Tuesday, September 4, 2012

SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK UNSUR

Boyle adalah orang pertama yang memberikan tentang definisi bahwa unsur adalah suatu zat yang tidak dapat lagi dibagi-bagi menjadi dua zat atau lebih dengan cara kimia. Sejak itu orang dapat menyimpulkan bahwa unsur-unsur mempunyai sifat yang jelas dan ada kemiripan diantara sifat-sifat unsur itu.

  1. Pengelompokan Unsur Cara Lavoiser
Setelah Boyle memberi penjelasan tentang konsep unsur, Lavoiser pada tahun 1769 menerbitkan suatu daftar unsur-unsur. Lavoiser membagi unsur-unsur dalam unsur logam dan non logam. Pada waktu itu baru dikenal kurang lebih 21 unsur. Pengelompokan ini merupakan metode paling sederhana , dilakukan dengan cara mengamati ciri-ciri fisiknya.
Perbedaan logam dan non logam.
Logam Non Logam
  1. Berwujud padat pada suhu kamar (250), kecuali raksa (Hg)
  2. Mengkilap jika digosok
  3. Merupakan konduktor yang baik
  4. Dapat ditempa atau direnggangkan
  5. Penghantar panas yang baik
  1. Ada yang berupa zat padat, cair, atau gas pada suhu kamar
  2. Tidak mengkilap jika digosok, kecuali intan (karbon)
  3. Bukan konduktor yang baik
  4. Umumnya rapuh, terutama yang berwujud padat
  5. Bukan penghantar panas yang baik
Logam Non Logam
Emas, Antimon, Kobal, Perak, Tembaga, Besi, Mangan, Platina,Timah, Molibden, Nikel, Raksa,Seng, Wolfram, Timbal, Bismut Belerang, Hidrogen, Oksigen,Arsen, Pospor, Nitrogen,Karbon
Ternyata, selain unsur logam dan non-logam, masih ditemukan beberapa unsur yang memiliki sifat logam dan non-logam (unsur metaloid), misalnya unsur silikon, antimon, dan arsen. Jadi, penggolongan unsur menjadi unsur logam dan non-logam masih memiliki kelemahan.
2. Pengelompokan Unsur Cara Dalton
Sejak awal abad 19 setelah Dalton mengemukakan teori atomnya, orang berusaha mengklasifikasikan unsur berdasarkan teori ini, walaupun teori Dalton tidak mengandung hal-hal yang menyangkut pengklasifikasian unsur, tetapi teori ini telah mendorong orang untuk mencari hubungan antara sifat-sifat unsur dengan atom. (Pada waktu itu berat atom merupakan sifat yang dapat dipakai untuk membedakan atom suatu unsur dengan atom unsur lain).
3. Pengelompokan Unsur-Unsur Berdasarkan Hukum Triade Dobereiner
J.W. Dobereiner adalah orang pertama yang menemukan adanya hubungan antara sifat unsur dan massa atom. Ia menyatakan bahwa setiap golongan terdiri atas tiga unsur, dan unsur yang terletak di tengah mempunyai massa atom yang besarnya mendekati rata-rata massa atom dari unsur pertama dan ketiga. Oleh karena itu, penemuan Dobereiner dikenal dengan Hukum Triade.
Contoh:
Li = 6,94 Ar Na = Ar Li + Ar K Ar Na = 6,94 + 39,10 Ar Na = 22,99 ≈ 23,02
Na = 22,99 2 2
K = 39,10
Contoh:
Mn = 54,94 Ar Cr = Ar Mn + Ar Fe Ar Cr = 54,94 + 55,84 Ar Cr = 55,39 ≈ 52,00
Cr = 52,00 2 2
Fe = 55,84
4. Pengelompokan Unsur-Unsur Berdasarkan Hukum Oktaf Newlands
Pada tahun 1864, John Alexander Reina Newlands, seorang ahli kimia berkebangsaan Inggris, menyusun suatu tabel berdasarkan kenaikan massa atomnya. Tabel ini menunjukkan kemiripan sifat yang berulang setiap delapan unsur. Jadi, unsur yang kedelapan memiliki kemiripan sifat dengan unsur pertama. Sedangkan unsur kedua memiliki kemiripan sifat dengan unsur kesembilan, dan seterusnya. Susunan unsur-unsur tersebut dikenal sebagai Hukum Oktaf Newlands. Kelemahan dari teori ini adalah dalam kenyataanya mesih di ketemukan beberapa oktaf yang isinya lebih dari delapan unsur. Dan penggolonganya ini tidak cocok untuk unsur yang massa atomnya sangat besar.
OKTAF
OKTAF
5. Pengelompokan Unsur-Unsur Berdasarkan Begeyer de Chancourtois
Tahun 1862, ahli geologi Prancis, Alexander Beguyer de Chancourtois. Begeyer de Chancourtois, adalah orang pertama yang berhasil memperoleh suatu penyusunan unsur secara periodik berdasarkan fakta bahwa jika unsur-unsur disusun menurut penurunan massa atom, diperoleh secara periodik unsur yang sifatnya mirip.
6. Sistem Periodik Pendek
Di tahun 1864, Lothar Meyer melakukan pengamatan hubungan antara kenaikan massa atom dengan sifat unsur. Hal ini dilakukan antara lain dengan membuat kurva volum atom versus fungsi massa atom berikut.

Dari kurva tersebut, ia melihat adanya keteraturan dari unsur-unsur dengan sifat yang mirip. Sebagai contoh, Li, Na, K, Rb berada di titik puncak. Dan yang lebih penting, ia juga mengamati bahwa jumlah unsur diantara puncak-puncak tersebut berbeda-beda. Dengan kata lain, pengulangan sifat unsur tidak selalu terjadi setelah 8 unsur, seperti yang dinyatakan dalam hukum oktaf.
Di tahun 1868, Meyer menyusun unsur-unsur tersebut ke dalam satu tabel berdasarkan kenaikan massa atom dan pengulangan/ keperiodikan sifat fisis dan kimia unsur. Oleh karenanya, tabel ini disebut juga tabel periodik atau sistem periodik. Akan tetapi Meyer baru mempublikasikan sistem periodiknya di tahun 1870 setelah sistem periodik Mendeleev keluar.
7.  Sistem Periodik Mendeleyev
Pada tahun 1869 Dmitry Ivanovitch Mendeleyev ilmuwan rusia membuat daftar unsur-unsur yang didasarkan pada sifat-sifat fisis dan sifat kimia dihubungkan dengan massa atom unsur. Susunan Mendeléyev tersebut merupakan sistem periodik pertama yang sering disebut sistem periodik unsur bentuk pendek.
Mendeleyev suka bermain kartu, dan ia menuliskan nama serta massa atom dari setiap unsur pada kartu-kartu. Kemudian, ia menyusun kartu-kartu unsur tersebut menurut kenaikan massa atom.
Dari situ, ia melihat adanya pengulangan sifat unsur. Berdasarkan hal tersebut, ia mencoba membuat pengelompokkan dan mengamati hal yang tak terduga. Kartu-kartu dari unsur-unsur dengan sifat-sifat yang mirip terletak pada kolom yang sama. Sistem periodik Mendeléyev disusun berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Sistem periodik ini pertama kali diterbitkan dalam Jurnal Ilmiah Annalen der Chemie pada tahun 1871. Dari susunan itu didapatkan hukum periodik. Hukum periodik Mendeléyev berbunyi:
Bila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka sifat unsur akan berulang secara periodik.
Lajur tegak disebut golongan dan lajur mendatar disebut periode. Pada tabel sistem periodik tersebut tampak bahwa ada sifat kimia yang dicantumkan, misalnya rumus oksidanya. Sebagai contoh, pada golongan I (Gruppe I) terdapat rumus R2O yang menunjukkan bahwa golongan I tersebut bila membentuk oksida mempunyai rumus H2O, Li2O, dan Na2O.
Disamping itu adanya rumus umum tersebut, ada beberapa tempat disediakan untuk unsur yang diramalkan dan diyakini oleh Mendeléyev bahwa unsur tersebut akan diketemukan, bahkan ada unsur yang belum diketemukan saat itu oleh Mendeléyev telah diramalkan sifat-sifatnya termasuk massa atomnya.
Periode Gol.I Gol.II Gol.III Gol.IV Gol.V Gol.VI Gol.VII Gol.VIII
1 H 1






2 Li 7 Be 9,4 B 11 C 12 N 14 O 16 F 19
3 Na 23 Mg 24 Al 27,3 Si 28 P 31 S 32 C 35,5
4 K 39 Ca 40 ? (44) Ti 48 V 51 Cr 52 Mn 55 Fe 56, Co 59








Ni 59, Cu 63
5 Cu 63 Zn 65 ? (68) ? (72) As 75 Se 78 Br 80
6 Rb 86 Sr 87 ?Yt 88 Zr 90 Nb 94 Mo 96 ? (100) Ru 104, Rh 104








Pd 106, Ag 108
7 Ag 108 Cd 112 In 115 Sn 118 Sb 122 Te 125 I 127 ?
8 Cs 133 Ba 137 ?Di 138 ?Ce 140 ? ? ?
9 ? ? ? ? ? ? ?
10 ? ? ?Er 178 ?La 180 Ta 182 W 184 ? Os 195, Ir 197
11 Au 199 Hg 200 Tl 204 Pb 207 Bi 208 ? ? Pt 198, Au 199
12 ? ? ? Th 231 ? U 240 ?
Sebagaimana dapat dilihat pada gambar di atas, Mendeleev mengkosongkan beberapa tempat. 9Hal itu dilakukan untuk menetapkan kemiripan sifat dalam golongan. Sebagai contoh, Mendelev menempatkan Ti (Ar = 48 ) pada golongan IV dan membiarkan golongan III kosong karena Ti lebih mirip dengan C dan Si, dari pada dengan B dan Al. Mendeleev meramalkan dari sifat unsur yang belum di kenal itu. Perkiraan tersebut didasarkan pada sifat unsur lain yang sudah dikenal, yang letaknya berdampingan baik secara mendatar maupun secara tegak. Ketika unsur yang diramalkan itu ditemukan, teryata sifatnya sangat sesuai dengan ramalan mendeleev. Salah satu contoh adalah germanium ( Ge ) yang ditemukan pada tahun 1886, yang oleh Mendeleev dinamai ekasilikon.
Perbandingan sifat-sifat ekasilikon yang diramalkan Mandeleev tahun 1871 dengan sifat-sifat Germanium yang ditemukan pada tahun 1886.
Sifat Ekasilikon germanium
warna Abu-abu Putih abu-abu
Massa Atom Relatif 72 72,5
Massa jenis (g/cm3) 5,5 5,35
Kalor Jenis (J/g-K) 0,31 0,31
Rumus senyawa oksida XO2 GeO2
Massa jenis oksida (g/cm3) 4,7 4,70
Rumus senyawa klorida XCl4 GeCl4
Massa jenis klorida 1,9 1,84
Kelemahan dari teori ini adalah masih terdapat unsur-unsur yang massanya lebih besar letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil. Co : Telurium (te) = 128 di kiriIodin (I)= 127. hal ini dikarenakan unsur yang mempunyai kemirpan sifat diletakkan dalam satu golongan. Kelemahan dari teori ini adalah pemebetulan massa atom. Sebelumnya massa atom. Sebelumnya massa atom In = 76 menjadi 113. selain itu Be, dari 13,5 menjadi 9. U dari 120 menjadi 240 .
kelebihannya adalah peramalan unsur baru yakni meramalkan unsur beseerta sifat-sifatnya.
8. Sistem Periodik Modern
Sistem periodik modern disebut sistem periodik panjang
Disusun berdasarkan kenaikan nomor atom
Dasar penyusunan ssistem periodik modern berdasarkan hasil penelitian Henry Moseley yaitu sifat dasar atom ditentukan nomor atomnya
Sistem periodik modern terdiri atas dua lajur vertikal (disebut golongan unsur) dan lajur horizontal (disebut periode unsur)
Dalam satu periode disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya, dalam satu golongan disusun berdasarkan kemiripan sifat
Sistem  periodik  modern  tersusun  atas 7  periode  dan 18 golongan yang terbagi menjadi 8 golongan utama atau golongan A dan 8 golongan transisi atau golongan B.
Sistem periodik unsur modern merupakan modifikasi dari sistem periodik Mendeleyev. Perubahan dan penyempumaan dilakukan terhadap sistern periodik Mendeleyev terutama setelah penemuan unsur-unsur gas mulia. Mendeleyev telah meletakan dasar-dasar yang memungkinkan untuk perkembangan sistem periodik unsur.

No comments:

Post a Comment

Web hosting

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls