ATOR PENC
SK, KD, & INDIKATOR
PENCAPAIAN KOMPETENSI
3. Memahami sifat-sifat larutan non
elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi
3.2
Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi reduksi dan hubungannnya
dengan tatanama senyawa serta penerapannya
o
Membedakan
konsep oksidasi-reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen,
pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan bilangan
oksidasi
o
Menentukan
bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion.
o Menentukan oksidator dan reduktor dalam
reaksi redoks
o Memberi
nama senyawa menurut aturan IUPAC.
o Mendeskripskan konsep larutan elektrolit
dan konsep redoks dalam memecahkan masalah lingkungan.
BAB 4 REDOKS
1
|
Bilangan
Oksidasi (Biloks)
|
Menyatakan
muatan relative suatu atom disbanding atom lainnya dalam senyawaan (molekul
atau ion) berdasarkan perjanjian. Biasanya nilai positif atau negative biloks
ditentukan oleh keelektronegatifan dan
jumlah eelektron valensi. Dalam
senyawaan, atom yang lebih elektronegatif mempunyai bilangan oksidasi negative
(-) dan sebaliknya untuk atom yang lebih elektropositif.
& Urutan Keelektronegatifan
Logam < H < P < C < S < I < Br
< Cl < N < O < F
|
& Untuk
menentukan biloks secara umum kita dapat mengikuti perjanjian (konvensi) berikut:
a.
Unsur bebas dan molekul unsur
mempunyai biloks nol, contoh Fe,
Cl2, P4, dll.
b.
Jumlah biloks semua unsur dalam senyawa = nol dan biloks
ion = muatan ionnya
c.
Logam golongan IA, IIA, IIIA, biloksnya sesuai
dengan golongannya, misal Na= +1 (IA), Mg= +2 (IIA), Al= +3
(IIIA)
d.
H dalam senyawa
mempunyai biloks +1, kecuali pada hidrida (senyawa H dengan logam)
seperti NaH, biloks H= -1
e.
O dalam senyawaan
mempunyai biloks -2, kecuali pada peroksida = -1, contoh H2O2;
superoksida = -1/2, contoh RbO2,
dan O pada OF2 = +2
f.
F dalam senyawa selalu -1, halogen lain umumnya juga -1, kecuali pada oksihalogen seperti HClO4
biloks Cl = +7, dan interhalogen seperti
IF7, biloks I = +7
|
1.
Biloks Mn
tertinggi terdapat dalam senyawa …
- MnCl2 d. Mn2(SO4)3
- K2MnO4 e. Mn(NO3)2
- KMnO4
2.
Biloks oksigen
tertinggi terdapat pada …
a.
CaO d. KO2
b.
BaO2 e. OF2
c.
O2F2
3.
Biloks H terendah
terdapat pada …
a.
H2O d. H2O2
b.
NaH e. H2
c.
HNO3
4.
Tingkat oksidasi
Cl tertinggi terdapat pada …
a.
natrium klorida
b.
natrium
hipoklorit
c.
natrium klorit
d.
natrium klorat
e.
natrium perklorat
5.
Biloks S terendah
terdapat pada …
a.
H2SO4 d. Na2S2O3
b.
Na2S4O6 e. Al2S3
c.
K2SO3
6.
Biloks krom dalam
senyawa Na2Cr2O7 adalah …
a.
-12 d. +6
b.
-6 e. +12
c.
+3
7.
Cu(SO4)3
memiliki nama senyawa …
a.
Tembaga (I)
Sulfat
b.
Tembaga (II)
Sulfat
c.
Tembaga (III)
Sulfat
d.
Perak (II) Sulfat
e.
Perak (III)
Sulfat
8.
Senyawa yang
mempunyai biloks nitrogen = +3 adalah …
(1)
Amonium klorida
(2)
Asam nitrit
(3)
Dinitrogen
Trioksida
(4)
Kalium nitrat
9.
Unsur Mn yang
mempunyai biloks sama dengan biloks Cr dalam K2Cr2O adalah …
a.
KMnO4 d. MnO2
b.
MnO e. MnSO4
c.
K2MnO4
10. Biloks klorin dalam kalium klorat adalah …
a.
-1 b. +5 c.
+1 d. +7 e. +3
11. Biloks karbon dalam senyawa C2O42-
adalah …
a.
-12 b. -6 c.
+3 d. +6 e. +12
12. Biloks Cl terbesar terdapat pada …
a.
NaCl d. Ca(ClO4)2
b.
KClO e. Cl2O3
c.
Cl2O
13. Biloks Cl dalam senyawa: NaCl, Cl2O, HClO3
berturut-turut adalah …
a.
-1, 0, +3 d. +1, -1, +3
b.
-1, +1, +5 e. +3, +5, -1
c.
+1, 0, +5
14. Rumus kimia dari besi (III) sulfat adalah …
a.
BiSO4 d. Fe3(SO4)2
b.
Bi2(SO4)3 e. Fe2(SO4)3
c.
FeSO4
15. Dalam reaksi :
I2(aq) + 6OH-(aq) → I-(aq)
+ IO3-(aq) +3H2O(l)
Biloks I berubah dari … menjadi …. dan …
a.
0 menjadi +5 dan
-1
b.
0 menjadi +4 dan
-1
c.
0 menjadi +3 dan
-1
d.
+1 menjadi -5 dan
-1
e.
-1 menjadi +5 dan
+1
16. UM UGM 2004
Pada reaksi redoks: ICl → IO2- +
Cl- + I2. Biloks I dan Cl masing-masing dalam senyawa ICl
adalah …
a.
0 dan 0 d. +1 dan +1
b.
-1 dan +1 e. -1 dan -1
c.
+1 dan -1
17. UAN 2003
Biloks Cl dari -1 sampai dengan +7. Ion atau molekul
dibawah ini yang tidak dapat mengalami reaksi disproporsionasi adalah …
a.
Cl2
dan HClO4 d. Cl2
dan KClO3
b.
HCl dan HClO2 e. Cl- dan
NaClO4
c.
Cl2
dan HClO3
18. Biloks unsur transisi dalam senyawa-senyawa: MoCl2,
MgCrO4, KV(SO4)3, NaMnO4
berturut-turut adalah …
a.
2, 3, 4, 5 d. 2, 4, 5, 6
b.
2, 6, 5, 6 e. 2, 3, 4, 6
c.
3, 4, 5, 6
19. Pada oksidasi etanol menjadi asam asetat,
CH3CH2OH + KMnO4 + H+
→ CH3COOH + …
Biloks C berubah dari … menjadi …
a.
+1 menjadi +3
b.
-1 menjadi +1
c.
-3 menjadi +1
d.
-1 menjadi +3
e.
0 menjadi +4
20. UMPTN 1990
Rayon C
Vanadium dengan tingkat oksidasi +4 terdapat pada
senyawa …
a.
NH4VO2 d. VOSO4
b.
K4V(CN)6 e. VCl3
c.
VSO4
21. Atom belerang dengan biloks yang sama terdapat ada
senyawa-senyawa …
a.
SO2,
Na2S2O3, NaHSO3
b.
H2S, H2SO3,
CuSO4
c.
Na2S2O3,
SO3, Na2S
d.
NaHSO4,
SO3, H2S2O7
e.
Na2S2O3,
H2S2O7, H2S
22. Logam yang mempunyai biloks +5 terdapat pada ion …
a.
CrO42- d. Cr2O72-
b.
Fe(CN)62- e. SbO43-
c.
MnO4-
23. Timah (IV) klorida memiliki rumus kimia …
a.
SnCl2 d. MnCl3
b.
SnCl3 e. MnCl4
c.
SnCl4
24. Biloks Ni dalam ion [Ni(CN)4I]3- adalah …
a.
-5 b. -3 c.
-2 d. +2 e. +5
25. UMPTN 1991
Rayon A dan C
Biloks Cl dalam KClO2 adalah …
a.
+7 b. -1 c. +3 d. +1 e. +5
2
|
Redoks, Oksidator dan
Reduktor
|
Dulu
yang dianggap oksidasi adalah reaksi unsur dengan oksigen atau pelepasan hidrogen dan reduksi adalah pelepasan oksigen atau pengikatan
oksigen. Dengan demikian, pengertian redoks menjadi sangat sempit. Sekarang
definisi redoks diperluas menjadi:
& Reduksi merupakan reaksi yang disertai pengikatan
eelektron, sehingga biloks menjadi turun
& Oksidasi adalah reaksi yang disertai
pelepasan eelektron, sehingga biloks naik
|
Contoh:
2Na(s)
+ Cl2(g) → 2NaCl(s)
Berdasarkan
konsep eelektron, reaksi tersebut terdiri dari dua reaksi yaitu:
Reaksi
oksidasi : 2Na → 2Na+ + 2e
Reaksi
reduksi : Cl2 + 2e → 2Cl-
Jika
dihitung biloksnya, maka:Na merupakan oksidasi, karena biloksnya naik dari 0
(pada atom Na) menjadi +1 (pada senyawa NaCl). Cl merupakan reduksi karena
biloksnya turun dari 0 (pada molekul Cl2) menjadi -1 (pada senyawa
NaCl)
& Zat yang mengalami oksidasi (teroksidasi) disebut reduktor sedangkan zat yang tereduksi
disebut oksidator.
& Reaksi oksidasi dan reduksi (redoks) berjalan
bersama-sama (serentak). Jadi, bila suatu zat teroksidasi, maka zat lainnya
akan tereduksi.
|
Contoh:
Cu
+ HNO3 → Cu(NO3)2 + NO2 + H2O
0 +5 +2 +4
Oks
Red
Cu
= Reduktor
HNO3
= Oksidator
HNO3
juga berperan sebagai pembuat suasana asam
& Reaksi disproporsionasi adalah reaksi
redoks dimana hanya satu jenis atom
mengalami reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus (yang bilangan
oksidasinya berubah)
|
Contoh:
Cl2 + KOH → KClO3
+ KCl + H2O
0
+5 -1
Oks
Red
1.
Reaksi reduksi
adalah …
- reaksi pelepasan oksigen dan pengikatan hidrogen
- reaksi pelepasan dan pengikatan oksigen
- reaksi pengikatan oksigen
- reaksi pelepasan dan pengikatan oksigen
- raksi pelepasan oksigen
2.
Jika logam besi
dibiarkan di udara, maka dapat terjadi reaksi: 4Fe + 3O2 → 2Fe2O3. Dalam hal
ini, senyawa besi merupakan …
- zat hasil reduksi
- zat yang teroksidasi
- zat hasil oksidasi
- zat yang mengalami reduksi
- zat yang tereduksi
3.
Proses
terbentuknya ikatan ion dalam senyawa natrium klorida adalah sebagai berikut:
Ø Na → Na+ + e
Ø Cl + e → Cl-
Ø Na+ + Cl- → NaCl
Reaksi
oksidasi dan reduksinya berturut-turut adalah …
- 1 dan 3 d. 2 dan 3
- 2 dan 1 e. 3 dan 1
- 1 dan 2
4.
Reaksi berikut
yang tidak tergolong reaksi redoks adalah …
- Ag + Cl2 → AgCl
- SnCl2 + I2 + HCl → SnCl4 + HI
- 2CuO + CO → Cu2O + CO2
- K2Cr2O7 + 2KOH → K2CrO4 + H2O
- NO2 + H2O → HNO3 + HNO2
5.
Reaksi perubahan
methanol, CH3OH, menjadi metanal, CH2O, tergolong raksi
redoks
SEBAB
Pada
reaksi perubahan methanol, CH3OH, menjadi metanal, CH2O,
terjadi pengikatan oksigen
6.
Hidrogen yang
berperan sebagai oksidator terdapat pada reaksi …
(1)
H2 + S
→ H2S
(2)
H2 + N2
→ NH3
(3)
H2 +
CO → H2CO
(4)
H2 +
Li → LiH
7.
Diantara reaksi berikut
yang tidak tergolong reaksi disproporsionasi adalah …
- NaOH + Cl2 → NaCl + NaClO3 + H2O
- I2O4 + OH- → IO3- + I- + H2O
- ClO3- + Cl- → Cl2 + ClO2-
- IPO4 + H+ → I2 + IO4- + H2PO4- + H2O
- NO2 + 2H2O → HNO3 + HNO2
8.
Dari reaksi
berikut yang tergolong reaksi redoks adalah …
(1)
Mg + 2HCl → MgCl2
+ H2
(2)
La2(C2O4)3
→ La2O3 + 3CO + 3CO2
(3)
5NaI + NaIO3
+ 6HCl → I2 + 3 H2O + 6NaCl
(4)
2CaH(PO4)2
→ Ca2P2O7 + H2O
9.
UM POLTEK ITB 1994
Pada
reaksi: 2NH4+ + 6NO3- + 4H+
→ 6NO2 + N2 + 6H2O. Zat pereduksi adalah …
- N2 d. NO3-
- NO2 e. NH4+
- H+
10. Peristiwa oksidasi terdapat pada perubahan …
- Br2 → 2Br- d. Ag+ → Ag
- MnO4- → Mn2+ e. 2O2- → O2
- IO3- → I-
11. UMPTN 1999
Rayon B
Pada
reaksi berikut:
Sn
+ 4HNO3 → SnO2 + 4NO2 + 2H2O. Yang
berperan sebagai reduktor adalah …
- Sn d. NO2
- HNO3 e. H2O
- SnO2
12. Reaksi ion iodida dengan ion iodat dalam larutan asam
adalah sebagai berikut :
5I-
+ IO3- + 6H+ → 3I2 + 3H2O
Dalam
reaksi ini peristiwa yang terjadi adalah …
- ion iodat menerima elektron dari ion iodida
- iod pada ion iodat berubah biloksnya dari -5 ke 0
- ion iodat bekerja sebagai pereduksi
- biloks hidrogen berubah dari 0 ke +1
- biloks iod dalam ion iodida berubah dari +5 ke 0
13. Oksidator berikut ini yang memiliki harga perubahan
biloks sama dengan 5 adalah …
- Cr2O72- menjadi Cr3+
- ClO3- menjadi Cl-
- I2 menjadi IO3-
- MnO4- menjadi Mn2+
- Al2O3 menjadi Al3+
14. Diketahui reaksi-reaksi:
2.
Cl2 +
NaOH → NaCl + H2O
3.
KOH + Br2
→ KBr + KBrO3 + H2O
4.
K2MnO4
+ H2O → MnO2 + KMnO4 + KOH
5.
K2CrO4
+ H2SO4 → K2Cr2O7 + H2O
+ K2SO4
Yang
merupakan reaksi autoredoks adalah …
- 1,2, dan 3 d. 4 saja
- 1 dan 3 e. 1,2,3, dan4
- 2 dan 4
15. Spesi klorin dibawah ini yang tidak dapat mengalami
reaksi reduksi adalah …
- Cl- d. ClO3-
- Cl2 e. ClO4-
- ClO-
16. Pada reaksi dibawah ini:
3CuS
+ 2NO3- + 8H+ → 3Cu2+ + 3S + 4H2O
+
2NO
Yang
merupakan hasil oksidasi adalah …
- Cu2+ d. NO
- S e. H2O dan NO
- H2O
17. Spesi yang digarisbawahi yang mengalami reaksi
oksidasi terdapat pada reaksi …
a.
Al + Fe2O3
→ Al2O3 + Fe
b.
MnO2 + HCl → MnCl2 + H2O + Cl2
c.
CuSO4 + KI → K2SO4 +
CuI + I2
d.
FeCl3 + H2S → FeCl2 + HCl + S
e.
S + O2→
SO2
18. Pada reaksi oksidasi-reduksi berikut:
MnO2
+ 2H2SO4 + NaI → MnSO4 + Na2SO4
+
2H2O
+ I2
Yang
berperan sebagai oksidator adalah …
a.
NaI d. I-
b.
H2SO4 e. MnO2
c. Mn4+
19. SIPENMARU
1998
Unsur
klor dalam senyawa dapat ditemukan dengan biloks dari -1 hingga +7. Dari
ion-ion ClO-, ClO4-, dan Cl-, yang
tidak dapat mengalami reaksi disproporsionasi adalah …
a.
ClO- d. ClO- dan ClO4-
b.
ClO4- e. ClO4-
dan Cl-
c.
Cl-
20. UMPTN 1992
Rayon C
Reduksi
1 mol ion BrO3- menjadi ion Br ‑ membutuhkan
elektron sebanyak …
a.
2 mol d. 5 mol
b.
3 mol e. 6 mol
c.
4 mol
21. SPMB 2005
Regional 3
Jumlah
mol eelektron yang diperlukan untuk mereduksi NO3-
menjadi NH3 adalah …
a.
1 mol d. 6 mol
b.
3 mol e. 8 mol
c.
4 mol
22. UM UGM 2004
Pada
reaksi redoks: Br2 → Br - + BrO3-.
Br2 menjadi Br - menerima x eelektron dan Br2 menjadi BrO3-
melepas y eelektron. Jika x dan y dinyatakan dengan angka, maka x
dan y adalah …
a.
1 dan 3 d. 2 dan 8
b.
1 dan 5 e. 2 dan 10
c.
2 dan 5
23. UMPTN 2000
Rayon B
Asam
klorida yang bersifat sebagai pereduksi terdapat pada reaksi …
(1)
MnO2 +
4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2
(2)
Pb3O4
+ 8HCl → 3PbCl2 + 4H2O + Cl2
(3)
K2Cr2O7
+ 14HCl → 2KCl + 2CrCl3 + 7H2
+ 3Cl2
(4)
SnCl2
+ 2HCl + 2HNO3 → SnCl4 + 2H2O +
2NO2
24. UMPTN 2000
Rayon A
Yang
bukan merupakan reaksi redoks adalah
…
a.
(NH4)2Cr2O7
→ N2 + 4H2O + Cr2O3
b.
CuCO3
+ H2SO4 →
CuSO4 + H2O + CO2
c.
H2S +
H2O + 3Cl2 → SO2 + 6HCl
d.
Mg + CuSO4
→ MgSO4 + Cu
e.
3CH3CHOHCH3+2CrO3→
3CH3COCH3
+ 2Cr(OH)3
25. Proyek
Perintis 1979
H2S
bereaksi dengan SO2 sesuai dengan persamaan reaksi berikut:
2H2S
+ SO2 → 2H2O + 3S. Pernyataan yang benar untuk reaksi ini
adalah …
(1)
bilangan oksidasi
S pada H2S adalah +2
(2)
H2S
adalah suatu reduktor
(3)
Oksigen dalam SO2
berlaku sebagai oksidator
(4)
Bilangan oksidasi
S pada SO2 adalah +4
No comments:
Post a Comment