radioaktifnya akan menurun 1 % tiap 
25 tahun. sifat kimia radiummirip dengan barium, yakni jika diendapkan 
akan berupa sulfat. radium dalam bentuk garam harus disipan dalam tabung
 kaca tertutup dan di beri pelindung timah hitam.
Eksraksi logam alkali tanah
Logam
 alakli tanah merupakan zat epreduksi yang aktif/kuat, sehingga tidak 
mudah direduksi secara kimia. Logam alkali bereaksi dengan karbon, 
karena itu tidak dilakukan reduksi dengan menggunakan karbon. Logam 
alkali itu bereaksi dengan air, maka tidak mungkinmelakukan elektrolisi 
dalam pelarut air. Juga tidak dapat dilakukan dengan menggunakan katoda 
Hg karena amalgam yang terbentuk sangat sulit dipisahkan.
Semua
 logam alkali tanah diekstrak dengan metode elektrolisis dari leburan 
garam halidaya dengan penambahan klorida alkali guna menurunkan suhu 
leburnya.
Isolasi
 Be dilakukan dengan cara yang relatif kuno, diperoleh dari mineral 
beril. Beril diluluhkan dengan logam alkali, lalu diikuti dengan 
penambahan asam sulfat untuk menghasilkan berilium sulfat, BeSO4. Kepada sulfat yang diperoleh ditambahkan amonia, NH3OH guna menghasilkan endapan Be(OH)2
 yag pada pemanasan akan terurai menjadi berilium oksida BeO. Oksida ini
 kemudian dipanaskan bersama karbon dan gas klor sehingga diperoleh 
berilium klorida. Dan akhirnya pada klorida ini dikenakan elektrolisis.
Magnesium diproduksi secara besar-besaran, melalui reduksi magnesium oksida dengan pereduksi karbon, pada suhu 2000o C:
MgO(s) + C(s) → Mg(g) + CO(g)
Selanjutnya
 campuran gas Mg dan Co secara mendadak didinginkan guna mengendapkan Mg
 (mencegah reaksi sebaliknya). Pada akhir-akhir ini dilakukan produsi Mg
 dengan cara reduksi silikotermal atau elektrolisi. Pada  reduksi 
silikotermal, redusi dolomit terkalsinasi dengan besi silikon pada suhu 
1150oC dan tekanan rendah.
CaCO3.MgCO3 (s)     →     CaO.MgO(s) + C)2CO2
CaO.MgO(s)       →    Mg(s) + CaSiO(s) + Fe(s)
Pada metode elektrolisis, dilakukan terhadap leburan Mg Cl2.
 salah satu metode ini adalah prose Daw, dimana menggunakan air laut 
sebagai sumber magnesium. Air laut inimengandung sekitar 0,13% ion-ion 
Mg sebagai MgCl. Ekatraksi Mg dari air laut ini dilakukan berdasarkan 
kenyataan bahwa Mg(OH)2 mempunyai kelarutan yang jauh lebihkecil daripada Ca(OH)2. bilamana Ca(OH)2 ditambahkan kedalam air laut, akan terbentuk endapan Mg(OH)2. endapan ini kemudian disaring, dan diteruskan dengan penambahan asam klorida sehingga terbenuk larutan MgCl2. pada pemanasan air laut ini, air menguap dan diperoleh padatan MgCl2.
Mg2+(aq) + 2OH-(aq)  → Mg(OH)2 (s)
Mg(OH)2 (s) + 2HCl(aq)  →  MgCl2(aq) + H2O(l)
Kalsium diperoleh dengan cara elektrolisis leburan CaCl2 dengan memberi tambahan CaF2.
 kalsium klorida diperoleh sebagai hasil samping pada proses solvey. 
Sementara barium dan stronsium diperoleh dengan cara yang sama tetapi 
lebih rumit karena lebih elektropositif.
GAS MULIA
Kelimpahan Unsur Gas Mulia dan Cara Mengisolasinya
           
 Gas-gas mulia terdapat di atmosfer dalam jumlah yang relatif sedikit. 
Sebagaimana kita ketahui atmosfer kita didominasi oleh gas-gas nitrogen 
(N2) dan oksigen (O2) yang masing-masing meliputi 78% dan 21% volume udara.
gas
 mulia yang paling banyak dijimpaidi atmosfer adalah argon. Meliputi 
0,934% volume udara, gas argon menduduki peringkat ketiga terbanyak di 
udara setelah nitrogen dan oksigen. Cukup berlimpahnya kadar argon di 
udara, dibandingkan dengan gas-gas mulia yang lain, adalah disebabkan 
argon merupakan hasil peluruhan unsur radioaktif kalium-40 yang banyak 
dikandung oleh kulit bumi.
Akan
 tetapi, gas mulia yang paling banyak terdapat di alam semesta bukanlah 
argon, melainkan helium. Unsur helium bersama-sama dengan unsurhidrogen 
merupakan komponen utama dari matahari dan bintang-bintang. Adapun di 
atmostis bumi, kadar helium sangat sedikit (Cuma sekitar, 0,0005% volume
 udara), sebab gas helium sangat ringan sekali sehingga memiliki 
“kecepatan lolos” (escape velocity) yang cukup besar untuk melepas dari 
tarikan grafitasi bumi. 
Di
 beberapa daerah bagian selatan Amerika Serikat, terutama di negara 
bagian Kansas, Colorado, dan Texas, gas helium diperoleh dalam 
konsentrasi cukup tinggi dari sumber-sumber gas alam, sebagai hasil 
peluruhan unsur-unsur radioaktif uranium dan torium.
Gas
 mulia yang paling sedikit dijumpai adalah radon. Unsur radon bersifat 
radioaktif, sehingga mudah berubah (meluruh) menjadi unsur lain.
Semua
 gas mulia, kecuali radon, dapat diperoleh dengan cara mencairkan udara,
 kemudian komponen0kmponen udara air ini dipisahkan sau sama lain dengan
 ara destilasi beringkat. Hal ini dimungkinkan sebab gas-gas mulia 
memiliki titik didih yang berbeda-beda.
Argon sebagai gas mulia yang terbanyak di udara dapat juga diperoleh dengan cara memanaskan udara dan kalsium karbida CaC2. nitrogen dan oksigen di udara akan diikat oleh CaC2, sehingga pada udara sisa kita memperoleh argon.
CaC2 + N2  →  CaCN2 + C
2CaC2 + O2   →   2CaO + 4C
helium
 memang sedikit diperoleh dari udara. Akan tetapi, helium dapat dijumpai
 dalam kadar yang cukup tinggi pada beberapa sumber gas alam, sebagai 
jasil peluruhan bahan-bahan radioaktif.
Adapun radon hanya apat diperoleh dari peluruhan raioaktif unsur radium, berdasarkan reaksi inti berikut:
22688Ra    →    22286Rn + 42He
GOLONGAN HALOGEN
Dalam sistem periodik unsur halogen terletak pada golongan VIIA.
·         Sifat umum unsur halogen
1.       Unsur  halogen merupakan unsur bukan logam yang paling reaktif dan tidak ditemukan dalam keadaan bebas.
2.       Titik
 lebur dan titik didih unsur halogen bertambah dengan kenaikan nomor 
atom. Unsur flour dan klor berwujud gas pada suhu kamar, sedangkan unsur
 brom dan iodium pada suhu kamar berturut-turut berwujud cair dan padat.
3.       Semua
 unsur halogen merupakan senyawa berwarna karena dapat menyerap sinar 
tampak. Unsur flour menyerap sinar lembayung bila dikenai sinar tampak 
sehingga unsur fluor berwarna kuning pucat. Unsur iodium akan menyerap 
sinar kuning bila dikenai sinar tampak sehingga unsur iodium berwarna 
ungu
·         Reaksi unsur halogen
1.       Reaksi unsur halogen dengan air
Semua
 unsur halogen merupakan oksidator kuat. Unsur flour adalah oksidator 
terkuat dibandingkan dengan unsur halogen lainnya. Kekuatan oksidasi 
berkurang dari unsur flour ke iodium. Penurunan kekuatan oksidatir dapat
 ditunjukan dari reaksi antar unsur halogen dengan air. Reaksinya 
sebagai berikut:
F2 + H2O         →        2H+ + 2F- + ½ O2
2.       Reaksi unsur halogen dan logam
Semua
 unsur halogen dapat bereaksi  dengan semua logam. Keareaktifan unsur 
halogen akan berkurang sesuai kenaikan nomor atom. Reaksi unsur halogen 
dan logam membentuk senyawa halida yang dikenal sebagai garam halida. 
Senyawa halida merupakan senyawa ionik. Unsur folur. Clor dan brom dapat
 bereaksi langsung dengan smua logam, sedangakan unsur iodium bereaksi 
lambat dengan unsur platina dan emas. Reaksinya sebagai berikut:
F2 + Cu           →        CuF 
3Cl2 + 2Fe      →        2FeCl3
3Br2 + 2Al      →        2AlBr3             
3.       Reaksi antar unsur halogen
Reaksi
 antar unsur halogen dinamakan reaksi pendesakan. Sesuaidengan urutannya
 daya oksidasinya yang menurun dari atas sampai ke bawah, unsur halogen 
yang terletak dibagian atas dalam sistem periodik dapat mengoksidasi 
unsur halogen yang terletak dibagian bawahnya, tetapi tidak sebaliknya. 
Oleh karena itu unsur halogen yang terletak dibagian atas unsur halogen 
dapat mendesak unsur halogen yang terletak dibagian bawah dari 
senyawanya. Reaksinya sebagai berikut:
Cl2 + 2NaBr    →  2NaCl + Br2
Br2 + 2NaCl    tidak bereaksi
4.       Reaksi unsur halogen dengan nonlogam
Unsur
 flour dapat bereaksi langsung dengan beberapa unsur non logam kecuali 
nitrogen, helium, neon, dan argon. Unsur klor dan brom tidak dapat 
bereaksi langsung dngan nitrogen, oksigen, karbon, dan gas mulia, 
sedangkan unsur iodium hanya dapat bereaksi langsung dengan pospor. 
Reaksinya sebagai berikut:
2F2 + C           →        CF4
3Cl2 + 2B        →        2BCl3
·         Senyawa halogen
1.       Senyawa halogen berbentuk garam
Senyawa halogen mampu berikatan dengan unsur logam melalui ikatan ion untuk membentuk garam, misalnya NaCl, KBr, dan MgI2
2.       Senyawa halogen berbentuk asam 
Asam  golongan halogen dapat berbentuk menjadi 2 yaitu asam halida dan asam oksi halida.
Asam
 halida: asam halida terdiri dari HF, HCl, HBr, dan HI. Pada keadaan 
encer, senyawa HF hanya terdisosiasi sedikit, sedangkan senyawa HCl, 
HBr, dan HI terdisosiasi sempurna. Dalam pelarut bukan air seperti 
metanol, maka senyawa asam halida tersbut akan terdisosiasi tidak 
sempura, tetapi senyawa HI akan terdisosiasi lebih sempurna dibandingkan
 dengan HCl. Oleh karena itu, senyawa HI adalah asam terkuat di antara 
asam halida lainnya. Urutan kekuatan asam untuk asam halida adalah 
sebagai berikut HI>HBr>HCl>HF.
Senyawa HF dan HCl biasanya dibuat dengan menambahkan asam sulfat pada garam flourida dan klorida reaksinya sebagi berikut:
CaF2 + H2SO4             →        CaSO4 + 2HF
2NaCl + H2SO4           →        NaSO4 + HCl 
·         senyawa HBr biasa dibuat dengan mereaksikan garam bromida dengan H2PO4, tetapi di laboratorium sering dilakukan dengan penambahan bromida dengan fosfor merah. 
Pembuatan senyawa halogen
di laboratorium, pembuatan senyawa halogen  dapat dilakukan dengan cara mengoksidasi senyawa halida dengan MnO2 atau KMnO4 dalam asam (H2SO4 pekat)
X- + MnO4 + H+          →        X2 + Mn2+ + H2O
Ion Halida dalam Tubuh Manusia
Ion
 klorida merupakan anion terbanyak yang terkandung dalam plasma darah, 
cairan tubuh, air susu, air ludah, dan cairan ekskresi. Kegunaan utama 
dari ion klorida adalah menjaga kesetimbangan osmotik antara cairan di 
dalam dan di luar sel. Juga getah lambug mengandung 0,3% HCl untuk 
memantu pencernaan makanan.
Ion
 iodin dikanding oleh kelenjar tiroid, dan erupakan komponen yang 
diperlukan untuk mmbuat hormon tiroksin.kekurangan iodin akan 
menyebabkan penyakit gondok. Sementara ion fluorida diperlukan untuk 
mencegah kerusakan gigi, terutama pada waktu pertumbuhan gigi anak-anak,
 sebab F- merupakan komponen pembuat bahan perekat Fluoroapatit yang terdapat pada email gigi.
Ekstraksi fluorindapat dilakukan denagn cara elektrolisis denagn memakai bahan-bahan yang kering benar,
Anoda  : 2F- + 2e   →  F2
Katoda : 2H+ +  2e  →  H2
Sebagai
 elektrolit digunakan hidrogen fluorida yang dicampur sedikit kalium 
fluorin (KF) guna menaikkan daya hantar listriknya. Biasanya dipakai sel
 baja, yang sekaligus bertindak sebagai katoda sedang anoda dari grafit.
 Elektrolit ihasilkan engan cara mengalirkan hidrogen fluorida ke dalam 
kalium fluorida yang lebur. Susu operasi berkisar anatara 250-270oC.
Untuk
 mengisolasi gas klorin, iodin, dan bromin di bedakan menjadi 2: pertama
 pembuatan dilakuakn di laboratorium, untuk membuat klorin, yaitudengan 
mengoksidasi asam klorida pekat dengan oksidator mangan(IV) oksida.
MnO2(s) + 4HCl(aq)   →  MnCl2(aq) + Cl2 (g) + 2H2O(l)
2KMnO4(s) + 16 HCl (aq)   →  2KCl (aq) + MnCl(aq) + Cl2(g) +8H2O(l)
klorin
 yang di hasilkan kemudian dikeringkan dengan mengalirkan gas klorin 
melalui asam sulfat pekat, dan mengumpulkannya dengan pengaliran kearah 
bawah.
Untuk
 pembuatan bromin, dan iodin yaitu dengan cara memanaskan suatu campuran
 kalium bromida, mangan (IV) oksida dan asam sulfat pekat. Reaksi in 
dilakukan dalam sebuah peralatan destilasi, uap bromida diembunkan dalam
 sebuah botol penerima yang didinginkan di bawah aliran air. Reaksi 
terjadi dalam 2 langkah:
KBr(s) + H2SO4(l)    →  KHSO4(s) + HBr(g)
MnO2(s) + 4HBr(g)   → MnBr(s) + 2H2O(l) + Br2(g)
Iodin dibuat dengan cara yang sama seperti pada bromin.
Kedua,
 pembuatan klorin, iodin, bromin dalam industri. Dalam industri klorin 
dibuat dengan cara elektrolisis air laut, dan oleh karena itu ia didapat
 sebagai hasil samping dari pembuatan natrium hidroksida.
2NaCl(aq) + 2H2O(l)   →  2NaOH(g) + Cl2(g) + H2(g)
Bromin
 juga diperoleh dari air laut tetapi karena bromin muah menguap, maka 
terlebih dahulu harus dipekatkan, pH disesuaikan  menjadi 3-3,5 agar 
tidak terjadi hidrolisis baik pada klorin  maupun pada klorin. Air laut 
ini kemudian dikerjakan dengan klorin untuk mengoksidasi ion-ion bromida
 kepada bromin.
2Br-(aq) + Cl2(g)  →  2Cl- (aq) + Br2(g)
Kemudian
 udara ditiupkan ke dalam larutan, dimana bromin yang mudah menguap itu 
bersama klorin yang tidak bereaksi, akan tersapu bersama udara. Udara 
itu lalu didinginkan, menyebabkan bromin mengembu menjadi cairan.
Sejumlah
 iodin komersial dibuat ari pembakaran rumput laut jenis tertentu, 
dimana konsentrasi iodida dapat mencapai hingga 1%. Ion iodida 
dioksidasikan menjadi iodin dengan memakai klorin atau agen-agen 
oksidasi yang lain.
PERIODE TIGA
Kelimpahan  Unsur Periode Tiga.
Aluminium
 merupakan unsur logam yang paling banyak terdapat di kerak bumi, 
meliputi 7,8% dari massa kulit bumi, yaitu menempati urutan ketiga 
setelah oksigen dan silikon. Aluminium ditemukan dalam batuan sebagai 
aluminium silikat (senyawa yang tersusun dari unsur Al, O, dan Si), 
bijih bauksit (Al2O2.2H2O), tanah liat (Al2Si2O7.2H2O) dan kriolit (Na3AlF6).
 Aluminium pertama kali diisolasi pada 1825 oleh ilmuwan denmark. Nama 
aluminium berasal dari kat latin alumen, yang berarti tawas. Bijih 
uatama aluminuim yang sering digunakan untuk membuat logamnya adalah 
bauksit. Di Indonesia, bauksit banyak terdapat di Pulau Bintan dan 
Kalimantan Barat.
Di
 alam, silikon merupakan unsur peringkat kedua terbanyak setelah oksigen
 pada kerak bumi, meliputi sekitar 28% dari berat bumi, silikon dapat 
berada dalam bentuk silika (SiO2) atau pasir kuarsa, aluminosilikat, ortoklase (K2O.Al2O3.6SiO2)
 dan asbes (MgCasilikat). Pasir yang banyak dijumpai di mana-mana adalah
 silika yang tidak murni, sedangkan silika yang lebih murni dapat berupa
 batu api (flint) dan baiduri (opal). Silikon dapat diperoleh dengan 
cara mereduksi SiO2 pada suhu tinggi menggunakan pereduksi karbon.
SiO2(s)  +  2C2(s)   →   Si(s)    + 2CO(g)   
Fosfor ditemukan pada bebatuan fosfat sebagai senyawa fluorapatit (Ca5(PO4)3F), hidroksiapatit (Ca5(PO4)3(OH)), dan klorapatit (Ca5(PO4)3Cl). 
Nama
 belerang berasal daribahasa latin sulphurium, yang artunya batu 
belerang. Belerang (sulfur) merupakan unsur periode ketiga yang terdapat
 di alam dalam keadaan bebas maupun dalam bentuk senyawanya. Dalam 
keadaan bebas, umumnya belerang ditemukan dalam bentuk mineral sulfida, 
seperti besi sulfida (FeS2), gips (CaSO4.2H2O) dan seng (ZnS). Selain itu, belerang juga terkandung dalam gas alam, seperti H2S dan SO2.
Sebagai
 unsur, belerang terdapat di daerah pegunungan vulkanik dan sebagai 
endapan pada kedalaman >100 m di bawah tanah. Endapan ini kemungkinan
 terbentuk dari reaksi reduksi CaSO4 menjadi unsur S oleh bakteri. 
Ekstraksi Logam Periode Tiga
Cara
 yang ekonomis untuk mendapatkan logam aluminium adalah dengan cara 
elektrolisis. Sama halnya dengan logam alkali dan alkali tanah logam 
aluminium disintesi dari lebuan senyawanya. Pengolahan bijih bauksit 
menjadi logamnya terdiri dari dua tahap: pemurnian Al2O3 serta elektrolisis leburan Al2O3. bijih bauksit mengandung 50-60% Al2O3 yang bercampur dengan zat-zat pengotor terutama Fe2O3 dan SiO2. untuk memisahkan Al2O3 dari zat-zat pengotor yang tidak dikehendaki, kita memanfaatkan sifat amfoter dari Al2O3.
Pertama-tama bauksit direaksikan dengan basa, yaitu larutan NaOH pekat. Al2O3 dan SiO2 akan larut, sedangkan Fe2O3 dan pengotor lain tidak larut.
Al2O3(s) +2OH- +3H2O     →   2Al(OH)4-(aq)
SiO2(s) +2OH-(aq)   →   SiO2-3(aq) +2H2O
Setelah
 disaring, larutan itu kemudian direaksikan dengan asam, yaitu HCl. Ion 
 silikat tetap larut, sedangkan ion aluminat tetap sebagai Al(OH)3
Al(OH)4-(aq) + H+(aq)   →  Al(OH)3 (s) +H2O
Endapan lalu disaring agar teruai menjadi Al2O3 yang murni. Selanjutkan dilakukan proses elektrolisis yang dikenal dengan sebagai pross Hall.
Cara pembuatan unsur silikon adalah dengan  mereduksi pasir (SiO2) dengan karbon dalam suatu tanur listrik yang bersuhu 3000oC
SiO2(s) + 2C (s)   → Si(s) + 2CO(g)
Unsur fosforus (P4)
 diperoleh melalui proses Wohler, yaitu memanaskan campuran kalsium 
fosfat, pasir, dan karbon pada suhu 1300 C dalam siatu tanur tinggi.
2Ca3(PO4)2(s) + 6SiO2(s)   →  6CaSiO3(s) + P4O10(s)
2Al(OH)-(aq) + 10C(s)  →  P4(g)+10CO(g)
uap fosforus yang terbentuk dipadatkan melalui kondensasi.
Pengambilan
 belerang dalam deposit tanah dilakukan dengan menggunakan apa yang 
disebut pompa Franch, uap air yang sangat panas dipompakan kepada 
deposit belerang dalam tanah, dan hal ini menyebabkan belerang meleleh. 
Ke,mudian campuran belerang dan air yang panas didorong ke atas pemukaan
 tanah oleh udara yang bertekanan tinggi. Belerang yang diperoleh dengan
 cara ini cukup murni.
PERIODE EMPAT
Unsur-unsur
 transisi didefinisikan sebagai suatu unsur yang atom netralnya memiliki
 orbital d atau f yang terisi sebagian. Hal ini berarti bahwa 
logam-logam mata uang, yaitu: Cu, Ag, dan Au termasuk unsur-unsur 
transisi, karena Cu(II) mempunyai konfigurasi [Ar]3d9, Ag(II) mempunyai konfigurasi [Kr]4d9, dan Au(III) mempunyai konfigurasi [Xe] 4f14 5d8.
 dengan demikian, lebih tepat unsur-unsur ini dianggap sebagai unsur 
transisi karena perilaku kimianya mirip dengan unsur transisi lainnya. 
Zn mempunyai orbital d yang sudah penuh, baik pada bentuk netral maupun 
bentuk Zn(II), sehingga seng tidak termasuk unsru transisi.
Kelimpahan Unsur Periode Empat dan Cara Mengisolasinya
Skandium
 ditemukan di alam bersama-sama dengan unsur-unsur lantanida dan 
memiliki sifat yang sama dengan unsur-unsur tersebut. Skandium merupakan
 logam yang jarang ditemukan. Kandungan unsur ini di perkirakan antara 5
 sampai 30 ppm, dan hanya ditemukan pada beberapa tambang mineral. 
Penggunaan skandium secara komersial sangat terbatas, salah satunya 
adalah sebagai komponen dalam lampu-lampu berintensitas tinggi. Logam 
skandium murni dibuat dengan cara elektrolisis campuran cairan ScCl3 dengan klorida-klorida lain.
Titanium mempunyai struktur elektron [Ar] 3d2 4s2.
 energi untuk mengeluarkan empat elektron begitu besar, sehingga ion Ti 
tidak ada, dan senyawa titanium (IV) yang ada bersifat kovalen. Ada 
kemiripan antara Ti(IV) dan Sn(IV), yaitu TiO2 adalah isomorf dengan SnO2 dan keduanya berwarna kuning bila panas. TiCl4 seperti halnya SnCl4 adalah berupa zat cair yang dapat didestilasi, mudah terhidrolisis oleh air, dan bertindak sebagai asan lewis.
Titanium
 relatif melimpah di kulit bumi (0,6%). Diantara logam-logam yang 
terdapat di alam, logam titanium memiliki kelimpahan nomor tujuh. Jadi 
lebih banyak daripada logam seng, tembaga, maupun nikel. Bijih titanium 
utama adalah rutil TiO2 dan ilmenti FeTiO3.
 produksi logam titanium akhir-akhir ini semakin banyak, hal ini 
disebabkan oleh kebutuhan dalam bidang militer dan industri pesawat 
terbang. Titanium lebih disukai daripada aluminium atau baja dalam 
industri pesawat terbang, karena aluminium akan kehilangan kekuatannya 
pada suhu tinggi sedangkan baja terlalu berat.
Logam
 vanadium lebih banyak didapatkan di alam daripada logam-logam tembaga, 
seng, timah, dan raksa (kira-kira 0,02% dalam kerak bumi). Logam ini 
walaupun tersebar luas tetapi sedikit deposit yang terkonsentrasi. Di 
alam logam ini diperoleh pada vanadit, Pb3(VO4)2 dan juga sebagai senyawa V2S5.
 Vanadium juga didapat dalam bijih carnotit yang mengandung unsur 
kalium, uranium, vanadium dan oksigen. Senyawa ini sangat penting 
sebagai sumber uranium. Selain itu vanadium juga terdapat dalam minyak 
tanah dari Venezuela, dan diperoleh kembali sebagai V2O5 dari debu asap setelah pembakaran.
Vanadium
 murni jarang didapat, karena seperti titanium, cukup rekatif terhadap 
oksigen, nitrogen, dan carbn pada suhu tinggi yang digunakan pada proses
 metalurgi. Karena kegunaan utama secara komersial adalah untuk aliasi 
baja yang memberikan sifat dapat diulur dan tahan getaran, maka 
produksinya terutama sebagai aliasi besi “ ferrovanadium “. Dengan 
reaksi kimia yang kompleks diperoleh vanadium(V)oksida. Senyawa ini 
kemudian diubah menjadi aliasi besi vanadium dengan cara mereduksi  V2O5 menggunakan logam aluminium dalam serpihan baja.
3 V2O5(s)  + 10 Al(s) → 6V(s) + 5Al2O3(s) 
Unsur mangan didapatkan di alam dalam bijih pirolusit MnO2, manganit Mn2O2.H2O dan juga hausmanit Mn3O4.
 Di dasar laut, pada kedalamn ribuan meter, juga telah ditemukan nodul 
mangan. Beda ini menyerupai batuan yang tersusun oleh lapisan logam 
mangan dan besi oksida dengan sejumlah kecil logam-logam lain seperti 
Co, Cu, dan Ni. Nodul biasanya berbentuk bulat dengan diameter antara 
beberapa milimeter samapai sekitar 15 cm. Cadangan terbesar ada di 
daerah Hawaii Tenggara.
Mangan yang murni dapat diperoleh dengan cara mereduksi Mn3O4 menggunakan reduktor aluminium. Logam mangan yang dihasilkan lalu didestilasi vacum.
3Mn3O4(s) + 8Al (s) →  4Al2O3(s) + 9Mn(s)
Cara
 lain untuk menghasilkan logam mangan adalah dengan mereduksi batu kawi 
menggunakan reduktor karbon pada suhu 1100C. reaksi ini menghasilkan 
logam yang kurang murni dan masih mengandung karbon.
MnO2(s) + 2C(s)  →  Mn(s)  + 2CO(g)
Manusia
 telah mengenal besi sejak 4000 tahun SM. Pada wakti itu besi yang 
dipakai mula-mula berasal dari meteorit, sebab di alam tidak didapatkan 
besi dalam keadaan bebas.  Besi merupakan unsur logam yang kedua yang 
melimpah di alam setelah Al. Besi juga merupakan unsur keempat yang 
paling banyak terdapat di kerak bumi dengan jumlah sekitar 4,7%. Bijih 
utama unsur logam besi terdapat dalam bentuk mineral hematit (Fe2O3). Magnetit (Fe3O4), limonit (FeO(OH)), pirit (FeS2) dan siderit (FeCO3).Di Indonesia, bijih-bijih besi ini banyak terdapat di Kalimantan Barat, Sumatra Selatan, Sulawesi Tengah, dan Pulau Jawa
Bahan-bahan yang digunakan pada pembuatan besi secara besar-besaran adalah bijihbesi yang berupa Fe2O3 dan Fe3O4,
 kokas, batu kapur, dan udara. Mula-mulka bijih besi dipanggang untuk 
mengeringkan dan menguraikan senyawa karbonat serta mengoksidasi 
sulfida-sulfida yang biasanya terdapat pada bijih besi. Reaksi yang 
terjadi adalah:
4FeCO3(s) + O 2(g)  →  2Fe2O3(s)  + 4CO2(g)
4FeS(S) + 7O2 (g)  → 2Fe2O3(s)+ 4 SO4(g)
Oksida
 besi yang telah diperoleh kemudian dicampur dengan kokas atau karbon, 
batu kapur atau pasir dan dimasukkan ke dalam tanur tinggi untuk 
direduksi.
Kromium
 ditemukan di alam ditemukan sekitar 122 ppm dalam kerak bumi, kromium 
merupakan salah satu logam terpenting dalam industri logam. Bijih utama 
di alam terdapat dalam bentuk mineral kromit (FeCr2O4) dan timbal kromat (PbCrO4). Kromium dapat diperoleh dengan cara mereduksi kromium (III) oksida, Cr2O3 menggunakan reduktor aluminium. Prosesnya disebut proses termit karena reaksinya sangat eksoterm.
             Cr2O3(s) + 2Al(s)   →   2Cr(s) + Al2O3(s) 
Kromium
 juga dapat diperoleh dengan cara mereduksi kromit dengan menggunakan 
karbon sebagai reduktor. Pembuatan logan ini tidak dapat menghasilkan 
logam yang murni karena akan terjadi aliasi ferrokromium yang mengandung
 karbon.
          Fe Cr2O4(s) +4C(s)   →    Fe(s) + 2Cr(s) +4CO(g) 
Di Indonesia, mineral ini terdapat di Sulawesi Tengah.
Tembaga
 di alam tidak terlalu melimpah, dan diketemukan baik dalam keadaan 
bebas maupun senyawaan. Bijih tembaga terdapat dalam bentuk mineral 
kalkopirit (CuFeS2), kalkosit (Cu2S), kuprit (Cu2O), malakonit (CuO), dan malakit (Cu(OH)2CO3).
 Unsur yang bebas biasanya diketemukan di antaranya di Northern Michigan
 amerika Serikat. Di Indonesia, mineral ini terdapat di Irian Jaya.
Tembaga
 juga diketemukan dalam jumlah kecil pada beberapa jenis tanama, pada 
bulu burung (terutama yang berwarna terang) dan dalam darah binatang 
laut seperti udang dan kerang.
Tembaga
 yang terletak pada bagian bawah dari deret elektrokimia dan kareana itu
 mudah diasingkan dari bijihnya. Oksida atau karbonat tembaga mudah 
direduksi dengan karbon untuk mendapatkan tembaga. Bijih dalam bentuk 
sulfida seringkali berkualitas rendah karena mengandung tembaga kurang 
dari 10%. Bijih semacam ini dapat dipekatkan dengan proses pengapungan. 
Dalam hal ini, bijih yang suah dihancurkan dicampur dengan air dan suatu
 jenis minyak tertentu. Kemudian udara ditiupkan ke dalam campuran untuk
 menghasilkan gelembung-gelembung udara. Selanjutkan gelembung-gelembung
 yang membawa partikel logam dipisahkan dan dipekatkan.
Partikel
 logam yang sudah dipekatkan, kemudian dipanggang dalam udara terbatas 
pada suhu dibawah titik lelehnya guna menghilangkan uap air dan belerang
 sebagai belerang dioksida.
2CuFeS2(s) + 4O2(g)  →  Cu2S(s) +3SO2(g) + 2 FeO(s) 
campuran yang tinggal mengandung Cu2S,
 FeO dan mungkin sedikit FeS. Campuran ini setelah lebih dahulu  silika,
 kemudian dipanaskan pada keadaan bebas udara guna mengubah besi 
(II)oksida menjadi sanga, yang kemudian dapat dipisahkan. Tembaga (II) 
yang terbentuk kemudian reduksi menjadi tembaga dengan cara meniupkan 
udara terkontrol melalui lelehan matte. Tembahga yang diperoleh dengan 
cara ini disebut lepuhan. 
Cu2S(s) + O2(g) → 2Cu(s) + SO2(g)
Kobalt
 merupakan logam yang jarang ditemukan dan diperkirakan sebanyak 20 ppm 
terdapat dalam kerak bumi. Kobalt ditemukan dalam cadangan yang 
mengumpul, sehingga produksi pertahunnya mencapai jutaan ton. Bijih 
utamanya adalah kobalti (CoAsS), dan smaltit (CoAs2).
 Biasanya bijih-bijih ini diperoleh bersama-sama dengan unsur lain 
seperti besi, nikel, tembaga, belerang, dan arsen. Ekstraksi kobalt 
sangat rumit dan sebagai hasilnya direduksi sampai menjadi logamnya 
dengan reuktor karbon aau aluminium.
3 Co3O4(s) + 8Al(s)   →  9Co(s) + 4Al2O3(s) 
Nikel
 menduduki urutan ke24 dalam jumlah kandungannya dikerak bumi. 
Bijih-bijih nikel biasanya berupa senyawa sulfida atau arsenida yang 
bercampur dengan logam-logam lain seperti Fe, Cu, dan Co. misalnya 
pentladit (Ni, Cu, Fe)S dan gernierit (Ni, Mg)SiO3.xH2O. Cadangan nikel yang besar ditemukan di Kanada dan di Indonesia terdapat di Sulawesi.
Proses
 pembuatannya melalui beberapa tahap yang rumit, an hasil akhirnya 
adalah nikel oksida. Selanjutnya nikel oksida ini direduksi menjadi 
nikel dengan cara memanaskan campuran nikel oksida dan karbon.
NiO(s) + C(s)  →  Ni((s) + CO3(g)
Zink didapatkan di alam terutama sebagai zink blende (kerpu zink), ZnS yang terdapat di Australia, Kanada dan ZnCO3.
 Kadmium didapatkan bersama-sama dengan zink. Pada pengolahan bijih 
zink  dan kadmium, kdmium dapat dipisahkan dengan zink dengan cara 
penyulingan bertingkat.
Perak
 di alam diperoleh dalam bentuk bebas dan dalam bentuk senyawa dalam 
berbagai batuan. Perak didapat sebagai paduan bersama emas, tembaga, 
atau raksa. Sebagai senyawaan, bijih utama adalah pwerak sulfida (Ag2S), perak klorida (AgCl), dan sebagai kompleks sulfida bersama-sama arsen dan antimon (Sb2S3.3Ag2S). sejumlah yang cukup menyakinkan juga diperoleh selama proses ekstraksi timbal dan tembaga.
Ekstraksi
 perak dari bijihnya tergantung pada pembuatan ion kompleks 
disianoargentat (I). bijih yang sudah dihancurkan dilarutkan dalam 
larutan natrium sianida, dan sealma proses udara dimasukkan. Logam perak
 dan semua senyawanya larut dengan baik oleh adanya oksigen uadara itu:
2Ag2S (S) + 8CN(aq) + O2(g) + 2H2O(l)  →  4Ag(CN)-2 (aq) +4OH-
4Ag (s) + 8CN-(aq) + O2(g) + 2H2O (l)   →  4Ag(CN)-2 (aq) +4OH-(aq)
AgCl (s) + 2CN-(aq)   → Ag(CN)-2(aq) + Cl-(aq)
Penambahan logam zink, yang membentuk suatu kompleks sianida yang stabil dan menghasilkan endapan perak:
4Ag(CN)-2 (aq) + Zn(s)  →  2Ag (s) + Zn(CN)-4(aq)
logam
 perak yang murni diperoleh dengan cara elektrolisis suatu larutan yang 
mengandung campuran perak nitrat dan asam notrat. Perak kotor dopakai 
sebagai anoda dan perakmurni dipakai sebagai katoda.
Emas
 biasanya didapatkan di alam dalam betuk logamnya sebagai 
butiran-butiran kecil dalam pasir bersama Cu dan Ag atau bersama 
logam-logam golongan platina. Emas juga di dapat dalam senyawaan sebagai
 mineral telurida (AuTe2)  dan silvanit (AuAgTe4)
Selama
 berabad-abad emas diperoleh dengan cara pencucian batuan dengan air 
untuk memisahkan partikel-partikel kecil dari partikel emas yang 
berukuran lebih besar. Pada proses amalgamasi  untuk mengekstraksi emas,
 tepung halus bijih emas dicuci di atas lembaran tembaga yang di lapisi 
raksa, yang mana setengah bagian dari emas akan terlarut. Amalgam 
kemudian di keruk dan raksa dihilangkan dengan cara destilasi. Emas 
diperoleh sebagai residu.
Satu
 proes ekstraksi logam emas melibatkan pengolahan serbuk bijih emas 
dengan suatu larutan natrium sianida dalam aliran udara 9seperti yang 
dipakai untuk mengekstrak perak) dan mengerjakan kompleks sianida yang 
terbentuk, Au (CN)2(aq) dengan zink untuk mengeluarkan ligam bebas 
4Au(s) + 8CN………………………..
Emas
 yang diperoleh dengan berbagai cara di atas masih mengandung perak dan 
berbagai logam lainnya, seperti tembaga, timbal dan zink. Pemurnian 
dilakukan dengan cara elektrolisis, atau dengan cara pelarutan pengokor 
dalam asam sulfat atau asam nitrat.
Unsur-Unsur Transisisi Periode Keempat
Logam
 transisi periode keempat terdiri dari scandium(Sc), vanadium (V), 
kromium(Cr), mangan(Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel(Ni), tembaga(Cu),
 dan seng (Zn). Pembahasan kali ini meliputi sifat fisis dan sifat kimia
 dari unsure-unsur transisi periode keempat. Sifat logam dari 
insur-unsur transisi ini tampak dari permukaannya yang mengkilap dan 
logam dapat ditempa/mudah dibentuk menjadi pelat atau kawat tipis. Semua
 logam transisi periode keempat berwarna putih mengkilap, kecuali Cu. 
Perhatikan gambar-gambar di bawah ini untuk memperjelas pemahaman anda :
Dari tabel di atas diperoleh adanya suatu keteraturan, yaitu:
v  Nilai jari-jari berkurang dari Sc ke Ni dan bertambah dari Ni ke Zn
Penurunan jari-jari atom dari Sc ke Ni dikarenakan terdapat lebih banyak electron di subkulit 3d,  namun electron-elektron ini terikat semakin kuat ke inti. Kenaikan jari-jari atom dari Cu Ke Zn dikarenakan 
semua electron subkulit 3d telah berpasangan, sehingga gaya tolak-menolak antar-elektron lebih besar.
v  Nilai ionisasi bertambah dari Sc ke Zn
v  Nilai keelektronegatifan bertambah dari Sc ke Zn
v  Nilai bilangan oksidasi maksimum bertambah dari Sc ke Mn dan berkurang dari Mn ke Zn 
Struktur Unsur-Unsur Transisi Periode Keempat
Atom-atom
 unsure-unsur transisi periode keempat terikat satu sama lainnya dengan 
ikatan logam. Ikatan logam pada logam transisi membentuk struktur 
kristal. Sehingga ikatan logamnya semakin kuat.  
Selanjutnya, simak kecenderungan sifat-sifat fisis unsure-unsur transisi. Periode keempat:
Ø  Kerapatan bertambah dari Sc ke Zn
Ø  Kekerasan bertambah dari Ti ke Cr dan berkurang dari Cr ke Zn
Pertambahan nilai kekerasan dari Ti ke Cr dijelaskan dengan kekuatan logam yang bertamabah dari Sc ke V.
Ø  Titik leleh, titik didih, Hfus, dan ∆Hv  bertambah dari Sc ke V dan kemudian secara umum berkurang dari V ke Zn
Kecenderungan ini dikarenakan adanya ikatan logam pada logam transisi.
Ø  Daya hantar listrik dan panas secara umum bertambah dari Sc ke Zn
Karena pergerakan electron valensi yang semakin bebas.
SIFAT KARAKTERISTIK UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT
            Ada tiga sifat karakteristik, yaitu :
Sifat
 magnetic unsur dikarenakan adanya electron tidak berpasangan dalam 
orbitalnya.                 Berdasarkan sifatnya dalam medan magnet 
luar, sifat magnetic zat dapat dibedakan menjadi:
·         Diamagnetik : dimiliki oleh zat yang memiliki elektron berpasangan, sehingga momen magnetiknya saling meniadakan.
·         Paramagnetik : dimilikim oleh zat yang mempunyai setidaknya 1 elektron yang tidak berpasangan.
·         Ferromagnetik
              Tingkat Oksidasi
Salah
 satu karakteristik dari unsure-unsur transisi adalah memiliki berbagai 
bilangan oksidasi. Beberapa catatan penting tentang tingkat oksidasi 
dari unsure-unsur transisi periode keempat:
·         Tingkat oksidasi yang umum dari Sc samapai Cr adalah +3 dan dari Mn sampai Zn adalah +2.
·         Logam transisi memiliki bilangan oksidasi tertinggi bila berikatan dengan unsure yang sangat elektronegatif, seperti O dan F.
Warna Senyawa
 Unsur-unsur
 periode transisi periode keempat umumnya membentuk senyawa-senyawa 
warna. Hal ini dikarenakan penyerapan energi cahaya oleh senyawa logam 
transisi menyebabkan electron tereksitasi dari tingkat energi yang lebih
 rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. 
Aluminium
Aluminium
 dibuat dari alumina yang diperoleh dari proses bayer. Dalam proses ini 
terjadi 5 tahapan yaitu : preparasi batuan, disgestion, penyaringan, 
precipitation, dan kalsinasi. 
o   Reaksi yang terjadi dalam proses digestion
proses ini bertujuan untuk mengekstrak aluminium dari bauksit.
Pelarutan aluminium dilakukan dengan penambahan NaOH, reaksinya adalah sebagai berikut:
2NaOH(aq) + Al2O3.3H2O(s)   → 2[Al(OH)4]-(aq) +2Na+(aq)
o   Reaksi yang terjadi dalam proses precipitation
Pada proses pengendapan dilakukan penambahan Al(OH)3 dan dialiri gas CO2
CO2(g) + Al(OH)4-              →           Al(OH)3(s) + CO32-(aq)+ H2O(l)
o   Reaksi pada proses kalsinasi
Pada proses kalsinasi terjadi reaksi adalah sebagai berikut:
Al(OH)3(s)           →        Al2O3(s) + H2O(g) (dipanaskan)
Reduksi alumina dilakukan melalui elektrolisis menurut proses Hall-Heroult. Alumina dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6)
 dalam bejana dari baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai
 katode, sedangkan anodenya adalah batang grafit. Elektrolisis 
dilangsungkan pada suhu 9500C. Kriolit merupakan pelarut yang terbaik untuk alumina. Untuk mendapatkan hasil yang optimal ditambahkan CaF2 untuk menurunkan temperatur pembuatan abu soda, dan AlF3 untuk membentuk kreolit 
3Na2CO3 + 2AlF3    →        2Na3AlF6 + CO2 + Al2O3
Dalam
 proses ini ion aluminium direduksi menghasilkan logam aluminium pada 
katode, dan oksigen yang dihasilkan oleh grafit pada anode bereaksi 
dengan karbon menghasilkan karbon dioksida.
      2Al2O3 + 3C    →        4Al + 3CO2
gambar 2 menunjukan sel elektrolisis dalam pembuatan aluminium.
  Selanjutnya aluminium yang diperoleh diproses untuk kebutuhan industri. 
Secara keseluruhan proses pembuatan aluminium adalam sebagai berikut:
Aluminium
 memiliki banyak kegunaan, penggunaan aluminium didasarkan pada beberapa
 sifatnya yang khas, yaitu: ringan, tahan karat, mudah dibentuk, dapat 
dipadu dengan logam lain, dan tidak beracun. Oleh karena itu aluminium 
digunakan dalam:
1.      sektor industri otomotif: untuk membuat bak truk, dan komponen kendaraan lainnya.
2.      untuk membuat badan pesawat terbang
3.      sektor pembangunan perumahan : untuk kusen pintu dan jendela.
4.      sektor industri makanan : alumunium foil dan kaleng aluminium untuk kemasan berbagai jenis produk makanan / minuman.
5.      untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga, dan kerajinan.
6.      membuat
 termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi(III) oksida 
yang digunakan untuk mengelas baja ditempat, misalnya menyambung rel 
kereta api. Campuran itu bereaksi sangat eksoterm sehingga panas yang 
dihasilkan dapat melelehkan baja dan besi yang terbentuk akan menyambung
 dengan baja yang dilas.
Dalam kehidupan kita, selain aluminium yang digunakan, senyawaannya pun  juga banyak digunakan oleh manusia, yaitu:
1.      Alumina (Al2O3)
Alumina
 digunakan dalam pembuatan aluminium, untuk pasta gigi, dan industri 
keramik, serta industri gelas. Selain itu alumina juga dapat digunakan 
sebagai amplas atau grida.
2.      Aluminium sulfat [Al2(SO4)3]
Aluminium sulfat digunakan dalam pengolahan air minum, yakni mempercepat koagulasi lumpur koloidal.
Dampak buruk dari pemanfaatan aluminium adalah:
- Emisi CO2 dari sel elektrolisis berpengaruh terhadap pemanasan global : 2Al2O3(l) + 3C(s) → 4Al(l) + 3CO2(g)
 - Emisi senyawa flourida PFC (perfluorocarbon), yaitu CF4 dan C2F6 yang berkontribusi terhadap pemanasan global. PFC dihasilkan dari efek anode yaitu anode C dengan flourida sewaktu konsentrasi Al2O3 dalam kriolit (Na2AlF6) berkurang
 - Rusaknya ekosistem pada permukaan tanah akibat penambangan bauksit
 
Besi
Dalam bumi, bijih utama besi adalah hematit (Fe2O3), magnetit (Fe3O4), Pirit (FeS2), dan Siderit (FeCO3).
 Untuk mendapatkan besinya, bijih utamanya dimasukkan ke dalam tungku 
(tanur tiup) bersama arang kokas (C), dan batu kapur (CaCO3) 
dari bagian atas tungku. Kokas berfungsi sebagai reduktor dan batu kapur
 berfungsi sebagai fluks yang akan bereaksi dengan silika membentuk 
kalsium silikat dan memisahkan pengotor itu dalam bentuk 
terak (slag).
 Udara
 panas dialirkan melalui satu pipa baja di sekeliling bagian bawah 
tungku itu dan pada berbagai tingkatan di sepanjang pipa dan pipa yang 
dinamakan tuyeres diarahkan ke dalam tungku. Udara panas ini akan 
bereaksi dengan arang kokas membentuk karbon monoksida, yang akan 
mereduksi oksida besi membentuk besi. Karena reaksi itu dapat dibalik, 
maka diperlukan karbon monoksida yang berlebihan agar reaksi itu dapat 
sempurna. Reaksi yang terjadi dalam tungku:
C(s)  +  O2(g) → CO2(g)                                                          (20000C)                         
CO2(g)  +  C(s)  → 2CO(g)                                       (13000C)       
Fe2O3(s)  + 3CO     ↔    2Fe(l)  +  3CO2(g)                  (10000C)
CaCO3(s)    →  CaO(s)  +  CO2(g)                            (800-9000C)
CaO(s)  +  SiO2(s)  →  CaSiO3(l)                              (12000C)
Besi yang dihasilkan masih mengandung pengotor yang terlarut bersama besi cair,pengotor itu adalah MnO, P2O5. Pada suhu 14000C kedua pengotor itu akan direduksi oleh kokas menghasilkan logamnya.
MnO(l)  +  C(s)  →  Mn(l)  +  CO(g)          (14000C)   
P2O5 (l) +  C(s) →  2P(l)  +  5CO(g)           (14000C)
Besi
 yang dihasilkan tanur disebut besi gubal (pig iron) atau besi kasar, 
mengandung kira-kira 95% besi, 3% karbon, dan sisanya pengotor.  Besi 
gubal bersifat keras tetapi rapuh. Sebagian besar besi gubal akan 
diproses untuk membuat baja. Sebagian lain dapat dialirkan ke dalam 
cetakan sehingga diperoleh besi tuang.
Besi
 yang didapat sebagian besar diubah menjadi baja. Baja merupakan aliase 
dari besi. Jenis baja sangat beragam sehingga penggunaannya sangat luas,
 mulai dari mainan anak-anak, perkakas dapur, industri kendaraan, 
konstruksi bangunan, jembatan, rel kereta api, dan sebagainya.
Untuk
 membuat baja dilakukan dengan tungku oksigen. Ke dalam tungku ini 
dimasukkan besi cair, besi bekas, kapur, dan ke dalam campuran yang 
panas itu ditiupkan oksigen murni melalui pipa berpendingin. Karbon 
dalam besi akan dioksidasi dan pengotor lain akan mengumpul dalam terak.
 
Selain
 baja, senyawaan besi yang penting adalah besi(III) oksida. Senyawa ini 
digunakan sebagai cat warna merah yang murah. Limonit juga merupakan 
besi(III) oksida terhidrat yang digunakan sebagai zat warna kuning
Belerang
Belerang
 banyak terdapat dalam kulit bumi sebagai unsur maupun senyawa. Di 
daerah vulkanik ditemukan belerang unsur. Dalam senyawaan, belerang 
terdapat sebagai sulfida logam-logam (tembaga, timbal, zink, dan besi) 
dan sebagai sulfat seperti gips dan garam epson serta sebagai ion sulfat
 dalam larutan. Selain itu juga terdapat dalam gas alam, petroleum, dan 
batu bara.
Untuk mengeluarkan belerang dari dalam bumi dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni:
- Cara Herman Frasch
 
Pada
 cara ini, tiga buah pipa yang konsentris ditanamkan ke dalam endapan 
endapan belerang. Air lewat panas (1650C) dan dibawah tekanan dimasukkan
 ke dalam terluar, dan oleh suhu setinggi ini belerang akan mencair. 
Kemudian udara dibawah tekanan ditiupkan melalui pipa paling dalam. 
Keadaan ini memaksa belerang cair ke permukaan melalui pipa tengah.
- Proses Claus
 
Proses ini dimulai dengan mengekstrak hidrogen sulfida dari gas alam dengan cara penggelembungan gas melaui etanolamin
HOCH2CH2NH2(l)  +  H2S(g) →  HOCH2CH2NH3+(pelarut) + HS-(pelarut)  
Larutan
 dipisahkan dan dipanaskan yang menyebabkan gas hidrogen sulfida keluar.
 Kemudian gas hidrogen sulfida dicampurkan dengan dioksigen dalam suatu 
perbandingan mol 2 : 1 (bukan 2 : 3 yang diperlukan guna mengoksidasikan
 semua hidrogen sulfida menjadi air dan belerang dioksida). Sepertiga 
hidrogen sulfida terbakar menjadi belerang diokasida dan belerang 
dioksida yang terbentuk ini kemudian bereaksi dengan 2/3 hidrogen 
sulfida yang belum terbakar menghasilkan unsur belerang.
2H2S(g)  +  3O2(g)  →  2SO2(g)  +  2H2O(g)
6H2S(g)  +   3O2(g)  →  6S(s)  +  6H2O(g)
Belerang itu kemudian digunakan untuk : 
- belerang digunakan untuk membuat asam sulfat.
 - belerang dipakai untuk vulkanisasi karet untuk industri ban kendaraan
 
Senyawaan
 belerang yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari 
adalah asam sulfat.Pembuatan asam sulfat melibatkan konversi belerang 
dioksida kepada belerang trioksida, yang kemudian dilarutkan ke dalam 
air guna menghasilkan asam sulfat.
Dalam
 proses kontak, suatu campuran belerang dioksida kering dengan udara 
kering dialirkan melalui katalis vanadium pentaoksida pada suhu sekitar 
4300C. Reaksi ini eksotermis, oleh sebab itu suhu cepat naik hingga menjadi 6000C,
 dan karena itu campuran gas itu didinginkan hingga mencapai suhu semula
 dengan cara melewatkan pada sebuah penukar panas (panas yang 
dikeluarkan ini dipaka untuk memanaskan campuran awal). Pada tahap ini, 
konversi belerang dioksida menjadi belerang trioksida sudah mencapai 
66%. Campuran gas ini dilewatkan lagi melalui tiga konverter. Pada 
setiap tahapan, gas yang mengalir didinginkan menjadi 4300C. 
Dan gas yang keluar dari konverter terakhir, dimana konversi telah 
mencapai sekitar 98% untuk menghasilkan asam sulfat 100% atau menjadi 
asam sulfat berasap. Pengenceran asam sulfat berasap ini dengan air akan
 menghasilkan asam sulfat.
2SO2(g)  +  O2(g)  →  SO3(g)
SO3(g)  +  H2SO4(l)  →  H2S2O7(l)
H2S2O7(l)  +  H2O(l)  →  2H2SO4(l)
Manfaat yang ditunjukkan oleh asam sulfat adalah
- Untuk membuat pupuk dan detergen.
 - untuk membersihkan permukaan logam dalam elektroplating.
 
- asam sulfat juga digunakan dalam industri zat warna, bahan peledak, obat-obatan, dan pemurnian minyak bumi.
 - asam sulfat dipakai untuk pengisi aki
 
Nitrogen
Belerang
 banyak terdapat dalam kulit bumi sebagai unsur maupun senyawa. Di 
daerah vulkanik ditemukan belerang unsur. Dalam senyawaan, belerang 
terdapat sebagai sulfida logam-logam (tembaga, timbal, zink, dan besi) 
dan sebagai sulfat seperti gips dan garam epson serta sebagai ion sulfat
 dalam larutan. Selain itu juga terdapat dalam gas alam, petroleum, dan 
batu bara.
Untuk mengeluarkan belerang dari dalam bumi dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni:
- Cara Herman Frasch
 
Pada
 cara ini, tiga buah pipa yang konsentris ditanamkan ke dalam endapan 
endapan belerang. Air lewat panas (1650C) dan dibawah tekanan dimasukkan
 ke dalam terluar, dan oleh suhu setinggi ini belerang akan mencair. 
Kemudian udara dibawah tekanan ditiupkan melalui pipa paling dalam. 
Keadaan ini memaksa belerang cair ke permukaan melalui pipa tengah.
- Proses Claus
 
Proses ini dimulai dengan mengekstrak hidrogen sulfida dari gas alam dengan cara penggelembungan gas melaui etanolamin
HOCH2CH2NH2(l)  +  H2S(g) →  HOCH2CH2NH3+(pelarut) + HS-(pelarut)  
Larutan
 dipisahkan dan dipanaskan yang menyebabkan gas hidrogen sulfida keluar.
 Kemudian gas hidrogen sulfida dicampurkan dengan dioksigen dalam suatu 
perbandingan mol 2 : 1 (bukan 2 : 3 yang diperlukan guna mengoksidasikan
 semua hidrogen sulfida menjadi air dan belerang dioksida). Sepertiga 
hidrogen sulfida terbakar menjadi belerang diokasida dan belerang 
dioksida yang terbentuk ini kemudian bereaksi dengan 2/3 hidrogen 
sulfida yang belum terbakar menghasilkan unsur belerang.
2H2S(g)  +  3O2(g)  →  2SO2(g)  +  2H2O(g)
6H2S(g)  +   3O2(g)  →  6S(s)  +  6H2O(g)
Belerang itu kemudian digunakan untuk : 
- belerang digunakan untuk membuat asam sulfat.
 - belerang dipakai untuk vulkanisasi karet untuk industri ban kendaraan
 
Senyawaan
 belerang yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari 
adalah asam sulfat.Pembuatan asam sulfat melibatkan konversi belerang 
dioksida kepada belerang trioksida, yang kemudian dilarutkan ke dalam 
air guna menghasilkan asam sulfat.
Dalam
 proses kontak, suatu campuran belerang dioksida kering dengan udara 
kering dialirkan melalui katalis vanadium pentaoksida pada suhu sekitar 
4300C. Reaksi ini eksotermis, oleh sebab itu suhu cepat naik hingga menjadi 6000C,
 dan karena itu campuran gas itu didinginkan hingga mencapai suhu semula
 dengan cara melewatkan pada sebuah penukar panas (panas yang 
dikeluarkan ini dipaka untuk memanaskan campuran awal). Pada tahap ini, 
konversi belerang dioksida menjadi belerang trioksida sudah mencapai 
66%. Campuran gas ini dilewatkan lagi melalui tiga konverter. Pada 
setiap tahapan, gas yang mengalir didinginkan menjadi 4300C. 
Dan gas yang keluar dari konverter terakhir, dimana konversi telah 
mencapai sekitar 98% untuk menghasilkan asam sulfat 100% atau menjadi 
asam sulfat berasap. Pengenceran asam sulfat berasap ini dengan air akan
 menghasilkan asam sulfat.
2SO2(g)  +  O2(g)  →  SO3(g)
SO3(g)  +  H2SO4(l)  →  H2S2O7(l)
H2S2O7(l)  +  H2O(l)  →  2H2SO4(l)
Manfaat yang ditunjukkan oleh asam sulfat adalah
- Untuk membuat pupuk dan detergen.
 - untuk membersihkan permukaan logam dalam elektroplating.
 
- asam sulfat juga digunakan dalam industri zat warna, bahan peledak, obat-obatan, dan pemurnian minyak bumi.
 - asam sulfat dipakai untuk pengisi aki
 
Natrium
Natrium
 dibuat dari elektrolisis lelehan natrium klorida yang dicampur dengan 
kalsium klorida. Kalsium klorida berguna untuk menurunkan titik cair 
dari 8010C menjadi 5000C. Oleh karena itu potensial Ca2+ lebih negatif dibanding Na+, maka padfa elektrolisisnya hanya terjadi reduksi ion Na+.
NaCl(l)  →  Na+(l)  +  Cl-(l)
Katode : Na+(l)  +  e  → Na(l)
Anode  : 2Cl-(l)         → Cl2(g)  +  2e
Natrium
 cair yang terbentuk di katode mengapung di atas cairan NaCl, 
selanjutnya dikumpulkan pada kolektor. Sedangkan pada anode terbentuk 
gas klor. Dalam elektrolisis ini, digunakan anode grafit dan katode besi
 atau baja.
Natrium
 dipakai sebagai pendingin pada reaktor atom, selain itu natrium juga 
digunakan pada pengolahan logam-logam tertentu seperti Li, K, Zr, dan 
logam alkali yang lebih berat. Natrium juga digunakan untuk membuat 
senyawa natrium yang tidak dapat dibuat dari NaCl, seperti natrium 
peroksida. Sedikit natrium digunakan dalam lampu natrium yang banyak 
digunakan sebagai penerangan jalan raya. Natrium dipakai sebagai paduan 
dengan timbal guna memproduksi tetraetil timbal. Natrium juga digunakan 
untuk membuat natrium sianida.
Senyawaan natrium yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah:
- Natrium Klorida (NaCl)
 
Senyawa
 natrium yang paling banyak diproduksi adalah natrium klorida. Natrium 
klorida dibuat dari air laut atau dari garam batu. Kegunaan natrium 
klorida antara lain sebagai bahan baku untuk membuat natrium, klorin, 
dan senyawa-senyawa natrium seperti natrium hidroksida. Selain itu 
natrium klorida juga dipakai dalam industri susu, pengawetan ikan dan 
daging, mencairkan salju di musim dingin, regenerasi alat pelunak air, 
pengolahan kulit, serta sebagai bumbu masak.
- Natrium Hidroksida (NaOH)
 
Natrium
 hidroksida diperoleh melalui elektrolisis larutan NaCl. NaOh terutama 
digunakan dalam industri sabun, detergen, pulp dan kertas, pengolahan 
bauksit, tekstil, plastik, pemurnian minyak bumi, serta untuk membuat 
senyawa natrium lainnya seperti NaClO.
- Natrium Karbonat (Na2CO3)
 
Natrium
 karbonat berasal dari alam yaitu trona. Natrium karbonat juga dapat 
dibuat dari NaCl menurut proses solvay. Kegunaan natrium karbonat adalah
 untuk pembuatan kaca. Selain itu untuk membuat bahan-bahan kimia 
lainnya, juga digunakan dalam industri pulp dan kertas, industri 
detergen, dan bahan pelunak air.
- Natrium Bikarbonat (NaHCO3)
 
Natrium
 bikarbonat juga disebut soda kue, dikatakan demikian karena jika adonan
 kue yang mengandung natrium bikarbonat ini dipanggang, maka senyawa itu
 akan terurai membebaskan CO2 yang memekarkan adonan sehingga empuk.  
- Natrium Sulfat (Na2SO4)
 
Natrium sulfat dibuat dari NaCl dengan asam sulfat dengan pemanasan. Reaksi ini dirancang oleh Glauber Jr dan oleh karena itu Na2SO4.10H2O dinamakan garam Glauber.
Natrium
 sulfat digunakan oleh industri kertas karena natrium sulfat ini 
digunakan untuk membuat natrium sulfida yang dapat melarutkan lignin 
dari kayu sebagai bahan untuk membuat kertas.
Magnesium
Untuk membuat magnesium dapat dilakukan dengan beberapa cara, yakni:
1.      Proses Dow
Dalam
 industri, magnesium dibuat dari air laut. Langkah pertama adalah 
mencampur air laut dengan CaO sehingga magnesium mengendap sebagai 
Mg(OH)2.
CaO(s)  + H2O(l)  → Ca(OH)2(aq)
Ca(OH)2(aq)  +  Mg2+(aq)  →  Mg(OH)2(s)  + Ca2+(aq)
Endapan Mg(OH)2 yang terbentuk kemudian disaring dan direaksikan dengan HCl pekat.
Mg(OH)2(s)  +  2HCl(aq)  →  MgCl(aq)  +  2H2O(l)
Selanjutnya larutan MgCl2 diuapkan sehingga diperoleh kristal MgCl2. kristal ini kemudian dicairkan dan dielektrolisis.
MgCl2(l) → Mg2+(l)   +  2Cl-(l)
Katode : Mg2+(l)  +  2e  → Mg(l)
Anode  : 2Cl-(l)               → Cl2(g)  +2e
2.      Reduksi MgO
Ekstraksi magnesium diproduksi dengan mereduksi MgO dengan pereduksi karbon pada suhu 20000C.
MgO(s)  +  C(s)  → Mg(g)  +  CO(g)
Selanjutnya campuran gas secara mendadak didinginkan guna mengendapkan magnesium (mencegah reaksi sebaliknya).
3.      Ekstraksi dengan metode reduksi elektrotermal
Bijih yang digunakan adalah dolomit (CaCO3.MgCO3) sedangkan reduktornya adalah besi-silikon pada suhu 11500C dan tekanan rendah.
CaCO3.MgCO3(s)  →  CaO.MgO(s)  +  2CO2(g)
CaO.MgO(s)  →  Mg(s)  +  CaSiO3(s) +  Fe(s)
  
Kegunaan
 magnesium adalah untuk membuat logam campur. Paduan antara alumunium 
dengan magnesium dinamakan magnalium, yang merupakan logam yang kuat 
tetapi ringan, resisten terhadap asam maupun basa, serta tahan korosi. 
Paduan ini digunakan untuk membuat komponen pesawat terbang, rudal, bak 
truk, serta berbagai peralatan lainnya. Oleh karena merupakan reduktor 
kuat, sedikit magnesium digunakan dalam pengolahan logam tertentu. 
Pembakaran magnesium menghasilkan cahaya yang sangat terang, sehingga 
unsur itu digunakan untuk membuat kembang api dan juga untuk blitsz.
fosforus
Bahan
 dasar dalam pembuatan phosfor adalah batu-batu phosfat yang banyak 
tersedia di alam. Jika batu phosfat mengandung fluorida, maka fluor ini 
dihilangkan lebih dahulu dengan cara memanaskan bersama tanah liat dan 
arang. Fluor akan keluar sebagai silikon tetrafluorida, SiF4.
Batu phosfat, arang, dan silika yang telah diperhitungkan perbandingannya dipanaskan hingga suhu sekitar 15000C dalam sebuah dapur listrik
2Ca3(PO4)2(s)  +  SiO2(s)  →  CaSiO3(l)  +  P4O10(g)
P4O10(g)  +  10C(s)  →  P4(g)  +  10CO(g)
Gas
 phosfor dan karbon monoksida serta debu dikeluarkan dari dapur dan 
dialirkan melalui alat pengendap elektrostatis dan kemudian masuk ke 
ruang pengembun yang disemprot dengan air hangat sehingga uap phosfor 
menjadi cair. Cairan phosfor ini dipompakan melalui pipa-pipa yang 
dipanaskan dan dituang guna menjadikan batang-batang dari alotrop putih,
 dan disimpan dibawah air dalam suatu ruang penyimpanan. Hasil ini 
mengandung sekitar 90% phosfor. Pemurnian dapat dilakukan dengan cara 
pengoksidasian dengan larutan natrium bikromat berasam.
1.      Phosfor merah digunakan untuk membuat pancalogam seperti phosfor perunggu.
2.      digunakan dalam industri korek api.
3.      phosfor
 digunakan dalam pembuatan senyawa yang berphosfor, contoh: asam phosfat
 yang digunakan sebagai penghilang karat dan sebagai pupuk, insektisida,
 plastisier, detergen, dan sebagai agen pengapung.
Senyawaan
 phosfor yang paling terkenal adalah asam phosfat. Asam phosfat 
digunakan sebagai senyawa yang berguna untuk pembuatan bahan penunjang 
detergen, bahan pembersih lantai, insektisida, dan makanan hewan. Selain
 asam phosfat, ada natrium tripoliphosfat yang digunakan sebagai bahan 
penunjang dalam detergen, yaitu untuk mengikat ion-ion kalsium dan 
magnesium dari air sadah sehingga tidak mengganggu detergen. Salah satu 
akibat dari pemakaian senyawa phosfat ini adalah pencemaran air karena 
akan menyuburkan ganggang dan enceng gondonk. Bila massa tumbuhan ini 
mati, reaksi pembusukannya akan menghabiskan oksigen dalam air sehingga 
kehidupan binatang air musnah.
Karbon, Nitrogen, dan Oksigen
Kelimpahan Karbon di Alam
Karbon terletak pada periode 2 dan golongan IVA. Di alam karbon berada dalam sebagai unsur maupun senyawa.
Keberadaan   di alam 
 |    
Keterangan 
 |   
CO2 
 |    
Gas CO2   berada di udara dengan kadar ~0,031%. CO2 adalah komponen utama   gas vulkanik, dan juga terdapat di gua, tambang, dan sumur. Bahkan kadar CO2   juga larut dalam air. Pada mata air berkarbonasi, CO2 membantu   melarutkan mineral. 
 |   
Karbonat 
 |    
C berada bersama Ca, Mg,   dan Fe dalam bebatuan karbonat seperti batu gamping, dolomit, dan marbel. 
 |   
Grafit 
 |    
Grafita
 dalah salah satu   bentuk unsur karbon di alam. Grafit berada dalam 
bebatuan kalsium-silikat,   dan juga hasil metamorfosis batu bara dan 
minyak bumi.  
 |   
Intan 
 |    
Intan
 adalah salah satu   bentuk unsur karbon di alam. Sebagian besar intan 
bearda dalam mineral   kimberlit di pipa vulkanik pada daerah vulkanik 
lama, dan juga pada dasar   laut. 
 |   
Batu bara 
 |    
Batu
 bara terdiri dari   komponen utama berupa senyawa hidrokarbon dan 
komponen lain yang mengandung   O, N,S dan komponen anorganik yang 
mengandung mineral seperti pirit,   markasit, qauartz. Dan tanah liat. 
 |   
Minyak bumi dan gas alam 
 |    
Minyak
 bumi dan gas alam   mengandung senyawa hidrokarbon, yakni senyawa yang 
tersusun dari atom C dan   H. keduanya berasal dari peruraian 
senyawa-senyawa organik yang berasal dari   jasad organisme kecil yang 
hidup di laut jutaan tahun lalu. 
 |   
Senyawa organik   (Biomolekul) 
 |    
Aenyawa
 organik adalh   senyawa yang mengandung atom C yang membentuk rantai 
karbon yang panjangnya   mencapai ribuan. Beberapa senyawa organik 
anatara lain: karbohidrat, lemak,   dan protein 
 |   
Nitrogen 
Kelimpahan di Alam dan Cara Mengisolasinya
Nitrogen
 bebas terdapat dalam uara hingga 78% volume. Jejak nitrogen bebas dapat
 ditentukan pada gas-gas yang berasl dari aerah gunung berapi dan yang 
berasal dari batu bara. Dalam bentuk persenyawaan terdapat sebagai 
amoniak, asam amino dan nitrat. Amoniak terdapat secara bebas dan dalam 
garam amonium dalam udara, air dan produk-produk gunung berapi. Deposit 
terbesar terjadi di Chili. Nitrogen juga terdapat sebagai asam nitrat 
dan nitrit sebagai akibat dari oksidasi nitrogen bebas di udara ioleh 
adanya petir dan kemudian larut dalam uap air.
Penyediaan
 nitrogen di laboratorium dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah 
satunya adalah dengan memanaskan amonium nitrit. Sementara di industri 
nitrogen disediakan dengan cara penyulingan udara cair.
Dalam laboratorium nitrogen dapat disediakan dengan menggunakan bahan, antara lain:
1.      memanaskan amonium nitrit 
Oleh
 sebab garam ini kurang stabil, maka tidak tersedia dalam laboratorium. 
Untuk itu digunakan campuran natrium nitrit bersama amonium klorida, dan
 gas nitrogen kemudian dikeringkan dengan menggunakan zat higroskopis 
seperti kalsium klorida anhidrat
NaNO2  +  NH4Cl  →  NaCl  +  N2  +  2H2O
2.      mengalirkan gas klor atau brom ke dalam larutan pekat amoniak
reaksi
 yang terjadi sangat kuat sehingga dalam gelap nampak bercahaya. Sebagai
 ganti klor dapat digunakan serbuk pemutih atau hipoklorit
NH3  +  NaOCl  →  NH2Cl  +  NaOH
2NH2Cl  +  NaOCl  +  2NaOH  →  N2  +  3NaCl  +  3H2O
3.      memanaskan secara hati-hati hablur amonium kromat
(NH4)2Cr2O7  →  N2  +  4H2O  +  Cr2O3
4.      nitrogen yang murni disediakan dengan cara memanaskan campuran nitrogen monoksida dan amoniak di atas tembaga yang dipanaskan
6NO  +  4NH3 →  5N2  +  6H2O
Dalam industri, nitrogen diperoleh dari udara. Prosesnya berlangsung dalam 2 tahap, yaitu :
1.      mencairkan udara
2.      distilasi bertingkat udara
Udara
 kering mengandung 78% nitrogen dan 21% oksigen, sisanya terdiri dari 
gas mulia (terutama argon 0,93%), karbondioksida 0,03%, uap air dan 
berbagai jenis gas lain dalam jumlah sangat kecil. Uap air dan 
karbondioksida akan membeku pada proses pencairan udara, sehingga udara 
cair praktis hanya mengandung argon, nitrogen, dan oksigen. Ketiga gas 
ini kemudian dipisahkan melalui distilasi bertingkat.
Mula-mula
 udara disaring untuk membersihkan debu, lalu udara bersih dikompresi. 
Kompresi ini menyebabkan suhu udara meningkat. Kemudian proses 
dilanjutkan dengan pendinginan. Pada tahap ini air dan karbondioksida 
sudah membeku dan dapat dipisahkan. Setelah melalui menara pendingin, 
udara kemudian diekspansikan (dialirkan ke dalam pipa yang lebih besar) 
sehingga suhu turun lagi dan sebagian udara akan mencair. Udara yang 
belum mencair disirkulasikan, dialirkan lagi ke dalam kompresor.
Dalam kehidupan sehari-hari nitrogen digunakan sebagai:
1.      oleh
 sifatnya yang tidak mudah bereaksi dengan zat lain (inert), nitrogen 
digunakan pada zat-zat yang mudah terbakar atau gas yang mudah 
dioksidasi (sebagai atmosfer inert).
2.      nitrogen cair digunakan sebagai bahan pendingin.
3.      nitrogen digunakan dalam pembuatan amonia.
4.      nitrogen digunakan sebagai gas pembawa dalam kromatografi kolom.
5.      nitrogen dipakai sebagai atmosfer inert dalam makanan kemasan untuk memperpanjang masa penggunaannya.
Senyawaan nitogen yang penting dalam kehidupan adalah amonia. Dalam laboratorium, amonia dibuat dengan cara:
1.      mengerjakan larutan alkali kepada suatu garam amonium. Biasanya dipergunakan amonium klorida, sedangkan alkalinya kapur mati :
2NH4Cl  +  Ca(OH)2  →  CaCl2  +  2NH3  +  2H2O
gas amoniak yang dihasilkan kemudian dikeringkan dengan CaO
2.      menguraikan nitrida-nitrida logam dengan air. contoh :
Ca3N2  +  3H2O  →  3Ca(OH)2  +  2NH3
3.      memanaskan garam amonium tertentu, seperti amonium sulfat atau amonium klorida
(NH4)2SO4  →  NH2HSO4  +  NH3
4.      mereduksi nitrat dengan memanaskan campuran garam nitrat, alkali kostik berair, dan logam aktif seperti Zn :
Zn  +  2NaOH  →  Na2ZnO2  +  H2
2NaNO3  +  8H2  →  2NaOH  +  4H2O  +2NH3
 Secara industri amonia diperoleh dengan cara:
1.      Proses haber
Amonia dibuat dari gas nitrogen dan hidrogen menurut proses haber-Bosch.
N2(g)  +  3H2(g)      ↔       2NH3(g)   
Reaksi
 dilangsungkan pada suhu sekitar 5500C dan tekanan tinggi sekitar 300 
atm dengan katalisator terdiri atas serbuk besi dengan campuran Al2O3, MgO, CaO, dan K2O.
2.      Proses sianamida
Pengikata
 nitrogen telah ditemukan di jerman dan itali dengan suatu reaksi dengan
 serbuk kalsium karbida dalam sebuah dapur listrik pada suhu sekitar 
11000C yang membentuk kalsium sianamida:
CaC2  +  N2  →  CaNCN  +  C
Hasil
 yang berwarna hitam oleh karena adanya karbon itu diperdagangkan 
sebagai nitrolim. Untuk membuat amonia, zat itu disedu dengan sedikit 
air, guna menghilangkan tiap kalsium karbida yang mungkin masih ada
CaNCN  +  3H2O  →  CaCO3  +  2NH3
Adapun kegunaan amonia adalah sebagai :
1.      digunakan untuk membuat pupuk, misalnya urea {CO(NH2)2}, dan ZA {(NH4)2SO4}.
2.      untuk membuat senyawa nitrogen yang lain, seperti asam nitrat, amonium klorida, dan amonium nitrat.
3.      dalam pabrik es digunakan sebagai pendingin (refrigerant) karena amonia cair mudah menguap dan menyerap banyak panas.
4.      untuk membuat hidrazin, N2H4 yang digunakan sebagai bahan bakar roket.
Selain
 amonia, senyawaan nitrogen yang sangat bermanfaat adalah asam nitrat. 
Asam ini tergolong keras karena melarutkan hampir semua logam kecuali 
emas dan platina. Oleh karena itu asam nitrat digunakan dalam pemisahan 
campuran emas dan perak. Selain itu asam nitrat juga digunakan untuk:
1.      sebagian besar asam nitrat digunakan untuk membuat amonium nitrat yang digunakan sebagai pupuk.
2.      asam
 nitrat juga digunakan sebagai bahan peledak, plastik, dan obat. 
Beberapa contoh bahan peledak adalah TNT, nitrogliserin, dan 
nitroselulosa. Serbuk mesiu adalah campuran kalium nitrat, belerang, dan
 arang.
Oksigen
Kelimpahan dan Cara Mengisolasi Oksigen
Oksigen
 merupakan unsur yang terbanyak terdapat dalam kerak bumi hingga 
mencapai sekitar 50% berat dalam berbagai bentuk perseyawaan karbonat, 
nitrat, sulfat, dan silikat yang tersebar luas. Air mengandung hingga 
89% berat oksigen. Udara mengandung hingga 21% volume oksigen. 
Persentase in hampir tetap karena adanya proses fotosintesis. Oksigen 
merupakan unsur esensial penyusun makhluk hidup. Oksigen ada dalam dua 
bentuk alotrop, yaitu dioksigen dan trioksigen.
Dalam laboratorium dioksigen dapat dibuat dengan berbagai cara:
Penguraian suatu peroksida, yaitu dengan adanya katalisator mangan(IV) oksida. 
2H2O2(aq)   → 2H2O(l) + O2(g)
sementara
 untuk trioksigen dibuatdengan cara discas listrikbersuhu rendah melalui
 dioksigen. Pada proses ini dapat diperoleh konversi hingga 10% menjadi 
trioksigen.
3O2(g)   →  2O3(g)
Di laboratorium, oksigen dapat dibuat dengan cara :
1.      penguraian kalium klorat
Jika KClO3 dipanaskan dengan PbO2 sebagai katalisator, akan terurai membentuk KCl dan gas oksigen
2KClO3(s)  →  2KCl(s)  +  3O2(g)
2.      penguraian hidrogen peroksida
Penguraian H2O2 menghasilkan air dan oksigen. Reaksi ini dapat dikatalisis oleh ion Fe3+ atau Co2+
2H2O2(aq) → 2H2O(l)  +  O2(g) 
3.      elektrolisis air
Elektrolisis air menghasilkan hidrogen di katode dan oksigen di anode.
2H2O(l)  →  2H2(g)  +  O2(g)
Secara
 industri, oksigen dibuat dengan penyulingan udara cair (seperti 
pembuatan nitrogen dalam industri), yang terdiri dari nitrogen dan 
oksigen cair. Nitrogen cair akan tersuling lebih dahulu (titik didih 
-1960C) dan demikian oksigen cair didapat sebagai residu (titik didih -1830C).
Manfaat oksigten dalam kehidupan sehari-hari adalah : 
1.      oksigen dipakai dalam peralatan oksigen untuk piranti di rumah sakit, pesawat, tambang atau kapal selam.
2.      oksigen dipakai dalam api oksi-asetilen dan oksi-hidrogen .
3.      oksigen dipakai sebagai mesin pendorong roket.
4.      oksigen dipakai dalam industri baja untuk menurunkan kadar karbon dalam besi yang akan diubah menjadi baja.
5.      dipakai dalam industri kimia organik dan anorganik.
Senyawaan
 oksigen yang paling penting adalah air. Air adalah suatu pelarut yang 
sangat baik, dan karena itu tidak mudah mendapatkan air yang bersih dan 
murni. Air dibutuhkan bagi semua yang hidup, dan sangat melimpah dalam 
kerak bumi dan udara.





No comments:
Post a Comment