Kimia Itu Mudah dan Menyenangkan
Br Br
CH3CH = CHCH3 + Br2 CH3CH – CHCH3
2-butena merah 2,3-dibromobutana
tak berwarna
Br Br
CH3C ≡ CCH3 + 2Br2 CH3C – CCH3
2-butuna merah Br Br
2,2,3,3-tetrabromobutana
tak berwarna
F2 maupun I2 bukanlah reagensia yang berguna dalam reaksi adisi alkena. Fluor bereaksi dengan meledak dengan senyawa organic. Iod memang mengadisi ikatan rangkap, tetapi produk 1,2-diodo tidak stabil dan melepaskan I2 untuk membentuk kembali alkena.
R2Cl – ClR2 ← R2C = CR2 + I2
Oleh karena itu reaksi adisi yang ini hanyalah umum untuk klor dan brom. Alkena yang lebih tersubstitusi akan lebih reaktif terhadap X2 daripada alkena yang berkurang tersubstitusi. Urutan kereaktifannya sama dengan urutan terhadap HX.
CH2 = CH2 RCH = CH2 R2C = CH2 R2C = CHR R2C = CR2
naiknya reaktivitas terhadap adisi X2 atau HX
(Fessenden & Fessenden : 400 – 401)Alkena atau olefin dalam Kimia Organik adalah hidrokarbon tak jenuh dengan sebuah ikatan rangkap dua antara karbon. Alkena asiklik yang paling sederhana, yang membentuk satu ikatan rangkap dan tidak berikatan dengan gugus fungsional manapun, maka akan membentuk suatu kelompok hidrokarbon dengan rumus umum CnH2n.
Alkena yang paling sederhana adalah etena, atau etilena (C2H4). Senyawa aromatic sering kali juga digambarkan seperti alkena siklik, tapi struktur dan ciri-ciri
mereka berbeda sehingga tidak dianggap sebagai alkena.
Tatanama IUPAC
Untuk mengikuti tatanama IUPAC, maka seluruh alkena memiliki nama yang diakhiri –ena. Pada dasarnya, nama alkena diambil dari nama alkana dengan menggantikan akhiran –ana dengan –ena. C2H6 adalah alkana bernama etana sehingga C2H4 diberi nama etena.
Pada alkena yang memiliki kemungkinan rangkap dibeberap tempat, digunakan penomoran dimulai dari ujung yang terdekat dengan ikatan tersebut sehingga atom karbon pada ikatan rangkap bernomor sekecil mungkin untuk membedakan isomernya. Contohnya adalah 1-heksena dan 2-heksena. Penamaan cabang sama dengan alkana.
Pada alkena yang lebih tinggi, dimana terdapat isomer yang letaknya berbeda dengan letak ikatan rangkap, maka system penomoran berikut ini dipakai :
- Penomoran rantai karbon terpanjang dilihat dari ujung yang terdekat dengan ikatan rangkap, sehingga atom karbon pada ikatan rangkap tersebut mempunyai nomor sekecil mungkin.
- Ketahui letak ikatan rangkap dengan letak karbon rangkap pertamanya.
- Penamaan rantai alkena itu mirip alkana.
- Beri nomor pada atom karbon, diketahui letak lokasi dan nama gugusnya, ketahui letak ikatan rangkap, lalu terakhir namai rantai utamanya.
6 4 2 6 4 2 6 4 2
hek – 1 – ene 4-methylhex-1-ene 4-ethyl-2-methylhex-1-ene
Berbagai contoh penamaan isomer 1-heksena. Gambar kiri : 1-heksena, gambar tengah :4-metil-1-heksena, gambar kanan : 4-etil-2-metil-1-heksena.
Notasi Cis-Trans
Dalam sebuah kasus khusus pada alkena dimana 2 atom dapat dipakai. Jika gugus sejenis terletak pada tempat yang sama dari ikatan rangkap, maka disebut
sebagai (cis-). Jika gugus sejenis terletak bersebrangan, maka disebut sebagai (trans).
H3C1 4CH3 H 4CH3
C2 = C3 C2 = C3
H H H3C1 H
Cis-but-2-ene trans-but-2-ene
Perbedaan antara cis- dan trans-. Kiri : cis-2-butena, kanan :trans-2-butena.
(http : //id.wikipedia.org/wiki/Alkena)
Sifat Fisis Alkena
Sifat fisis alkena sama seperti sifat alkana, antara lain tidak larut dalam air. Besarnya titik didih beberapa senyawa alkena diberikan pada table berikut.
Suku ke
|
n
|
Rumus molekul
|
Nama
|
Tf (oC/atm)
|
m (mol dalam gr)
|
2
|
2
|
C2H4
|
Etena |
-104
|
28
|
3
|
3
|
C3H6
|
Propena |
-48
|
42
|
4
|
4
|
C4H8
|
1-butena |
-6
|
56
|
5
|
5
|
C5H10
|
1-pentena |
30
|
70
|
6
|
6
|
C6H12
|
1-heksena |
63
|
84
|
7
|
7
|
C7H14
|
1-heptena |
93
|
98
|
8
|
8
|
C8H16
|
1-oktena |
122
|
112
|
9
|
9
|
C9H18
|
1-nonena |
146
|
126
|
10
|
10
|
C10H20
|
1-dekena |
171
|
140
|
- Dengan jumlah C yang sama, alkena lebih reaktif disbanding dengan alkana.
- Reaksi adisi, mengubah ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal dengan
- Adisi alkena dengan hydrogen
Etena etana
- Adisi alkena dengan halogen (F2, Cl2, Br2, I2)
Cl Cl
Etena 1,2-dikloro etena
- Adisi alkena dengan asam halide (HF, HCl, HBr, HI)
CH3 – CH = CH2 + H – Cl CH3 – CH – CH3
Cl
- Polimerisasi, adalah penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) menjadi molekul besar (polimer). Pada reaksi polimerisasi, molekul alkena saling menjenuhkan.
Kegunaan Alkena
- Dapat digunakan untuk obat bius (dicampur dengan O2)
- Untuk memasakkan buah-buahan
- Sintesis zat lain (gas alam, minyak bumi, etanol)