I. Durasi Pembelajaran: 10 jam @ 45 menit
II. Kompetensi Dasar:
Ø Membedakan Perubahan Kimia dan Perubahan Fisika
III. Materi Pokok
1. Pengertian Materi
2. Sifat-Sifat Materi
3. Perubahan Materi
IV. Tujuan Pembelajaran:
Siswa diharapkan mempunyai:
A. Sikap (Afektif)
1. Hati-hati dalam menyimpan materi dalam bidang keahlian.
2. Cermat dalam mengaitkan perubahan materi pada bidang keahlian.
B. Pengetahuan (Kognitif)1. Hati-hati dalam menyimpan materi dalam bidang keahlian.
2. Cermat dalam mengaitkan perubahan materi pada bidang keahlian.
1. Materi didefinisikan dengan benar
2. Wujud materi dapat dibedakan dengan benar
3. Sifat-sifat materi dapat diketahui dengan benar
4. Perubahan materi dapat dibedakan dengan benar
C. Keterampilan ( Psikomotorik)
1. Perubahan fisika dan kimia dapat dipraktekkan/didemonstrasikan dengan benar.
V. Rincian Kegiatan Belajar
VI. Petunjuk Belajar
I. MATERI DAN PERUBAHAN MATERI
1. Pengertian Materi
Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah 
ruang. Materi disebut juga dengan zat. Materi dapat berwujud :
Gas, misalnya; udara, gas oksigen, gas karbondioksida, dan lain-lain.
Cair, misalnya; air, minyak, bensin, alkohol, dan lain-lain.
Padat, misalnya; batu, kayu, besi, dan lain-lain.
Di alam semesta materi dapat mengalami perubahan wujud dari wujud yang satu ke wujud yang lainnya jika menerima atau melepaskan energi.
Gas, misalnya; udara, gas oksigen, gas karbondioksida, dan lain-lain.
Cair, misalnya; air, minyak, bensin, alkohol, dan lain-lain.
Padat, misalnya; batu, kayu, besi, dan lain-lain.
Di alam semesta materi dapat mengalami perubahan wujud dari wujud yang satu ke wujud yang lainnya jika menerima atau melepaskan energi.

2. Sifat- Sifat Materi
Materi mempunyai dua sifat, yaitu:
a. Sifat Fisika, adalah sifat meteri yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru. Sifat fisika meliputi :
1. Sifat intensif, yaitu sifat fisika yang tidak bergantung pada jumlah dan ukuran zat.
Misalnya; warna, bau , titik didih, dan lain-lain.
2. Sifat Ekstensif, yaitu fisika yang bergantung pada jumlah dan ukuran zat.
Misalnya; kelarutan, massa jenis, volume, dan lain-lain
b. Sifat Kimia, adalah sifat materi yang berhubungan dengan pembentukan zat baru. Misalnya; kereaktifan , keterbakaran, kestabilan, dan lain-lain.
3. Perubahan Materi a. Sifat Fisika, adalah sifat meteri yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru. Sifat fisika meliputi :
1. Sifat intensif, yaitu sifat fisika yang tidak bergantung pada jumlah dan ukuran zat.
Misalnya; warna, bau , titik didih, dan lain-lain.
2. Sifat Ekstensif, yaitu fisika yang bergantung pada jumlah dan ukuran zat.
Misalnya; kelarutan, massa jenis, volume, dan lain-lain
b. Sifat Kimia, adalah sifat materi yang berhubungan dengan pembentukan zat baru. Misalnya; kereaktifan , keterbakaran, kestabilan, dan lain-lain.
Perubahan fisika, yaitu perubahan materi yang tidak menghasilkan zat baru.
Misalnya; lilin dipanaskan, batu es mencair, besi meleleh, dan lain-lain.
Pada umumnya perubahan fisika hanya mengalami perubahan wujud dan yang 
disertai dengan peerrubahan energi. Perubahan fisika terjadi karena 
materi memiliki sifat fisika.
Perubahan kimia, yaitu perubahan materi yang menghasilkan zat baru.
Misalnya; besi berkarat, kayu terbakar, buah menjadi busuk, dan lain-lain.
Perubahan kimia, yaitu perubahan materi yang menghasilkan zat baru.
Misalnya; besi berkarat, kayu terbakar, buah menjadi busuk, dan lain-lain.
Dalam perubahan kimia tidak hanya mengalami perubahan wujud, juga 
mengalami perubahan zat tetapi tidak mengalami perubahan massa. 
Perubahan kimia terjadi karena materi mempunyai sifat-sfat kimia. 
Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia.
Reaksi kimia yang terjadi pada suatu zat dapat diketahui berdasarkan tanda-tanda/gejala-gejala yang menyertai reaksi tersebut.
Reaksi kimia yang terjadi pada suatu zat dapat diketahui berdasarkan tanda-tanda/gejala-gejala yang menyertai reaksi tersebut.
Gejala- gejala atau tanda-tanda yang menyertai reaksi kimia adalah sebagai berikut:
1. Terjadi perubahan warna, misalnya; buah menjadi masak, besi berkarat, roti menjadi gosong, dan lain-lain.
2. Terjadi perubahan suhu, misalnya; singkong menjadi tape, kedelai menjadi tempe, karbid disiram air, dan lain-lain.
3. Terbentuk gas, misalnya; kertas dibakar, kompor menyala, karbid disiram air, sampah membusuk, dan lain-lain.
4. Terbentuk endapan, misalnya; susu menjadi basi, minyak menjadi tengik, batu kapur disiram air, dan lain-lain.
Latihan Soal1. Terjadi perubahan warna, misalnya; buah menjadi masak, besi berkarat, roti menjadi gosong, dan lain-lain.
2. Terjadi perubahan suhu, misalnya; singkong menjadi tape, kedelai menjadi tempe, karbid disiram air, dan lain-lain.
3. Terbentuk gas, misalnya; kertas dibakar, kompor menyala, karbid disiram air, sampah membusuk, dan lain-lain.
4. Terbentuk endapan, misalnya; susu menjadi basi, minyak menjadi tengik, batu kapur disiram air, dan lain-lain.
A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan materi/zat ?
2. Mengapa materi dapat berubah dari wujud yang satu ke wujud yang lainnya?
3. Sebutkan contoh materi dalam bidang keahlian !
4. Sebutkan 5 macam perubahan wujud beserta contohnya!
5. Apa bedanya sifat fisika dan sifat kimia?
6. Sebutkan 2 contoh sifat fisika suatu zat!
7. Sebutkan 2 contoh sifat kimia suatu zat!
8. Apa bedanya perubahan kimia dengan perubahan fisika? Berikan masing-masing 2 contoh!
9. Mengapa materi dapat mengalami perubahan kimia? Jelaskan!
10. Sebutkan gejala-gejala atau tanda-tanda yang menyertai reaksi kimia!
B. DISKUSIKAN
Udara termasuk salah satu contoh dari materi, karena udara memiliki 
massa dan dapat menempati rang. Bagaimana cara membuktikan bahwa udara 
mempunyai massa?
MODUL II KLASIFIKASI MATERI
Durasi Pemelajaran: 12 jam @ 45 menit 
Kompetensi Dasar : Membedakan Unsur, Senyawa dan ,Campuran 
Materi Pokok :
1.Unsur
2. Senyawa
3. Campuran
Tujuan Pemelajaran: Siswa diharapkan mempunyai:
A. Sikap (Afektif): 
1. Obyektif dalam mengamati unsur, senyawa dan campuran dalam bidang keahlian.
2. Teliti dalama menentukan jenis unsur, senyawa dan campuran dalam bidang keahlian.
B. Pengetahuan (Kognitif):
1. Unsur, senyawa dan campuran didefinisikan dengan benar.
2. Unsur,senyawa dan campuran dibedakan dengan benar.
3. Lambang unsur dituliskan dengan benar.
4. Rumus senyawa ditulis dengan benar.
5. Nama senyawa disebutkan dengan benar.
6. Contoh unsur, senyawa dan larutan dalam bidang keahlian disebutkan dengan benar.
7. Cara pemisahan campuran diketahui dengan benar.
C. Keterampilan (Psikomotorik): 
1. Unsur, senyawa dan campuran dalam bidang keahlian ditunjukkan dengan benar.
2. Sifat-sifat unsur ,senyawa dan campuran di bidang keahlian 
didemonstrasikan dengan benar. 3. Pemisahan campuran 
didemonstrasikan/dipraktekkan dengan benar.
II. KLASIFIKASI MATERI
Materi dikelompokkan menjadi dua ,yaitu:
1. Zat tunggal, meliputi:
a. Unsur
b. Senyawa
2. Campuran, meliputi:
a. Larutan
b. Dispersi koloidc. Suspensi

A. UNSUR
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat 
lain yang lebih sederhana secara reaksi kimia biasa. Contoh: oksigen, 
hidrogen, besi, tembaga dan lain-lain.
1. Lambang Unsur 
Penulisan unsur menggunakan lambang huruf yang disebut lambang unsur.
 Lambang unsur yang sekarang dipakai adalah lambang unsur yang menganut 
sistem Berzellius, dengan aturan sebagai berikut:
a. Lambang unsur yang ditulis dengan satu huruf ditulis dengan 
huruf kapital, berasal dari huruf depan nama unsur tersebut dalam bahasa
 latin. Misalnya:
Oksygen = O
Hydrogen = HNytrogen = N
Carbon = C
Boron = B
Fluor = F
Sulfur = S
Phosforus = P
Iodium = I
b. Lambang unsur yang ditulis dalam dua huruf , huruf pertama ditulis 
dengan huruf capital berasal dari huruf depan nama unsur tersebut dalam 
bahasa latin dan huruf kedua ditulis dengan huruf kecil berasal dari 
huruf berikutnya nama unsur tersebut.
Misalnya:
Natrium = Na
Calsium = Ca
Litium = Li
Magnesium = MgAluminium = Al
Ferrum = Fe
Zinkum = ZnCuprum = Cu
Helium = He
Chlorium = Cl
c. Lambang unsur yang ditulis dalam tiga huruf, huruf pertama ditulis dalam huruf capital huruf kedua dan ketiga dalam huruf kecil berasal dari huruf depan dan huruf berikutnya nomor atom unsur tersebut dalam bahas latin.
Misalnya:
Unnil heksium = Unh
Unnil septiuim = Uns
Unnil oktium = Uno
Dan lain-lain
2. Penggolongan Unsur 
Unsur digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Unsur Logam, misalnya: Natrium (Na) Calsium (Ca) Magnesium (Mg) Tembaga (Cu) Emas (Au) Perak (Ag), dan lain-lain.
Unsur-unsur logam mempunyai sifat antara lain:
Unsur-unsur logam mempunyai sifat antara lain:
a. Penghantar panas dan listrik yang baik
b. Mudah ditempac. Mudah mengalami oksidasi membentuk oksida logam
d. Dapat membentuk ion positip / bersifat elektropositip.
2. Unsur Bukan Logam (Non-Logam), misalnya: Hidrogen(H) Karbon (C) Belerang (S) Helium (He) Nitrogen (N) Argon (Ar) Dan lain-lain.
Unsur-unsur nonlogam mempunyai sifat antara lain:
a. Bersifat isolatorUnsur-unsur nonlogam mempunyai sifat antara lain:
b. Getas dan tidak mudah ditempa
c. Pada umumnya mudah mengalami reaksi reduksi
d. Dapat membentuk ion negatip/bersifat elektronegatif.
3. Unsur Semilogam (Metaloid), misalnya: Silikon(Si) Germanium (Ge) Borron(B) Arsen (As) Tellium (Te), dan lain-lain.
Unsur-unsur semilogam mempunyai sifat antara lain:
Unsur-unsur semilogam mempunyai sifat antara lain:
a. Bersifat semikonduktor
b. Bersifat amfoter atau dapat bereaksi dengan asam dan basa,c. Dapat membentuk ion positip dan negatip
B. SENYAWA
Senyawa adalah zat tunggal yang masih dapat diuraikan menjadi 
zat-zat lain yang lebih sederhana secara reaksi kimia biasa. Senyawa 
merupakan gabungan dua atau lebih unsur yang berlainan jenis.
Misalnya:
Air merupakan gabungan antara unsur hidrogen dan oksigen.
Garam dapur merupakan gabungan antara unsur natrium dan khlor.
Asam cuka merupakan gabungan antara unsur karbon, hidrogen dan oksigen
Dan lain-lain.
1. Lambang Senyawa
Penulisan lambang senyawa merupakan gabungan dari lambang unsur-unsur yang menyususn senyawa tersebut.
Misalnya:
Air = H2O
Garam dapur= NaCl
Asam cuka = C2H4O2 atau CH3COOH atau HC2H3O2
Dan lain-lain.
C. CAMPURAN 
Campuran adalah gabungan dua atau lebih zat tunggal yang tidak 
saling bereaksi dan masing-masing komponen masih mempertahankan sifat 
asalnya. Campuran meliputi:
1. Larutan, yaitu campuran yang bersifat homogen.
Misalnya; larutan gula, larutan cuka, larutan garam, dan lain-lain.
2. Dispersi koloid, yaitu campuran yang bersifat antara homogen dan hetrogen.
Misalnya; susu, asap, kabut, dan lain-lain.
3. Suspensi, yaitu campuran yang bersifat heterogen.
Misalnya; campuran air dan sabun, air teh, air kopi, dan lain-lain.
1. Kadar Zat Dalam Campuran
Kadar atau jumlah komponen-komponen dalam campuran dapat ditentukan dengan cara:
a. Persen Massa 
Persen massa adalah perbandingan massa zat komponen dengan massa campuran.

Contoh soal:
Dalam 100 gram roti terdapat 5 garam gula. Berapa % kadar gula dalam roti tersebut?
Jawab:
Diketahui:Mass gula (komponen) = 5 gram
Mass roti (campuran) = 100 gram
Kadar gula = massa gula/massa larutan x 100 %
Kadar gula = 5/100 x 100 %
Kadar gula = 5 %
b. Persen volum 
Persen volum adalah perbandingan volume zat komponen dengan volume campuran.

Contoh soal:
Berapa milliliter cuka murni yang terdapat dalam 200 ml larutan cuka 25% ?
Jawab:
Diketahui: Volume campuran (larutan cuka)=200 ml
Kadar cuka= 25 %
Volume cuka murni = kadar cuka x volume campuranvolume cuka murni = 25 % x 200 ml
volume cuka murni = 50 ml
c. Persen massa per volum 
Persen massa per volum adalah perbandingan massa zat komponen dengan volume campuran.

Contoh soal:
Berapa gram garam dapur (NaCl) yang terdapat dalam 1 liter air laut
 jika diketahui kadar NaCl dalam air laut tersebut adalah 0,05 % 
(gr/ml)?
Jawab:
Diketahui:Volume campuran= 1 liter= 1000 ml
Kadar NaC l = 0,05 %
Massa NaCl = kadar NaCl x Volume campuran
Massa Nacl = 0,05 % x 1000 ml
massa NaCl = 0,5 gram
d. Bagian per sejuta (Bpj) atau Part per million (ppm) 
Bagian per sejuta adalah perbandingan satu bagian zat komponen dengan satu juta bagian campuran.



Contoh soal:
Dalam suatu daerah kadar gas CO2 adalah 0,00012 %. Tentukan kadar gas tersebut dalam Bpj!
Jawab:
Diketahui:
1 % = 10.000
Bpj Kadar CO2 = 0,00012 %
Bpj Kadar CO2 = 0,00012 x 10.000 Bpj
Bpj Kadar CO2 = 1,2 Bpj
2. Pemisahan Komponen Dalam Campuran
Komponen-komponen dalam campuran dapat dipisahkan dengan cara:
a. Dekantasi, yaitu pemisahan 
komponen-komponen dalam campuran dengan cara dituang secara langsung. 
Dekantasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat 
padat atau zat cair dengan zat cair yang tidak saling campur (suspensi).
Contoh: Pemisahan campuran air dan pasir.
b. Filtrasi, yaitu pemisahan 
komponen-komponen dalam campuran dengan mneggunakan filter (penyaring). 
Hasil filtrasi disebut filtrat sedangkan sisa filtrasi disebut residu 
atau ampas. Filtrasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair 
dan zat padat yang tidak saling larut.
Contoh: Pemisahan campuran air dan kopi.
c. Kristalisasi, yaitu 
pemisahan komponen-komponen dalam campuran dengan cara mengkristalkan 
komponen tercampur dengan cara dipanaskan kemudian didinginkan. 
Kristalisai dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat 
padat yang saling larut.
Contoh : Pemisahan campuran air dan garam.
d. Sublimasi, yaitu pemisahan 
komponen-komponen dalam campuran yang mudah menyublim dengan cara 
penyubliman melalui pemanasan. Sublimasi dapat dilakukan untuk 
memisahkan komponen campuran yang mudah menyublim.
Contoh : Pemisahan campuran kotoran dalam kapur barus.
e. Destilasi, yaitu pemisahan 
komponen-komponen dalam campuran yang didasarkan pada perbedaan titik 
didih komponen campuran tersebut melalui pemanansan/pendidihan campuran.
 Destilasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat 
cair yang berbeda titik didihnya.
Contoh : Pemisahan campuran air dan alkohol.
f. Kromatografi, yaitu 
pemisahan komponen-komponen dalam campuran yang didasarkan pada 
perbedaan kecepatan peresapan pada medium resap/adsorben.
Contoh : Pemisahan campuran air dan tinta.
LATIHAN SOAL
A. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar! 
1. Materi dibedakan atau dikelompokkan menjadi dua,sebutkan !
2. Apa bedanya unsure dan senyawa?Jelaskan!
3. Sebutkan 3 contoh unsure logam!
4. Sebutkan 3 contoh senyawa yang banyak dipakai dalam bidang restoran/boga!
5. Sebutkan 3 macam campuran!
6. Sebutkan cara-cara pemisahan komponen-komponen dalam campuran!
7. Dalam 100 ml larutan asam cuka (asam asetat) terdapat cuka murni
 sebanyak 25 ml. Berapa persen kadar cuka dalam larutan tersebut?
8. Berapa gram garam dapur (Natrium khlorida) yang harus dilarutan untuk membuat 250 ml larutan garam 10 % ?
9. Dalam sample air limbah diketahui kadar logam Hg 0,2 Bpj. Berapa persen kadar logam Hg dalam air limbah tersebut?
10. Bagaimana cara memisahkan minyak dan air dalam campuran air dan minyak?Jelaskan!
B. Diskusikan !
Jika unsur Na dapat bergabung dengan unsur H dan O untuk membentuk 
senyawa, tuliskan rumus senyawa yang paling mungkin dapat dibentuk!






No comments:
Post a Comment