Tuesday, September 4, 2012

Electrolyte solution | CHEMICAL BOND

Posted by farid pada 17 Februari 2011
Elektrolit solution
Based on ability to conduct electricity, solution is differentiated :
  1. Electrolyte solution
  2. Nonelectrolyte solution
Electrolyte solution is solution which can conduct electricity.
Nonelectrolyte solution is solution which can not conduct electricity.
Why is electrolyte solution can conduct electricity, while nonelectrolyte solution can not conduct electricity?
In 1887, a Swedish scientist who is name Svante August Arrhenius suggested a theory which can explain the reason why an electrolyte solution can conduct electricity. According to him, electrolyte solution can conduct electricity because in the electrolyte solution there are ions that can move freely. Those ions which can conduct electric current.
Arrhenius’s  Theory states that in electrolyte solution, the dissolved chemical compounds (electrolyte substances) are dissociated into ions, even when there is no current flowing through the solution. The following are examples of reaction of  electrolyte substances entered im water.
NaCl –>  Na+ +  Cl-
HCl   –>  H+ +  Cl-
NaOH –> Na+ + OH-
H2SO4 –>  2H+ + SO42-
Meanwhile, non electrolyte substances if they are dissolved in water will not be dissociated into ions, but the are stay in the form of uncharged molecules. This case causing non electrolyte substances can not conduct electricity. The following are examples of reaction of  nonelectrolyte substances entered im water.
C12H22O11 (s) –> C12H22O11(aq)
CO(NH2)2 (s) –>  CO(NH2)2 (aq)
C2H5OH (l)  –> C2H5OH (aq)
The ability of a solution to conduct electricity can be tested by using an instrument called Electrolyte tester . An Electrolyte tester consist of electric source, two metals electrode, and indicator (ammeter or electric lamp)
Electrode is conductor bar flowing by electric current.
Pays attention to Electrolyte tester animation following:
Result of observation
NO Solution Type Bond Observation Ability of conduct electricity
1. Salt solution (NaCl) Ionic
  • The Lamp will glowing (Light flame Lamp)happened gas bubble
•     Strong Electrolyte
2. Acetate acid solution (CH3COOH) Polar Covalent •    The Lamp will glowing or do not glow (Gloomy Flame Lamp or Dead Lamp))•   happened gas bubble •   Weak  Electrolyte
3. Sugar(C12H22O11) Non Polar Covalent •    The Lamp do not glow•   Do Nnot happened gas bubble •     Non electrolyte
Electrolyte intensity is relate to the number of ions were in the solution. The strong electrolyte in water will be ionized perfectly. Meaning, the electrolyte will be dissociated entirely become the ions.
Meanwhile a weak electrolyte will be dissociated partly in water, so that the number of ions in the solution do not as much as in the strong electrolyte solution at the sam concentration.
This case cause the existence of ability difference to conduct electricity for electrolyte and no electrolyte compounds in their solution.
The animation Electrolyte tester show the difference brightness quality of glowing lamp
Electrolyte intensity is represented by a number called ionization degree (α) , which mathematically can be represented by the equation as follows :   α =    where
α = ionization degree
ni = mole of ionized substance
no = mole of dissolved substance
If α = 1 –> then the substance ionized perfectly  à strong electrolyte
If  0 < α < 1  –> then the substance ionized partly  à weak electrolyte
If α = 0 –> then the substance do not ionized  à nonelectrolyte

CHEMICAL BOND

Posted by farid pada 3 November 2009
PAPER SHEET
CHEMICAL BOND
  1. Ikatan kimia adalah  ….
  2. Tujuan atom berikatan dengan atom lain adalah …
  3. Aturan duplet adalah …..
  4. Aturan oktet adalah …..
  5. Atom logam dalam membentuk ion positif akan ……..
  6. Atom non logam dalam membentuk ion negatif akan ….
  7. Ikatan antara atom logam dengan non logam terjadi karena atom logam …… elektron dan atom non logam akan …….. elektron.
  8. Ikatan antara atom non logam dengan non logam terjadi karena kedua atom tersebut saling menggunakan ……………
    1. Tuliskan 2 cara atom-atom berikatan :
      A.
      B.
10.  Jelaskan yang dimaksud dengan Ikatan ion !
11.  Lengkapi proses terjadinya ikatan ion antara unsure-unsur berikut:

  1. 11Na dengan 9F
11Na          →    Na+ +     1 e
(2,8,1)              (2,8)
9F    +  1 e →    F-
(……)              (…..)
——————————- +
Na+ + F-→  Na+.F-
Jadi Rumus Kimianya : …………………

  1. 19K dengan 8O
19K             →    …… + ……..
(……..)          (……)
8O   +  … e →   …….
(……)              (…..)
————————————- +
………………………………
Jadi Rumus Kimianya : …………………

  1. 12Mg dengan 5N
12Mg             →    …… + ……..
(……..)             (……)
5N   +  … e  →   …….
(……)               (…..)
——————————— +
………………………………
Jadi Rumus Kimianya : …………………


IKATAN KOVALEN

12.  Jelaskan yang dimaksud dengan Ikatan Kovalen !

13.  Tuliskan konfigurasi elektron, tentukan elektron valensi serta gambarkan lambang lewis untuk elektron valensi tersebut dari atom-atom berikut:
    1. o ° B °
      5B Konfigurasi : 2 . 3  –> elektron valensi 3 lambang lewis
    2. 6C Konfigurasi :          –> elektron valensi ….  lambang lewis
    3. 7N Konfigurasi :         –>à elektron valensi ….  lambang lewis
    4. 7N Konfigurasi :           –> elektron valensi ….  lambang lewis
    5. 8O Konfigurasi :           –> elektron valensi ….  lambang lewis
    6. 9F Konfigurasi :            –> elektron valensi ….  lambang lewis
    7. 14Si Konfigurasi :          –>  elektron valensi ….  lambang lewis
    8. 15P  Konfigurasi :          –>  elektron valensi ….  lambang lewis
    9. 16S Konfigurasi :           –>  elektron valensi ….  lambang lewis
    10. 17Cl Konfigurasi :         –>  elektron valensi ….  lambang lewis

14.  Lengkapi gambar proses terbentuknya ikatan kovalen dalam molekul berikut:
A.  Dalam molekul NH3
Atom 7N : 2 . 5   –> elektron valensi  5   –>    
N –>  menangkap 3 elektron agar oktet
Atom 1H:  1 –> elektron valensi 1  –>   H. –> menangkap 1 elektron agar duplet
H
O                               o o
: N O  +  3  H o à  : N O
O                                             o o
H

B.  Dalam molekul HBr
Atom 35Br :………..  à elektron valensi ….à ……..

à menangkap 1 elektron agar oktet
Atom 1H:  1  à elektron valensi 1  à    H o
à menangkap 1 elektron agar duplet
∙∙
H∙   +  ∙ Br∙∙   à  ?
∙∙

C.  Dalam molekul CH4
Atom 6C : …………. à elektron valensi ….. à  ……

à menangkap 4 elektron agar oktet
Atom 1H:  1  à elektron valensi 1  à    H o
à menangkap 1 elektron agar duplet
C  +  4 H∙  à   ?

ISOTOP, ISOBAR, ISOTON

Posted by farid pada 5 Oktober 2009
Isotop, Isobar dan Isoton
1). Isotop
Adalah atom-atom dari unsur yang sama (mempunyai nomor atom yang sama) tetapi berbeda nomor massanya.
Contoh :
6C12 6C13 6C14

2). Isobar
Adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda) tetapi mempunyai nomor massa yang sama.
Contoh :
6C14 dengan 7N14

3). Isoton
Adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda) tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama.
Contoh :
15P31 dengan 16S32

SIFAT PERIODIK UNSUR

Posted by farid pada 15 September 2009
SIFAT  KEPERIODIKAN  UNSUR
Pengelompokkan unsur-unsur seperti pada sistem periodik modern ternyata menghasilkan beberapa sifat yang berubah secara periodik. Sifat-sifat tersebut adalah jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron dan kelektronegatifan.
1. Jari-jari atom
Pengukuran / perhitungan jari-jari atom dilakukan dengan alat spektrograf massa.
Jari-jari atom adalah jarak dari inti sampai kulit electron terluar.
Jari-jari atom dipengaruhi oleh:
  1. Jumlah kulit elektron (jumlah periode)
Semakin banyak jumlah kulit elekton à Jarak inti dengan kulit elektron terluar makin jauh –> jari-jari atom makin besar.
2. Muatan inti (jumlah proton)
Untuk atom-atom seperiode (jumlah kulit elektron sama) semakin besar muatan inti (jumlah proton) –>  gaya tarik inti terhadap elektron kulit terluar semakin kuat à jari-jari atom makin kecil.
Kecenderungan jari-jari atom dalam sistem periodik
  • Dari atas ke bawah ( unsur-unsur segolongan ) cenderung bertambah.
  • Dari kiri ke kanan ( unsur-unsur seperiode ) cenderung berkurang.
Makin ke bawah jumlah kulit makin banyak maka jarak inti terhadap kulit elektron terluar makin jauh sehingga jari-jari atom makin besar.
Unsur-unsur seperiode makin ke kanan jumlah proton bertambah sedangkan jumlah kulit elektron tetap. Hal ini mengakibatkan gaya tarik proton dalam inti terhadap kulit elektron terluar makin kuat sehingga atom makin mengecil.
Jari-jari atom > jari-jari ion positifnya
Pada ion positif terjadi pelepasan elektron berarti pengurangan jumlah kulit ( umumnya terjadi pada atom logam ).
Jari-jari atom < jari-jari ion negatifnya
Pada ion negative terjadi pengikatan elektron menyebabkan lintasan terluar makin jauh dari inti ( umumnya terjadi pada atom non logam )
2.  Energi ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepas elektron dari atom atau ion yang berbentuk gas.
A(g) –> A+ (g) +  e
Untuk atom-atom yang berelektron valensi banyak, dikenal :
  • Energi ionisasi pertama, A –> A+ +  e
  • Energi ionisasi kedua A+ –> A2+ +  e
  • Energi ionisasi ketiga, A2+–>à A3+ +  e
Harga energi ionisasi dinyatakan dengan kJ mol-1 atau kkal mol-1.
Energi ionisasi erat hubungannya dengan jari-jari dan kestabilan.
  • makin besar jari-jari atom makin kecil energi ionisasinya.
  • makin stabil suatu atom makin besar energi ionisasinya.
Kecenderungan energi ionisasi dalam sistem periodik
  • Dari atas ke bawah cenderung berkurang.
  • Dari kiri ke kanan cenderung bertambah
3.  Affinitas elektron
Affinitas elektron ialah besarnya energi yang dilepaskan atau dibutuhkan jika atom dalam bentuk gas mengikat/ menerima satu elektron membentuk ion negatif.
Y(g)  +  1e –> Y (g)
Affinitas elektron merupakan kebalikan dari energi ionisasi. Atom-atom logam cenderung melepas elektron bukan menerima elektron, hal ini menyebabkan sifat afinitas kurang nampak.
Unsur-unsur halogen paling mudah menerima elektron karena afinitas elektronnya besar. Unsur-unsur gas mulia memiliki afinitas paling kecil sehingga sulit menerima elektron.
Secara umum :
  • Dalam satu golongan dari atas ke bawah, affinitas elektron semakin berkurang.
  • Dalam satu periode dari kiri ke kanan, affinitas elektron semakin bertambah.
4.  Keelektronegatifan
Keelektronegatifan : Kemampuan relatif suatu atom untuk menarik elektron atom lain kedalam ikatannya.
Unsur F merupakan unsur yang paling mudah menarik elektron dalam ikatan dan diberi harga keelektronegatifan 4 ( merupakan standar ).
Unsur Fr memiliki harga keelektronegatifan paling kecil yaitu 0,7.
Atom logam cenderung melepas electron à keelektronegatifan kecil
Atom non logam cenderung menangkap electron à keelektronegatifan besar.
Kecenderungan keelektronegatifan dalam sistem periodik
  • Dari atas ke bawah ( segolongan ) cenderung berkurang.
  • Dari kiri ke kanan ( seperiode ) cenderung bertambah.
5.  Sifat Logam
Ditinjau dari konfigurasi elektron, unsur-unsur logam cenderung melepas elektron ( memiliki energi ionisasi kecil ), sedangkan unsur-unsur bukan logam cenderung menangkap elektron ( memiliki keelektronegatifan besar ). Dengan demikian dalam sistem periodik sifat-sifat logam :
  • Dari atas ke bawah ( segolongan ) cenderung berkurang.
  • Dari kiri ke kanan ( seperiode ) cenderung berkurang
6.  Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi.
Unsur-unsur logam pada sistem periodik makin ke bawah makin reaktif ( makin mudah bereaksi ), sebab makin mudah melepas elektron. Misalnya kalium lebih reaktif dibanding natrium.
Unsur-unsur non logam pada sistem periodik makin ke bawah makin kurang reaktif ( makin sukar bereaksi ), karena makin sukar menangkap elektron. Misalnya fluorin lebih reaktif dibandingkan klorin.

No comments:

Post a Comment

Web hosting

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls