Pembahasan Reaksi Hidrolisis
REAKSI HIDROLISIS
Hidrolisis adalah berasal dari kata hidro=air dan lisis=penguraian
Reaksi hidrolisis adalah reaksi suatu kation atau anion elektrolit lemah dari suatu garam dengan air. Kation atau anion dari elektrolit kuat tidak dapat terhidrolisis.
Hidrolisis garam sebenarnya adalah reaksi asam basa Bronsted Lowry, jadi reaksinya bolak-balik/kesetimbangan. Komponen garam yang berasal dari asam
atau basa lemah merupakan basa atau asam konjugasi yang relatif kuat dapat bereaksi dengan air, sedangkan komponen garam yang berasal dari asam atau basa kuat merupakan basa atau asam konjugasi yang relatif lemah yang tidak dapat bereaksi dengan air.
Untuk mempelajari reaksi hidrolisis, ada beberapa prasyarat yang harus dimiliki yaitu penguasaan konsep kimia antara lain :
NH4Cl (aq)→ NH4+(aq) + Cl-(aq)
(Perhatikan tanda panahnya adalah searah karena larutan garamnya terionisasi sempurnya)
Perhatikan kation dan anionnya. Kationnya adalah pembentuk basa lemah(elektrolit lemah) dan anionnya adalah pembentuk asam kuat(elektrolit kuat). NH4+ adalah asam konjugasi kuat dari basa NH3 atau NH4OH sehingga bereaksi dengan air, sedangkan Cl- adalah basa konjugasi lemah dari HCl. Jadi, yang terhidrolisis adalah kationnya.
Reaksi hidrolisisnya adalah sebagai berikut:
NH4+(aq) + H2O(l) ⇄ NH4OH(aq) + H+(aq) (menurut teori asam basa Arrhenius)
Atau
NH4+(aq) + H2O(l) ⇄ NH3(aq) + H3O+(aq) (menurut teori asam basa Bronsted-Lowry)
Jadi pada NH4Cl terjadi hidrolisis sebagian(hidrolisis kation).
H+ atau H3O+ yang dihasilkan pada akhir reaksi menunjukkan bahwa larutan bersifat asam.
KCN(aq) →K+(aq) +CN-(aq)
Perhatikan kation dan anionnya. Kationnya adalah pembentuk basa kuat(elektrolit kuat) dan anionnya adalah pembentuk asam lemah(elektrolit lemah). CN- adalah basa konjugasi kuat dari asam HCN sehingga bereaksi dengan air, sedangkan K+ adalah asam konjugasi lemah dari basa KOH sehingga tidak bereaksi dengan air. Jadi, yang terhidrolisis adalah anionnya.
Reaksi hidrolisisnya adalah sebagai berikut:
CN-(aq) + H2O(l) ⇄ HCN(aq) + OH-(aq)
Jadi pada HCN terjadi hidrolisis sebagian(hidrolisis anion)
OH- yang dihasilkan pada akhir reaksi menunjukkan bahwa larutan bersifat basa.
NH4F (aq) → NH4+ (aq) +F-(aq)
Perhatikan kation dan anionnya. Kationnya adalah pembentuk basa lemah(elektrolit kuat) dan anionnya adalah pembentuk asam lemah(elektrolit lemah). NH4+ adalah asam konjugasi kuat dari basa NH3 atau NH4OH sehingga bereaksi dengan air dan F- adalah basa konjugasi kuat dari asam HF sehingga bereaksi dengan air juga. Jadi yang terhidrolisis adalah kation dan anionnya.
Reaksi hidrolisisnya adalah sebagai berikut:
NH4+(aq) + H2O(l) ⇄ NH4OH(aq) + H+(aq)
F-(aq) + H2O(l) ⇄ HF(aq) + OH-(aq)
Bila dijumlahkan maka,
NH4+(aq) + F-(aq) + 2H2O(l) ⇄ HF(aq) + NH4OH(aq) + H2O(l)
Atau
NH4+ (aq) + F-(aq) + H2O(l) ⇄ NH4OH(aq) + HF(aq)
Jadi pada NH4F terjadi hidrolisis total/sempurna(hidrolisis kation dan anion)
Kedua reaksi kesetimbangan tersebut menghasilkan ion H+ dan ion OH- yang akan bergabung membentuk H2O. Sifat larutannya ditentukan oleh harga tetapan kesetimbangan asam (Ka) dan tetapan kesetimbangan basa (Kb) dari kedua reaksi tersebut. Harga Ka dan Kb menyatakan kekuatan relatif dari asam dan basa yang bersangkutan.
Hidrolisis adalah berasal dari kata hidro=air dan lisis=penguraian
Reaksi hidrolisis adalah reaksi suatu kation atau anion elektrolit lemah dari suatu garam dengan air. Kation atau anion dari elektrolit kuat tidak dapat terhidrolisis.
Hidrolisis garam sebenarnya adalah reaksi asam basa Bronsted Lowry, jadi reaksinya bolak-balik/kesetimbangan. Komponen garam yang berasal dari asam
atau basa lemah merupakan basa atau asam konjugasi yang relatif kuat dapat bereaksi dengan air, sedangkan komponen garam yang berasal dari asam atau basa kuat merupakan basa atau asam konjugasi yang relatif lemah yang tidak dapat bereaksi dengan air.
Untuk mempelajari reaksi hidrolisis, ada beberapa prasyarat yang harus dimiliki yaitu penguasaan konsep kimia antara lain :
- Larutan elektrolit dan nonelektrolit
- Reaksi ionisasi
- Teori asam basa Arrhenius dan Bronsted-Lowry
- Reaksi hidrolisis pada NH4Cl
NH4Cl (aq)→ NH4+(aq) + Cl-(aq)
(Perhatikan tanda panahnya adalah searah karena larutan garamnya terionisasi sempurnya)
Perhatikan kation dan anionnya. Kationnya adalah pembentuk basa lemah(elektrolit lemah) dan anionnya adalah pembentuk asam kuat(elektrolit kuat). NH4+ adalah asam konjugasi kuat dari basa NH3 atau NH4OH sehingga bereaksi dengan air, sedangkan Cl- adalah basa konjugasi lemah dari HCl. Jadi, yang terhidrolisis adalah kationnya.
Reaksi hidrolisisnya adalah sebagai berikut:
NH4+(aq) + H2O(l) ⇄ NH4OH(aq) + H+(aq) (menurut teori asam basa Arrhenius)
Atau
NH4+(aq) + H2O(l) ⇄ NH3(aq) + H3O+(aq) (menurut teori asam basa Bronsted-Lowry)
Jadi pada NH4Cl terjadi hidrolisis sebagian(hidrolisis kation).
H+ atau H3O+ yang dihasilkan pada akhir reaksi menunjukkan bahwa larutan bersifat asam.
- Reaksi hidrolisis pada KCN
KCN(aq) →K+(aq) +CN-(aq)
Perhatikan kation dan anionnya. Kationnya adalah pembentuk basa kuat(elektrolit kuat) dan anionnya adalah pembentuk asam lemah(elektrolit lemah). CN- adalah basa konjugasi kuat dari asam HCN sehingga bereaksi dengan air, sedangkan K+ adalah asam konjugasi lemah dari basa KOH sehingga tidak bereaksi dengan air. Jadi, yang terhidrolisis adalah anionnya.
Reaksi hidrolisisnya adalah sebagai berikut:
CN-(aq) + H2O(l) ⇄ HCN(aq) + OH-(aq)
Jadi pada HCN terjadi hidrolisis sebagian(hidrolisis anion)
OH- yang dihasilkan pada akhir reaksi menunjukkan bahwa larutan bersifat basa.
- Reaksi hidrolisis pada NH4F
NH4F (aq) → NH4+ (aq) +F-(aq)
Perhatikan kation dan anionnya. Kationnya adalah pembentuk basa lemah(elektrolit kuat) dan anionnya adalah pembentuk asam lemah(elektrolit lemah). NH4+ adalah asam konjugasi kuat dari basa NH3 atau NH4OH sehingga bereaksi dengan air dan F- adalah basa konjugasi kuat dari asam HF sehingga bereaksi dengan air juga. Jadi yang terhidrolisis adalah kation dan anionnya.
Reaksi hidrolisisnya adalah sebagai berikut:
NH4+(aq) + H2O(l) ⇄ NH4OH(aq) + H+(aq)
F-(aq) + H2O(l) ⇄ HF(aq) + OH-(aq)
Bila dijumlahkan maka,
NH4+(aq) + F-(aq) + 2H2O(l) ⇄ HF(aq) + NH4OH(aq) + H2O(l)
Atau
NH4+ (aq) + F-(aq) + H2O(l) ⇄ NH4OH(aq) + HF(aq)
Jadi pada NH4F terjadi hidrolisis total/sempurna(hidrolisis kation dan anion)
Kedua reaksi kesetimbangan tersebut menghasilkan ion H+ dan ion OH- yang akan bergabung membentuk H2O. Sifat larutannya ditentukan oleh harga tetapan kesetimbangan asam (Ka) dan tetapan kesetimbangan basa (Kb) dari kedua reaksi tersebut. Harga Ka dan Kb menyatakan kekuatan relatif dari asam dan basa yang bersangkutan.
No comments:
Post a Comment