RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Sekolah:
|
: SMA Negeri 1
Trenggalek
|
Mata pelajaran:
|
: KIMIA
|
Kelas/Semester:
|
: XII / 1
|
Alokasi Waktu:
|
: 2 JP (2x45 menit)
|
A.
Kompetensi Inti (KI)
1.
Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.
Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3.
Memahami,
menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4.
Mengolah,
menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
B.
Kompetensi Dasar
1.
KD pada KI-1
1.1
Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi,
kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan
pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak
bumi, batubara dan gas alam serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai
anugerah Tuhan YME yang digunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
2. KD pada KI-2
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin
tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini,
ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama,
santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam
memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan
perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dan membuat keputusan
3. KD pada KI-3
3.1 Menganalisis
penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan pada penurunan tekanan uap,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan osmosis.
4. KD pada KI-4
4.1 Menyajikan hasil analisis
berdasarkan data percobaan terkait penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku, dan tekanan osmosis larutan.
C.
Indikator Pencapaian Kompetensi*)
1.
Indikator KD pada KI-1
Menunjukan
rasa syukur terhadap kebesaran Tuhan YME atas adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan sehingga terciptanya berbagai produk untuk kehidupan sehari-hari
2. Indikator KD pada KI-2
2.1.Menunjukan
perilaku rasa ingin tahu, disiplin, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, komunikatif dalam merancang dan melakukan percobaan kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan osmotik
2.2.Bekerja
sama dalam melakukan praktikum dan
diskusi, membuang limbah praktikum pada
tempatnya dan menggunakan bahan-bahan praktikum secukupnya
2.3.Proaktif
dalam kegiatan diskusi untuk memecahkan masalah dalam
kegiatan percobaan kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan osmotik
3.
Indikator KD pada KI-3
3.1.Menjelaskan pengaruh suhu dan tekanan terhadap sifat koligatif larutan
3.2.Menentukan pengaruh zat terlarut terhadap sifat koligatif larutan
4. Indikator KD pada KI-4
4.1.Mengkomunikasikan hasil analisis data
percobaan pengaruh temperature terhadap uap air
4.2.Mengkomunikasikan hubungan antara banyaknya
zat terlarut senyawa non volatile dengan tekanan uap larutan
D. Materi Pembelajaran
Penguapan adalah peristiwa yang
terjadi ketika partikel-partikel zat cair meninggalkan kelompoknya. Semakin
lemah gaya tarik-menarik antarmolekul zat cair, semakin mudah zat cair tersebut
menguap. Semakin mudah zat cair menguap, semakin besar pula tekanan uap
jenuhnya.
Dalam suatu larutan, partikel-partikel zat terlarut
menghalangi gerak molekul pelarut untuk berubah dari bentuk cair menjadi bentuk
uap sehingga tekanan uap jenuh larutan menjadi lebih rendah dari tekanan uap
jenuh larutan murni.
Dari eksperimen yang dilakukan Marie
Francois Raoult (1878), didapatkan hasil bahwa melarutkan suatu zat
terlarut menyebabkan penurunan tekanan uap larutan.
Banyaknya penurunan tekanan uap (ΔP) terbukti
sama dengan hasil kali fraksi mol zat terlarut (xB) dan tekanan uap
pelarut murni ( P0A), yaitu:
Pada larutan yang terdiri atas dua komponen, pelarut A
dan zat terlarut B, xA + xB = 1
maka xB = 1 – xA. Apabila tekanan uap
pelarut di atas dilambangkan PA, ΔP = P0A
– PA.
Persamaan akan menjadi:
Persamaan tersebut dikenal sebagai Hukum Raoult.
Tekanan uap pelarut (PA) sama dengan hasil kali
tekanan uap pelarut murni (P0A )
dengan fraksi mol pelarut dalam larutan (xA).
Adanya zat terlarut pada suatu larutan tidak hanya
memengaruhi tekanan uap saja, tetapi juga memengaruhi titik didih dan titik
beku. Pada larutan dengan pelarut air, kita dapat memahami hal tersebut dengan
mempelajari diagram fase air pada Gambar berikut :
Gambar Diagram Fase Air
Adanya zat terlarut pada
suatu larutan menyebabkan penurunan tekanan uap yang mengakibatkan terjadinya
penurunan garis kesetimbangan antarfase sehingga terjadi kenaikan titik didih
dan penurunan titik beku.
Titik didih zat cair adalah
suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu ini, tekanan uap zat cair
sama dengan tekanan udara di sekitarnya. Hal ini menyebabkan terjadinya
penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair diukur pada tekanan
1 atmosfer. Contohnya, titik didih air 100°C, artinya pada tekanan udara 1 atm
air mendidih pada suhu 100°C.
Perbedaan titik didih
larutan dengan titik didih pelarut murni disebut kenaikan titik didih yang
dinyatakan sebagai ΔTb (b berasal dari kata boil). Titik didih
suatu larutan lebih tinggi atau lebih rendah daripada titik didih pelarut,
bergantung pada kemudahan zat terlarut itu menguap dibandingkan dengan
pelarutnya. Jika zat terlarut tersebut tidak mudah menguap, misalnya larutan
gula, larutan tersebut mendidih pada suhu yang lebih tinggi daripada titik
didih pelarut air. Sebaliknya, jika zat terlarut itu mudah menguap misalnya
etanol, larutan akan mendidih pada suhu di bawah titik didih air.
Hukum sifat koligatif
dapat diterapkan dalam meramalkan titik didih larutan yang zat terlarutnya
bukan elektrolit dan tidak mudah menguap. Telah ditentukan secara eksperimen
bahwa 1,00 mol (6,02 × 1023 molekul) zat apa saja yang bukan elektrolit dan
tidak mudah menguap yang dilarutkan dalam (1.000 g) air akan menaikkan titik
didih kira-kira 0,51 °C. Perubahan pelarut murni ke larutan, yakni ΔTb, berbanding lurus
dengan molalitas (m) dari larutan tersebut:
Seperti halnya pada kenaikan titik didih, adanya zat
terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil daripada
titik beku pelarutnya. Penurunan titik beku, ΔTf (f berasal dari kata freeze)
berbanding lurus dengan molalitas (m) larutan:
dengan Kf adalah tetapan penurunan titik beku
molal pelarut (°C/m). Penurunan titik beku (Tf) adalah titik beku
pelarut murni (Tf°) dikurangi titik beku larutan (Tf).
E.
Kegiatan Pembelajaran
Langkah Pembelajaran
|
Sintak Model Pembelajaran
|
Deskripsi
|
Alokasi Waktu
|
|||||||||||||||||
Kegiatan
Pendahuluan
|
Stimulation
(simullasi/ Pemberian rangsangan)
|
Mengamati :
Siswa
diberi motivasi untuk memusatkan perhatian pada topic sifat koligatif larutan
dengan memberikan beberapa ilustrasi :
1. Pernahkah
kalian mengukur temperatur air mendidih di pantai dan pegunungan? Dimana yang
lebih cepat mendidih, dipantai atau dipegunungan?
2. Pernahkah kalian mengamati air mendidih? Apa yang
terjadi jika kedalam air yang mendidih tersebuh ditambahkan zat lain misalnya
garam/sayur?
3. Menyajikan
tabel data yang berisi pengaruh temperatur terhadap tekanan uap air,
misalnya:
Bagaimana
hubungan antara suhu dan tekanan uap pada tabel di atas?
|
10 menit
|
|||||||||||||||||
Kegiatan Inti **)
|
Problem
statemen (pertanyaan / identifikasi masalah)
|
Menanya :
Guru
memberikan kesempatan kepada siswa, untuk menyelidiki tabel sampai siswa
mendapat jawaban yang ingin ditanyakan pada kegiatan pembelajaran kemudian
mencatat hasil kajian pada lembar kerja yang disiapkan siswa
|
60 menit
|
|||||||||||||||||
Data collection
(pengumpulan data)
|
Mengumpulkan Informasi :
Siswa
diminta lagi untuk mengumpulkan data melalui tabel berikut:
Untuk
menjawab pertanyaan, siswa dituntun dengan pertanyaan misalnya:
1.
Mengapa zat terlarut yang ditambahkan
ke dalam pelarut menyebabkan terjadinya penurunan tekanan uap?
2.
Bagaimana hubungan antara jumlah zat
terlarut dan jumlah pelarut terhadap penurunan tekanan uap larutan?
Setelah kegiatan tanya jawab (seputar pengumpulan pertanyaan peserta
didik), guru memfasilitasi siswa untuk menemukan jawaban dengan cara
melakukan menkaji puskata.
Guru meminta peserta didik untuk mencari
berbagai informasi mengenai sifat koligatif larutan. Informasi minimal yang
diharapkan dapat diperoleh siswa adalah:
a.
Mendapatkan gambar diagram fasa
Gambar 1 Diagram penurunan
tekanan uap, titik beku, dan kenaikan titik didih
Berdasarkan gambar di
atas, dapat dilihat bahwa:
·
Tekanan uap larutan lebih
rendah daripada tekanan uap pelarut murni. Hal ini menyebabkan penurunan
titik beku larutan lebih rendah dibandingkan dengan penurunan titik beku
pelarut murni.
·
Selisih temperatur titik
beku larutan dengan titik beku pelarut murni disebut penurunan titik beku (∆Tf).
∆Tf = Tf pelarut murni - Tf larutan
·
Menurut Hukum Backman dan Raoult bahwa penurunan titik beku
dan kenaikan titik didih berbanding langsung dengan molalitas yang terlarut
di dalamnya. Hukum tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.
∆Tf = m x Kf
Keterangan:
∆Tf = penurunan titik beku
Kf = tetapan
titik beku molal
m =
molalitas
Syarat Hukum Backman
dan Raoult adalah sebagai berikut.
a.
Rumus di atas berlaku
untuk larutan nonelektrolit.
b.
Tidak berlaku untuk
larutan yang mudah menguap.
c.
Hanya berlaku untuk
larutan yang sangat encer, pada larutan yang
pekat terdapat penyimpangan.
·
Sifat koligatif berlaku pada zat-zat
nonelektrolit dan elektrolit.
·
Zat elektrolit jika dilarutkan akan
terionisasi menjadi ion-ion yang merupakan partikel-partikel di dalam larutan
ini.
·
Hal
ini menyebabkan jumlah partikel pada satu mol larutan elektrolit lebih
banyak daripada larutan nonelektrolit.
·
Penurunan
titik beku pada larutan elektrolit dipengaruhi oleh faktor van’t Hoff (i). Menurut Van’t Hoff, i = 1 + (n – 1)α
·
i =
∆Tf = Kf x
m x i
∆Tf = Kf x
m (1 +(n – 1)
α )
Keterangan:
n = jumlah ion yang dihasilkan dari ionisasi satu molekul zat
elektrolit
α= derajat ionisasi zat elektrolit
|
|
||||||||||||||||||
|
Data
processing (pengolahan Data)
|
Mengasosiasi:
Dalam
kelompok diskusi siswa mengolah data berdasarkan tabel di atas.
Setelah mengumpulkan informasi melalui kajian pustaka dan mencatat hasil,
peserta didik mengolah data dengan mengassosiasikan pengetahuan yang didapat
dengan cara melakukan diskusi bersama kelompok
|
|
|||||||||||||||||
Verification
(pembuktian)
|
Pada
tahap ini, siswa mendiskusikan hasil pengolahan data dan memverifikasi hasil
pengolahan data dengan teori pada buku sumber misalnya dengan melihat diagram
fasa.
|
|
||||||||||||||||||
Generalization
(menarik kesimpulan/ generalisasi)
|
Guru memfasilitasi peserta didik membuat kesimpulan hasil diskusi
kelompok :
1. Menyimpulkan
pengaruh jumlah zat terlarut dalam pelarut terhadap penurunan tekanan uap
larutan
2.
Menyimpulkan pengaruh jumlah zat
terlarut dalam pelarut terhadap penurunan titik beku larutan
3.
Menyimpulkan pengaruh jumlah zat
terlarut dalam pelarut terhadap kenaikan titik didih larutan
Guru memfasilitasi siswa mempresentasikan dengan menggunakan bahasa yang
komunikatif.
|
|
||||||||||||||||||
Kegiatan
Penutup
|
|
1. Siswa dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran
2.
Guru memberikan
penghargaan kepada kelompok yang berkinerja baik.
3.
Pemberian tugas untuk
mempelajari sifat koligatif larutan elektrolit
|
20 menit
|
F.
Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1.
Jenis/Teknik
Penilaian :
Penilaian
Sikap : Penilaian Diri
Penilaian Antar Teman
Observasi
Jurnal
Penilaian
Pengetahuan : Tes Tulis (PG dan Uraian)
Tes Lisan
Penugasan
Penilaian
Ketrampilan : Portofolio
2.
Bentuk
Instrumen dan Instrumen
A.
Penilaian Sikap:
1. Observasi
Lembar Penilaian pada Kegiatan
Diskusi
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII / 1
Topik : Sifat Koligatif Larutan
Indikator :
Peserta didik menunjukkan
perilaku kerjasama, rasa ingin tahu,
santun, dan komunikatif sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
No
|
Nama Siswa
|
Kerja sama
|
Rasa ingin tahu
|
Santun
|
Komunikatif
|
Jumlah Skor
|
Nilai
|
1.
|
................
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
................
|
|
|
|
|
|
|
...
|
|
|
|
|
|
|
|
Kolom Aspek perilaku
diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4
= sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
2. Penilaian Diri
Penilaian Diri
Topik:......................
|
Nama:
................
Kelas:
...................
|
Setelah mempelajari materi Sifat
Koligatif Larutan , Anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberikan
tanda V pada kolom
yang tersedia sesuai dengan kemampuan.
No
|
Pernyataan
|
Sudah memahami
|
Belum memahami
|
1.
|
Memahami konsep Sifat Koligatif Larutan
|
|
|
2.
|
Memahami pengaruh zat terlarut terhadap Sifat Koligatif Larutan
|
|
|
3.
|
Memahami Diagram P T H2O
|
|
|
4.
|
Memahami penurunan Tekanan uap Larutan, Penurunan titik Beku dan Kenaikan
Titik Didih
|
|
|
5
|
Memahami Tekanan Osmotik
|
|
|
3. Penilaian
antar peserta didik
Penilaian antar Peserta Didik
Topik/Subtopik:
........................................
Tanggal
Penilaian: .....................................
|
Nama Teman
yang dinilai: ........................
Nama Penilai:............................................
|
-
Amati perilaku temanmu dengan cermat selamat mengikuti pembelajaran Kimia
-
Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu.
-
Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu
No
|
Perilaku
|
Dilakukan/muncul
|
|
YA
|
TIDAK
|
||
1.
|
Mau menerima pendapat teman
|
|
|
2.
|
Memaksa teman untuk menerima
pendapatnya
|
|
|
3.
|
Memberi solusi terhadap pendapat
yang bertentangan
|
|
|
4.
|
Mau bekerjasama dengan semua teman
|
|
|
5.
|
......................................
|
|
|
Pengolahan Penilaian:
Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no 1. 2dan 4) dan ada yang
negatif (no 2) Pemberian skor untuk perlaku positif YA = 2, Tidak = 1.Untuk
yang negatif Ya = 1 dan Tidak=2
1) Jurnal
JURNAL
Nama
Peserta Didik : …………...........................................……..
Kelas :
.....................................................................................
Aspek yang
diamati : ………...........................................………..
NO
|
HARI/TANGGAL
|
KEJADIAN
|
KETERANGAN/
TINDAK LANJUT
|
1.
|
|
|
|
...
|
|
|
|
B.
Penilaian Pengetahuan:
1. Pilihan
Ganda
Instrumen
Indikator Soal : Diberikan gambar partikel zat dalam pelarut yang sama
jumlahnya dan dalam ruang tertutup siswa dapat menentukan tekanan uap larutan
yang terbesar
Berikut ini
jumlah partikel zat terlarut
yang terdapat dalam 2 mol pelarut dalam
ruangan tertutup:
Berdasarkan gambar tersebut, tekanan uap yang
paling Besar terdapat pada
larutan nomor …. A. 1 B.2 C.
3 D. 4 E. 5
2. Soal
Uraian
Indikator Soal : Siswa
dapat membandingkan titik didih dan titik beku antara air gula dengan air
Suling
Bagaimana titik didik beku dan titik didih air gula jika dibandingkan
dengan titik didih dan titik beku air Suling?
Jawab :
Air gula memiliki titik beku yang lebih rendah dan titik didih yang lebih
tinggi dari air Suling
No
|
Uraian
|
Skor
|
1
|
Titik didih benar, titik beku benar
|
100
|
2
|
Titik Didih benar , titik beku salah atau titik didih salah ttitik beku
benar
|
50
|
3
|
Kedua jawaban salah atau tidak menjawab
|
0
|
3. Penugasan
Aplikasi Sifat Koligatif Larutan
Indikator : Siswa dapat membuat artikel Sifat Koligatif Larutan Dalam
Kehidupan sehari hari
Tugas :
Sifat Koligatif Larutan dalam kehidupan sehari hari sangat bermanfaat untuk
kehidupan manusia, Buatlah artikel/ Esai tentang pemanfaatan/Aplikasi salah
satu sifat Koligatif Larutan dalam kehidupan sehari hari. Carilah bahan bacaan/
referensi dari berbagai sumber buku atau internet. Presentasikan hasil karya
Anda
Rubrik :
No
|
Uraian
|
Skor
|
1
|
Judul
|
10
|
2
|
Masalah/Tema
|
20
|
3
|
Pembahasan/ Solusi Alternatif
|
60
|
4
|
Penutup
|
10
|
|
Skor Total
|
100
|
C. Penilaian
Ketrampilan
1. Penilaian Produk
Indikator : Siswa dapat Membuat es
krim sederhana/ Es Puter
Format Penilaian
Produk
Materi Pelajaran :
Nama
Produk :
Alokasi Waktu :
|
Nama
Peserta didik:
Kelas :
|
No
|
Tahapan
|
Skor ( 1 – 5 )*
|
1
|
Tahap Perencanaan Bahan
|
|
2
|
Tahap Proses Pembuatan :
a. Persiapan alat dan bahan
b. Teknik Pengolahan
c. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan)
|
|
3
|
Tahap Akhir (Hasil Produk)
a. Bentuk fisik
b. Inovasi
|
|
TOTAL SKOR
|
|
Catatan
: *) Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai dengan 5, dengan ketentuan
semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin
tinggi nilainya.
4. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media : Bahan tayang powerpoint
2. Alat : Perangkat penayang PowerPoint
3. Sumber : Buku Siswa Kimia 3 berbasis eksperimen, Sentot Budi
Rahardjo dan Ispriyanto, Solo: Tiga Serangkai, 2014
Mengetahui, Trenggalek, Juni
2015
Kepala Sekolah Guru
Mata Pelajaran
Drs.
Sugeng Riyono, M.Pd Mohammad
Bakri
NIP. 196305071987021005 NIP. 196712011990011001
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Sekolah:
|
: SMA Negeri 1
Trenggalek
|
Mata pelajaran:
|
: KIMIA
|
Kelas/Semester:
|
: XII / 1
|
Materi
Pokok : Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik
Beku Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Alokasi Waktu : 2
x 45 Menit
A.
KOMPETENSI INTI
KI 1 :
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan,
menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar,
menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
B.
KOMPETENSI
DASAR
1. Menyadari adanya
keteraturan dalam sifat
koligatif larutan sebagai
wujud kebesaran Tuhan YME
dan pengetahuan tentang
adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2. Menunjukkan perilaku
ilmiah (memiliki rasa
ingin tahu, disiplin,
jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta
dan opini, ulet,
teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan
melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3. Menunjukkan
perilaku kerjasama, santun,
toleran, cinta damai
dan peduli lingkungan serta hemat
dalam memanfaatkan sumber daya alam.
4. Menunjukkan
perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
5. Menganalisis penyebab
adanya fenomena sifat
koligatif larutan pada kenaikan
titik didih dan penurunan
titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit.
6. Menyajikan hasil
analisis berdasarkan data
percobaan terkait kenaikan titik didih dan penurunan titik beku
larutan elektrolit dan nonelektrolit.
C.
INDIKATOR
1. Mengamati
kenaikan titik didih dan penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan
zat terlarut.
2. Menghitung kenaikan titik
didih dan penurunan titik beku larutan elektrolit dan
nonelektrolit.
3. Menafsirkan kenaikan titik didih dan penurunan
titik beku suatu zat cair dan hubungannya dengan konsentrasi.
4. Mengkaji diagram P-T untuk
menentukan kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan.
5. Menyimpulkan pengaruh
penambahan zat terlarut
terhadap kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non
elektrolit.
6. Menyimpulkan
pengaruh penambahan zat terlarut terhadap penurunan titik beku larutan
elektrolit dan non elektrolit.
7.
D.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa
dapat menjelaskan pengertian titik didih larutan.
2. Siswa dapat
menjelaskan pengaruh penambahan
zat terlarut terhadap kenaikan titik didih larutan.
3. Siswa dapat
menghitung kenaikan titik
didih larutan elektrolit
dan nonelektrolit.
4. Siswa
dapat menjelaskan pengertian titik beku larutan.
5. Siswa dapat
menjelaskan pengaruh penambahan
zat terlarut terhadap penurunan titik beku larutan.
6. Siswa
dapat menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit dan nonelektrolit.
E.
MATERI
1. Kenaikan
titik didih larutan
2. Penurunan
titik beku larutan
F. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE
PEMBELAJARAN
·
Pendekatan : Scientific
·
Model
: Inquairy
·
Strategi :
Kolaboratif & Kooperatif
·
Metode
: Diskusi, Praktikum.
G.
MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN
· Video
Animasi
· Slide
Powerpoint
· Alat
dan Bahan Praktikum
· Buku
Kimia Kelas XII
H.
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Alokasi
Waktu
|
Pendahuluan
|
1. Guru
membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
2. Guru menciptakan
suasana kelas yang religious dengan mengajak siswa berdoa terlabih dahulu
3. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
4. Guru
memberikan apersepsi untuk menggali pengetahuan awal siswa melalui kegiatan
tanya jawab serta member motivasi.
5. Guru
memberitahukan sumber – sumber belajar yang akan digunakan.
|
10 menit
|
Inti
|
1. Guru
membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dengan tiap kelompok terdiri atas 4
siswa.
2. Guru menyajikan
kejadian-kejadian atau fenomena yang memungkinkan
siswa menemukan masalah mengenai kenaikan titik didih dan penurunan titik
beku dalam kehidupan.
3. Guru membimbing siswa untuk
mengajukan hipotesis terhadap
masalah yang telah dirumuskannya mengenai
kenaikan titik didih dan penurunan tekanan titik beku
larutan elektrolit dan non elektrolit.
4. Guru membimbing
siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan kejadian dan fenomena yang
disajikannya.
5. Guru
membimbing siswa untuk
merencanakan pemecahan masalah,
membantu menyiapkan alat dan
bahan yang diperlukan
dan menyusun prosedur kerja praktikum sifat koligatif
larutan.
6. Selama dilaksakannya praktikum,
siswa dibimbing dan difasilitasi apabila mereka menghadapi
masalah.
7. Membantu
siswa melakukan pengamatan tentang hal-hal penting apa saja yang harus diamati dan membantu mengumpulkan serta mengorganisasi data yang diperoleh
berdasarkan hasil praktikum.
8. Guru Menyajikan video
animasi mengenai kenaikan titik didih dan penurunan titik
beku larutan elektrolit dan nonelektrolit.
9. Guru membantu siswa
menganalisis data berdasarkan
pemahaman akan konsep yang
telah mereka miliki.
10. Guru membimbing siswa
mengambil kesimpulan berdasarkan
data dan menemukan sendiri
konsep yang ingin ditanamkan
11. Guru memberikan kesempatan
siswa untuk mempresentasikan kesimpulan berdasarkan data
yang telah dimilikinya, dan
menjelaskan konsep yang telah dipahaminya.
|
70 menit
|
Penutup
|
1. Dengan
bantuan komputer, guru menayangkan apa yang telah dipelajari dan siswa
membuat kesimpulan mengenai pengertian/ konsep kenaikan titik didih dan
penurunan titik beku larutan elektrolit dan nonelektrolit.
2. Guru
memberikan tugas PR beberapa soal mengenai penerapan konsep kenaikan titik
didih dan penurunan titik beku larutan elektrolit dan nonelektrolit.
3. Guru
menugasi siswa untuk membaca materi selanjutnya
4. Guru
mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar dan
menutup dengan salam.
|
10 menit
|
I.
PENILAIAN
1.
Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Sikap
|
Lembar Pengamatan Sikap
|
Tes Unjuk Kerja
|
Lembar Pengamatan Keterampilan Prakikum dan Rubrik
|
Tes Tertulis
|
Instrumen Soal Pengetahuan
|
2.
Contoh Instrumen
a.
Lembar pengamatan sikap
No
|
Aspek yang dinilai
|
Teknik Penilaian
|
Waktu Penilaian
|
1
|
Sikap
a.
Terlibat aktif dalam pembelajaran kenaikan
titik didih dan penurunan titik beku larutan elektrolit dan nonelektrolit.
b.
Bekerja sama dalam kegiatan kelompok.
c.
Toleran terhadap proses pemecahan masalah
yang berbeda dan kreatif.
|
Pengamatan
|
Selama Pembelajaran dan saat diskusi
|
2
|
Pengetahuan
a. Memahami
konsep kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan elektrolit dan
nonelektrolit.
d. Menjelaskan
kembali kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan elektrolit dan
nonelektrolit.
|
Pengamatan, tugas diskusi, dan tes
|
Selama Pembelajaran pada saat diskusi
|
3.
|
Keterampilan
Terampil menggunakan kenaikan
titik didih dan penurunan titik beku larutan elektrolit dan nonelektrolitdalam
pemecahan masalah
|
Pengamatan
|
Pada
saat penyelesaian tugas dan diskusi
|
b.
Lembar
Pengamatan Keterampilan Praktikum
No
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
|
Keterangan
|
||
1
|
2
|
3
|
|||
1
|
Rasa ingin tahu
|
|
|
|
|
2
|
Ketelitian dalam menggunakan data hasil percobaan dan
melakukan perhitungan
|
|
|
|
|
3
|
Ketekunan/
keuletan dalam belajar baik secara
kelompok maupun individu dalam menyelesaikan masalah yang ada.
|
|
|
|
|
4
|
Kejujuran
dalam mengolah data
untuk membuktikan sifat koligatif larutan
|
|
|
|
|
Rubrik
No
|
Aspek yang dinilai
|
Rubrik
|
1
|
Menunjukan rasa ingin tahu
|
3 = menunjukkan
rasa ingin tahu
yang besar, antusias,
aktif dalam dalam kegiatan baik kelompok maupun individu.
2 = menunjukkan
rasa ingin tahu,
namun tidak terlalu antusias,
dan baru terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok ketika disuruh atau
kurang antusias dalam menyelesaikan
masalah secara individu.
1 = tidak menunjukkan
antusias dalam pengamatan, sulit
terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
atau individu walaupun telah
didorong untuk terlibat.
|
2
|
Ketelitian dalam menggunakan data hasil percobaan dan melakukan perhitungan
|
3= mengamati video/animasi dan mengolah data
hasil percobaan sesuai prosedur, dan
melakukan perhitungan secara
tepat.
2= mengamati video/animasi dan mengolah data
hasil percobaan sesuai prosedur, namun
perhitungan kurang tepat.
1= mengamati video/animasi dan mengolah data
hasil percobaan sesuai prosedur, tetapi perhitungan
tidak tepat, atau sebaliknya.
|
3
|
Ketekunan/ keuletan dalam belajar baik secara
kelompok maupun individu dalam menyelesaikan masalah yang ada.
|
3 = tekun/ulet
dalam menyelesaikan tugas dengan hasil
terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
2= berupaya tepat
waktu dalam menyelesaikan tugas,
namun belum menunjukkan upaya
terbaiknya.
1= tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas,
dan tugasnya tidak selesai.
|
4
|
Kejujuran dalam mengolah
data untuk membuktikan sifat
koligatif larutan
|
3= menunjukkan kejujurannya dalam menggunakan data
hasil percobaan (data apa
adanya) untuk membuktikan sifat koligatif larutan dan menunjukkan kemandirian dalam
menyelsaikan masalah.
2= menunjukkan kejujurannya dalam menggunakan data
hasil percobaan (data apa
adanya) untuk membuktikan sifat koligatif
larutan, namun kurangmenunjukkan kemandirian
dalam menyelsaikan masalah
(masih berusaha meminta jawaban
teman/menyontek) terutama pada kegiatan individu.
1= tidak menunjukkan
kejujuran dalam
menggunakan data hasil
percobaan (mengubah data agar
sesuai dengan sifat koligatif
larutan) dan berusaha mencari jawaban
dari teman lain dengan
cara menyontek untuk menyelesaikan tugas individu.
|
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
B.
Kompetensi Inti (KI)
KI 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3
. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI 4
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C.
Kompetensi Dasar
KD 1.1
Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan,
reaksi redoks, keragaman sifat unsur, senyawa makromolekul sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut
sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif
KD
2.1
Menunjukkan perilaku
ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin,
jujur, objektif, terbuka, mampu
membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif,
inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan
serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari
KD
2.2
Menunjukkanperilaku
kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat
dalam memanfaatkan sumber daya alam
KD 2.3
Menunjukkan perilaku
responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan
masalah
dan membuat
keputusan
KD 3.2
Membedakan sifat
koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.
KD 4.2
Mengolah dan menganalisis data
percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dengan sifat
koligatif larutan nonelektrolit yang konsentrasinya sama
D.
Indikator Pencapaian
Kompetensi*)
1. Indikator KD pada KI-1
·
Menunjukkan rasa syukur terhadap kebesaran Tuhan yang Maha Esa atas
adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan sehingga tercipta berbagai
produk untuk kehidupan sehari – hari.
2. Indikator KD pada KI-2
·
Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, disiplin, teliti, bertanggung
jawab, kritis, kreatif, komunikatif dalam menganalisis hasil percobaan sifat
koligatif larutan.
·
Aktif dalam kegiatan diskusi untuk memecahkan masalah dalam sifat
koligatif larutan.
3. Indikator KD pada KI-3
·
Menganalisis data percobaan
untuk membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit
·
Menyimpulkan perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan non
elektrolit
4. Indikator KD pada KI-4
·
Menyajikan hasil analisis
berdasarkan data percobaan terkait penurunan titik beku.
E.
Materi Pembelajaran
·
Sifat koligatif berlaku pada zat-zat nonelektrolit dan elektrolit.
·
Zat elektrolit jika dilarutkan akan terionisasi menjadi ion-ion yang
merupakan partikel-partikel di dalam larutan ini.
·
Hal ini menyebabkan jumlah
partikel pada satu mol larutan elektrolit lebih banyak daripada larutan
nonelektrolit.
·
Penurunan titik beku pada larutan elektrolit dipengaruhi oleh faktor van’t Hoff (i). Menurut Van’t Hoff, i = 1 + (n – 1)α
·
i =
∆Tf = Kf x m x i
∆Tf = Kf x m (1 +(n - 1) α )
Keterangan:
n
= jumlah ion yang
dihasilkan dari ionisasi satu molekul zat elektrolit
α= derajat ionisasi zat elektrolit
F.
Kegiatan
Pembelajaran ( Discovery Learning)
G.
Penilaian,
Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Penilaian
5.
Instrumen penilaian
a.
Penilaian Sikap
6.
Remedial
7.
Pengayaan
Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1.
Media
: LCD
2.
Sumber:
Buku teks/buku peserta didik
|
Evaluasi
1.
Kenaikan
titik didih molal ialah kenaikan titik
didih yang disebabkan oleh 1 mol zat terlarut dalam….
a.
100 gram pelarut d.
1.000 gram air
b.
1.000 gram pelarut e.
1 liter larutan
c.
1 liter pelarut
2.
Kelarutan CaCl2 dalam air pada suhu 0oC adalah sekitar 5,4 m. Jika Kf = 1,86oC.m-1,
maka penurunan titik beku larutan CaCl2 5,4 m adalah ……
a.
1oC d. 4oC
b.
5oC e. 2oC
c.
3oC
3.
5,85 gram natrium klorida (NaCl)
dilarutkan dalam 100 ml air, mempunyai derajat ionisasi 1. Jika Kfair
= 1,86oC.m-1; maka penurunan titik bekunya adalah...(Ar
Na = 23, Cl = 35,5)
a.
0,04oC d. 3,72oC
b.
0,19oC e. 18,6oC
c.
1,86oC
4.
Larutan berikut mempunyai titik beku
yang paling rendah adalah...
a.
100 ml KOH 0,1 M d.
100 ml SrCl2 0,1 M
b.
100 ml NaCl 0,1 M e.
100 ml FeCl3 0,1 M
c.
100 ml MgCl2 0,1 M
5.
Suatu zat nonelektrolit X dalam air
titik bekunya -0,372oC. Jika
Kbair = 0,52oC.m dan Kfair = 1,86oC.m-1 maka titik didih larutan X adalah...oC
a.
102,6
d. 100,104
b.
101,04
e. 100,026
c.
100,26
6.
27
gram zat non
elektrolit dilarutkan dalam
600 gram air.
Larutan mendidih pada suhu 100,13oC. Jika
kenaikan titik didih
m air 0,52oC.m-1 maka massa
molekul relatif zat
non elektrolit tersebut adalah…
a.
18
d. 180
b.
60
e. 342
c.
128
7.
Untuk menaikkan
titik didih 250
gram air, menjadi
100,1oC pada tekanan
1 atm (Kb=0,50oC.m-1),
maka jumlah gula (Mr = 342) yang harus dilarutkan adalah…
a.
654 gram
d. 17 gram
b.
171 gram
e. 342 gram
c.
86 gram
No comments:
Post a Comment