Thursday, June 21, 2012



5

INDIKATOR ASAM BASA

  • May 23, 2011
  • Rino Safrizal
  • Share58

  • Air murni tidak mempunyai rasa, bau, dan warna. Bila mengandung zat tertentu, air dapat terasa asam, pahit, asin dan sebagainya. Air yang mengandung zat lain dapat pula menjadi berwarna. Cairan yang berasa masam disebut larutan asam, yang terasa asin disebut larutan garam, sedangkan yang terasa licin dan pahit disebut larutan basa (Syukri, 1999:387).

    Asam dan basa sudah dikenal sejak jaman dahulu. Hal ini dapat dilihat dari nama mereka. Istilah asam berasal dari bahasa latin, acetum yang berarti cuka. Unsur pokok cuka adalah asam asetat CH3COOH. Istilah alkali diambil dari bahasa arab untuk abu. Diketahui bahwa hasil reaksi antara asam dan basa (netralisasi) adalah garam (Petrucci, R. H. dan Suminar, 1987).

    Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air dapat melepaskan ion hidrogen (H+), sedangkan basa adalah zat yang dalam air dapat melepaskan hidroksida (OH-). Menurut teori Bronsted-Lowry, asam adalah donor proton (H+), sedangkan basa adalah akseptor proton. Menurut Lewis, asam adalah penerima/akseptor pasangan elektron, sedangkan basa adalah pemberi/donor pasangan elektron.

    Sifat asam dan basa larutan tidak hanya terdapat dalam larutan air, tetapi juga dalam larutan lain seperti amoniak, eter, dan benzena. Akibatnya cukup sulit mengetahui sifat asam dan basa larutan yang sesungguhnya.

    Sejak dahulu orang sudah mencoba untuk mengidentifikasi sifat larutan ini dengan berbagai cara dari yang sangat sederhana, hingga menggunakan alat khusus. Cara yang baik adalah menguji larutan tersebut dengan suatu indikator (Syukri, 1999:387). Menurut Oxtobi, D. W. dkk (1998) indikator adalah zat warna larut yang perubahan warnanya tampak jelas dalam rentang pH yang sempit. Jenis indikator yang khas adalah asam organik yang lemah yang mempunyai warna berbeda dari basa konyugasinya. Lakmus berubah dari merah menjadi biru bila bentuk asamnya diubah menjadi basa. Indikator yang baik mempunyai intensitas warna sedemikian rupa sehingga hanya beberapa tetes larutan indikator encer yang harus ditambahkan ke dalam larutan yang sedang diuji. Konsentrasi molekul indikator yang sangat rendah hampir tidak berpengaruh terhadap pH larutan. Perubahan warna indikator mencerminkan pengaruh asam dan basa lainnya yang terdapat dalam larutan.



    Untuk mengetahui suatu larutan bersifat asam, basa, dan netral dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

    1) Identifikasi larutan dengan larutan indikator

    Untuk mengidentifikasi sifat asam basa larutan, selain menggunakan kertas lakmus kita juga dapat menggunakan larutan yang berfungsi sebagai larutan indikator. Larutan indikator adalah larutan kimia yang akan berubah warna dalam lingkungan tertentu. Karena sifatnya yang dapat berubah warna inilah, larutan indikator dapat digunakan sebagai alat identifikasi larutan asam dan basa.

    Identifikasi larutan di laboratorium dapat menggunakan empat jenis larutan indikator, yaitu larutan fenolftalein, metil merah, metil jingga, dan bromtimol biru. Larutan indikator ini tidak seperti indikator lakmus yang mudah penggunaannya. Warna-warna yang terjadi pada larutan indikator jika dimasukkan ke dalam larutan asam dan basa, agak sulit diingat. Sebagai contoh, larutan fenolftalein. Pada lingkungan asam, larutan fenolftalein tidak berwarna, di lingkungan basa berwarna merah, sedangkan di lingkungan netral tidak berwarna. Berarti, untuk membedakan apakah suatu larutan bersifat asam atau netral, tidak cukup hanya dengan menggunakan larutan fenolftalein.

    Larutan metil merah dapat membedakan antara larutan asam dengan larutan netral. Larutan asam yang ditetesi metil merah akan tetap berwarna merah, sedangkan larutan netral berwarna kuning. Akan tetapi, metil merah juga akan menyebabkan larutan basa berwarna kuning, Berarti, untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat basa atau netral kita tidak dapat menggunakan metil merah. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel warna larutan berikut ini.

    Warna Larutan Indikator pada Lingkungan Asam, Basa, dan Netral :
    1. Fenolftalein
    Asam : tidak berwarna; Basa : merah; Netral: tidak berwarna
    2. Metil merah
    Asam : merah; Basa : kuning; Netral : kuning
    3. Metil jingga
    Asam : merah; Basa : kuning; Netral : Kuning
    4. Bromtimol biru
    Asam : Kuning; Basa : Biru; Netral : Biru agak kuning

    No comments:

    Post a Comment

    Web hosting

     
    Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls