Thursday, September 6, 2012

Hidrokarbon

Klasifikasi Hidrokarbon


Kita mulai dengan klasifikasi hidrokarbon yang merupakan senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen. Sedangkan senyawa karbon lainnya dapat dipandang sebagai turunan dari hidrokarbon. Hidrokarbon masih dapat dibagi menjadi dua kelompok utama: hidrokarbon alifatik, termasuk di dalamnya adalah yang berantai lurus, yang berantai cabang, dan rantai melingkar, dan kelompok kedua, hidrokarbon aromatik yang mengandung cincin atom karbon yang sangat stabil.

Hidrokarbon alifatik masih dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan kelipatan ikatan karbon-karbon; hidrokarbon jenuh yang mengandung ikatan tunggal karbon-karbon; dan hidrokarbon tak jenuh yang mengandung paling sedikit satu ikatan rangkap dua karbon-karbon atau ikatan rangkap tiga.

Tata Nama Alkana


Sekarang bagaimana memberi nama isomer butana itu ? Untuk itu marilah kita gunakan aturan tata nama yang diterbitkan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).

  1. Rantai karbon berurutan yang terpanjang dalam suatu molekul ditentukan sebagai rantai induk. Carilah namanya pada tabel suku pertama sampai dengan 10 senyawa alkana dan letakkan di bagian belakang Kadang-kadang rumus struktur itu tidak digambarkan dengan rantai karbon terpanjang dalam garis lurus.
  2. Isomer bercabang diberi nama sebagai turunan rantai lurus di mana satu atau beberapa atom hidrogen diganti dengan pecahan alkana. Pecahan alkana ini disebut gugus alkil, biasa diberi tanda -R (dari kata radikal), dan mempunyai rumus umum -CnH2n+1
    Dengan mengganti n dengan angka-angka diperoleh suku-sukunya seperti terlihat pada tabel berikut

Beberapa gugus alkil
n -CnH2n+1 Rumus struktur terinci Rumus struktur sederhana Nama
1 -CH3 H
|
- C - H
|
H
-CH3 metil
2 -C2H5 HH
||
- C - C - H
||
HH
-CH2-CH3 etil
3 -C3H7 HHH
|||
- C - C - C- H
|||
HHH
-CH2-CH2-CH3 propil
4 -C4H9 HHHH
||||
- C - C - C - C - H
||||
HHHH
-CH2-CH2-CH2-CH3 butil
      Tentunya anda dapat meneruskan untuk alkil-alkil lain, tetapi       sebagai gugus cabang tentunya jarang yang berantai panjang.       Letakkan nama gugus cabang ini di depan nama rantai induk
  1. Untuk menentukan cabang pada rantai induk, rantai induk itu diberi diberi nomor dari kiri atau dari kanan sehingga cabang pertama mempunyai nomor terkecil.

    contoh :

    HHHHH
    |||||
    H - C5 - C4 - C3 - C2 - C1 - H
    |||||
    HHHH-C-HH
    |
    H

    a. Menurut aturan nomor satu, rantai C terpanjang 5, jadi menurut     tabel ini , namanya pentana dan kita letakkan di bagian     belakang.
    b. cabangnya adalah metil
    c. Letakkan cabang itu pada atom C nomor dua dari kanan (karena     kalau dari kiri menjadi nomor 4).


  2. Kadang-kadang terdapat lebih dari satu cabang. Jika cabang-cabang itu sama, namanya tidak perlu disebut dua kali. Cukup diberi awalan di- , kalau 3 cabang sama awalannya tri- , tetra untuk 4 cabang yang sama dan seterusnya. Ingat setiap cabang diberi satu nomor, tidak peduli cabangnya sama atau beda.

    contoh :
    HHHH
    ||||
    H- 1C  - 2C   -  3C -  4C - H     2,3-dimetilbutana
    ||||
    HH-C-H H-C-H H
    ||
    HH

    a. Rantai terpanjangnya 4, jadi dinamakan butana
    b. Cabangnya adalah metil dan ada dua
    c. Letak cabangnya pada atom C nomor 2 dan nomor 3.

    Jika cabang-cabang itu berbeda, maka urutan menyebutnya adalah menurut urutan abjad huruf pertamanya, cabang etil disebut dulu dari cabang metil.

No comments:

Post a Comment

Web hosting

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls