Saturday, July 7, 2012

Enam Sungai di Cianjur Tercemar E Coli

"Dipastikan bakteri E coli yang ada sudah diposisi membahayakan"

Minggu, 8 Juli 2012, 05:03 Ismoko Widjaya, Permadi (Sukabumi)
Bakteri E Coli di bawah mikroskop
Bakteri E Coli di bawah mikroskop (ecoliblog.com) (ecoliblog.com)
VIVANews - Enam sungai utama di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tercemar berat bakteri E coli. Kondisi sungai dalam keadaan tidak layak ini berdasarkan hasil pemeriksaan dan uji laboratorium yang dilakukan oleh Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

"Dari kondisi sungai yang kami periksa secara rutin, tiap tahun kualitas air Sungai Cikundul dan lima aliran sungai lainnya semakin menurun," kata Kepala Sub Bidang Pengawasan Pencemaran Air dan Udara, Kantor Lingkungan Hidup, Kabuapten Cianjur, Evi Hidayah kepada VIVAnews.

Menurut dia, menurunnya kualitas air itu terlihat dari kadar COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biochemical Oxygen Demand) yang telah melebihi baku mutu air yang layak untuk dikonsumsi. Ini menjadikan air yang mengalir di sungai-sungai ini sudah sangat tidak layak terutama untuk dikonsumsi.

"Dipastikan bakteri E coli yang ada sudah diposisi membahayakan bagi masyarakat aliran sungai," ujar dia.

Ke enam sungai yang tercemar itu yakni sungai Cikundul, Cilemat, Lebak Selang, Hingga sungai Cirata. Sungai Cikundul merupakan salah satu sungai terbesar yang mempunyai anak sungai lainnya sebagai sumber air masyarakat sepanjang aliran. Baik itu untuk sektor pertanian sampai konsumsi rumah tangga.

Diakui dia, masyarakat akan sulit bila hanya melihat visual kualitas air yang mengalir di enam sungai ini. "Kalau secara visual, kondisinya masih seperti sungai kebanyakan di Cianjur. Tapi setelah diteliti, ternyata tidak layak," kata Evi.

Sayangnya, untuk penelitian sungai saat ini terkendala anggaran. Jadi, kata Evi, penelitian hanya dapat dilakukan sekali. "Padahal, minimalnya untuk satu sungai memerlukan hingga tiga kali penelitian," ujar dia.

Lalu apa penyebab pencemaran itu? Menurut Evi, itu disebabkan limbah industri yang mulai padat di sepanjang daerah aliran sungai. Kondisi ini diperparah kebiasaan masyarakat yang masih membuang sampah dan limbah rumah tangga ke sungai.

Di negara-negara Eropa, bakteri E Coli telah menjangkiti ribuan orang. Bahkan, telah membuat puluhan orang meninggal dunia. Sampai 2 Juni 2011, Jerman menemukan 520 kasus haemolytic uraemic syndrome (HUS) dengan 11 kematian. Terdapat 1.213 kasus enterohaemorrhagic Escherichia coli (EHEC), 6 di antaranya meninggal. Artinya, di Jerman terdapat 1.733 kasus dan 17 kematian. (eh)

No comments:

Post a Comment

Web hosting

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls