Tuesday, September 4, 2012

MAKROMOLEKUL (POLIMER)


Setiap hari kita menggunakan produk-produk industri plastik.Tahukah Anda apakah sebenarnya plastik itu? Mengapa plastik mempunyai sifat dapat ditarik? Plastik merupakan salah satu jenis dari polimer. Salah satu contoh polimer adalah nilon–66 (gambar 1).
Polimer adalah molekul raksasa atau makromolekul. Polimer terbentuk dari gabungan rantai molekul-molekul sederhana (monomer) yang sangat panjang sekali. Reaksi pembentukan polimer dikenal dengan sebutan polimerisasi. Polimer alamiah mencakup protein (seperti sutra, serat otot, dan enzim), polisakarida (pati dan selulosa), karet, dan asam-asam nukleat. Polimer buatan manusia hampir sama aneka ragamnya dengan polimer alam. Produk-produk polimer sehari-hari mencakup kantong plastik pembungkus makanan, lapisan teflon pada penggorengan, sikat rambut, sikat gigi, perekat epoksi, penyekat listrik, wadah plastik, dan lain-lain. Dewasa ini teknologi makromolekul telah menjadi raksasa dalam industri dunia.
Polimer terbagi dalam tiga kelompok umum, yaitu:
a.       Elastomer, yaitu polimer dengan sifat-sifat elastik, seperti karet.
b.      Serat, yaitu polimer mirip benang, seperti kapas, sutra, atau nilon.
c.       Plastik, yaitu polimer yang berupa lembaran tipis, zat padat yang keras, dan dapat dicetak (pipa, mainan anak-anak), atau salutan (cat mobil, pernis).

 
A. Reaksi Pembentukan Polimer
Reaksi pembentukan polimer dikelompokkan menjadi dua, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.
1. Polimerisasi Adisi
Polimerisasi adisi adalah perkaitan langsung antarmonomer berdasarkan reaksi adisi. Polimerisasi adisi terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan rangkap, di mana dengan bantuan suatu katalisator (misalnya peroksida), maka ikatan rangkapnya terbuka dan monomer-monomer dapat langsung berkaitan. Contohnya pembentukan polietilena (polietena)
CH2 = CH2 + CH2 = CH2 → –CH2–CH2–CH2–CH2 – → (–CH2–CH2–)n
            2 monomer                          dimer                                      polimer
2. Polimerisasi Kondensasi
Pada polimerisasi kondensasi, monomer-monomer saling berkaitan dengan melepas molekul kecil, seperti H2O dan metanol. Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang mempunyai gugus fungsi pada kedua ujung rantainya.
                                        
                                        
Gambar 1. Nilon–66
B. Penggolongan Polimer
Polimer dapat digolongkan berdasarkan asal, jenis monomer pembentuk, dan sifat kekenyalan.
1. Penggolongan Polimer Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam dan polimer sintetis. Berikut ini beberapa jenis polimer alam dan polimer sintetis (tabel 1).
Tabel 1. Beberapa Jenis Polimer Alam dan Sintetis
NO
Polimer
Monomer
Polimerisasi
Sumber/Terdapatnya

1
2
3
4
5
Polimer alam:
Protein
Amilum,
Selulosa
Asam
Karet alam

Asam amino
Glukosa
Glukosa
nukleat Nukleotida
Isoprena

Kondensasi
Kondensasi
Kondensasi
Kondensasi
Adisi

Wol, sutra
Gandum Beras
Kayu DNA
RNA
Getah pohon karet

1
2
3
4
Polimer sintetis:
Polietilena
PVC
Polipropilena
Teflon

Etena
Vinilklorida
Propena
Tetrafluoroetilena

Adisi
Adisi
Adisi
Adisi

Plastik
Pelapis lantai, pipa
Tali plastik, karung plastik
Gasket, panci antilengket

2. Penggolongan Polimer Berdasarkan Jenis Monomer Pembentuknya
Ditinjau dari jenis monomernya, polimer dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.       Homopolimer, yaitu polimer hasil reaksi monomer yang sejenis.Strukturnya adalah: —————A – A – A – A – A —————
b.      Kopolimer, yaitu polimer hasil reaksi monomer-monomer yang lebih dari sejenis. Strukturnya adalah: —————A – B – A – B – A – B —————

3. Penggolongan Polimer Berdasarkan Sifat Kekenyalannya
Berdasarkan sifat kekenyalannya, polimer dibedakan menjadi:
a.       Polimer termoplastik, yaitu polimer yang bersifat kenyal (liat) apabila dipanaskan dan dapat dibentuk menurut kehendak kita.
b.       Polimer termoset, yaitu polimer yang pada mulanya kenyal ketika dipanaskan, tetapi sekali didinginkan tidak dapat dilunakkan lagi sehingga tidak dapat diubah menjadi bentuk lain.
C. Beberapa Polimer Penting
Beberapa polimer penting yang sering dipergunakan dalam kehidupan seharihari dapat dilihat pada tabel 2. di bawah ini.
Tabel 2. Beberapa Polimer yang Sering Digunakan Sehari-hari
Polimer
Monomer
Penggunaan Utama
Polietilena
Etilena, CH2 = CH2
Film dan lembaran, pipa, objek cetakan, isolasi listrik
Polivinilklorida (PVC)
Vinilklorida, CH2 = CHCl
Film dan lembaran, pipa, objek cetakan, isolasi listrik, piringan hitam, kopolimer dengan vinil asetat untuk lantai
Poliakrilonitril
Akrilonitril, CH2 = CHCN
Serat, misalnya akrilan, orlon
Polimetilmetakrilat
(PMMA) 
Metilmetakrilat,
CH2 = C(CH3)CO2CH3
Flexiglas, lucite, cat
Teflon
Tetrafluoroetilena,
CF2 = CF2
Objek yang sangat tahan terhadap bahan kimia, salutan alat masak
Nilon–66
Asam adipat
Serat, objek cetakan
Bakelit

HO-COCH2CH2CH2CH2COOH
Fenol dan formaldehida
Objek cetakan, pernis, lak

No comments:

Post a Comment

Web hosting

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls