Tuesday, December 4, 2012

Energi Nuklir

Dahsyatnya Energi Nuklir

Istilah “nuklir” merupakan kata yang sangat menakutkan bagi beberapa orang. Hal ini tidak mengherankan karena istilah tersebut dikenalkan kepada dunia melalui hancurnya dua kota di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki. Hancurnya dua kota tersebut mengakhiri pergolakan perang dunia II dimana Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
Bom yang dijatuhkan di Jepang, merupakan prinsip dari reaksi fisi yakni reaksi pembelahan isotop unsur-unsur berat menjadi menjadi dua inti yang bermasa sedang. Reaksi fisi dapat berlangsung secara spontan dan berlangsung secara induksi (menembak inti menggunakan suatu partikel) biasanya menggunakan neutron. Walaupun demikian tidak semua isotop unsur-unsur berat mengalami reaksi fisi. Reaksi fisi membebaskan energi yang besar baik dalam bentuk radiasi maupun energi kinetik hasil-hasil fisi.
Reaksi fisi yang terjadi pada bom nuklir tidak dapat dikendalikan, sehingga sekali meledak energi yang dihasilkan akan menghancurkan semua yang ada hingga mencapai keadaan yang stabil. Sedangkan reaksi fisi dalam reaktor nuklir dapat dikendalikan dengan cara menyerap kelebihan neutron sehingga reaksi fisi berantai dapat dihentikan.
Energi yang dihasilkan dari reaksi inti atau reaksi nuklir atau pembelahan inti membentuk unsur-unsur lain yang lebih stabil disebut energi nuklir. Energi yang dihasilkan pada suatu reaksi inti dihitung peratom, artinya satu atom saja sudah dapat menghasilkan energi.
Misalkan menghitung jumlah energi yang dihasilkan dari pembakaran 1 gram uranium-235.
clip_image002
clip_image004
clip_image006

Tata Nama Senyawa Asam dan Basa

Senyawa Terner
Senyawa terner adalah senyawa yang disusun lebih dari dua unsur. senyawa terner meliputi senyawa asam, senyawa basa dan senyawa garam.

Tata Nama Senyawa Asam
Untuk semua senyawa asam penamaannya diawali dengan menulis atau menyebut kata asam. Senyawa asam terdiri dari atas atom hidrogen yang dianggap sebagai ion H+ (kation) dan suatu anion yang disebut sisa asam. Namun perlu diingat bahwa senyawa asam merupakan senyawa kovalen. Misalnya H2SO4, asam sulfat merupakan senyawa kovalen, tetapi dalam dalam air dapat terurai menjadi H+ dan SO4‾. SO4‾  inilah yang disebut sebagai sisa asam sedangkan H+ merupakan asam. Perlu diketahui bahwa H+ merupakan asam paling kuat di dunia jika berlaku sebagai asam dan memiliki daya polarisasi paling kuat di dunia jika berlaku sebagai kation. Hingga saat ini belum ada senyawa ionik yang mengandung ion H+.
Senyawa asam terbagi menjadi:
1)      Senyawa asam anorganik: asam nonoksi dan asam oksi
2)      Senyawa asam organik: asam oksi


Teori Asam Basa

asam basa dan teori asam basa



Zat-zat asam biasanya dinyakan sebagai HA, yang merupakan rumus umum asam. Zat-zat yang dalam larutan memiliki pH 7 disebut senyawa netral, pH kurang dari 7 disebut zat asam sedangkan zat-zat yang memiliki pH lebih dari 7 disebut basa.
Antara asam dapat basa dapat bereaksi yang disebut reaksi netralisasi. Produk yang diperoleh dari reaksi ini yaitu garam dan air. Walaupun dikatakan reaksi netralisasi tapi kenyataannya garam yang terbentuk tidak selalu bersifat netral. Beberapa asam dan basa yang telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada tabel.
Nama Rumus molekul Terdapat dalam
Asam asetat  Asam askorbat
Asam sitrat
Asam karbonat
Asam klorida
Asam nitrat
Asam fosfat
Asam tartrat
Asam malat
Asam format
Asam laktat
Asam benzoat
CH3COOH  C6H8O6
C6H8O7
H2CO3
HCl
HNO3
H3PO4
C4H6O6
C4H6O5
HCOOH
C3H6O3
C6H5COOH
Cuka dapur  Jeruk, tomat, sayuran
Jeruk atau vitamin C
Minuman berkarbonasi
Asam lambung
Pupuk
Deterjen, pupuk
Anggur
Apel
Sengatan lebah
Keju
Bahan pengawet makanan
Nama Rumus molekul Digunakan pada
Alumunium hidroksida AI(OH)3 Deodorant dan antasida
Kalsium Hidroksida Ca(OH)2 Plester
Magnesium Hidroksida Mg(OH)2 Antasida
Natrium Hidroksida NaOH Pembersih saluran pipa, penyerap gas CO2 dalam laboratorium
Kalium Hidroksida  Ammonium Hidroksida KOH  NH4OH Pembuatan sabun  Pelarut desinfektan




Contoh Soal dan Pembahasan Mengenai Asam, Basa dan Larutan Penyangga

Ringkasan, contoh soal dan pembahasan mengenai asam, basa dan larutan penyangga

Persamaan ionisasi air
H2O <=> H+ + OH‾
Dari reaksi di atas sesuai hukum kesetimbangan, tetapan kesetimbangan (K) ditulis sebagai berikut.
clip_image002
K [H2O] = [H+] [OH‾]
Kw = [H+] [OH]
pada temperatur 25 °C diperoleh harga Kw = 1,0 x 10-14
Artinya pada temperatur 25 °C dalam satu liter air murni terdapat 10-7 ion H+ dan 10-7 ion OH‾.
Contoh Soal 1
Berapa konsentrasi H+ dan OH dalam 500 mL larutan HCl 0,1 M?
Jawab
HCl(aq) → H+(aq) + Cl(aq)
Perbandingan koefisien = 1 : 1 : 1
clip_image004
Konsentrasi OH dalam HCl 0,1 M adalah
[H+] [OH] = 10–14 M
0,1 M [OH] = 10–14 M
clip_image006

OKSIDATOR DALAM LABORATORIUM (ION PERMANGANANAT, ION KROMAT DAN ION KROMAT)

BEBERAPA OKSIDATOR DALAM LABORATORIUM (ION PERMANGANANAT, ION KROMAT DAN ION KROMAT)

 Dalam laboratorium terdapat beberapa zat yang dapat digunakan sebagai oksidator. Oksidator yaitu zat yang dapat menyebabkan zat lain mengalami oksidasi sehingga dirinya sendiri akan mengalami reduksi. Umumnya unsur-unsur nonlogam merupakan oksidator yang baik karena memiliki keelektronegatifan tinggi sehingga mudah menangkap atau menarik elektron kearah dirinya. Walaupun demikian tidak selalu digunakan unsur dalam semua reaksi kimia.
Dalam laboratorium terutama reaksi redoks yang dilangsungkan dalam bentuk larutan yang biasa digunakan sebagai oksidator adalah ion permangananat (MnO4-), ion kromat (CrO42-), ion kromat (Cr2O72-). Ketiga zat tersebut merupakan oksidator yang kuat dan mudah melepas oksigen sehingga penanganannya perlu berhati-hati. Zat-zat ini harus disimpan ditempat tersendiri dan tidak boleh berada di dekat zat-zat organik karena dapat menyebabkan kebakaran.
Bila mengenai anggota segera bilas dengan air yang mengalir. Bila mengenai mata segera rendam mata dalam air, hal ini dapat dilakukan dengan cara membuka mata dalam aquades yang disimpan dalam baskom atau ember besar. Setelah itu segera di bawa ke dokter atau memberi obat tetes mata. Bila sampai tertelan segera minum air sebanyak-banyaknya untuk mengencerkan zat kimia yang tertelan lalu segera di bawa ke dokter. Oleh sebab itu, dalam melakukan praktikum jangan pernah mengambil semua larutan dengan cara menyedot.


Soal Persamaan Reaksi dan Pembahasan

soal persamaan reaksi dan pembahasan

                   Untuk soal yang berkaitan dengan pereaksi pembatas, menentukan terlebih dahulu zat yang bertindak sebagai pereaksi pembatas, yaitu jika jumlah mol pereaksi yang diketahui dibagi koefisien pada persamaan reaksi memberikan nilai lebih kecil dibanding pereaksi lainnya, maka pereaksi tersebut merupakan pereaksi pembatas. Pereaksi pembatas akan habis oleh sebab itu yang tersisa setelah reaksi berakhir bukan merupakan pereaksi pembatas dan banyaknya pereaksi lain yang bereaksi sama dengan jumlah mol pereaksi pembatas.
Beberapa cara konversi
Dari mol ke gram atau dari mol menjadi massa
clip_image002
Dari gram atau dari massa menjadi mol
clip_image004
               Mr tidak memiliki satuan yang memiliki satuan massa molar zat itu jadi ketika akan dikonfersi dari satuan ke satuan yang lain, yang digunakan adalah massa molar bukan Mr atau Ar. Massa molar memiliki satuan g/mol.


Contoh Soal
                    Suatu cuplikan senyawa MgCO3.xCaCO3 direaksikan dengan asam sulfat berlebih manghasilkan MgSO4, CaSO4, H2O dan CO2. Jika dihasilkan 2 mol gas CO2 permol MgSO4, maka berapa nilai x…?
Jawab
Langkah-langkah penyelaesaian
1. Menulis persamaan reaksinya (reaksi belum setara)
MgCO3.xCaCO3 —→ MgSO4 + CaSO4 +H2O + CO2
2. Pada soal 2 mol gas CO2 yang dihasilkan dari setiap mol MgSO4. Maka persamaan reaksinya akan menjadi
MgCO3.xCaCO3 —→ 1MgSO4 + CaSO4 +H2O + 2CO2
3. Berilah koefisien yang sesuai pada x agar jumlah atom diruas kiri dan kanan sama banyak. (biasanya atom yang langsung berkaitan atau berhubungan dengan x). Agar jumlah atom setara maka x =1. Pada reaksi ini sebenarnya telah setara sehingga langkah penyelesaiannya cukup sampai langkah nomor 2. Namun jika belum setara maka harus dilanjutkan ke langkah nomor 3.

TURUNAN ASAM KARBOKSILAT : ESTER

TURUNAN ASAM KARBOKSILAT : ESTER

Ester merupakan kelompok senyawa organik yang memiliki rumus umum RCOOR1. Ester termasuk turunan asam karboksilat yang gugus –OH dalam rumus RCOOH diganti oleh gugus –OR1. Dengan demikian rumus umum ester adalah
turunan asam karboksilat ester 6

TATANAMA ESTER
Pemberian nama pada ester diawali dengan menyebut nama gugus alkil atau aril yang menggantikan atom H dalam gugus –COOH pada asam asam karboksilat induknya kemudian di ikuti nama asam tersebut tanpa menyebut kata asam.
Contoh
Asam induk = CH3CH2CH2COOH
                    IUPAC = asam pentanoat
                    Trivial = asam valerat
Ester = CH3CH2CH2COOC2H5
                     IUPAC = etil pentanoat
                     Trivial = etil valerat
3-metilbutil asetat
3-metilbutil asetat
butil butanoat
Butil butanoat
benzil butanoat
Benzil butanoat
turunan asam karboksilat ester 5

KONSENTRASI LARUTAN

                   Larutan disebut juga campuran yang homogen. Disebut campuran karena susunannya dapat berubah-ubah dan disebut homogen susunannya begitu seragam sehingga batas antara zat-zat yang melarut dan pelarut tidak dapat dibedakan bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Campuran-campuran homogen dari gas, emas dan perunggu dapat dikatakan pula sebagai larutan. Tetapi istilah larutan biasanya digunakan untuk fasa cair.
                         Zat-zat yang memiliki fasa padat dan gas lazimnya disebut sebagai zat terlarut (solute) sedangkan yang berfasa cair dikatakan sebagai pelarut. Suatu zat dikatakan sebagai pelarut apabila memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan jumlah zat terlarut. Dalam kondisi tertentu misalnya campuran antara alkohol dan air dengan perbandingan 50:50. Dari campuran tersebut sedikit meragukan untuk menentukan mana yang bertindak sebagai pelarut dan mana yang bertimdak sebagai zat terlarutnya. Dari campuran yang demikian air dan alkohol dapat dikatakan sebagai pelarut dan dapat pula dikatakan sebagai zat terlarut. Lain halnya dalam pembuatan sirup. Dalam pembuatan sirup jumlah gula lebih banyak dari jumlah air tetapi air tetap dikatakan sebagai pelarut karena dapat mempertahankan keadaan fisiknya sedangkan gula atau sukrosa disebut sebagai zat terlarut.
                       Untuk menyatakan jumlah atau banyak zat terlarut dalam suatu larutan digunakan istilah konsentrasi. Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk menyatakan konsentrasi zat terlarut di dalam larutan.


1. Persen massa

clip_image002

Contoh
a. Berapa % gula dalam larutan yang dibuat dengan melarutkan 10 g gula dalam 70 g air.
clip_image004
b. Berapa gram gula yang terdapat dalam 500 gram larutan 12% massa gula.
clip_image006

Fakta dan Teori Keadaan Gas


Persamaan awal mengenai perilaku gas tidaklah mudah diterangkan seperti yang kita harapkan bila diingat bahwa Torricelli dan Boyle bekerja dalam abad 17, sedangkan teori atom mengenai atom baru dikemukakan pada awal abad 18. Terdapat saran yang fantastis seperti keterangan menenai kerja barometer yang didasarkan pada kekuatan yang terbatas dari funiculus (Latin : tali kecil) yang tidak tampak, yang melekatkan diri antara puncak barometer dan permukaan merkurium.

Boyle sendiri bekerja tekun dengan dugaan menarik bahwa partikel-partikel gas mungkin mirip tepi wool domba yang lenting dan kusut. Sifat gas yang membangkitkan rasa ingin tahu yakni memuai mengisi secara seragam semua ruangan yang tersedia, merangsang argumen yang menghidupkan kembali dilema Yunani kuno. Adakah materi bersifat sinambung atau kah berpartikel-partikel, artinya apakah terus-menerus dapat dibelah ataukah terdiri dari atom-atom dan kehampaan?
Dari berbagai ciri-ciri gas para ilmuwan kuno membangun suatu gambaran teoritis yang masuk akal mengenai bangun dasar dari suatu gas. Berikut beberapa pengamatan eksperimen yang dibuat seabad yang lalu, disandingkan dengan gagasan yang didukung oleh masing-masing.

TEORI KINETIK GAS

BAB
TEORI KINETIK GAS
Contoh 13.1
Sebuah tabung silinder dengan tinggi 0,20 m dan luas
penampang 0,04 m2 memiliki pengisap yang bebas bergerak
seperti pada gambar. Udara yang bertekanan 1,01 x 105 N/m2
diisikan ke dalam tabung. Jika pengisap ditekan sehingga
tinggi silinder berisi gas menjadi 0,12 m, berapa besar tekanan
p2? Anggap bahwa temperatur gas konstan.
Penyelesaian :
Sesuai dengan Persamaan (13.1) dapat ditulis
p1V1 = p2 V2 atau p2 = V1
V2
p2 = (1,01 x 105 N/m2 )(0,020 m x 0,04 m2 )
0,12 m x 0,04 m2
= 1,7 x 105 N/m2
Contoh 13.2
Sebuah silinder mengandung 20 liter gas pada tekanan 25 x 105 Pa. Keran yang ada
pada silinder dibuka sampai tekanan turun menjadi 20 x 105 Pa dan kemudian ditutup.
Anggap bahwa suhu dijaga tetap. Berapa volume gas yang dibebaskan pada atmosfer
bertekanan 1 x 105 Pa?
Penyelesaian:
Keadaan awal : V1 = 20 L = 20 x 10-3 m3. p1 = 25 x 105 Pa
Keadaan akhir : V2 = ? p2 = 20 X 105 Pa
Gunakan rumus p1V1 = p2V2 atau V2 = p1 V1 sehingga,
p2
V2 = 25 x 105 x 20 L = 25 L pada tekanan p2 = 20 x 105 Pa
20 X 105
Gas yang keluar dari silinder adalah 25 L – 20 L = 5 L pada tekanan P2. Karena tekanan
udara luar 1 x 105 Pa, maka V yang 5 L tersebut, di udara luar menjadi sebagai
berikut:
p2 ( V) = p3 (V3) 20 x 105 (5) = 1 x 105 (V3)
V3 = 100 L
Dengan demikian volume gas yang dibebaskan 100 L.
2
http://atophysics.wordpress.com

Langkah-langkah menulis persamaan reaksi dan penyetaraannya


Perubahan kimia atau yang disebut reaksi kimia biasanya ditulis dalam bentuk persamaan reaksi. Dalam persamaan reaksi selalu diberi koefisien yang sesuai untuk memenuhi hukum kekekan massa dan teori atom Dalton. Salah satu postulat atom Dalton menyatakan jenis dan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi kimia biasa (tidak melibatkan reaksi fisi dan fusi) tidak berubah tetapi hanya mengalami penataan ulang. Sebenarnya hal postulat atom Dalton ini hanya menjelaskan hukum kekekalan massa.

Contoh 1
Logam aluminium bereaksi dengan gas O2 membentuk aluminium oksida. Tulislah persamaan reaksi dan penyetaraannya?
1) Menulis rumus kimia atau lambang unsur dari reaktan dan produk dengan wujud masing-masing spesies.
Al(s) + O2(g)→Al2O3(s)
2) Tetapkan koefisien salah satu spesi sama dengan 1 (biasanya spesi yang rumus kimianya lebih kompleks).
Pada reaksi di atas spesi yang lebih kompleks adalah Al2O3 = 1
3) Setarakan unsur yang terkait langsung dengan zat yang telah diberi koefisien 1.
Koefisien Al2O3 = 1
Maka Al diruas kanan = 2
Al diruas kiri = 1
Agar jumlah atom Al pada kedua ruas sama maka Al pada ruas kiri diberi kofisien 2. Persamaan reaksinya menjadi:
2Al(s) + O2(g) → Al2O3(s)
Atom O
Koefisien Al2O3 = 1
atom O diruas kanan = 3
Jumlah atom O diruas kiri = 2
Agar jumlah atom O pada kedua ruas sama maka atom O pada ruas kiri diberi koefisien 3/2. Persamaan reaksinya menjadi:
2Al(s) + 3/2O2(g) Al2O3(s)
Agar koefisien tidak dalam bentuk pecahan koefisien pada kedua ruas dikalikan dengan satu bilangan agar diperoleh suatu bilangan bulat. Untuk memperoleh bilangan bulat maka kedua ruas dikali 2, sehingga diperoleh persamaan reaksi yang setara dengan koefisien dalam bentuk bilangan bulat:
4Al(s) + 3O2(g) 2Al2O3(s)
4) Biasanya oksigen disetarakan paling terakhir jika masih terdapat unsur-unsur lain.

Soal Latihan STOIKIOMETRI


  1. Di alam tembaga memiliki 2 isotop, Cu-63 dan Cu-65. Isotop Cu-63 memiliki kelimpahan 69,09% an massa 62,93 sma. Tentukan massa isotop Cu-65 jika massa rata-rata atom tembaga ialah 63,55 sma
Jawab:
Massa atom rata-rata= (massa isotop atom Cu-63 x kelimpahan)+(massa isotop atom Cu-65)
100
63,55 = (62,93 x 69,09) + (a x 30,91)
100
6355 = 4347,84 + 30,91 a
30,91a = 1987,16
a = 64,29 sma
  1. Urea [(NH4)2CO] digunakan sebagai pupuk. Tentukan jumlah unsur N, C, O, dan H yang terdapat dalam 1,68 x 10 4 g urea
Jawab :
1,68 x 104 g x      1 mol        = 280 mol urea
60 g/mol
  • Mol atom C =             BA C       x mol urea
BM urea
= (12 x 280 ) / 60
= 56 mol
56 mol C = ( 56 mol x 6,02 x 1023 ) atom C
= 3,371 x 1025 atom C
  • Mol atom O                =             BA O      x mol urea
BM urea
= (16 x 280 ) / 60
= 74,67 mol
56 mol C = ( 74,67 mol x 6,02 x 1023 ) atom C
= 4,4949 x 1025 atom C
  • Mol atom N                =             2 x BA N x mol urea
BM urea
= (2 x 14 x 280 ) / 60
= 130,67 mol
56 mol C = ( 130,67 mol x 6,02 x 1023 ) atom C
= 7,866 x 1025 atom C
  • Mol atom H                =             4 x BA H  x mol urea
BM urea
= (4 x 280 ) / 60
= 18,67 mol
56 mol C = ( 18,67 mol x 6,02 x 1023 ) atom C
= 1,124 x 1025 atom C

Monday, October 29, 2012

CONTOH SOAL KIMIA dan JAWABANNYA


  1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali:
    A. Energi kimia ialah energi kinetik yang  tersimpan dalam materi
    B. Energi kimia dapat dibebaskan dalam berbagai bentuk energi lain melalui reaksi kimia
    C. Oksidasi glukosa dalam tubuh menghasilkan energi kimia yang digunakan untuk menggerakkan otot
    D. Energi nuklir ialah energi yang timbul dari reaksi pembelahan inti atom
    E. Energi dahsyat yang terjadi pada ledakan bom atom merupakan energi nuklir
  2. Densitas udara di dalam suatu ruang pada temperatur tertentu dan tekanan normal adalah 1,2 g/L. Hitunglah massa (kg) udara ini di ruang sebesar panjang 5 m, lebar 4 m, dan tinggi 3 m.
    A. 80 kg
    B. 76 kg
    C. 72 kg
    D. 68 kg
    E. 64 kg
  3. Berapa persentase (massa) nitrogen dalam ammonium karbonat (NH4)2CO3?
    A. 14,53%
    B. 27,83%
    C. 29,16%
    D. 33,34%
    E. 42,35%
  4. Manakah formula molekul yang merupakan representasi dari senyawa biner yang terbentuk dari natrium dan tellurium?
    A. Na2Te
    B. NaTe
    C. Na3Te
    D. Na3Te2
    E. NaTe2
  5. Dari reaksi berikut ini, tentukan persamaan reaksi yang menunjukkan hasil pembakaran metana (CH4) dengan udara berlebih.
    A. CH4(g) + O2(g) → C(s) + H2O(g)
    B. CH4(g) + O2(g) → C(s) + H2(g)
    C. CH4(g) + 2O2(g) → CO2(s) + 2H2O(g)
    D. CH4(g) + O2(g) → 2CO(s) + 4H2(g)
    E. Semua reaksi mungkin terjadi
  6. Suatu sampel besi oksida (suatu senyawa yang mengandung hanya besi dan oksigen) dianalisis dan ditemukan mengandung 69,9% besi. Rumus empiris senyawa ini adalah
    A. FeO
    B. Fe3O2
    C. Fe3O4
    D. Fe2O3
    E. Fe4O3
  7. Bagaimana jumlah molekul, n, dalam 1,0 L setiap gas berikut ini:
    CH4, N2, CO2 yang dibandingkan pada 1 atm dan 25 oC?
A.n CH4  <   n CO2  <   n N2
B.>n N2    <   n CO2  <   n CH4
C. n CO2   n CH4  <   n N2
D. n CO2   <   n N2  <   n CH4
E. n CH4  =  n CO2  =  n N2
  1. Berapa densitas klorometana (CH3Cl) pada 20oC dan tekanan 0,973 atm? Diketahui massa molar klorometana 50,0 g/mol
    A. 1,78 g.L-1
    B. 2,04 g.L-1
    C. 1,98 g.L-1
    D. 2,24 g.L-1
    E. 2,38 g.L-1
  2. Berikut ini, manakah campuran yang akan memberikan tekanan uap paling kecil? Masing-masing larutan diambil sebanyak 500 mL:
    A. Larutan KCl 0,5 M + Larutan NaCl 0,5 M
    B. Larutan NaCl 1 M + Larutan gula 0,5 M
    C. Larutan Na2SO4 0,5 M + Larutan gula 0,5 M
    D. Larutan Na2SO4 1 M + air
    E. Larutan KOH 0,5 M + Larutan HCl 0,5 M
  3. Bila ke dalam air sungai ditambahkan asam klorida kemudian ditambahkan larutan barium nitrat dan hasilnya terbentuk endapan putih. Kesimpulannya dalam air sungai tersebut terdapat ion:
    A. Kalsium
    B. Magnesium
    C. Klorida
    D. Karbonat
    E. Sulfat
  4. Berikut ini, kombinasi manakah yang menghasilkan produk gas?
    A. Ammonium nitrat pada dan larutan kalsium hidroksida
    B. Logam tembaga dan 0,10 M asam hidroklorida
    C. Larutan barium hidroksida dan 0,10 M asam sulfat
    D. Larutan aluminium nitrat dan natrium klorida
    E. Larutan 0,10 M NaCl dan perak nitrat
  5. Konfigurasi elektron berikut ini yang manakah yang representatif suatu unsur untuk membentuk ion sederhana dengan muatan -3?
    A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
    B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
    C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2
    D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4s2
    E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7 4s2
  6. Bagaimanakah struktur elektronik yang paling luar atom unsur X yang dapat senyawa bersifat asam HXO2 dan asam okso HXO3, serta membentuk hidrida XH3?
    A. s2 p2
    B. s2 p3
    C. s2 p4
    D. s2 p5
    E. s2 p6
  7. Molekul diatomik berikut ini, manakah yang mempunyai kekuatan ikatan paling besar?
    A. F2
    B. O2
    C. N2
    D. HF
    E. HCl
  8. Berikut ini adalah senyawa yang kelarutannya dalam air paling kecil adalah:
    A. CH3CO2H
    B. CH3COCH3
    C. CH3CH2OH
    D. CH3O2CH3
    E. CH3CO2K
  9. Berikut ini molekul manakah yang tidak akan membentuk ikatan hidrogen dengan sesama molekulnya sendiri?
    A. CH3CO2H
    B. CH3NH2
    C. CH3OH
    D. NH3
    E. NH2OH
  10. Zat padat X larut dalam hidrokarbon cair dan mempunyai titik leleh yang tajam di bawah 100 oC. Zat X tidak dapat menghantarkan listrik pada sembarang kondisi. Apakah yang paling tepat mengenai jenis partikel kisi dalam X?
    A. Atom-atom tunggal yang bergabung oleh ikatan logam
    B. Molekul kovalen kecil
    C. Ion positif dan negatif
    D. Atom-atom tunggal bergabung oleh ikatan kovalen
    E. Molekul kovalen besar
  11. Gaya-gaya antar molekul berikut ini:
    I. Gaya dipole-dipole
    II. Ikatan Hidrogen
    III. Gaya dispersi London
    Dalam molekul CHCl3 apa jenis gaya antar molekul yang bekerja dalam fasa cair
    A. Hanya I
    B. Hanya II
    C. Hanya I dan III
    D. Hanya II dan III
    E. Hanya III
  12. Struktur Lewis berikut ini:Adalah struktur dari:
    A. NO2
    B. NO2+
    C. NO2
    D. NO2+ dan NO2
    E. NO2+,NO2, dan NO2
  13. Apa set orbital hibrida yang terdapat pada atom karbon terminal dalam molekul berikut ini?
    A. s p
    B. s p2
    C. s p3
    D. s p3 d
    E. s p3 d2
  14. Dalam pembakaran metana, CH4, apa perubahan hibridisasi atom karbon?
    A. s p3 ke s p4
    B. s p2 ke s p3
    C. s p2 ke s p
    D. s p3 ke s p
    E. tidak terjadi perubahan hibridisasi
  15. Sebanyak 49,9 g contoh barium hidroksida oktahidrat, Ba(OH)2.8H2O yang massa molar-nya 315 g.mol-1dilarutkan dalam air, dan kemudian diencerkan hingga volumenya tepat 2,50 L. Berapa konsentrasi ion hidroksida dalam larutan ini?
    A. 0,0634 M
    B. 0,127 M
    C. 0,190 M
    D. 0,317 M
    E. 0,634 M
  16. Bila larutan yang mengandung ion etanadioat C2O42- dioksidasi dengan larutan KMnO4  dalam suasana asam, terjadi reaksi sebagai berikut:2 MnO4- (aq) + 5 C2O42- (aq) +16 H+ (aq) → 2 Mn2+(aq) + 10 CO2(g) + 8 H2O(†) Berapa volume larutan KMnO4  0,02 mol/L yang dibutuhkan untuk mengoksidasi sempurna 0,001 mol garam KHC2O4 –H2C2O4?
    A. 20 cm3
    B. 40 cm3
    C. 50 cm3
    D. 125 cm3
    E. 250 cm3
  17. Di dalam eksperimen, sebanyak 50 mL larutan 0,1 mol L-1 dari suatu garam bereaksi tepat dengan 25 mL larutan 0,1 mol L-1natrium sulfit.Persamaan setengah reaksi untuk oksidasi ion sulfit berikut ini,SO32- (aq)+ H2O (†)  → SO42-(aq) +2H+(aq) + 2e-Jika bilangan oksidasi awal dari logam dalam garam adalah +3, berapakah bilangan oksidasi logam ini setelah reaksi selesai?
    A. 0
    B. 1
    C. 2
    D. 4
    E. 5
  18. Perhatikan reaksi-reaksi   berikut ini:
    2ClF(g)  + O2(g) → Cl2O(g) + F2O(g)      ∆Ho= 167,4 kJ
    2ClF3(g)  + 2O2(g) → Cl2O(g) + F2O(g)   ∆Ho= 341,4 kJ
    2F2 (g)  + O2(g) → 2F2O(g)                       ∆Ho= -43,4 kJ
    Hitunglah berapa panas reaksi klor monofluorida dengan  F2 sesuai persamaan reaksi:
    ClF(g) + F2(g) → ClF3(g)
    A. -217,5 kJ
    B. -130,2 kJ
    C. -108,7 kJ
    D. 130,2 kJ
    E. 217,5 kJ
  19. Berikut ini manakah yang larutannya mengandung dua mol partikel terlarut?
    A. 1,0 L dari 0,50 mol L-1 Na2SO4  (aq)
    B. 1,0 L dari 0,20 mol L-1 Al2(SO4)3  (aq)
    C. 4,0 L dari 0,25 mol L-1 CH3CO2Na  (aq)
    D. 8,0 L dari 0,125 mol L-1 CH3COOH  (aq)
    E. 1,0 L dari 0,33 mol L-1 Cu(NH3)4SO4 (aq)
  20. Perhatikan reaksi yang belum setara ini:MnO4- (aq) +  H+ (aq)+ Fe2+(aq) → Mn2+(aq)  + Fe3+(aq)+ H2O(†)Pernyataan yang benar mengenai reaksi tersebut adalah:
    A. MnO4- merupakan pereduksi
    B. Mangan mengalami oksidasi
    C. Fe2+ mengambil elektron
    D. Besi mengalami reduksi
    E. Fe2+ merupakan reduktor
  21. Berikut ini, senyawa manakah yang dapat bertindak sebagai asam Lewis?
    A. Zn2+
    B. BF3
    C. H3C–CO–CH3
    D. Zn2+ dan BF3
    E. Zn2+, BF3 dan H3C–CO–CH3
  22. Berikut ini, larutan 0,10 M aqueous manakah yang akan memberikan daya hantar listrik paling rendah?
    A. NH4Cl
    B. CuBr2
    C. Na2CO3
    D. C2H5OH
    E. NaCl
  23. Berapa volume (mL) dari 0,0500 M asam fosfat yang dibutuhkan untuk menitrasi sempurna 25,0 mL larutan 0,150 M barium hidroksida hingga titik akhir fenolflataein?Reaksi:  3 Ba(OH)2 + 2 H3PO4 → Ba3(PO4)2 + 6 H2O
    A. 25,0
    B. 50,0
    C. 75,0
    D. 100,0
    E. 150,0

Cara Menentukan: Notasi Sel Volta

Perhatikan data sel volta berikut:

Diketahui :
Ag+(aq) + e- –> Ag(s)         Eo = +0,80 V
Zn2+(aq) + 2e- –> Zn(s)     Eo = -0,76
1. Pada gambar di atas, reaksi yang berlangsung di anode adalah ….
a.     Ag+(aq) + e- –> Ag(s)
b.    Zn(s) –> Zn2+(aq) + 2e-
c.     Ag(s) –> Ag+(s) + e-
d.     Zn2+(aq) + e- –> Zn(s)
Alasan Menjawab :
i)       Ag mempunyai harga Eo lebih kecil dari Eo Zn
ii)     Zn mempunyai harga Eo lebih kecil dari Eo Ag
iii)    Zn mempunyai harga Eo lebih besar dari Eo Ag
2. Pada gambar di atas, reaksi yang berlangsung di katode adalah ….
a.    Ag+(aq) + e- –> Ag(s)
b.     Zn(s) –> Zn2+(aq) + 2e-
c.     Ag(s) –> Ag+(s) + e-
d.     Zn2+(aq) + e- à Zn(s)
Alasan Menjawab :
i)       Ag mempunyai harga Eo lebih kecil dari Eo Zn
ii)      Zn mempunyai harga Eo lebih besar dari Eo Ag
iii)   Ag mempunyai harga Eo lebih besar dari Eo Zn

INDIKATOR ALAMI ASAM BASA


Dalam kehidupan sehari-hari akan ditemukan senyawa dalam tiga keadaan yaitu asam, basa, dan netral. Ketika mencicipi rasa jeruk maka akan terasa asam karena jeruk mengandung asam. Sedangkan ketika mencicipi sampo maka akan terasa pahit karena sampo mengandung basa. Namun sangat tidak baik apabila untuk mengenali sifat asam atau basa dengan mencicipinya karena mungkin saja zat tersebut mengandung racun atau zat yang berbahaya. Sifat asam dan basa suatu zat dapat diketahui menggunakan sebuah indikator.
Indikator yang sering digunakan antara lain kertas lakmus, fenolftalein, metil merah dan brom timol biru. Indikator tersebut akan memberikan perubahan warna jika ditambahkan larutan asam atau basa. Indikator ini biasanya dikenal sebagai indikator sintetis. Dalam pembelajaran kimia khususnya materi asam dan basa indikator derajat keasaman diperlukan untuk mengetahui pH suatu larutan. Karena itu setiap sekolah seharusnya menyediakan indior sintetis untuk percobaan tersebut. Tetapi pada kenyataannya, tidak semua sekolah mampu menyediakan indikator sintetis. Oleh karena itu diperlukan alternatif lain sehingga proses pembelajaran tetap berjalan lancar indikator pH sintetis dapat diganti dengan alternatif lain berupa indikator pH dari bahan-bahan alam atau tanaman.
Indikator pH dari bunga tapak dara (Vinca Rosea U), bunga jengger ayam (Celosia Cristata L), dan bunga tembelekan (Lantara Camara L) dengan didasari pemikiran bahwa zat warna pada tanaman merupakan senyawa organik berwarna seperti dimiliki oleh indikator sintetis, selain itu mudah dibuat juga murah karena bahan-bahannya mudah didapat serta menambah pengetahuan tentang manfaat bunga tapakdara, jengger ayam dan tembelekan. Karakteristik bunga yang baik digunakan sebagai indikator pH yaitu bunga yang masih segar berwarna tua digunakan hanya mahkota bunga sedangkan benang sari dan putik tidak digunakan.

PENYETARAAN REAKSI REDOKS


Penyetaraan reaksi redoks berarti menyamakan jumlah atom dan muatan masing-masing unsur pada pereaksi dengan jumlah atom dan muatan masing-masing unsur pada hasil reaksi. Artinya sebelum muatan dan jumlah atom di kedua ruas (pereaksi dan hasil reaksi) sama, maka reaksi masih belum setara.
Penyetaraan persamaan reaksi redoks dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
  • Cara Setengah Reaksi
  • Cara Perubahan Bilangan Oksidasi
Dengan kedua cara ini kita akan mendapatkan reaksi redoks yang setara. Jadi tidak ada perbedaan hasil diantara keduannya, tergantung anda, mana yang lebih dikuasai.
Baiklah sekarang mari kita bahas masing-masing cara menyetarakan reaksi redoks berikut ini :
1. CARA SETENGAH REAKSI
Penyetaraan persamaan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi, yaitu dengan melihat elektron yang diterima atau dilepaskan. Penyetaraan dilakukan dengan menyamakan jumlah elektronnya. CARA INI DIUTAMAKAN UNTUK REAKSI DENGAN SUASANA REAKSI YANG TELAH DIKETAHUI.
Langkah-langkah penyetaraan :
Contoh : MnO4- + Cl- –> Mn2+ + Cl2 (Asam)
1. Menuliskan setengah reaksi kedua zat yang akan direaksikan
MnO4- –> Mn2+
Cl- –> Cl2
2. Menyetarakan jumlah atom unsur yang terlibat
MnO4- –> Mn2+
2Cl- –> Cl2
3. Menambah H2O pada suasana Asam (pada yg kurang O) dan pada suasana Basa (pada yg kelebihan O)
MnO4- –> Mn2+ + 4H2O
2Cl- –> Cl2
4. Menyetarakan atom Hidrogen (H) dengan menambah H+ pada suasana Asam dan OH- pada susana basa
MnO4- + 8H+ –> Mn2+ + 4H2O
2Cl- –> Cl2
5. Menyetarakan muatan dengan menambah elektron
MnO4- + 8H+ + 5e –> Mn2+ + 4H2O   [selisih elektron pereaksi (7) dan hasil reaksi (2)]
2Cl- –> Cl2 + 2e [elektron pereaksi -2 maka di hasil reaksi harus ditambah 2e]
6. Menyamakan jumlah elektron yang diterima dengan yang dilepas dengan perkalian silang antar elektron (didapat dari penambahan jumlah elektron)
MnO4- + 8H+ + 5e –> Mn2+ + 4H2O    | x 2
2Cl- –> Cl2 + 2e  | x 5
Hasilnya menjadi :
2MnO4- + 16H+ + 10e –> 2Mn2+ + 8H2O    
10Cl- –> 5Cl2 + 10e

UNSUR-UNSUR GOLONGAN UTAMA


Gas Mulia (Noble Gas)
Gas Mulia (Noble Gas) adalah bagian kecil dari atmosfer. Gas Mulia terletak pada Golongan VIIIA dalam sistem periodik. Gas mulia terdiri dari unsur Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe), dan Radon (Rn). Keistimewaan unsur-unsur gas mulia adalah memiliki konfigurasi elektron yang sempurna (lengkap), dimana setiap kulit dan subkulit terisi penuh elektron. Dengan demikian, elektron valensi unsur gas mulia adalah delapan (kecuali unsur Helium dengan dua elektron valensi). Konfigurasi demikian menyebabkan gas mulia cenderung stabil dalam bentuk monoatomik dan sulit bereaksi dengan unsur lainnya.
Keberadaan unsur-unsur Gas Mulia pertama kali ditemukan oleh Sir William Ramsey. Beliau adalah ilmuwan pertama yang berhasil mengisolasi gas Neon, Argon, Kripton, dan Xenon dari atmosfer. Beliau juga menemukan suatu gas yang diisolasi dari peluruhan mineral Uranium, yang mempunyai spektrum sama seperti unsur di matahari, yang disebut Helium. Helium terdapat dalam mineral radioaktif dan tercatat sebagai salah satu gas alam di Amerika Serikat. Gas Helium diperoleh dari peluruhan isotop Uranium dan Thorium yang memancarkan partikel α. Gas Radon, yang semua isotopnya radioaktif dengan waktu paruh pendek, juga diperoleh dari rangkaian peluruhan Uranium dan Thorium.
Saat mempelajari reaksi kimia dengan menggunakan gas PtF6 yang sangat reaktif, N. Bartlett menemukan bahwa dengan oksigen, akan terbentuk suatu padatan kristal [O­2]+[PtF6]-. Beliau mencatat bahwa entalpi pengionan Xenon sama dengan O2. Dengan demikian, suatu reaksi yang analog diharapkan dapat terjadi. Ternyata, hal tersebut benar. Pada tahun 1962, beliau melaporkan senyawa pertama yang berhasil disintesis menggunakan Gas Mulia, yaitu padatan kristal merah dengan formula kimia [Xe]+[PtF6]-. Selanjutnya, berbagai senyawa Gas Mulia juga berhasil disintesis, diantaranya XeF2, XeF4, XeF6, XeO4, dan XeOF­4.
Seluruh unsur Gas Mulia merupakan gas monoatomik. Dalam satu golongan, dari He sampai Rn, jari-jari atom meningkat. Dengan demikian,ukuran atom Gas Mulia meningkat, menyebabkan gaya tarik-menarik antar atom (Gaya London) semakin besar. Hal ini mengakibatkan kenaikan titik didih unsur dalam satu golongan. Sementara energi ionisasi dalam satu golongan menurun dari He sampai Rn. Hal ini menyebabkan unsur He, Ne, dan Ar tidak dapat membentuk senyawa (energi ionisasinya sangat tinggi), sementara unsur Kr dan Xe dapat membentuk senyawa (energi ionisasinya relatif rendah dibandingkan Gas Mulia lainnya). Gas Argon merupakan Gas Mulia yang paling melimpah di atmosfer (sekitar 0,934% volume udara), sedangkan Gas Helium paling melimpah di jagat raya (terlibat dalam reaksi termonuklir pada permukaan matahari). (klik di sini untuk melihat sifat Gas Mulia dalam Tabel Periodik)
Gas Neon, Argon, Kripton, dan Xenon diperoleh dengan fraksionasi udara cair. Gas-gas tersebut pada dasarnya bersifat inert (stabil/lembam), sebab kereaktifan kimianya yang rendah, sebagai konsekuensi dari konfigurasi elektron yang lengkap. Kegunaan utama gas Helium adalah sebagai cairan dalam krioskopi. Gas Argon digunakan untuk menyediakan lingkungan yang inert dalam peralatan laboratorium, dalam pengelasan, dan dalam lampu listrik yang diisi gas. Sementara gas Neon digunakan untuk tabung sinar pemutusan muatan.
Halogen (Halogen)

Tuesday, October 23, 2012

KELIMPAHAN UNSUR DI ALAM


Unsur yang merupakan komponen dasar penyusun materi, ditemukan di alam dalam bentuk unsur, senyawa, maupun campurannya baik di kerak bumi, air, dan atmosfer. Untuk dapat mengekstrak dan mengolahnya di perlukan pemahaman sifat-sifat unsur.

Kerak bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km.
Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km.
Para ahli dapat merekonstruksi lapisan-lapisan yang ada di bawah permukaan bumi berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap seismogram yang direkam oleh stasiun pencatat gempa yang ada di seluruh dunia.


Tabel 1. Kelimpahan beberapa unsur di Indonesia.

TES SOAL KIMIA UNSUR



Pilihlah satu jawaban paling benar!
1.      Diantara pernyataan mengenai unsur-unsur halogen berikut yang salah adalah :
a.     flourin dan klorin berwujud gas
b.    asam terlemah adalah HF
c.     titik didih halida tertinggi adalah HF
d.    kemempuan mengoksidasi menurun sebanding dengan kenaikan unsur atom
e.     flourin merupakan reduktor terkuat.
2.      Hidroksida berikut yang sifat basanya paling kuat adalah!
a.       Sr(OH)2
b.      Ba(OH)2
c.       Mg(OH)2
d.      Ca(OH)2
e.       Al(OH)2
3.      Senyawa yang dapat membentuk endapan dengan larutan asam sulfat encer adalah
a.      Na2CO3
b.      Mg(OH)2
c.      BaCl2
d.     AlCl3
e.      KOH
4.      Reaksi berikut dapat berlangsung kecuali reaksi antara?
a.        larutan KI dengan gas Br2
b.       Larutan KI dengan gas Cl2
c.        Larutan KCl dengan gas Br2
d.       Larutan KBr dengan gas Cl2
e.        Lautan KCl dengan gas F2

SOAL Laju Reaksi dan Kesetimbangan Kimia

UJI KOMPETENSI KIMIA
Laju Reaksi dan Kesetimbangan Kimia
1.    Data hasil reaksi antara Na2S2O3 dengan HCl pada berbagai konsentrasi sebagai berikut:
No
[Na2S2O3]
[HCl]
Detik
1
2
3
4
5
0,20
0,10
0,05
0,05
0,05
2,0
2,0
2,0
1,5
1,0
1
2
4
4
4
Tentukan persamaan laju reaksi untuk reaksi itu!
2.    Satu mol VW beraksi dengan satu mol XY menurut  persamaan reaksi:
VW  +  XY  D  VY  +  XW
Setelah kesetimbangan ternyata tercapai ¼ mol senyawa VY dan XV. Kalau pada reaksi ini tidak terjadi perubahan volume. Hitunglah tetapan kesetimbangan untuk reaksi tersebut!
3.    Pada suhu 850oC dalam ruang 5 liter, 1 mol batu kapur (CaCO3) terurai menghasilkan 0,25 mol gas CO2. Persamaan: CaCO3(s)  D  CaO(s) + CO2(g). Tentukan konstanta kesetimbangan Kc pada temperatur itu!
Suatu reaksi berlangsung dua kali lebih cepat, jika suhu dinaikkan sebesar 10oC. Bila pada suhu 20oC reaksi berlangsung satu jam. Hitunglah waktu reaksi pada suhu 50oC.

Monday, October 22, 2012

soal laju reaksi 1


1.   Pernyataan berikut merupakan faktor yang mempengaruhi laju reaksi, kecuali ...
             a.   jenis zat                               
             b.   luas permukaan                 
             c.   konsentrasi
             d.  suhu
             e.   warna zat
       2.   Penambahan katalis dalam suatu reaksi menyebabkan …
             a.   perubahan rH                  
             b.   perubahan besarnya entropi
             c.   perubahan fase hasil reaksi
d.   perubahan energi pengaktifan
e.   perubahan letak kesetimbangan
       3.   Pernyataan yang benar jika konsentrasi zat dalam reaksi dinaikkan adalah ...
             a.   menurunkan jumlah tumbukan antar molekul
             b.   menaikkan jumlah tumbukan antar molekul
             c.   tidak mempengaruhi jumlah antar molekul
             d.   tidak mempengaruhi hasil reaksi
             e.   menurunkan energi pengaktif
       4.   Dari reaksi A + B g C bila reaksi berlangsung satu tahap, maka persamaan laju reaksinya .....

Thursday, October 11, 2012

Cara Dispersi/Fisika | Cara Kondensasi/Kimia


->  Merubah partikel-partikel besar menjadi seukuran koloid 
1.  Mekanik
->  Merubah ukuran dengan cara mekanik (digerus, ditumbuk, digiling) sehingga menjadi seukuran koloid
Ex: Koloid Cat, pewarna cat ditumbuk sehingga menjadi seukuran koloid 
2.  Peptisasi
-> Partikel yang sudah seukuran koloid dari awal (kanji) dimasukkan kedalam medium pendispersi, biasanya air (H2O)
Ex: Kanji + H2O -> Lem/Perekat 
3.  Busur Bredig
-> Cara pembuatan koloid (sol logam) melalui aliran listrik tekanan tinggi pada elektroda yang akan dibuat sol. Sol terbentuk dari peluruhan anode (-) emas yang bercampur dengan air

SOAL KIMIA TERMOKIMIA

1. Reaksi dalam kehidupan sehari-hari berikut ini yang merupakan reaksi endoterm
adalah ….
A. Respirasi                      D. pembakaran
B. fotosintesis                    E. kapur tohor dimasukkan dalam air
C. perkaratan besi
2. Suatu reaksi kimia selalu diikuti perubahan energi. Besarnya energi yang
menyertai reaksi dapat dipelajari pada ….
A. termoseting                   D. elektrolisis
B. stoikiometri                   E. elektrokimia
C. termokimia
3. Ciri-ciri reaksi eksoterm adalah ….
A. lingkungan menyerap kalor dari sistem
B. sistem menyerap kalor dari lingkungan
C. sistem dan lingkungan memiliki kalor sama
D. kalor sistem dan lingkungan jika dijumlahkan sama dengan nol
E. pada akhir reaksi, kalor lingkungan selalu lebih kecil dari kalor sistem
4. Jika sebongkah es menyerap kalor dari lingkungan, maka ….
A. suhu es berubah secara bertahap
B. suhu es tidak berubah sampai seluruh es mencair
C. suhu es turun kemudian naik secara bertahap
D. suhu es turun secara bertahap
E. suhu es tetap sampai seluruh es mencair, kemudian suhu turun

CONTOH SOAL KOLOID

1. Hal-hal berikut merupakan ciri-ciri sistem koloid, kecuali ... .
A. tidak dapat disaring
B. stabil (tidak memisah)
C. terdiri atas dua fasa
D. homogen
E. menghamburkan cahaya
2. Yang bukan merupakan sistem koloid adalah … .
A. lateks         D. agar-agar
B. air sadah     E. buih sabun
C. asap
3. Salah satu perbedaan antara koloid dengan suspensi adalah … .
A. koloid bersifat homogen, sedangkan suspensi heterogen
B. koloid menghamburkan cahaya, sedangkan suspensi meneruskan cahaya
C. koloid stabil, sedangkan suspensi tidak stabil
D. koloid satu fasa, sedangkan suspensi dua fasa
E. koloid transparan, sedangkan suspensi keruh
4. Suatu contoh air sungai setelah disaring diperoleh filtrat yang tampak jernih.
Filtrat tersebut ternyata menunjukkan efek Tyndall. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa air sungai … .
A. tergolong aerosol
B. tergolong suspensi
C. tergolong sol
D. tergolong koloid
E. mengandung partikel kasar dan partikel koloid

Thursday, September 6, 2012

Contoh Soal dan Jawaban Persamaan ionisasi air


H2O <=> H+ + OH‾
Dari reaksi di atas sesuai hukum kesetimbangan, tetapan kesetimbangan (K) ditulis sebagai berikut.
clip_image002
K [H2O] = [H+] [OH‾]
Kw = [H+] [OH‾]
pada temperatur 25 °C diperoleh harga Kw = 1,0 x 10-14
Artinya pada temperatur 25 °C dalam satu liter air murni terdapat 10-7 ion H+ dan 10-7 ion OH‾.
Contoh Soal Kosentraasi 1
Berapa konsentrasi H+ dan OH dalam 500 mL larutan HCl 0,1 M?
Jawab
HCl(aq) → H+(aq) + Cl(aq)
Perbandingan koefisien = 1 : 1 : 1
Konsentrasi OH dalam HCl 0,1 M adalah
[H+] [OH] = 10–14 M
0,1 M [OH] = 10–14 M
clip_image006

Web hosting

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls