Unsur
yang merupakan komponen dasar penyusun materi, ditemukan di alam dalam
bentuk unsur, senyawa, maupun campurannya baik di kerak bumi, air, dan
atmosfer. Untuk dapat mengekstrak dan mengolahnya di perlukan pemahaman
sifat-sifat unsur.
Kerak bumi
adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu
kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar
5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km.
Unsur-unsur
kimia utama pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon
(Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca)
(3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km.
Para
ahli dapat merekonstruksi lapisan-lapisan yang ada di bawah permukaan
bumi berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap seismogram yang
direkam oleh stasiun pencatat gempa yang ada di seluruh dunia.
Unsur
|
Kelimpahan di Indonesia
|
Keterangan
|
Besi
|
Lampung, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Cilacap, Ujung Kulon, Sulawesi Tengah.
|
Industri besi di Cilegon memproduksi besi beton, besi baja, besi lempengan, dan pelat besi.
|
Aluminim
(Bijih bauksit)
|
Pulau Bintan (Riau),Tayan (Kalimantan Selatan)
|
Penambangan
bijih bauksit di Pulau Bintan dilakukan sejak tahun 1935. bauksit
diolah menjadi batangan dan lembaran al, untuk pasar dalam negeri
maupun ekspor. Masalah cadangan bauksit di Bintan yang semakin menipis
teratasi dengan ditemukannya bauksit di Tayan dan penambangannya
dimulai tahun 2004. bauksit ini akan diolah menjadi Al dengan kualitas
non-ekspor (kadar Al <40 span="span">40>
|
Tembaga
|
Papua, Kalimantan Barat
|
Lokasi
penambangan di Papua tidak hanya mengandung tembaga, tetapi juga
mengandung emas dan perak. Cadangan mineralnya diperkirakan akan
bertahan selama 50 tahun mendatang dengan nilai ~80 milyar dolar.
|
Nikel
|
Pomalaa (Sulawesi Tenggara), Soroako (Sulawesi Tengah), Palopo (Sulawesi Selatan), Halmahera, dan Papua.
|
Nikel
yang ditambang ada yang diekspor langsung dalam bentuk bijih
nikel, dan ada pula yang dilebur untuk memperoleh feronikel (FeNi)
yang mengandung ~20% nikel dengan harga jual yang lebih tinggi.
|
Karbon (Batu Bara)
|
Bukit Asam (Sumatera Selatan), Kota Baru, Banjarmasin, Kutai (Kalimantan Timur)
|
Berdasarkan
kadar C, batu bara digolongkan dengan kualitas tinggi (antarsit),
sedang (bituminus), dan rendah (sub-bituminus dan lignite). Seabagai
gambaran, antarsit digunakan seperti di industri baja dan semen,
pembangkit listrik, peleburan timah dan nikel, serta bituminus untuk
industri aluminium dan pembangkit listrik.
|
Kromium
|
Sulawesi Tengah
|
GOLONGAN LOGAM ALKALI (GOLONGAN IA)
Unsur alkali merupakan logam lunak, berwarna putih mengkilap, dan mempunyai titik leleh yang rendah.
Unsur
alkali mepunyai 1 elektron valensi dalam pembetukan ikatan logam,
sehingga logam ini mempuyai energi ionisasi kecil yang menjadikannya
logam lunak.
Unsur
alkali, dalam sato golongan, semakin ke bawah ukurannya semakin besar,
energi kohesinya semakin kecil, sehingga bersifat semakin lunak dan
dapat dipotong dengan pisau, yang menyebabkan titik leleh dan titik
leburnya semakin rendah.
Senyawa
alkali tidak pernah dijumpai dalam keadaan bebas di alam, karena
sifatnya yang sangat reakstif dan sebagai reduktor kuat.
Senyawa alkali yang banyak dijumpai di alam adalah NaCl dan kalium.
Litium merupakan unsure alkali dengan reduksi paling kuat. Li diperoleh dari elektrolisis leburan garam.
Kegunaan litium adalah sebagai berikut:
- sebagai logam dalam sintesis alkali liyhium
- garam lithium digunakan sebagai pengobatan kerusakan mental
- Aliasi Li dengan Pb digunakan untuk membungkus kabel
- aliasi Li dengan Al digunakan untuk menambah daya tahan korosi Al.
Natrium
merupakan unsure alkali dengan daya reduksi paling rendah. Natrium
dibuat dari proses downs, yaitu elektrolisis lelehan NaCl (titik lebur
8000C), ditambah 58% CaCl2, dan KF untuk menurunkan suhu lebur sampai 5050C.
Na banyak di dapat di air laut dalam bentuk garam NaCl, sehingga banyak senyawa yang dibuat dari NaCl yang berharga murah.
Na
juga dugunakan sebagai pengisi lampu penerang di jalan maupun
kendaraan, karena emisi warna kuningnya yang mampun menembus kabut. Na
juga digunakan untuk pembuatan TEL, yakni untuk menaikan bilangan oktan
bahan baker.
Senyawa natrium lain digunakan sebagai:
- NaOH, yang dihasilkan dari elektrolisis larutan NaCl. Digunakan untuk bahan baku sabun, detergen, kertas, serat rayon, dan memisahkan belerang dari minyak bumi.
- NaHCO3 (soda kue), akan terurai oleh panas yang menghasilkan gas CO2 sehingga kue menjadi mengembang. NaHCO3 juga dipakai sebagai buffer untuk mempertahankan Ph, sebab dapat bereaksi dengan asam dan basa sesuai dengan reaksi berikut:
HCO3- + H+ → H2CO3
HCO3- + OH- → H2O +CO32-
o NaCO3
digunakan untuk pembuatan kaca, menghilangkan kesadahan air, sebagai
bahan baku natrium silikat pada pembuatan kertas dan detergen
o Na-glutamat sebagai penyedap makanan
o Na-benzoat sebagai pengawet makanan kaleng.
Kalium
mempunyai titik leleh yang rendah, mudah menguap, dan sukar dibuat
melelui proses elektrolisis. Klium dibuat dengan cara mengolah lelehan
klorida dengan uap Na pada suhu tinggi, kemudian logam dimurnikan dengan
cara destilasi.
Na + KCl →NaCl + K
Senyawa kalium yang banyak digunakan adalah KOH sebagai bahan baku sabun, KClO3 sebagai bahan baku petasan dan korek api, KCL untuk pembuatan pupuk, KBr sebagai bahan untuk membuat obat-obatan, dan KNO3 yang larut dalam air sebagai bahan pembuatan pupuk, bahan peledak, dan pengawet daging.
Pada tubuh manusi dan hewan, ion Na+ dan ion K+ berperan dalam menghantarkan kondusi saraf, serta memelihara keseimbangan osmosis dalam darah. Pada tumbuhan, ion K+ mempunyai peran penting dalam pertumbuhan.
Rubium
mempunyai titik leleh yang rendah, mudah menguap, dan sukar dibuat
melalui elektrolisis. rubium diperoleh dalam bentuk uap, yang dibuat
pada suhu tinggi, dengan cara mengolah lelehan kloridanya dengan uap Na
pada suhu tinggi, kemudian logamnya dimurnikan dengan destilasi.
Ca(s) + 2RbCl(s) → CaCl2(s) + 2Rb(g)
Unsur
ini akan memancarkan elektron jika disinari cahaya, sehingga banyak
digunakan sebagai sel fotolistrik. Rubium yang bereaksi dengan air akan
menimbulkan ledakan.
Sesium
berwarna keemasan, sedikit terdapat di alam, dan terdapat dalam
beberapa mineral silikat.Seium mempunyai titik leleh yang rendah, mudah
menguap, dan sukar dibuat dengan elektrolisois. sesium dibuat dengan
mengolah lelehan kloridanya dengan uap Na pada suhu tinggi, kemudian
logamnya dimurnikan melalui destilasi.
sesium
akan memancarkan elektron jika disinari cahaya, sehingga banya
digunakan dalam sel fotolistrik. sesiumakan menghasilakan ledakan jika
direaksikan dengan air.
Fransium
jarang dijumpai di alam., karena bersifat radioaktif dan mempunyai
isotop yang sangat pendek, yaitu 21 menit. fransium terbuat dalam
peluruhan radioaktif alamiah atau dalam reactor nuklir.
Ekatraksi logam alkali
Semua
senyawaan logam alkali kebanyakan stabil dalam pemanasan, sehingga
proses dekomposisi termal tidak dapat digunakan dalam menghsilkan logam
alkali dari senyawa oksidanya. Logam –logam alkali itu berada pada deret
paling atas dari seri elektrokimia unsur, dapat bereaksi dengan air
membentuk larutan basa. Karena itu reduksi ion logam alkali tidak dapat
dilakukan. Logam-logam alkali itu sendiri merupakan pereduksi yang kuat
dan tidak dapat dihasilkan melalui reduksi oksidanya.
Semua
logam alkali dapat diisolasi dengan cara elektrolisis leburan garam
kloridanya atau leburan garam halidanya yang lain. Garam halida ini
mempunyai titk lebur yang tinggi dan karena itu diberikan penambahan
garam halida lain untuk menurunkan titik leburnya.
Dalam elektrolisis leburan NaCl dipakai penambahan CaCl2
memakai proses Down. Dalam proses ini dipakai anoda grafit, C dan
katoda besi atau tembaga. Logam Na akan terbentuk pada katoda, sedangkan
pada anoda akan terbentuk gas klor (Cl2) sebagai hasil samping. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Katoda Anoda
Na+ discas Na+Cl- Cl- discas
2 Na+ + 2e---- Na 2Cl- -----2Cl + 2e
2Cl- ----- Cl2
Sejumlah
kecil kalsium akan ikut terbentuk selama proses elektrolisis, yang
tidak larut dalam cairan natrium, dan melarut sebagai campuran
outektik.sementara litium diisolasi dengan cara elektrolisis yang serupa
dengan natrium. Begitu juga dengan rubidium dan sesium.
GOLONGAN ALKALI TANAH (GOLONGAN IIA)
Sifat-sifat fisik alkali tanah adalah sebagai berikut
1.1 Sifat fisik Alkali dan Alkali tanah
Sifat fisik alkali tanah
sifat
|
Litium
|
Natrium
|
Kalium
|
Rubium
|
Sesium
|
Titik cair,0C
Titik didih,0C
Kerapatan,g/cm3
Energi pengionan
Warna nyala
Jari-jari atom,A
Jari-jari ion,A
Kekerasan,mhos
|
181
1347
0,53
520
merah-tua
1,52
0,60
0,6
|
97,8
883
0,97
496
kuning
1,86
0,95
0,4
|
63,6
774
0,86
419
ungu
2,31
1,33
0,5
|
38,9
688
1,53
403
merah-biru
2,44
1,48
0,3
|
28,4
678
1,88
376
biru
2,62
1,69
0,3
|
unsur
alkali tanah merupakan golongan logam yang mempunyai elektron valensi
2, yang cenderung melepas elektron, sehingga bermuatan +2. Karena
elektron valensinya mudah terlepas, unsur alkali tanah bersifat mudah
teroksidasi, walaupun tidak semudah golongan alkali. jadi, unsure
golongan alkali tanah merupakan reduktor kuat.
Berilium
banyak digunakan sebagai kerangka rudal dan pesawat ruang angkasa.
selain itu berilium bersifat transparan terhadap sinar X, sehingga bias
digunakan sebagai jendela tabung sinar-x.
Magnesium
merupakan salah satu senyawa alkali yang banyak terdapat di alam.
Magnesiumbermanfaat sebagai penyusun klorofil pada tumbuh-tumbuhan.
magnesium banyak diproduksi karena stabil di udara terbuka.
Mg diperoleh dari air laut melalui proses Downs sebagai berikut:
magnesium diendapkan sebagai magnesium hidroksida dengan menambahkan Ca(OH)2 ke dalam air laut.
Mg2 + Ca(OH)2(s)→Mg(OH)2 + Ca2+
tambahkan asam klorida untuk mendapatkan kloridanya, yang kemudian diperoleh MgCl2.6H2O
Mg(OH)2(s) + 2H+ + Cl-→MgCl2.6H20
untuk
memperoleh logam Mg, dilakukan elektrolisis leburan kristal dengan
terlebih dahulu menambahkan magnesium klorid yang mengalami hidrolisis
sebagian ke campuran leburan natrium dan kalsium klirida. hal ini
penting untuk menghindari terbentuknya MgO saat kristal magnesium
klorida dipanaskan.
dan akhirnya magnesium akan terbentuk pada katoda.
katoda Mg2+ + 2e→Mg
anoda 2Cl- → Cl2(g) + 2e
magnesium banyak digunakan sebagai pencegah korosi pipa besi di tanah dan diding kapal laut. dalam bidang farmasi, Mg(OH)2, dapat digunakan sebagai obat maag, dan MgSO4, lebih dikenal sebagai garam inggris, digunakan untuk laktasif usus.
Kalsium
merupakan senyawa alkali tanah yang banyak terdapat di alam selain
magnesium.Senyawa kalsium merupakan senyawa yang mudah di dapat dan
melimpah di alam, dapat digunakan sebagai bahan bangunan, seperti salah
satu bahan pembuatan semen. Selain unsure alkali tanah, kalsium
membentuk senyawa CaCO3 murni yang dapat digunakan sebagai pasta gigi dan kapur tulis.
Cara memperoleh kalsium adalah sebagai berikut:
CaCO3 (s) → CaO(s) + CO2(g)
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq)
Ca(OH)2(aq) + CO2(g) → CaCO3(s) + H2O
Stronsium menghasilkan spectrum warna merah tua. Unsur alkali tanah Sr, dalam senyawa SrSO4, jika di bakar menghasilkan nyala merah. senyawa ini dapat digunakan sebagai sumber nyala kembang api.
Barium menghasilkan warna spectrum hijau kekuningan. Barium juga dapat digunakan sebagai warna nyala kembang api
Radium
merupakan unsure yang hanya sedikit sekali dijumpai di alam. unsure ini
bersifat radioaktif, yang kekuatan radioaktifnya akan menurun 1 % tiap
25 tahun. sifat kimia radiummirip dengan barium, yakni jika diendapkan
akan berupa sulfat. radium dalam bentuk garam harus disipan dalam tabung
kaca tertutup dan di beri pelindung timah hitam.
Eksraksi logam alkali tanah
Logam
alakli tanah merupakan zat epreduksi yang aktif/kuat, sehingga tidak
mudah direduksi secara kimia. Logam alkali bereaksi dengan karbon,
karena itu tidak dilakukan reduksi dengan menggunakan karbon. Logam
alkali itu bereaksi dengan air, maka tidak mungkinmelakukan elektrolisi
dalam pelarut air. Juga tidak dapat dilakukan dengan menggunakan katoda
Hg karena amalgam yang terbentuk sangat sulit dipisahkan.
Semua
logam alkali tanah diekstrak dengan metode elektrolisis dari leburan
garam halidaya dengan penambahan klorida alkali guna menurunkan suhu
leburnya.
Isolasi
Be dilakukan dengan cara yang relatif kuno, diperoleh dari mineral
beril. Beril diluluhkan dengan logam alkali, lalu diikuti dengan
penambahan asam sulfat untuk menghasilkan berilium sulfat, BeSO4. Kepada sulfat yang diperoleh ditambahkan amonia, NH3OH guna menghasilkan endapan Be(OH)2
yag pada pemanasan akan terurai menjadi berilium oksida BeO. Oksida ini
kemudian dipanaskan bersama karbon dan gas klor sehingga diperoleh
berilium klorida. Dan akhirnya pada klorida ini dikenakan elektrolisis.
Magnesium diproduksi secara besar-besaran, melalui reduksi magnesium oksida dengan pereduksi karbon, pada suhu 2000o C:
MgO(s) + C(s) → Mg(g) + CO(g)
Selanjutnya
campuran gas Mg dan Co secara mendadak didinginkan guna mengendapkan Mg
(mencegah reaksi sebaliknya). Pada akhir-akhir ini dilakukan produsi Mg
dengan cara reduksi silikotermal atau elektrolisi. Pada reduksi
silikotermal, redusi dolomit terkalsinasi dengan besi silikon pada suhu
1150oC dan tekanan rendah.
CaCO3.MgCO3 (s) → CaO.MgO(s) + C)2CO2
CaO.MgO(s) → Mg(s) + CaSiO(s) + Fe(s)
Pada metode elektrolisis, dilakukan terhadap leburan Mg Cl2.
salah satu metode ini adalah prose Daw, dimana menggunakan air laut
sebagai sumber magnesium. Air laut inimengandung sekitar 0,13% ion-ion
Mg sebagai MgCl. Ekatraksi Mg dari air laut ini dilakukan berdasarkan
kenyataan bahwa Mg(OH)2 mempunyai kelarutan yang jauh lebihkecil daripada Ca(OH)2. bilamana Ca(OH)2 ditambahkan kedalam air laut, akan terbentuk endapan Mg(OH)2. endapan ini kemudian disaring, dan diteruskan dengan penambahan asam klorida sehingga terbenuk larutan MgCl2. pada pemanasan air laut ini, air menguap dan diperoleh padatan MgCl2.
Mg2+(aq) + 2OH-(aq) → Mg(OH)2 (s)
Mg(OH)2 (s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2O(l)
Kalsium diperoleh dengan cara elektrolisis leburan CaCl2 dengan memberi tambahan CaF2.
kalsium klorida diperoleh sebagai hasil samping pada proses solvey.
Sementara barium dan stronsium diperoleh dengan cara yang sama tetapi
lebih rumit karena lebih elektropositif.
GAS MULIA
Kelimpahan Unsur Gas Mulia dan Cara Mengisolasinya
Gas-gas mulia terdapat di atmosfer dalam jumlah yang relatif sedikit.
Sebagaimana kita ketahui atmosfer kita didominasi oleh gas-gas nitrogen
(N2) dan oksigen (O2) yang masing-masing meliputi 78% dan 21% volume udara.
gas
mulia yang paling banyak dijimpaidi atmosfer adalah argon. Meliputi
0,934% volume udara, gas argon menduduki peringkat ketiga terbanyak di
udara setelah nitrogen dan oksigen. Cukup berlimpahnya kadar argon di
udara, dibandingkan dengan gas-gas mulia yang lain, adalah disebabkan
argon merupakan hasil peluruhan unsur radioaktif kalium-40 yang banyak
dikandung oleh kulit bumi.
Akan
tetapi, gas mulia yang paling banyak terdapat di alam semesta bukanlah
argon, melainkan helium. Unsur helium bersama-sama dengan unsurhidrogen
merupakan komponen utama dari matahari dan bintang-bintang. Adapun di
atmostis bumi, kadar helium sangat sedikit (Cuma sekitar, 0,0005% volume
udara), sebab gas helium sangat ringan sekali sehingga memiliki
“kecepatan lolos” (escape velocity) yang cukup besar untuk melepas dari
tarikan grafitasi bumi.
Di
beberapa daerah bagian selatan Amerika Serikat, terutama di negara
bagian Kansas, Colorado, dan Texas, gas helium diperoleh dalam
konsentrasi cukup tinggi dari sumber-sumber gas alam, sebagai hasil
peluruhan unsur-unsur radioaktif uranium dan torium.
Gas
mulia yang paling sedikit dijumpai adalah radon. Unsur radon bersifat
radioaktif, sehingga mudah berubah (meluruh) menjadi unsur lain.
Semua
gas mulia, kecuali radon, dapat diperoleh dengan cara mencairkan udara,
kemudian komponen0kmponen udara air ini dipisahkan sau sama lain dengan
ara destilasi beringkat. Hal ini dimungkinkan sebab gas-gas mulia
memiliki titik didih yang berbeda-beda.
Argon sebagai gas mulia yang terbanyak di udara dapat juga diperoleh dengan cara memanaskan udara dan kalsium karbida CaC2. nitrogen dan oksigen di udara akan diikat oleh CaC2, sehingga pada udara sisa kita memperoleh argon.
CaC2 + N2 → CaCN2 + C
2CaC2 + O2 → 2CaO + 4C
helium
memang sedikit diperoleh dari udara. Akan tetapi, helium dapat dijumpai
dalam kadar yang cukup tinggi pada beberapa sumber gas alam, sebagai
jasil peluruhan bahan-bahan radioaktif.
Adapun radon hanya apat diperoleh dari peluruhan raioaktif unsur radium, berdasarkan reaksi inti berikut:
22688Ra → 22286Rn + 42He
GOLONGAN HALOGEN
Dalam sistem periodik unsur halogen terletak pada golongan VIIA.
· Sifat umum unsur halogen
1. Unsur halogen merupakan unsur bukan logam yang paling reaktif dan tidak ditemukan dalam keadaan bebas.
2. Titik
lebur dan titik didih unsur halogen bertambah dengan kenaikan nomor
atom. Unsur flour dan klor berwujud gas pada suhu kamar, sedangkan unsur
brom dan iodium pada suhu kamar berturut-turut berwujud cair dan padat.
3. Semua
unsur halogen merupakan senyawa berwarna karena dapat menyerap sinar
tampak. Unsur flour menyerap sinar lembayung bila dikenai sinar tampak
sehingga unsur fluor berwarna kuning pucat. Unsur iodium akan menyerap
sinar kuning bila dikenai sinar tampak sehingga unsur iodium berwarna
ungu
· Reaksi unsur halogen
1. Reaksi unsur halogen dengan air
Semua
unsur halogen merupakan oksidator kuat. Unsur flour adalah oksidator
terkuat dibandingkan dengan unsur halogen lainnya. Kekuatan oksidasi
berkurang dari unsur flour ke iodium. Penurunan kekuatan oksidatir dapat
ditunjukan dari reaksi antar unsur halogen dengan air. Reaksinya
sebagai berikut:
F2 + H2O → 2H+ + 2F- + ½ O2
2. Reaksi unsur halogen dan logam
Semua
unsur halogen dapat bereaksi dengan semua logam. Keareaktifan unsur
halogen akan berkurang sesuai kenaikan nomor atom. Reaksi unsur halogen
dan logam membentuk senyawa halida yang dikenal sebagai garam halida.
Senyawa halida merupakan senyawa ionik. Unsur folur. Clor dan brom dapat
bereaksi langsung dengan smua logam, sedangakan unsur iodium bereaksi
lambat dengan unsur platina dan emas. Reaksinya sebagai berikut:
F2 + Cu → CuF
3Cl2 + 2Fe → 2FeCl3
3Br2 + 2Al → 2AlBr3
3. Reaksi antar unsur halogen
Reaksi
antar unsur halogen dinamakan reaksi pendesakan. Sesuaidengan urutannya
daya oksidasinya yang menurun dari atas sampai ke bawah, unsur halogen
yang terletak dibagian atas dalam sistem periodik dapat mengoksidasi
unsur halogen yang terletak dibagian bawahnya, tetapi tidak sebaliknya.
Oleh karena itu unsur halogen yang terletak dibagian atas unsur halogen
dapat mendesak unsur halogen yang terletak dibagian bawah dari
senyawanya. Reaksinya sebagai berikut:
Cl2 + 2NaBr → 2NaCl + Br2
Br2 + 2NaCl tidak bereaksi
4. Reaksi unsur halogen dengan nonlogam
Unsur
flour dapat bereaksi langsung dengan beberapa unsur non logam kecuali
nitrogen, helium, neon, dan argon. Unsur klor dan brom tidak dapat
bereaksi langsung dngan nitrogen, oksigen, karbon, dan gas mulia,
sedangkan unsur iodium hanya dapat bereaksi langsung dengan pospor.
Reaksinya sebagai berikut:
2F2 + C → CF4
3Cl2 + 2B → 2BCl3
· Senyawa halogen
1. Senyawa halogen berbentuk garam
Senyawa halogen mampu berikatan dengan unsur logam melalui ikatan ion untuk membentuk garam, misalnya NaCl, KBr, dan MgI2
2. Senyawa halogen berbentuk asam
Asam golongan halogen dapat berbentuk menjadi 2 yaitu asam halida dan asam oksi halida.
Asam
halida: asam halida terdiri dari HF, HCl, HBr, dan HI. Pada keadaan
encer, senyawa HF hanya terdisosiasi sedikit, sedangkan senyawa HCl,
HBr, dan HI terdisosiasi sempurna. Dalam pelarut bukan air seperti
metanol, maka senyawa asam halida tersbut akan terdisosiasi tidak
sempura, tetapi senyawa HI akan terdisosiasi lebih sempurna dibandingkan
dengan HCl. Oleh karena itu, senyawa HI adalah asam terkuat di antara
asam halida lainnya. Urutan kekuatan asam untuk asam halida adalah
sebagai berikut HI>HBr>HCl>HF.
Senyawa HF dan HCl biasanya dibuat dengan menambahkan asam sulfat pada garam flourida dan klorida reaksinya sebagi berikut:
CaF2 + H2SO4 → CaSO4 + 2HF
2NaCl + H2SO4 → NaSO4 + HCl
· senyawa HBr biasa dibuat dengan mereaksikan garam bromida dengan H2PO4, tetapi di laboratorium sering dilakukan dengan penambahan bromida dengan fosfor merah.
Pembuatan senyawa halogen
di laboratorium, pembuatan senyawa halogen dapat dilakukan dengan cara mengoksidasi senyawa halida dengan MnO2 atau KMnO4 dalam asam (H2SO4 pekat)
X- + MnO4 + H+ → X2 + Mn2+ + H2O
Ion Halida dalam Tubuh Manusia
Ion
klorida merupakan anion terbanyak yang terkandung dalam plasma darah,
cairan tubuh, air susu, air ludah, dan cairan ekskresi. Kegunaan utama
dari ion klorida adalah menjaga kesetimbangan osmotik antara cairan di
dalam dan di luar sel. Juga getah lambug mengandung 0,3% HCl untuk
memantu pencernaan makanan.
Ion
iodin dikanding oleh kelenjar tiroid, dan erupakan komponen yang
diperlukan untuk mmbuat hormon tiroksin.kekurangan iodin akan
menyebabkan penyakit gondok. Sementara ion fluorida diperlukan untuk
mencegah kerusakan gigi, terutama pada waktu pertumbuhan gigi anak-anak,
sebab F- merupakan komponen pembuat bahan perekat Fluoroapatit yang terdapat pada email gigi.
Ekstraksi fluorindapat dilakukan denagn cara elektrolisis denagn memakai bahan-bahan yang kering benar,
Anoda : 2F- + 2e → F2
Katoda : 2H+ + 2e → H2
Sebagai
elektrolit digunakan hidrogen fluorida yang dicampur sedikit kalium
fluorin (KF) guna menaikkan daya hantar listriknya. Biasanya dipakai sel
baja, yang sekaligus bertindak sebagai katoda sedang anoda dari grafit.
Elektrolit ihasilkan engan cara mengalirkan hidrogen fluorida ke dalam
kalium fluorida yang lebur. Susu operasi berkisar anatara 250-270oC.
Untuk
mengisolasi gas klorin, iodin, dan bromin di bedakan menjadi 2: pertama
pembuatan dilakuakn di laboratorium, untuk membuat klorin, yaitudengan
mengoksidasi asam klorida pekat dengan oksidator mangan(IV) oksida.
MnO2(s) + 4HCl(aq) → MnCl2(aq) + Cl2 (g) + 2H2O(l)
2KMnO4(s) + 16 HCl (aq) → 2KCl (aq) + MnCl(aq) + Cl2(g) +8H2O(l)
klorin
yang di hasilkan kemudian dikeringkan dengan mengalirkan gas klorin
melalui asam sulfat pekat, dan mengumpulkannya dengan pengaliran kearah
bawah.
Untuk
pembuatan bromin, dan iodin yaitu dengan cara memanaskan suatu campuran
kalium bromida, mangan (IV) oksida dan asam sulfat pekat. Reaksi in
dilakukan dalam sebuah peralatan destilasi, uap bromida diembunkan dalam
sebuah botol penerima yang didinginkan di bawah aliran air. Reaksi
terjadi dalam 2 langkah:
KBr(s) + H2SO4(l) → KHSO4(s) + HBr(g)
MnO2(s) + 4HBr(g) → MnBr(s) + 2H2O(l) + Br2(g)
Iodin dibuat dengan cara yang sama seperti pada bromin.
Kedua,
pembuatan klorin, iodin, bromin dalam industri. Dalam industri klorin
dibuat dengan cara elektrolisis air laut, dan oleh karena itu ia didapat
sebagai hasil samping dari pembuatan natrium hidroksida.
2NaCl(aq) + 2H2O(l) → 2NaOH(g) + Cl2(g) + H2(g)
Bromin
juga diperoleh dari air laut tetapi karena bromin muah menguap, maka
terlebih dahulu harus dipekatkan, pH disesuaikan menjadi 3-3,5 agar
tidak terjadi hidrolisis baik pada klorin maupun pada klorin. Air laut
ini kemudian dikerjakan dengan klorin untuk mengoksidasi ion-ion bromida
kepada bromin.
2Br-(aq) + Cl2(g) → 2Cl- (aq) + Br2(g)
Kemudian
udara ditiupkan ke dalam larutan, dimana bromin yang mudah menguap itu
bersama klorin yang tidak bereaksi, akan tersapu bersama udara. Udara
itu lalu didinginkan, menyebabkan bromin mengembu menjadi cairan.
Sejumlah
iodin komersial dibuat ari pembakaran rumput laut jenis tertentu,
dimana konsentrasi iodida dapat mencapai hingga 1%. Ion iodida
dioksidasikan menjadi iodin dengan memakai klorin atau agen-agen
oksidasi yang lain.
PERIODE TIGA
Kelimpahan Unsur Periode Tiga.
Aluminium
merupakan unsur logam yang paling banyak terdapat di kerak bumi,
meliputi 7,8% dari massa kulit bumi, yaitu menempati urutan ketiga
setelah oksigen dan silikon. Aluminium ditemukan dalam batuan sebagai
aluminium silikat (senyawa yang tersusun dari unsur Al, O, dan Si),
bijih bauksit (Al2O2.2H2O), tanah liat (Al2Si2O7.2H2O) dan kriolit (Na3AlF6).
Aluminium pertama kali diisolasi pada 1825 oleh ilmuwan denmark. Nama
aluminium berasal dari kat latin alumen, yang berarti tawas. Bijih
uatama aluminuim yang sering digunakan untuk membuat logamnya adalah
bauksit. Di Indonesia, bauksit banyak terdapat di Pulau Bintan dan
Kalimantan Barat.
Di
alam, silikon merupakan unsur peringkat kedua terbanyak setelah oksigen
pada kerak bumi, meliputi sekitar 28% dari berat bumi, silikon dapat
berada dalam bentuk silika (SiO2) atau pasir kuarsa, aluminosilikat, ortoklase (K2O.Al2O3.6SiO2)
dan asbes (MgCasilikat). Pasir yang banyak dijumpai di mana-mana adalah
silika yang tidak murni, sedangkan silika yang lebih murni dapat berupa
batu api (flint) dan baiduri (opal). Silikon dapat diperoleh dengan
cara mereduksi SiO2 pada suhu tinggi menggunakan pereduksi karbon.
SiO2(s) + 2C2(s) → Si(s) + 2CO(g)
Fosfor ditemukan pada bebatuan fosfat sebagai senyawa fluorapatit (Ca5(PO4)3F), hidroksiapatit (Ca5(PO4)3(OH)), dan klorapatit (Ca5(PO4)3Cl).
Nama
belerang berasal daribahasa latin sulphurium, yang artunya batu
belerang. Belerang (sulfur) merupakan unsur periode ketiga yang terdapat
di alam dalam keadaan bebas maupun dalam bentuk senyawanya. Dalam
keadaan bebas, umumnya belerang ditemukan dalam bentuk mineral sulfida,
seperti besi sulfida (FeS2), gips (CaSO4.2H2O) dan seng (ZnS). Selain itu, belerang juga terkandung dalam gas alam, seperti H2S dan SO2.
Sebagai
unsur, belerang terdapat di daerah pegunungan vulkanik dan sebagai
endapan pada kedalaman >100 m di bawah tanah. Endapan ini kemungkinan
terbentuk dari reaksi reduksi CaSO4 menjadi unsur S oleh bakteri.
Ekstraksi Logam Periode Tiga
Cara
yang ekonomis untuk mendapatkan logam aluminium adalah dengan cara
elektrolisis. Sama halnya dengan logam alkali dan alkali tanah logam
aluminium disintesi dari lebuan senyawanya. Pengolahan bijih bauksit
menjadi logamnya terdiri dari dua tahap: pemurnian Al2O3 serta elektrolisis leburan Al2O3. bijih bauksit mengandung 50-60% Al2O3 yang bercampur dengan zat-zat pengotor terutama Fe2O3 dan SiO2. untuk memisahkan Al2O3 dari zat-zat pengotor yang tidak dikehendaki, kita memanfaatkan sifat amfoter dari Al2O3.
Pertama-tama bauksit direaksikan dengan basa, yaitu larutan NaOH pekat. Al2O3 dan SiO2 akan larut, sedangkan Fe2O3 dan pengotor lain tidak larut.
Al2O3(s) +2OH- +3H2O → 2Al(OH)4-(aq)
SiO2(s) +2OH-(aq) → SiO2-3(aq) +2H2O
Setelah
disaring, larutan itu kemudian direaksikan dengan asam, yaitu HCl. Ion
silikat tetap larut, sedangkan ion aluminat tetap sebagai Al(OH)3
Al(OH)4-(aq) + H+(aq) → Al(OH)3 (s) +H2O
Endapan lalu disaring agar teruai menjadi Al2O3 yang murni. Selanjutkan dilakukan proses elektrolisis yang dikenal dengan sebagai pross Hall.
Cara pembuatan unsur silikon adalah dengan mereduksi pasir (SiO2) dengan karbon dalam suatu tanur listrik yang bersuhu 3000oC
SiO2(s) + 2C (s) → Si(s) + 2CO(g)
Unsur fosforus (P4)
diperoleh melalui proses Wohler, yaitu memanaskan campuran kalsium
fosfat, pasir, dan karbon pada suhu 1300 C dalam siatu tanur tinggi.
2Ca3(PO4)2(s) + 6SiO2(s) → 6CaSiO3(s) + P4O10(s)
2Al(OH)-(aq) + 10C(s) → P4(g)+10CO(g)
uap fosforus yang terbentuk dipadatkan melalui kondensasi.
Pengambilan
belerang dalam deposit tanah dilakukan dengan menggunakan apa yang
disebut pompa Franch, uap air yang sangat panas dipompakan kepada
deposit belerang dalam tanah, dan hal ini menyebabkan belerang meleleh.
Ke,mudian campuran belerang dan air yang panas didorong ke atas pemukaan
tanah oleh udara yang bertekanan tinggi. Belerang yang diperoleh dengan
cara ini cukup murni.
PERIODE EMPAT
Unsur-unsur
transisi didefinisikan sebagai suatu unsur yang atom netralnya memiliki
orbital d atau f yang terisi sebagian. Hal ini berarti bahwa
logam-logam mata uang, yaitu: Cu, Ag, dan Au termasuk unsur-unsur
transisi, karena Cu(II) mempunyai konfigurasi [Ar]3d9, Ag(II) mempunyai konfigurasi [Kr]4d9, dan Au(III) mempunyai konfigurasi [Xe] 4f14 5d8.
dengan demikian, lebih tepat unsur-unsur ini dianggap sebagai unsur
transisi karena perilaku kimianya mirip dengan unsur transisi lainnya.
Zn mempunyai orbital d yang sudah penuh, baik pada bentuk netral maupun
bentuk Zn(II), sehingga seng tidak termasuk unsru transisi.
Kelimpahan Unsur Periode Empat dan Cara Mengisolasinya
Skandium
ditemukan di alam bersama-sama dengan unsur-unsur lantanida dan
memiliki sifat yang sama dengan unsur-unsur tersebut. Skandium merupakan
logam yang jarang ditemukan. Kandungan unsur ini di perkirakan antara 5
sampai 30 ppm, dan hanya ditemukan pada beberapa tambang mineral.
Penggunaan skandium secara komersial sangat terbatas, salah satunya
adalah sebagai komponen dalam lampu-lampu berintensitas tinggi. Logam
skandium murni dibuat dengan cara elektrolisis campuran cairan ScCl3 dengan klorida-klorida lain.
Titanium mempunyai struktur elektron [Ar] 3d2 4s2.
energi untuk mengeluarkan empat elektron begitu besar, sehingga ion Ti
tidak ada, dan senyawa titanium (IV) yang ada bersifat kovalen. Ada
kemiripan antara Ti(IV) dan Sn(IV), yaitu TiO2 adalah isomorf dengan SnO2 dan keduanya berwarna kuning bila panas. TiCl4 seperti halnya SnCl4 adalah berupa zat cair yang dapat didestilasi, mudah terhidrolisis oleh air, dan bertindak sebagai asan lewis.
Titanium
relatif melimpah di kulit bumi (0,6%). Diantara logam-logam yang
terdapat di alam, logam titanium memiliki kelimpahan nomor tujuh. Jadi
lebih banyak daripada logam seng, tembaga, maupun nikel. Bijih titanium
utama adalah rutil TiO2 dan ilmenti FeTiO3.
produksi logam titanium akhir-akhir ini semakin banyak, hal ini
disebabkan oleh kebutuhan dalam bidang militer dan industri pesawat
terbang. Titanium lebih disukai daripada aluminium atau baja dalam
industri pesawat terbang, karena aluminium akan kehilangan kekuatannya
pada suhu tinggi sedangkan baja terlalu berat.
Logam
vanadium lebih banyak didapatkan di alam daripada logam-logam tembaga,
seng, timah, dan raksa (kira-kira 0,02% dalam kerak bumi). Logam ini
walaupun tersebar luas tetapi sedikit deposit yang terkonsentrasi. Di
alam logam ini diperoleh pada vanadit, Pb3(VO4)2 dan juga sebagai senyawa V2S5.
Vanadium juga didapat dalam bijih carnotit yang mengandung unsur
kalium, uranium, vanadium dan oksigen. Senyawa ini sangat penting
sebagai sumber uranium. Selain itu vanadium juga terdapat dalam minyak
tanah dari Venezuela, dan diperoleh kembali sebagai V2O5 dari debu asap setelah pembakaran.
Vanadium
murni jarang didapat, karena seperti titanium, cukup rekatif terhadap
oksigen, nitrogen, dan carbn pada suhu tinggi yang digunakan pada proses
metalurgi. Karena kegunaan utama secara komersial adalah untuk aliasi
baja yang memberikan sifat dapat diulur dan tahan getaran, maka
produksinya terutama sebagai aliasi besi “ ferrovanadium “. Dengan
reaksi kimia yang kompleks diperoleh vanadium(V)oksida. Senyawa ini
kemudian diubah menjadi aliasi besi vanadium dengan cara mereduksi V2O5 menggunakan logam aluminium dalam serpihan baja.
3 V2O5(s) + 10 Al(s) → 6V(s) + 5Al2O3(s)
Unsur mangan didapatkan di alam dalam bijih pirolusit MnO2, manganit Mn2O2.H2O dan juga hausmanit Mn3O4.
Di dasar laut, pada kedalamn ribuan meter, juga telah ditemukan nodul
mangan. Beda ini menyerupai batuan yang tersusun oleh lapisan logam
mangan dan besi oksida dengan sejumlah kecil logam-logam lain seperti
Co, Cu, dan Ni. Nodul biasanya berbentuk bulat dengan diameter antara
beberapa milimeter samapai sekitar 15 cm. Cadangan terbesar ada di
daerah Hawaii Tenggara.
Mangan yang murni dapat diperoleh dengan cara mereduksi Mn3O4 menggunakan reduktor aluminium. Logam mangan yang dihasilkan lalu didestilasi vacum.
3Mn3O4(s) + 8Al (s) → 4Al2O3(s) + 9Mn(s)
Cara
lain untuk menghasilkan logam mangan adalah dengan mereduksi batu kawi
menggunakan reduktor karbon pada suhu 1100C. reaksi ini menghasilkan
logam yang kurang murni dan masih mengandung karbon.
MnO2(s) + 2C(s) → Mn(s) + 2CO(g)
Manusia
telah mengenal besi sejak 4000 tahun SM. Pada wakti itu besi yang
dipakai mula-mula berasal dari meteorit, sebab di alam tidak didapatkan
besi dalam keadaan bebas. Besi merupakan unsur logam yang kedua yang
melimpah di alam setelah Al. Besi juga merupakan unsur keempat yang
paling banyak terdapat di kerak bumi dengan jumlah sekitar 4,7%. Bijih
utama unsur logam besi terdapat dalam bentuk mineral hematit (Fe2O3). Magnetit (Fe3O4), limonit (FeO(OH)), pirit (FeS2) dan siderit (FeCO3).Di Indonesia, bijih-bijih besi ini banyak terdapat di Kalimantan Barat, Sumatra Selatan, Sulawesi Tengah, dan Pulau Jawa
Bahan-bahan yang digunakan pada pembuatan besi secara besar-besaran adalah bijihbesi yang berupa Fe2O3 dan Fe3O4,
kokas, batu kapur, dan udara. Mula-mulka bijih besi dipanggang untuk
mengeringkan dan menguraikan senyawa karbonat serta mengoksidasi
sulfida-sulfida yang biasanya terdapat pada bijih besi. Reaksi yang
terjadi adalah:
4FeCO3(s) + O 2(g) → 2Fe2O3(s) + 4CO2(g)
4FeS(S) + 7O2 (g) → 2Fe2O3(s)+ 4 SO4(g)
Oksida
besi yang telah diperoleh kemudian dicampur dengan kokas atau karbon,
batu kapur atau pasir dan dimasukkan ke dalam tanur tinggi untuk
direduksi.
Kromium
ditemukan di alam ditemukan sekitar 122 ppm dalam kerak bumi, kromium
merupakan salah satu logam terpenting dalam industri logam. Bijih utama
di alam terdapat dalam bentuk mineral kromit (FeCr2O4) dan timbal kromat (PbCrO4). Kromium dapat diperoleh dengan cara mereduksi kromium (III) oksida, Cr2O3 menggunakan reduktor aluminium. Prosesnya disebut proses termit karena reaksinya sangat eksoterm.
Cr2O3(s) + 2Al(s) → 2Cr(s) + Al2O3(s)
Kromium
juga dapat diperoleh dengan cara mereduksi kromit dengan menggunakan
karbon sebagai reduktor. Pembuatan logan ini tidak dapat menghasilkan
logam yang murni karena akan terjadi aliasi ferrokromium yang mengandung
karbon.
Fe Cr2O4(s) +4C(s) → Fe(s) + 2Cr(s) +4CO(g)
Di Indonesia, mineral ini terdapat di Sulawesi Tengah.
Tembaga
di alam tidak terlalu melimpah, dan diketemukan baik dalam keadaan
bebas maupun senyawaan. Bijih tembaga terdapat dalam bentuk mineral
kalkopirit (CuFeS2), kalkosit (Cu2S), kuprit (Cu2O), malakonit (CuO), dan malakit (Cu(OH)2CO3).
Unsur yang bebas biasanya diketemukan di antaranya di Northern Michigan
amerika Serikat. Di Indonesia, mineral ini terdapat di Irian Jaya.
Tembaga
juga diketemukan dalam jumlah kecil pada beberapa jenis tanama, pada
bulu burung (terutama yang berwarna terang) dan dalam darah binatang
laut seperti udang dan kerang.
Tembaga
yang terletak pada bagian bawah dari deret elektrokimia dan kareana itu
mudah diasingkan dari bijihnya. Oksida atau karbonat tembaga mudah
direduksi dengan karbon untuk mendapatkan tembaga. Bijih dalam bentuk
sulfida seringkali berkualitas rendah karena mengandung tembaga kurang
dari 10%. Bijih semacam ini dapat dipekatkan dengan proses pengapungan.
Dalam hal ini, bijih yang suah dihancurkan dicampur dengan air dan suatu
jenis minyak tertentu. Kemudian udara ditiupkan ke dalam campuran untuk
menghasilkan gelembung-gelembung udara. Selanjutkan gelembung-gelembung
yang membawa partikel logam dipisahkan dan dipekatkan.
Partikel
logam yang sudah dipekatkan, kemudian dipanggang dalam udara terbatas
pada suhu dibawah titik lelehnya guna menghilangkan uap air dan belerang
sebagai belerang dioksida.
2CuFeS2(s) + 4O2(g) → Cu2S(s) +3SO2(g) + 2 FeO(s)
campuran yang tinggal mengandung Cu2S,
FeO dan mungkin sedikit FeS. Campuran ini setelah lebih dahulu silika,
kemudian dipanaskan pada keadaan bebas udara guna mengubah besi
(II)oksida menjadi sanga, yang kemudian dapat dipisahkan. Tembaga (II)
yang terbentuk kemudian reduksi menjadi tembaga dengan cara meniupkan
udara terkontrol melalui lelehan matte. Tembahga yang diperoleh dengan
cara ini disebut lepuhan.
Cu2S(s) + O2(g) → 2Cu(s) + SO2(g)
Kobalt
merupakan logam yang jarang ditemukan dan diperkirakan sebanyak 20 ppm
terdapat dalam kerak bumi. Kobalt ditemukan dalam cadangan yang
mengumpul, sehingga produksi pertahunnya mencapai jutaan ton. Bijih
utamanya adalah kobalti (CoAsS), dan smaltit (CoAs2).
Biasanya bijih-bijih ini diperoleh bersama-sama dengan unsur lain
seperti besi, nikel, tembaga, belerang, dan arsen. Ekstraksi kobalt
sangat rumit dan sebagai hasilnya direduksi sampai menjadi logamnya
dengan reuktor karbon aau aluminium.
3 Co3O4(s) + 8Al(s) → 9Co(s) + 4Al2O3(s)
Nikel
menduduki urutan ke24 dalam jumlah kandungannya dikerak bumi.
Bijih-bijih nikel biasanya berupa senyawa sulfida atau arsenida yang
bercampur dengan logam-logam lain seperti Fe, Cu, dan Co. misalnya
pentladit (Ni, Cu, Fe)S dan gernierit (Ni, Mg)SiO3.xH2O. Cadangan nikel yang besar ditemukan di Kanada dan di Indonesia terdapat di Sulawesi.
Proses
pembuatannya melalui beberapa tahap yang rumit, an hasil akhirnya
adalah nikel oksida. Selanjutnya nikel oksida ini direduksi menjadi
nikel dengan cara memanaskan campuran nikel oksida dan karbon.
NiO(s) + C(s) → Ni((s) + CO3(g)
Zink didapatkan di alam terutama sebagai zink blende (kerpu zink), ZnS yang terdapat di Australia, Kanada dan ZnCO3.
Kadmium didapatkan bersama-sama dengan zink. Pada pengolahan bijih
zink dan kadmium, kdmium dapat dipisahkan dengan zink dengan cara
penyulingan bertingkat.
Perak
di alam diperoleh dalam bentuk bebas dan dalam bentuk senyawa dalam
berbagai batuan. Perak didapat sebagai paduan bersama emas, tembaga,
atau raksa. Sebagai senyawaan, bijih utama adalah pwerak sulfida (Ag2S), perak klorida (AgCl), dan sebagai kompleks sulfida bersama-sama arsen dan antimon (Sb2S3.3Ag2S). sejumlah yang cukup menyakinkan juga diperoleh selama proses ekstraksi timbal dan tembaga.
Ekstraksi
perak dari bijihnya tergantung pada pembuatan ion kompleks
disianoargentat (I). bijih yang sudah dihancurkan dilarutkan dalam
larutan natrium sianida, dan sealma proses udara dimasukkan. Logam perak
dan semua senyawanya larut dengan baik oleh adanya oksigen uadara itu:
2Ag2S (S) + 8CN(aq) + O2(g) + 2H2O(l) → 4Ag(CN)-2 (aq) +4OH-
4Ag (s) + 8CN-(aq) + O2(g) + 2H2O (l) → 4Ag(CN)-2 (aq) +4OH-(aq)
AgCl (s) + 2CN-(aq) → Ag(CN)-2(aq) + Cl-(aq)
Penambahan logam zink, yang membentuk suatu kompleks sianida yang stabil dan menghasilkan endapan perak:
4Ag(CN)-2 (aq) + Zn(s) → 2Ag (s) + Zn(CN)-4(aq)
logam
perak yang murni diperoleh dengan cara elektrolisis suatu larutan yang
mengandung campuran perak nitrat dan asam notrat. Perak kotor dopakai
sebagai anoda dan perakmurni dipakai sebagai katoda.
Emas
biasanya didapatkan di alam dalam betuk logamnya sebagai
butiran-butiran kecil dalam pasir bersama Cu dan Ag atau bersama
logam-logam golongan platina. Emas juga di dapat dalam senyawaan sebagai
mineral telurida (AuTe2) dan silvanit (AuAgTe4)
Selama
berabad-abad emas diperoleh dengan cara pencucian batuan dengan air
untuk memisahkan partikel-partikel kecil dari partikel emas yang
berukuran lebih besar. Pada proses amalgamasi untuk mengekstraksi emas,
tepung halus bijih emas dicuci di atas lembaran tembaga yang di lapisi
raksa, yang mana setengah bagian dari emas akan terlarut. Amalgam
kemudian di keruk dan raksa dihilangkan dengan cara destilasi. Emas
diperoleh sebagai residu.
Satu
proes ekstraksi logam emas melibatkan pengolahan serbuk bijih emas
dengan suatu larutan natrium sianida dalam aliran udara 9seperti yang
dipakai untuk mengekstrak perak) dan mengerjakan kompleks sianida yang
terbentuk, Au (CN)2(aq) dengan zink untuk mengeluarkan ligam bebas
4Au(s) + 8CN………………………..
Emas
yang diperoleh dengan berbagai cara di atas masih mengandung perak dan
berbagai logam lainnya, seperti tembaga, timbal dan zink. Pemurnian
dilakukan dengan cara elektrolisis, atau dengan cara pelarutan pengokor
dalam asam sulfat atau asam nitrat.
Unsur-Unsur Transisisi Periode Keempat
Logam
transisi periode keempat terdiri dari scandium(Sc), vanadium (V),
kromium(Cr), mangan(Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel(Ni), tembaga(Cu),
dan seng (Zn). Pembahasan kali ini meliputi sifat fisis dan sifat kimia
dari unsure-unsur transisi periode keempat. Sifat logam dari
insur-unsur transisi ini tampak dari permukaannya yang mengkilap dan
logam dapat ditempa/mudah dibentuk menjadi pelat atau kawat tipis. Semua
logam transisi periode keempat berwarna putih mengkilap, kecuali Cu.
Perhatikan gambar-gambar di bawah ini untuk memperjelas pemahaman anda :
Dari tabel di atas diperoleh adanya suatu keteraturan, yaitu:
v Nilai jari-jari berkurang dari Sc ke Ni dan bertambah dari Ni ke Zn
Penurunan jari-jari atom dari Sc ke Ni dikarenakan terdapat lebih banyak electron di subkulit 3d, namun electron-elektron ini terikat semakin kuat ke inti. Kenaikan jari-jari atom dari Cu Ke Zn dikarenakan
semua electron subkulit 3d telah berpasangan, sehingga gaya tolak-menolak antar-elektron lebih besar.
v Nilai ionisasi bertambah dari Sc ke Zn
v Nilai keelektronegatifan bertambah dari Sc ke Zn
v Nilai bilangan oksidasi maksimum bertambah dari Sc ke Mn dan berkurang dari Mn ke Zn
Struktur Unsur-Unsur Transisi Periode Keempat
Atom-atom
unsure-unsur transisi periode keempat terikat satu sama lainnya dengan
ikatan logam. Ikatan logam pada logam transisi membentuk struktur
kristal. Sehingga ikatan logamnya semakin kuat.
Selanjutnya, simak kecenderungan sifat-sifat fisis unsure-unsur transisi. Periode keempat:
Ø Kerapatan bertambah dari Sc ke Zn
Ø Kekerasan bertambah dari Ti ke Cr dan berkurang dari Cr ke Zn
Pertambahan nilai kekerasan dari Ti ke Cr dijelaskan dengan kekuatan logam yang bertamabah dari Sc ke V.
Ø Titik leleh, titik didih, Hfus, dan ∆Hv bertambah dari Sc ke V dan kemudian secara umum berkurang dari V ke Zn
Kecenderungan ini dikarenakan adanya ikatan logam pada logam transisi.
Ø Daya hantar listrik dan panas secara umum bertambah dari Sc ke Zn
Karena pergerakan electron valensi yang semakin bebas.
SIFAT KARAKTERISTIK UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT
Ada tiga sifat karakteristik, yaitu :
Sifat magnetic
Tingkat oksidasi
Warna senyawa
Sifat
magnetic unsur dikarenakan adanya electron tidak berpasangan dalam
orbitalnya. Berdasarkan sifatnya dalam medan magnet
luar, sifat magnetic zat dapat dibedakan menjadi:
· Diamagnetik : dimiliki oleh zat yang memiliki elektron berpasangan, sehingga momen magnetiknya saling meniadakan.
· Paramagnetik : dimilikim oleh zat yang mempunyai setidaknya 1 elektron yang tidak berpasangan.
· Ferromagnetik
Tingkat Oksidasi
Salah
satu karakteristik dari unsure-unsur transisi adalah memiliki berbagai
bilangan oksidasi. Beberapa catatan penting tentang tingkat oksidasi
dari unsure-unsur transisi periode keempat:
· Tingkat oksidasi yang umum dari Sc samapai Cr adalah +3 dan dari Mn sampai Zn adalah +2.
· Logam transisi memiliki bilangan oksidasi tertinggi bila berikatan dengan unsure yang sangat elektronegatif, seperti O dan F.
Warna Senyawa
Unsur-unsur
periode transisi periode keempat umumnya membentuk senyawa-senyawa
warna. Hal ini dikarenakan penyerapan energi cahaya oleh senyawa logam
transisi menyebabkan electron tereksitasi dari tingkat energi yang lebih
rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Aluminium
Aluminium
dibuat dari alumina yang diperoleh dari proses bayer. Dalam proses ini
terjadi 5 tahapan yaitu : preparasi batuan, disgestion, penyaringan,
precipitation, dan kalsinasi.
o Reaksi yang terjadi dalam proses digestion
proses ini bertujuan untuk mengekstrak aluminium dari bauksit.
Pelarutan aluminium dilakukan dengan penambahan NaOH, reaksinya adalah sebagai berikut:
2NaOH(aq) + Al2O3.3H2O(s) → 2[Al(OH)4]-(aq) +2Na+(aq)
o Reaksi yang terjadi dalam proses precipitation
Pada proses pengendapan dilakukan penambahan Al(OH)3 dan dialiri gas CO2
CO2(g) + Al(OH)4- → Al(OH)3(s) + CO32-(aq)+ H2O(l)
o Reaksi pada proses kalsinasi
Pada proses kalsinasi terjadi reaksi adalah sebagai berikut:
Al(OH)3(s) → Al2O3(s) + H2O(g) (dipanaskan)
Reduksi alumina dilakukan melalui elektrolisis menurut proses Hall-Heroult. Alumina dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6)
dalam bejana dari baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai
katode, sedangkan anodenya adalah batang grafit. Elektrolisis
dilangsungkan pada suhu 9500C. Kriolit merupakan pelarut yang terbaik untuk alumina. Untuk mendapatkan hasil yang optimal ditambahkan CaF2 untuk menurunkan temperatur pembuatan abu soda, dan AlF3 untuk membentuk kreolit
3Na2CO3 + 2AlF3 → 2Na3AlF6 + CO2 + Al2O3
Dalam
proses ini ion aluminium direduksi menghasilkan logam aluminium pada
katode, dan oksigen yang dihasilkan oleh grafit pada anode bereaksi
dengan karbon menghasilkan karbon dioksida.
2Al2O3 + 3C → 4Al + 3CO2
gambar 2 menunjukan sel elektrolisis dalam pembuatan aluminium.
Selanjutnya aluminium yang diperoleh diproses untuk kebutuhan industri.
Secara keseluruhan proses pembuatan aluminium adalam sebagai berikut:
Aluminium
memiliki banyak kegunaan, penggunaan aluminium didasarkan pada beberapa
sifatnya yang khas, yaitu: ringan, tahan karat, mudah dibentuk, dapat
dipadu dengan logam lain, dan tidak beracun. Oleh karena itu aluminium
digunakan dalam:
1. sektor industri otomotif: untuk membuat bak truk, dan komponen kendaraan lainnya.
2. untuk membuat badan pesawat terbang
3. sektor pembangunan perumahan : untuk kusen pintu dan jendela.
4. sektor industri makanan : alumunium foil dan kaleng aluminium untuk kemasan berbagai jenis produk makanan / minuman.
5. untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga, dan kerajinan.
6. membuat
termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi(III) oksida
yang digunakan untuk mengelas baja ditempat, misalnya menyambung rel
kereta api. Campuran itu bereaksi sangat eksoterm sehingga panas yang
dihasilkan dapat melelehkan baja dan besi yang terbentuk akan menyambung
dengan baja yang dilas.
Dalam kehidupan kita, selain aluminium yang digunakan, senyawaannya pun juga banyak digunakan oleh manusia, yaitu:
1. Alumina (Al2O3)
Alumina
digunakan dalam pembuatan aluminium, untuk pasta gigi, dan industri
keramik, serta industri gelas. Selain itu alumina juga dapat digunakan
sebagai amplas atau grida.
2. Aluminium sulfat [Al2(SO4)3]
Aluminium sulfat digunakan dalam pengolahan air minum, yakni mempercepat koagulasi lumpur koloidal.
Dampak buruk dari pemanfaatan aluminium adalah:
- Emisi CO2 dari sel elektrolisis berpengaruh terhadap pemanasan global : 2Al2O3(l) + 3C(s) → 4Al(l) + 3CO2(g)
- Emisi senyawa flourida PFC (perfluorocarbon), yaitu CF4 dan C2F6 yang berkontribusi terhadap pemanasan global. PFC dihasilkan dari efek anode yaitu anode C dengan flourida sewaktu konsentrasi Al2O3 dalam kriolit (Na2AlF6) berkurang
- Rusaknya ekosistem pada permukaan tanah akibat penambangan bauksit
Besi
Dalam bumi, bijih utama besi adalah hematit (Fe2O3), magnetit (Fe3O4), Pirit (FeS2), dan Siderit (FeCO3).
Untuk mendapatkan besinya, bijih utamanya dimasukkan ke dalam tungku
(tanur tiup) bersama arang kokas (C), dan batu kapur (CaCO3)
dari bagian atas tungku. Kokas berfungsi sebagai reduktor dan batu kapur
berfungsi sebagai fluks yang akan bereaksi dengan silika membentuk
kalsium silikat dan memisahkan pengotor itu dalam bentuk
terak (slag).
Udara
panas dialirkan melalui satu pipa baja di sekeliling bagian bawah
tungku itu dan pada berbagai tingkatan di sepanjang pipa dan pipa yang
dinamakan tuyeres diarahkan ke dalam tungku. Udara panas ini akan
bereaksi dengan arang kokas membentuk karbon monoksida, yang akan
mereduksi oksida besi membentuk besi. Karena reaksi itu dapat dibalik,
maka diperlukan karbon monoksida yang berlebihan agar reaksi itu dapat
sempurna. Reaksi yang terjadi dalam tungku:
C(s) + O2(g) → CO2(g) (20000C)
CO2(g) + C(s) → 2CO(g) (13000C)
Fe2O3(s) + 3CO ↔ 2Fe(l) + 3CO2(g) (10000C)
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g) (800-9000C)
CaO(s) + SiO2(s) → CaSiO3(l) (12000C)
Besi yang dihasilkan masih mengandung pengotor yang terlarut bersama besi cair,pengotor itu adalah MnO, P2O5. Pada suhu 14000C kedua pengotor itu akan direduksi oleh kokas menghasilkan logamnya.
MnO(l) + C(s) → Mn(l) + CO(g) (14000C)
P2O5 (l) + C(s) → 2P(l) + 5CO(g) (14000C)
Besi
yang dihasilkan tanur disebut besi gubal (pig iron) atau besi kasar,
mengandung kira-kira 95% besi, 3% karbon, dan sisanya pengotor. Besi
gubal bersifat keras tetapi rapuh. Sebagian besar besi gubal akan
diproses untuk membuat baja. Sebagian lain dapat dialirkan ke dalam
cetakan sehingga diperoleh besi tuang.
Besi
yang didapat sebagian besar diubah menjadi baja. Baja merupakan aliase
dari besi. Jenis baja sangat beragam sehingga penggunaannya sangat luas,
mulai dari mainan anak-anak, perkakas dapur, industri kendaraan,
konstruksi bangunan, jembatan, rel kereta api, dan sebagainya.
Untuk
membuat baja dilakukan dengan tungku oksigen. Ke dalam tungku ini
dimasukkan besi cair, besi bekas, kapur, dan ke dalam campuran yang
panas itu ditiupkan oksigen murni melalui pipa berpendingin. Karbon
dalam besi akan dioksidasi dan pengotor lain akan mengumpul dalam terak.
Selain
baja, senyawaan besi yang penting adalah besi(III) oksida. Senyawa ini
digunakan sebagai cat warna merah yang murah. Limonit juga merupakan
besi(III) oksida terhidrat yang digunakan sebagai zat warna kuning
Belerang
Belerang
banyak terdapat dalam kulit bumi sebagai unsur maupun senyawa. Di
daerah vulkanik ditemukan belerang unsur. Dalam senyawaan, belerang
terdapat sebagai sulfida logam-logam (tembaga, timbal, zink, dan besi)
dan sebagai sulfat seperti gips dan garam epson serta sebagai ion sulfat
dalam larutan. Selain itu juga terdapat dalam gas alam, petroleum, dan
batu bara.
Untuk mengeluarkan belerang dari dalam bumi dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni:
- Cara Herman Frasch
Pada
cara ini, tiga buah pipa yang konsentris ditanamkan ke dalam endapan
endapan belerang. Air lewat panas (1650C) dan dibawah tekanan dimasukkan
ke dalam terluar, dan oleh suhu setinggi ini belerang akan mencair.
Kemudian udara dibawah tekanan ditiupkan melalui pipa paling dalam.
Keadaan ini memaksa belerang cair ke permukaan melalui pipa tengah.
- Proses Claus
Proses ini dimulai dengan mengekstrak hidrogen sulfida dari gas alam dengan cara penggelembungan gas melaui etanolamin
HOCH2CH2NH2(l) + H2S(g) → HOCH2CH2NH3+(pelarut) + HS-(pelarut)
Larutan
dipisahkan dan dipanaskan yang menyebabkan gas hidrogen sulfida keluar.
Kemudian gas hidrogen sulfida dicampurkan dengan dioksigen dalam suatu
perbandingan mol 2 : 1 (bukan 2 : 3 yang diperlukan guna mengoksidasikan
semua hidrogen sulfida menjadi air dan belerang dioksida). Sepertiga
hidrogen sulfida terbakar menjadi belerang diokasida dan belerang
dioksida yang terbentuk ini kemudian bereaksi dengan 2/3 hidrogen
sulfida yang belum terbakar menghasilkan unsur belerang.
2H2S(g) + 3O2(g) → 2SO2(g) + 2H2O(g)
4H2S(g) + 2SO2(g) → 6S(s) + 4H2O(g)
6H2S(g) + 3O2(g) → 6S(s) + 6H2O(g)
Belerang itu kemudian digunakan untuk :
- belerang digunakan untuk membuat asam sulfat.
- belerang dipakai untuk vulkanisasi karet untuk industri ban kendaraan
Senyawaan
belerang yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari
adalah asam sulfat.Pembuatan asam sulfat melibatkan konversi belerang
dioksida kepada belerang trioksida, yang kemudian dilarutkan ke dalam
air guna menghasilkan asam sulfat.
Dalam
proses kontak, suatu campuran belerang dioksida kering dengan udara
kering dialirkan melalui katalis vanadium pentaoksida pada suhu sekitar
4300C. Reaksi ini eksotermis, oleh sebab itu suhu cepat naik hingga menjadi 6000C,
dan karena itu campuran gas itu didinginkan hingga mencapai suhu semula
dengan cara melewatkan pada sebuah penukar panas (panas yang
dikeluarkan ini dipaka untuk memanaskan campuran awal). Pada tahap ini,
konversi belerang dioksida menjadi belerang trioksida sudah mencapai
66%. Campuran gas ini dilewatkan lagi melalui tiga konverter. Pada
setiap tahapan, gas yang mengalir didinginkan menjadi 4300C.
Dan gas yang keluar dari konverter terakhir, dimana konversi telah
mencapai sekitar 98% untuk menghasilkan asam sulfat 100% atau menjadi
asam sulfat berasap. Pengenceran asam sulfat berasap ini dengan air akan
menghasilkan asam sulfat.
2SO2(g) + O2(g) → SO3(g)
SO3(g) + H2SO4(l) → H2S2O7(l)
H2S2O7(l) + H2O(l) → 2H2SO4(l)
Manfaat yang ditunjukkan oleh asam sulfat adalah
- Untuk membuat pupuk dan detergen.
- untuk membersihkan permukaan logam dalam elektroplating.
- asam sulfat juga digunakan dalam industri zat warna, bahan peledak, obat-obatan, dan pemurnian minyak bumi.
- asam sulfat dipakai untuk pengisi aki
Nitrogen
Belerang
banyak terdapat dalam kulit bumi sebagai unsur maupun senyawa. Di
daerah vulkanik ditemukan belerang unsur. Dalam senyawaan, belerang
terdapat sebagai sulfida logam-logam (tembaga, timbal, zink, dan besi)
dan sebagai sulfat seperti gips dan garam epson serta sebagai ion sulfat
dalam larutan. Selain itu juga terdapat dalam gas alam, petroleum, dan
batu bara.
Untuk mengeluarkan belerang dari dalam bumi dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni:
- Cara Herman Frasch
Pada
cara ini, tiga buah pipa yang konsentris ditanamkan ke dalam endapan
endapan belerang. Air lewat panas (1650C) dan dibawah tekanan dimasukkan
ke dalam terluar, dan oleh suhu setinggi ini belerang akan mencair.
Kemudian udara dibawah tekanan ditiupkan melalui pipa paling dalam.
Keadaan ini memaksa belerang cair ke permukaan melalui pipa tengah.
- Proses Claus
Proses ini dimulai dengan mengekstrak hidrogen sulfida dari gas alam dengan cara penggelembungan gas melaui etanolamin
HOCH2CH2NH2(l) + H2S(g) → HOCH2CH2NH3+(pelarut) + HS-(pelarut)
Larutan
dipisahkan dan dipanaskan yang menyebabkan gas hidrogen sulfida keluar.
Kemudian gas hidrogen sulfida dicampurkan dengan dioksigen dalam suatu
perbandingan mol 2 : 1 (bukan 2 : 3 yang diperlukan guna mengoksidasikan
semua hidrogen sulfida menjadi air dan belerang dioksida). Sepertiga
hidrogen sulfida terbakar menjadi belerang diokasida dan belerang
dioksida yang terbentuk ini kemudian bereaksi dengan 2/3 hidrogen
sulfida yang belum terbakar menghasilkan unsur belerang.
2H2S(g) + 3O2(g) → 2SO2(g) + 2H2O(g)
4H2S(g) + 2SO2(g) → 6S(s) + 4H2O(g)
6H2S(g) + 3O2(g) → 6S(s) + 6H2O(g)
Belerang itu kemudian digunakan untuk :
- belerang digunakan untuk membuat asam sulfat.
- belerang dipakai untuk vulkanisasi karet untuk industri ban kendaraan
Senyawaan
belerang yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari
adalah asam sulfat.Pembuatan asam sulfat melibatkan konversi belerang
dioksida kepada belerang trioksida, yang kemudian dilarutkan ke dalam
air guna menghasilkan asam sulfat.
Dalam
proses kontak, suatu campuran belerang dioksida kering dengan udara
kering dialirkan melalui katalis vanadium pentaoksida pada suhu sekitar
4300C. Reaksi ini eksotermis, oleh sebab itu suhu cepat naik hingga menjadi 6000C,
dan karena itu campuran gas itu didinginkan hingga mencapai suhu semula
dengan cara melewatkan pada sebuah penukar panas (panas yang
dikeluarkan ini dipaka untuk memanaskan campuran awal). Pada tahap ini,
konversi belerang dioksida menjadi belerang trioksida sudah mencapai
66%. Campuran gas ini dilewatkan lagi melalui tiga konverter. Pada
setiap tahapan, gas yang mengalir didinginkan menjadi 4300C.
Dan gas yang keluar dari konverter terakhir, dimana konversi telah
mencapai sekitar 98% untuk menghasilkan asam sulfat 100% atau menjadi
asam sulfat berasap. Pengenceran asam sulfat berasap ini dengan air akan
menghasilkan asam sulfat.
2SO2(g) + O2(g) → SO3(g)
SO3(g) + H2SO4(l) → H2S2O7(l)
H2S2O7(l) + H2O(l) → 2H2SO4(l)
Manfaat yang ditunjukkan oleh asam sulfat adalah
- Untuk membuat pupuk dan detergen.
- untuk membersihkan permukaan logam dalam elektroplating.
- asam sulfat juga digunakan dalam industri zat warna, bahan peledak, obat-obatan, dan pemurnian minyak bumi.
- asam sulfat dipakai untuk pengisi aki
Natrium
Natrium
dibuat dari elektrolisis lelehan natrium klorida yang dicampur dengan
kalsium klorida. Kalsium klorida berguna untuk menurunkan titik cair
dari 8010C menjadi 5000C. Oleh karena itu potensial Ca2+ lebih negatif dibanding Na+, maka padfa elektrolisisnya hanya terjadi reduksi ion Na+.
NaCl(l) → Na+(l) + Cl-(l)
Katode : Na+(l) + e → Na(l)
Anode : 2Cl-(l) → Cl2(g) + 2e
Natrium
cair yang terbentuk di katode mengapung di atas cairan NaCl,
selanjutnya dikumpulkan pada kolektor. Sedangkan pada anode terbentuk
gas klor. Dalam elektrolisis ini, digunakan anode grafit dan katode besi
atau baja.
Natrium
dipakai sebagai pendingin pada reaktor atom, selain itu natrium juga
digunakan pada pengolahan logam-logam tertentu seperti Li, K, Zr, dan
logam alkali yang lebih berat. Natrium juga digunakan untuk membuat
senyawa natrium yang tidak dapat dibuat dari NaCl, seperti natrium
peroksida. Sedikit natrium digunakan dalam lampu natrium yang banyak
digunakan sebagai penerangan jalan raya. Natrium dipakai sebagai paduan
dengan timbal guna memproduksi tetraetil timbal. Natrium juga digunakan
untuk membuat natrium sianida.
Senyawaan natrium yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah:
- Natrium Klorida (NaCl)
Senyawa
natrium yang paling banyak diproduksi adalah natrium klorida. Natrium
klorida dibuat dari air laut atau dari garam batu. Kegunaan natrium
klorida antara lain sebagai bahan baku untuk membuat natrium, klorin,
dan senyawa-senyawa natrium seperti natrium hidroksida. Selain itu
natrium klorida juga dipakai dalam industri susu, pengawetan ikan dan
daging, mencairkan salju di musim dingin, regenerasi alat pelunak air,
pengolahan kulit, serta sebagai bumbu masak.
- Natrium Hidroksida (NaOH)
Natrium
hidroksida diperoleh melalui elektrolisis larutan NaCl. NaOh terutama
digunakan dalam industri sabun, detergen, pulp dan kertas, pengolahan
bauksit, tekstil, plastik, pemurnian minyak bumi, serta untuk membuat
senyawa natrium lainnya seperti NaClO.
- Natrium Karbonat (Na2CO3)
Natrium
karbonat berasal dari alam yaitu trona. Natrium karbonat juga dapat
dibuat dari NaCl menurut proses solvay. Kegunaan natrium karbonat adalah
untuk pembuatan kaca. Selain itu untuk membuat bahan-bahan kimia
lainnya, juga digunakan dalam industri pulp dan kertas, industri
detergen, dan bahan pelunak air.
- Natrium Bikarbonat (NaHCO3)
Natrium
bikarbonat juga disebut soda kue, dikatakan demikian karena jika adonan
kue yang mengandung natrium bikarbonat ini dipanggang, maka senyawa itu
akan terurai membebaskan CO2 yang memekarkan adonan sehingga empuk.
- Natrium Sulfat (Na2SO4)
Natrium sulfat dibuat dari NaCl dengan asam sulfat dengan pemanasan. Reaksi ini dirancang oleh Glauber Jr dan oleh karena itu Na2SO4.10H2O dinamakan garam Glauber.
Natrium
sulfat digunakan oleh industri kertas karena natrium sulfat ini
digunakan untuk membuat natrium sulfida yang dapat melarutkan lignin
dari kayu sebagai bahan untuk membuat kertas.
Magnesium
Untuk membuat magnesium dapat dilakukan dengan beberapa cara, yakni:
1. Proses Dow
Dalam
industri, magnesium dibuat dari air laut. Langkah pertama adalah
mencampur air laut dengan CaO sehingga magnesium mengendap sebagai
Mg(OH)2.
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq)
Ca(OH)2(aq) + Mg2+(aq) → Mg(OH)2(s) + Ca2+(aq)
Endapan Mg(OH)2 yang terbentuk kemudian disaring dan direaksikan dengan HCl pekat.
Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) → MgCl(aq) + 2H2O(l)
Selanjutnya larutan MgCl2 diuapkan sehingga diperoleh kristal MgCl2. kristal ini kemudian dicairkan dan dielektrolisis.
MgCl2(l) → Mg2+(l) + 2Cl-(l)
Katode : Mg2+(l) + 2e → Mg(l)
Anode : 2Cl-(l) → Cl2(g) +2e
2. Reduksi MgO
Ekstraksi magnesium diproduksi dengan mereduksi MgO dengan pereduksi karbon pada suhu 20000C.
MgO(s) + C(s) → Mg(g) + CO(g)
Selanjutnya campuran gas secara mendadak didinginkan guna mengendapkan magnesium (mencegah reaksi sebaliknya).
3. Ekstraksi dengan metode reduksi elektrotermal
Bijih yang digunakan adalah dolomit (CaCO3.MgCO3) sedangkan reduktornya adalah besi-silikon pada suhu 11500C dan tekanan rendah.
CaCO3.MgCO3(s) → CaO.MgO(s) + 2CO2(g)
CaO.MgO(s) → Mg(s) + CaSiO3(s) + Fe(s)
Kegunaan
magnesium adalah untuk membuat logam campur. Paduan antara alumunium
dengan magnesium dinamakan magnalium, yang merupakan logam yang kuat
tetapi ringan, resisten terhadap asam maupun basa, serta tahan korosi.
Paduan ini digunakan untuk membuat komponen pesawat terbang, rudal, bak
truk, serta berbagai peralatan lainnya. Oleh karena merupakan reduktor
kuat, sedikit magnesium digunakan dalam pengolahan logam tertentu.
Pembakaran magnesium menghasilkan cahaya yang sangat terang, sehingga
unsur itu digunakan untuk membuat kembang api dan juga untuk blitsz.
fosforus
Bahan
dasar dalam pembuatan phosfor adalah batu-batu phosfat yang banyak
tersedia di alam. Jika batu phosfat mengandung fluorida, maka fluor ini
dihilangkan lebih dahulu dengan cara memanaskan bersama tanah liat dan
arang. Fluor akan keluar sebagai silikon tetrafluorida, SiF4.
Batu phosfat, arang, dan silika yang telah diperhitungkan perbandingannya dipanaskan hingga suhu sekitar 15000C dalam sebuah dapur listrik
2Ca3(PO4)2(s) + SiO2(s) → CaSiO3(l) + P4O10(g)
P4O10(g) + 10C(s) → P4(g) + 10CO(g)
Gas
phosfor dan karbon monoksida serta debu dikeluarkan dari dapur dan
dialirkan melalui alat pengendap elektrostatis dan kemudian masuk ke
ruang pengembun yang disemprot dengan air hangat sehingga uap phosfor
menjadi cair. Cairan phosfor ini dipompakan melalui pipa-pipa yang
dipanaskan dan dituang guna menjadikan batang-batang dari alotrop putih,
dan disimpan dibawah air dalam suatu ruang penyimpanan. Hasil ini
mengandung sekitar 90% phosfor. Pemurnian dapat dilakukan dengan cara
pengoksidasian dengan larutan natrium bikromat berasam.
1. Phosfor merah digunakan untuk membuat pancalogam seperti phosfor perunggu.
2. digunakan dalam industri korek api.
3. phosfor
digunakan dalam pembuatan senyawa yang berphosfor, contoh: asam phosfat
yang digunakan sebagai penghilang karat dan sebagai pupuk, insektisida,
plastisier, detergen, dan sebagai agen pengapung.
Senyawaan
phosfor yang paling terkenal adalah asam phosfat. Asam phosfat
digunakan sebagai senyawa yang berguna untuk pembuatan bahan penunjang
detergen, bahan pembersih lantai, insektisida, dan makanan hewan. Selain
asam phosfat, ada natrium tripoliphosfat yang digunakan sebagai bahan
penunjang dalam detergen, yaitu untuk mengikat ion-ion kalsium dan
magnesium dari air sadah sehingga tidak mengganggu detergen. Salah satu
akibat dari pemakaian senyawa phosfat ini adalah pencemaran air karena
akan menyuburkan ganggang dan enceng gondonk. Bila massa tumbuhan ini
mati, reaksi pembusukannya akan menghabiskan oksigen dalam air sehingga
kehidupan binatang air musnah.
Karbon, Nitrogen, dan Oksigen
Kelimpahan Karbon di Alam
Karbon terletak pada periode 2 dan golongan IVA. Di alam karbon berada dalam sebagai unsur maupun senyawa.
Keberadaan di alam
|
Keterangan
|
CO2
|
Gas CO2 berada di udara dengan kadar ~0,031%. CO2 adalah komponen utama gas vulkanik, dan juga terdapat di gua, tambang, dan sumur. Bahkan kadar CO2 juga larut dalam air. Pada mata air berkarbonasi, CO2 membantu melarutkan mineral.
|
Karbonat
|
C berada bersama Ca, Mg, dan Fe dalam bebatuan karbonat seperti batu gamping, dolomit, dan marbel.
|
Grafit
|
Grafita
dalah salah satu bentuk unsur karbon di alam. Grafit berada dalam
bebatuan kalsium-silikat, dan juga hasil metamorfosis batu bara dan
minyak bumi.
|
Intan
|
Intan
adalah salah satu bentuk unsur karbon di alam. Sebagian besar intan
bearda dalam mineral kimberlit di pipa vulkanik pada daerah vulkanik
lama, dan juga pada dasar laut.
|
Batu bara
|
Batu
bara terdiri dari komponen utama berupa senyawa hidrokarbon dan
komponen lain yang mengandung O, N,S dan komponen anorganik yang
mengandung mineral seperti pirit, markasit, qauartz. Dan tanah liat.
|
Minyak bumi dan gas alam
|
Minyak
bumi dan gas alam mengandung senyawa hidrokarbon, yakni senyawa yang
tersusun dari atom C dan H. keduanya berasal dari peruraian
senyawa-senyawa organik yang berasal dari jasad organisme kecil yang
hidup di laut jutaan tahun lalu.
|
Senyawa organik (Biomolekul)
|
Aenyawa
organik adalh senyawa yang mengandung atom C yang membentuk rantai
karbon yang panjangnya mencapai ribuan. Beberapa senyawa organik
anatara lain: karbohidrat, lemak, dan protein
|
Nitrogen
Kelimpahan di Alam dan Cara Mengisolasinya
Nitrogen
bebas terdapat dalam uara hingga 78% volume. Jejak nitrogen bebas dapat
ditentukan pada gas-gas yang berasl dari aerah gunung berapi dan yang
berasal dari batu bara. Dalam bentuk persenyawaan terdapat sebagai
amoniak, asam amino dan nitrat. Amoniak terdapat secara bebas dan dalam
garam amonium dalam udara, air dan produk-produk gunung berapi. Deposit
terbesar terjadi di Chili. Nitrogen juga terdapat sebagai asam nitrat
dan nitrit sebagai akibat dari oksidasi nitrogen bebas di udara ioleh
adanya petir dan kemudian larut dalam uap air.
Penyediaan
nitrogen di laboratorium dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah
satunya adalah dengan memanaskan amonium nitrit. Sementara di industri
nitrogen disediakan dengan cara penyulingan udara cair.
Dalam laboratorium nitrogen dapat disediakan dengan menggunakan bahan, antara lain:
1. memanaskan amonium nitrit
Oleh
sebab garam ini kurang stabil, maka tidak tersedia dalam laboratorium.
Untuk itu digunakan campuran natrium nitrit bersama amonium klorida, dan
gas nitrogen kemudian dikeringkan dengan menggunakan zat higroskopis
seperti kalsium klorida anhidrat
NaNO2 + NH4Cl → NaCl + N2 + 2H2O
2. mengalirkan gas klor atau brom ke dalam larutan pekat amoniak
reaksi
yang terjadi sangat kuat sehingga dalam gelap nampak bercahaya. Sebagai
ganti klor dapat digunakan serbuk pemutih atau hipoklorit
NH3 + NaOCl → NH2Cl + NaOH
2NH2Cl + NaOCl + 2NaOH → N2 + 3NaCl + 3H2O
3. memanaskan secara hati-hati hablur amonium kromat
(NH4)2Cr2O7 → N2 + 4H2O + Cr2O3
4. nitrogen yang murni disediakan dengan cara memanaskan campuran nitrogen monoksida dan amoniak di atas tembaga yang dipanaskan
6NO + 4NH3 → 5N2 + 6H2O
Dalam industri, nitrogen diperoleh dari udara. Prosesnya berlangsung dalam 2 tahap, yaitu :
1. mencairkan udara
2. distilasi bertingkat udara
Udara
kering mengandung 78% nitrogen dan 21% oksigen, sisanya terdiri dari
gas mulia (terutama argon 0,93%), karbondioksida 0,03%, uap air dan
berbagai jenis gas lain dalam jumlah sangat kecil. Uap air dan
karbondioksida akan membeku pada proses pencairan udara, sehingga udara
cair praktis hanya mengandung argon, nitrogen, dan oksigen. Ketiga gas
ini kemudian dipisahkan melalui distilasi bertingkat.
Mula-mula
udara disaring untuk membersihkan debu, lalu udara bersih dikompresi.
Kompresi ini menyebabkan suhu udara meningkat. Kemudian proses
dilanjutkan dengan pendinginan. Pada tahap ini air dan karbondioksida
sudah membeku dan dapat dipisahkan. Setelah melalui menara pendingin,
udara kemudian diekspansikan (dialirkan ke dalam pipa yang lebih besar)
sehingga suhu turun lagi dan sebagian udara akan mencair. Udara yang
belum mencair disirkulasikan, dialirkan lagi ke dalam kompresor.
Dalam kehidupan sehari-hari nitrogen digunakan sebagai:
1. oleh
sifatnya yang tidak mudah bereaksi dengan zat lain (inert), nitrogen
digunakan pada zat-zat yang mudah terbakar atau gas yang mudah
dioksidasi (sebagai atmosfer inert).
2. nitrogen cair digunakan sebagai bahan pendingin.
3. nitrogen digunakan dalam pembuatan amonia.
4. nitrogen digunakan sebagai gas pembawa dalam kromatografi kolom.
5. nitrogen dipakai sebagai atmosfer inert dalam makanan kemasan untuk memperpanjang masa penggunaannya.
Senyawaan nitogen yang penting dalam kehidupan adalah amonia. Dalam laboratorium, amonia dibuat dengan cara:
1. mengerjakan larutan alkali kepada suatu garam amonium. Biasanya dipergunakan amonium klorida, sedangkan alkalinya kapur mati :
2NH4Cl + Ca(OH)2 → CaCl2 + 2NH3 + 2H2O
gas amoniak yang dihasilkan kemudian dikeringkan dengan CaO
2. menguraikan nitrida-nitrida logam dengan air. contoh :
Ca3N2 + 3H2O → 3Ca(OH)2 + 2NH3
3. memanaskan garam amonium tertentu, seperti amonium sulfat atau amonium klorida
(NH4)2SO4 → NH2HSO4 + NH3
4. mereduksi nitrat dengan memanaskan campuran garam nitrat, alkali kostik berair, dan logam aktif seperti Zn :
Zn + 2NaOH → Na2ZnO2 + H2
2NaNO3 + 8H2 → 2NaOH + 4H2O +2NH3
Secara industri amonia diperoleh dengan cara:
1. Proses haber
Amonia dibuat dari gas nitrogen dan hidrogen menurut proses haber-Bosch.
N2(g) + 3H2(g) ↔ 2NH3(g)
Reaksi
dilangsungkan pada suhu sekitar 5500C dan tekanan tinggi sekitar 300
atm dengan katalisator terdiri atas serbuk besi dengan campuran Al2O3, MgO, CaO, dan K2O.
2. Proses sianamida
Pengikata
nitrogen telah ditemukan di jerman dan itali dengan suatu reaksi dengan
serbuk kalsium karbida dalam sebuah dapur listrik pada suhu sekitar
11000C yang membentuk kalsium sianamida:
CaC2 + N2 → CaNCN + C
Hasil
yang berwarna hitam oleh karena adanya karbon itu diperdagangkan
sebagai nitrolim. Untuk membuat amonia, zat itu disedu dengan sedikit
air, guna menghilangkan tiap kalsium karbida yang mungkin masih ada
CaNCN + 3H2O → CaCO3 + 2NH3
Adapun kegunaan amonia adalah sebagai :
1. digunakan untuk membuat pupuk, misalnya urea {CO(NH2)2}, dan ZA {(NH4)2SO4}.
2. untuk membuat senyawa nitrogen yang lain, seperti asam nitrat, amonium klorida, dan amonium nitrat.
3. dalam pabrik es digunakan sebagai pendingin (refrigerant) karena amonia cair mudah menguap dan menyerap banyak panas.
4. untuk membuat hidrazin, N2H4 yang digunakan sebagai bahan bakar roket.
Selain
amonia, senyawaan nitrogen yang sangat bermanfaat adalah asam nitrat.
Asam ini tergolong keras karena melarutkan hampir semua logam kecuali
emas dan platina. Oleh karena itu asam nitrat digunakan dalam pemisahan
campuran emas dan perak. Selain itu asam nitrat juga digunakan untuk:
1. sebagian besar asam nitrat digunakan untuk membuat amonium nitrat yang digunakan sebagai pupuk.
2. asam
nitrat juga digunakan sebagai bahan peledak, plastik, dan obat.
Beberapa contoh bahan peledak adalah TNT, nitrogliserin, dan
nitroselulosa. Serbuk mesiu adalah campuran kalium nitrat, belerang, dan
arang.
Oksigen
Kelimpahan dan Cara Mengisolasi Oksigen
Oksigen
merupakan unsur yang terbanyak terdapat dalam kerak bumi hingga
mencapai sekitar 50% berat dalam berbagai bentuk perseyawaan karbonat,
nitrat, sulfat, dan silikat yang tersebar luas. Air mengandung hingga
89% berat oksigen. Udara mengandung hingga 21% volume oksigen.
Persentase in hampir tetap karena adanya proses fotosintesis. Oksigen
merupakan unsur esensial penyusun makhluk hidup. Oksigen ada dalam dua
bentuk alotrop, yaitu dioksigen dan trioksigen.
Dalam laboratorium dioksigen dapat dibuat dengan berbagai cara:
Penguraian suatu peroksida, yaitu dengan adanya katalisator mangan(IV) oksida.
2H2O2(aq) → 2H2O(l) + O2(g)
sementara
untuk trioksigen dibuatdengan cara discas listrikbersuhu rendah melalui
dioksigen. Pada proses ini dapat diperoleh konversi hingga 10% menjadi
trioksigen.
3O2(g) → 2O3(g)
Di laboratorium, oksigen dapat dibuat dengan cara :
1. penguraian kalium klorat
Jika KClO3 dipanaskan dengan PbO2 sebagai katalisator, akan terurai membentuk KCl dan gas oksigen
2KClO3(s) → 2KCl(s) + 3O2(g)
2. penguraian hidrogen peroksida
Penguraian H2O2 menghasilkan air dan oksigen. Reaksi ini dapat dikatalisis oleh ion Fe3+ atau Co2+
2H2O2(aq) → 2H2O(l) + O2(g)
3. elektrolisis air
Elektrolisis air menghasilkan hidrogen di katode dan oksigen di anode.
2H2O(l) → 2H2(g) + O2(g)
Secara
industri, oksigen dibuat dengan penyulingan udara cair (seperti
pembuatan nitrogen dalam industri), yang terdiri dari nitrogen dan
oksigen cair. Nitrogen cair akan tersuling lebih dahulu (titik didih
-1960C) dan demikian oksigen cair didapat sebagai residu (titik didih -1830C).
Manfaat oksigten dalam kehidupan sehari-hari adalah :
1. oksigen dipakai dalam peralatan oksigen untuk piranti di rumah sakit, pesawat, tambang atau kapal selam.
2. oksigen dipakai dalam api oksi-asetilen dan oksi-hidrogen .
3. oksigen dipakai sebagai mesin pendorong roket.
4. oksigen dipakai dalam industri baja untuk menurunkan kadar karbon dalam besi yang akan diubah menjadi baja.
5. dipakai dalam industri kimia organik dan anorganik.
Senyawaan
oksigen yang paling penting adalah air. Air adalah suatu pelarut yang
sangat baik, dan karena itu tidak mudah mendapatkan air yang bersih dan
murni. Air dibutuhkan bagi semua yang hidup, dan sangat melimpah dalam
kerak bumi dan udara.
No comments:
Post a Comment