Monday, July 16, 2012


ATOR PENC

SK, KD, & INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI




3. Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi
3.2  Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi reduksi dan hubungannnya dengan tatanama senyawa serta penerapannya
o Membedakan konsep oksidasi-reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi
o Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion.
o Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks
o Memberi nama senyawa menurut aturan IUPAC.
o Mendeskripskan konsep larutan elektrolit dan konsep redoks dalam memecahkan masalah lingkungan.
































BAB 4 REDOKS

1
Bilangan Oksidasi (Biloks)
Menyatakan muatan relative suatu atom disbanding atom lainnya dalam senyawaan (molekul atau ion) berdasarkan perjanjian. Biasanya nilai positif atau negative biloks ditentukan oleh keelektronegatifan dan jumlah eelektron valensi. Dalam senyawaan, atom yang lebih elektronegatif mempunyai bilangan oksidasi negative (-) dan sebaliknya untuk atom yang lebih elektropositif.

&  Urutan Keelektronegatifan
Logam < H < P < C < S < I < Br < Cl < N < O < F

&  Untuk menentukan biloks secara umum kita dapat mengikuti perjanjian (konvensi) berikut:

a.     Unsur bebas dan molekul unsur mempunyai biloks nol, contoh Fe, Cl2, P4, dll.
b.    Jumlah biloks semua unsur dalam senyawa = nol dan biloks ion = muatan ionnya
c.     Logam golongan IA, IIA, IIIA, biloksnya sesuai dengan golongannya,  misal Na= +1 (IA), Mg= +2 (IIA), Al= +3 (IIIA)
d.    H dalam senyawa mempunyai biloks +1, kecuali pada hidrida (senyawa H dengan logam) seperti NaH, biloks H= -1
e.     O dalam senyawaan mempunyai biloks -2, kecuali pada peroksida = -1, contoh H2O2; superoksida = -1/2, contoh RbO2, dan O pada OF2 = +2
f.        F dalam senyawa selalu -1, halogen lain umumnya juga -1, kecuali pada oksihalogen seperti HClO4 biloks Cl = +7, dan interhalogen seperti IF7, biloks I = +7





1.      Biloks Mn tertinggi terdapat dalam senyawa …
  1. MnCl2              d. Mn2(SO4)3
  2. K2MnO4           e. Mn(NO3)2
  3. KMnO4

2.      Biloks oksigen tertinggi terdapat pada …
a.       CaO                 d. KO2
b.      BaO2                e. OF2
c.       O2F2

3.      Biloks H terendah terdapat pada …
a.       H2O                 d. H2O2
b.      NaH                 e. H2
c.       HNO3

4.      Tingkat oksidasi Cl tertinggi terdapat pada …
a.       natrium klorida
b.      natrium hipoklorit
c.       natrium klorit
d.      natrium klorat
e.       natrium perklorat


5.      Biloks S terendah terdapat pada …
a.       H2SO4              d. Na2S2O3
b.      Na2S4O6           e. Al2S3
c.       K2SO3

6.      Biloks krom dalam senyawa Na2Cr2O7 adalah …
a.       -12                   d. +6
b.      -6                     e. +12
c.       +3

7.      Cu(SO4)3 memiliki nama senyawa …
a.       Tembaga (I) Sulfat
b.      Tembaga (II) Sulfat
c.       Tembaga (III) Sulfat
d.      Perak (II) Sulfat
e.       Perak (III) Sulfat

8.      Senyawa yang mempunyai biloks nitrogen = +3 adalah …
(1)   Amonium klorida
(2)   Asam nitrit
(3)   Dinitrogen Trioksida
(4)   Kalium nitrat

9.      Unsur Mn yang mempunyai biloks sama dengan biloks Cr dalam K2Cr2O adalah …
a.       KMnO4                        d. MnO2
b.      MnO                e. MnSO4
c.       K2MnO4

10.  Biloks klorin dalam kalium klorat adalah …
a.       -1         b. +5    c. +1    d. +7    e. +3

11.  Biloks karbon dalam senyawa C2O42- adalah …
a.       -12       b. -6     c. +3    d. +6    e. +12

12.  Biloks Cl terbesar terdapat pada …
a.       NaCl                d. Ca(ClO4)2
b.      KClO               e. Cl2O3
c.       Cl2O

13.  Biloks Cl dalam senyawa: NaCl, Cl2O, HClO3 berturut-turut adalah …
a.       -1, 0, +3           d. +1, -1, +3
b.      -1, +1, +5         e. +3, +5, -1
c.       +1, 0, +5

14.  Rumus kimia dari besi (III) sulfat adalah …
a.       BiSO4               d. Fe3(SO4)2
b.      Bi2(SO4)3          e. Fe2(SO4)3
c.       FeSO4

15.  Dalam reaksi :
I2(aq) + 6OH-(aq) → I-(aq) + IO3-(aq) +3H2O(l)
Biloks I berubah dari … menjadi …. dan …
a.       0 menjadi +5 dan -1
b.      0 menjadi +4 dan -1
c.       0 menjadi +3 dan -1
d.      +1 menjadi -5 dan -1
e.       -1 menjadi +5 dan +1

16.  UM UGM 2004
Pada reaksi redoks: ICl → IO2- + Cl- + I2. Biloks I dan Cl masing-masing dalam senyawa ICl adalah …
a.       0 dan 0                        d. +1 dan +1
b.      -1 dan +1         e. -1 dan -1
c.       +1 dan -1

17.  UAN 2003
Biloks Cl dari -1 sampai dengan +7. Ion atau molekul dibawah ini yang tidak dapat mengalami reaksi disproporsionasi adalah …
a.       Cl2 dan HClO4             d. Cl2 dan KClO3
b.      HCl dan HClO2                        e. Cl- dan NaClO4
c.       Cl2 dan HClO3

18.  Biloks unsur transisi dalam senyawa-senyawa: MoCl2, MgCrO4, KV(SO4)3, NaMnO4 berturut-turut adalah …
a.       2, 3, 4, 5                      d. 2, 4, 5, 6
b.      2, 6, 5, 6                      e. 2, 3, 4, 6
c.       3, 4, 5, 6

19.  Pada oksidasi etanol menjadi asam asetat,
CH3CH2OH + KMnO4 + H+ → CH3COOH + …
Biloks C berubah dari … menjadi …
a.       +1 menjadi +3
b.      -1 menjadi +1
c.       -3 menjadi +1
d.      -1 menjadi +3
e.       0 menjadi +4

20.  UMPTN 1990 Rayon C
Vanadium dengan tingkat oksidasi +4 terdapat pada senyawa …
a.       NH4VO2           d. VOSO4
b.      K4V(CN)6        e. VCl3
c.       VSO4

21.  Atom belerang dengan biloks yang sama terdapat ada senyawa-senyawa …
a.       SO2, Na2S2O3, NaHSO3
b.      H2S, H2SO3, CuSO4
c.       Na2S2O3, SO3, Na2S
d.      NaHSO4, SO3, H2S2O7
e.       Na2S2O3, H2S2O7, H2S

22.  Logam yang mempunyai biloks +5 terdapat pada ion …
a.       CrO42-              d. Cr2O72-
b.      Fe(CN)62-         e. SbO43-
c.       MnO4-

23.  Timah (IV) klorida memiliki rumus kimia …
a.       SnCl2               d. MnCl3
b.      SnCl3               e. MnCl4
c.       SnCl4

24.  Biloks Ni dalam ion [Ni(CN)4I]3- adalah …
a.       -5         b. -3     c. -2     d. +2    e. +5

25.  UMPTN 1991 Rayon A dan C
Biloks Cl dalam KClO2 adalah …
a. +7          b. -1     c. +3    d. +1    e. +5



2
Redoks, Oksidator dan Reduktor
Dulu yang dianggap oksidasi adalah reaksi unsur dengan oksigen atau pelepasan hidrogen dan reduksi adalah pelepasan oksigen atau pengikatan oksigen. Dengan demikian, pengertian redoks menjadi sangat sempit. Sekarang definisi redoks diperluas menjadi:

&  Reduksi merupakan reaksi yang disertai pengikatan eelektron, sehingga biloks menjadi turun
&  Oksidasi adalah reaksi yang disertai pelepasan eelektron, sehingga biloks naik

Contoh:
2Na(s) + Cl2(g) → 2NaCl(s)
Berdasarkan konsep eelektron, reaksi tersebut terdiri dari dua reaksi yaitu:
Reaksi oksidasi :  2Na → 2Na+ + 2e
Reaksi reduksi : Cl2 + 2e → 2Cl-
Jika dihitung biloksnya, maka:Na merupakan oksidasi, karena biloksnya naik dari 0 (pada atom Na) menjadi +1 (pada senyawa NaCl). Cl merupakan reduksi karena biloksnya turun dari 0 (pada molekul Cl2) menjadi -1 (pada senyawa NaCl)

&  Zat yang mengalami oksidasi (teroksidasi) disebut reduktor sedangkan zat yang tereduksi disebut oksidator.
&  Reaksi oksidasi dan reduksi (redoks) berjalan bersama-sama (serentak). Jadi, bila suatu zat teroksidasi, maka zat lainnya akan tereduksi.

Contoh:
Cu + HNO3 → Cu(NO3)2 + NO2 + H2O      
0         +5            +2                +4        

                               Oks          
                                                   Red
Cu = Reduktor
HNO3 = Oksidator
HNO3 juga berperan sebagai pembuat suasana asam

&  Reaksi disproporsionasi adalah reaksi redoks dimana hanya satu jenis atom mengalami reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus (yang bilangan oksidasinya berubah)

Contoh:
Cl2 + KOH → KClO3 + KCl + H2O
 0                        +5           -1


 
                            Oks
                                           Red















1.      Reaksi reduksi adalah …
  1. reaksi pelepasan oksigen dan pengikatan hidrogen
  2. reaksi pelepasan dan pengikatan oksigen
  3. reaksi pengikatan oksigen
  4. reaksi pelepasan dan pengikatan oksigen
  5. raksi pelepasan oksigen

2.      Jika logam besi dibiarkan di udara, maka dapat terjadi reaksi: 4Fe + 3O2 → 2Fe2O3. Dalam hal ini, senyawa besi merupakan …
  1. zat hasil reduksi
  2. zat yang teroksidasi
  3. zat hasil oksidasi
  4. zat yang mengalami reduksi
  5. zat yang tereduksi

3.      Proses terbentuknya ikatan ion dalam senyawa natrium klorida adalah sebagai berikut:
Ø  Na → Na+ + e
Ø  Cl + e → Cl-
Ø  Na+ + Cl- → NaCl
Reaksi oksidasi dan reduksinya berturut-turut adalah …
  1. 1 dan 3                        d. 2 dan 3
  2. 2 dan 1                        e. 3 dan 1
  3. 1 dan 2

4.      Reaksi berikut yang tidak tergolong reaksi redoks adalah …
  1. Ag + Cl2 → AgCl
  2. SnCl2 + I2 + HCl → SnCl4 + HI
  3. 2CuO + CO → Cu2O + CO2
  4. K2Cr2O7 + 2KOH → K2CrO4 + H2O
  5. NO2 + H2O → HNO3 + HNO2

5.      Reaksi perubahan methanol, CH3OH, menjadi metanal, CH2O, tergolong raksi redoks
SEBAB
Pada reaksi perubahan methanol, CH3OH, menjadi metanal, CH2O, terjadi pengikatan oksigen

6.      Hidrogen yang berperan sebagai oksidator terdapat pada reaksi …
(1)   H2 + S → H2S
(2)   H2 + N2 → NH3
(3)   H2 + CO → H2CO
(4)   H2 + Li → LiH

7.      Diantara reaksi berikut yang tidak tergolong reaksi disproporsionasi adalah …
  1. NaOH + Cl2 → NaCl + NaClO3 + H2O
  2. I2O4 + OH- → IO3- + I- + H2O
  3. ClO3- + Cl- → Cl2 + ClO2-
  4. IPO4 + H+ → I2 + IO4- + H2PO4- + H2O
  5. NO2 + 2H2O → HNO3 + HNO2

8.      Dari reaksi berikut yang tergolong reaksi redoks adalah …
(1)   Mg + 2HCl → MgCl2 + H2
(2)   La2(C2O4)3 → La2O3 + 3CO + 3CO2
(3)   5NaI + NaIO3 + 6HCl → I2 + 3 H2O + 6NaCl
(4)   2CaH(PO4)2 → Ca2P2O7 + H2O

9.      UM POLTEK ITB 1994
Pada reaksi: 2NH4+ + 6NO3- + 4H+ → 6NO2 + N2 + 6H2O. Zat pereduksi adalah …
  1. N2                    d. NO3-
  2. NO2                 e. NH4+
  3. H+

10.  Peristiwa oksidasi terdapat pada perubahan …
  1. Br2 → 2Br-                   d. Ag+ → Ag
  2. MnO4- → Mn2+                        e. 2O2- → O2
  3. IO3- → I-

11.  UMPTN 1999 Rayon B
Pada reaksi berikut:
Sn + 4HNO3 → SnO2 + 4NO2 + 2H2O. Yang berperan sebagai reduktor adalah …
  1. Sn                    d. NO2
  2. HNO3               e. H2O
  3. SnO2

12.  Reaksi ion iodida dengan ion iodat dalam larutan asam adalah sebagai berikut :
5I- + IO3- + 6H+ → 3I2 + 3H2O
Dalam reaksi ini peristiwa yang terjadi adalah …
  1. ion iodat menerima elektron dari ion iodida
  2. iod pada ion iodat berubah biloksnya dari -5 ke 0
  3. ion iodat bekerja sebagai pereduksi
  4. biloks hidrogen berubah dari 0 ke +1
  5. biloks iod dalam ion iodida berubah dari +5 ke 0

13.  Oksidator berikut ini yang memiliki harga perubahan biloks sama dengan 5 adalah …
  1. Cr2O72- menjadi Cr3+   
  2. ClO3- menjadi Cl-
  3. I2 menjadi IO3-                        
  4. MnO4- menjadi Mn2+
  5. Al2O3 menjadi Al3+

14.  Diketahui reaksi-reaksi:
2.      Cl2 + NaOH → NaCl + H2O
3.      KOH + Br2 → KBr + KBrO3 + H2O
4.      K2MnO4 + H2O → MnO2 + KMnO4 + KOH
5.      K2CrO4 + H2SO4 → K2Cr2O7 + H2O + K2SO4
Yang merupakan reaksi autoredoks adalah …
  1. 1,2, dan 3                    d. 4 saja
  2. 1 dan 3                                    e. 1,2,3, dan4
  3. 2 dan 4

15.  Spesi klorin dibawah ini yang tidak dapat mengalami reaksi reduksi adalah …
  1. Cl-                    d. ClO3-
  2. Cl2                   e. ClO4-
  3. ClO-

16.  Pada reaksi dibawah ini:
3CuS + 2NO3- + 8H+ → 3Cu2+ + 3S + 4H2O +
                                       2NO
Yang merupakan hasil oksidasi adalah …
  1. Cu2+                 d. NO
  2. S                      e. H2O dan NO
  3. H2O

17.  Spesi yang digarisbawahi yang mengalami reaksi oksidasi terdapat pada reaksi …
a.       Al + Fe2O3 → Al2O3 + Fe
b.      MnO2 + HCl → MnCl2 + H2O + Cl2
c.       CuSO4  + KI → K2SO4 + CuI + I2
d.      FeCl3 + H2S → FeCl2 + HCl + S
e.       S + O2­→ SO2
18.  Pada reaksi oksidasi-reduksi berikut:
MnO2 + 2H2SO4 + NaI → MnSO4 + Na2SO4 +
                                           2H2O + I2
Yang berperan sebagai oksidator adalah …
a.       NaI                  d. I-
b.      H2SO4              e. MnO2
c.       Mn4+

19.  SIPENMARU 1998
Unsur klor dalam senyawa dapat ditemukan dengan biloks dari -1 hingga +7. Dari ion-ion ClO-, ClO4-, dan Cl-, yang tidak dapat mengalami reaksi disproporsionasi adalah …
a.       ClO-                 d. ClO- dan ClO4-
b.      ClO4-                e. ClO4- dan Cl-
c.       Cl-

20.  UMPTN 1992 Rayon C
Reduksi 1 mol ion BrO3- menjadi ion Br membutuhkan elektron sebanyak …
a.       2 mol               d. 5 mol
b.      3 mol               e. 6 mol
c.       4 mol
21.  SPMB 2005 Regional 3
Jumlah mol eelektron yang diperlukan untuk mereduksi NO3- menjadi NH3 adalah …
a.       1 mol               d. 6 mol
b.      3 mol               e. 8 mol
c.       4 mol

22.  UM UGM 2004
Pada reaksi redoks: Br2 → Br - + BrO3-. Br2 menjadi Br - menerima x eelektron dan Br2 menjadi BrO3- melepas y eelektron. Jika x dan y dinyatakan dengan angka, maka x dan y adalah …
a.       1 dan 3                        d. 2 dan 8
b.      1 dan 5                        e. 2 dan 10
c.       2 dan 5

23.  UMPTN 2000 Rayon B
Asam klorida yang bersifat sebagai pereduksi terdapat pada reaksi …
(1)   MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2
(2)   Pb3O4 + 8HCl → 3PbCl2 + 4H2O + Cl2
(3)   K2Cr2O7 + 14HCl → 2KCl + 2CrCl3 + 7H2
         + 3Cl2
(4)   SnCl2 + 2HCl + 2HNO3 → SnCl4 + 2H2O +
      2NO2

24.  UMPTN 2000 Rayon A
Yang bukan merupakan reaksi redoks adalah …
a.       (NH4)2Cr2O7 → N2 + 4H2O + Cr2O3
b.      CuCO3 + H2SO4  → CuSO4 + H2O + CO2
c.       H2S + H2O + 3Cl2 → SO2 + 6HCl
d.      Mg + CuSO4 → MgSO4 + Cu
e.       3CH3CHOHCH3+2CrO3→ 3CH3COCH3
      + 2Cr(OH)3

25.  Proyek Perintis 1979
H2S bereaksi dengan SO2 sesuai dengan persamaan reaksi berikut:
2H2S + SO2 → 2H2O + 3S. Pernyataan yang benar untuk reaksi ini adalah …
(1)   bilangan oksidasi S pada H2S adalah +2
(2)   H2S adalah suatu reduktor
(3)   Oksigen dalam SO2 berlaku sebagai oksidator
(4)   Bilangan oksidasi S pada SO2 adalah +4



No comments:

Post a Comment

Web hosting

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls