Gugus fungsional asam karboksilat
Asam Karboksilat dan Ester
Asam karboksilat mengandung gugus karbonil dan gugus hidroksil. Walaupun gugus karboksilat merupakan gabungan gugus karbonil dan gugus hidroksil, tetapi sifat-sifat gugus tersebut tidak muncul dalam asam karboksilat karena menjadi satu kesatuan dengan ciri tersendiri. Ester adalah turunan dari asam karboksilat dengan mengganti gugus hidroksil oleh gugus alkoksi dari alkohol.
Asam karboksilat mengandung gugus karbonil dan gugus hidroksil. Walaupun gugus karboksilat merupakan gabungan gugus karbonil dan gugus hidroksil, tetapi sifat-sifat gugus tersebut tidak muncul dalam asam karboksilat karena menjadi satu kesatuan dengan ciri tersendiri. Ester adalah turunan dari asam karboksilat dengan mengganti gugus hidroksil oleh gugus alkoksi dari alkohol.
1. Gugus fungsional Asam Karboksilat (R–CO–OH)
Asam karboksilat memiliki gugus fungsional karboksil (–COOH) dengan rumus umum:
Asam karboksilat memiliki gugus fungsional karboksil (–COOH) dengan rumus umum:
Beberapa contoh asam karboksilat adalah sebagai berikut.
a. Tata Nama Asam Karboksilat
Asam asetat merupakan senyawa pertama yang ditemukan dari golongan asam karboksilat. Oleh sebab itu, penataan nama asam karboksilat umumnya diambil dari bahasa Latin berdasarkan nama sumbernya di alam. Asam format (formica, artinya semut) diperoleh melalui distilasi semut, asam asetat (acetum, artinya cuka) dari hasil distilasi cuka, asam butirat (butyrum, kelapa) ditemukan dalam santan kelapa, dan asam kaproat (caper, domba) diperoleh dari lemak domba. Menurut sistem IUPAC, penataan nama asam karboksilat diturunkan dari nama alkana, di mana akhiran -a diganti -oat dan ditambah kata asam sehingga asam karboksilat digolongkan sebagai alkanoat. Beberapa nama asam karboksilat ditunjukkan pada Tabel 6.11.
Tabel 6.11 Penataan Nama Asam Karboksilat Menurut Trivial dan IUPAC
Asam asetat merupakan senyawa pertama yang ditemukan dari golongan asam karboksilat. Oleh sebab itu, penataan nama asam karboksilat umumnya diambil dari bahasa Latin berdasarkan nama sumbernya di alam. Asam format (formica, artinya semut) diperoleh melalui distilasi semut, asam asetat (acetum, artinya cuka) dari hasil distilasi cuka, asam butirat (butyrum, kelapa) ditemukan dalam santan kelapa, dan asam kaproat (caper, domba) diperoleh dari lemak domba. Menurut sistem IUPAC, penataan nama asam karboksilat diturunkan dari nama alkana, di mana akhiran -a diganti -oat dan ditambah kata asam sehingga asam karboksilat digolongkan sebagai alkanoat. Beberapa nama asam karboksilat ditunjukkan pada Tabel 6.11.
Tabel 6.11 Penataan Nama Asam Karboksilat Menurut Trivial dan IUPAC
Rumus | Nama Trivial | Nama IUPAC |
H–COOH | Asam format | Asam metanoat |
CH3–COOH | Asat asetat | Asam etanoat |
CH3–CH2–COOH | Asam propionat | Asam propanoat |
CH3–(CH2)2–COOH | Asam butirat | Asam butanoat |
CH3–(CH2)3–COOH | Asam valerat | Asam pentanoat |
CH3–(CH2)4–COOH | Asam kaproat | Asam heksanoat |
CH3–(CH2)5–COOH | Asam enantat | Asam heptanoat |
CH3–(CH2)6–COOH | Asam kaprilat | Asam oktanoat |
CH3–(CH2)7–COOH | Asam pelargonat | Asam nonanoat |
CH3–(CH2)8–COOH | Asam kaprat | Asam dekanoat |
Pemberian nomor atom karbon pada asam
karboksilat menurut sistem IUPAC dimulai dari atom karbon gugus karbonil
dengan angka 1,2,3, dan seterusnya. Adapun trivial menggunakan huruf
unani, seperti α, β, γ dan dimulai dari atom karbon nomor 2 dari sistem
IUPAC. Contoh penataan nama asam karboksilat:
Untuk gugus karboksil yang terikat
langsung pada gugus siklik, penataan nama dimulai dari nama senyawa
siklik diakhiri dengan nama karboksilat, seperti ditunjukkan berikut
ini.
Contoh Penamaan Asam Karboksilat Tuliskan nama untuk asam karboksilat berikut.
Rantai induk mengandung enam atom karbon
atau suatu heksanoat. Pada atom nomor 2 terikat gugus metil, dan pada
atom nomor 4 terikat gugus etil. Jadi, nama asam karboksilat tersebut
adalah
IUPAC : asam 4–etil–2–metilheksanoat
Trivial : asam γ–etil–α–metil–kaproat
Trivial : asam γ–etil–α–metil–kaproat
Suatu asam karboksilat dapat memiliki dua gugus fungsi CO2H,
dikenal sebagai dikarboksilat. Beberapa asam dikarboksilat ditunjukkan
pada Tabel 6.12. Senyawa-senyawa tersebut diisolasi dari bahan alam.
Asam tartrat misalnya, adalah hasil samping fermentasi anggur; asam
suksinat, asam fumarat, asam malat, dan oksalo asetat adalah zat antara
dalam metabolisme karbohidrat di dalam sistem sel.
Tabel 6.12 Penataan Nama Asam Dikarboksilat (Trivial dan IUPAC)
Tabel 6.12 Penataan Nama Asam Dikarboksilat (Trivial dan IUPAC)
Rumus Struktur | Nama Trivial | Nama IUPAC |
HOOC – COOH | Asam oksalat | Asam etanadioat |
HOOC – CH2– COOH | Asam malonat | Asam propanadioat |
HOOC –(CH2)2–COOH | Asam suksinat | Asam butanadioat |
cis – HOOC – CH=CH – COOH | Asam maleat | Asam cis–butenadioat |
trans – HOOC – CH=CH – COOH | Asam fumarat | Asam trans–butenadioat |
HOOC – (CH2)4– COOH | Asam adipat | Asam heksanadioat |
Beberapa asam trikarboksilat juga
dikenal dan berperan penting dalam metabolisme karbohidrat. Contoh
senyawa kelompok ini adalah asam sitrat. Rumus strukturnya seperti
berikut.
b. Sifat dan Kegunaan Asam Karboksilat
Dua asam karboksilat paling sederhana adalah asam metanoat dan asam etanoat, masing-masing memiliki titik didih 101°C dan 118°C. Tingginya titik didih ini disebabkan oleh adanya tarik menarik antarmolekul asam membentuk suatu dimer.
Dua asam karboksilat paling sederhana adalah asam metanoat dan asam etanoat, masing-masing memiliki titik didih 101°C dan 118°C. Tingginya titik didih ini disebabkan oleh adanya tarik menarik antarmolekul asam membentuk suatu dimer.
Ditinjau dari gugus fungsionalnya, asam
karboksilat umumnya bersifat polar, tetapi kepolaran berkurang dengan
bertambahnya rantai karbon. Makin panjang rantai atom karbon, makin
berkurang kepolarannya, akibatnya kelarutan di dalam air juga berkurang.
Sebagaimana alkohol, empat deret pertama asam karboksilat (format,
etanoat, propanoat, dan butanoat) dapat larut baik di dalam air. Asam
pentanoat dan heksanoat sedikit larut, sedangkan asam karboksilat yang
rantai karbonnya lebih panjang tidak larut. Asam karboksilat juga dapat
larut di dalam pelarut yang kurang polar, seperti eter, alkohol, dan
benzena. Kelarutan di dalam pelarut kurang polar ini makin tinggi dengan
bertambahnya rantai karbon. Oleh karena itu, lemak dapat larut di dalam
benzena dan eter (lemak adalah ester dari asam karboksilat).
Gambar 6.19 Kegunaan asam karboksilat
Akibat kepolaran dan struktur dimer dari
molekul asam karboksilat menimbulkan titik didih dan titik beku lebih
tinggi dibandingkan alkohol dengan massa molekul yang relatif sama.
Titik beku dan titik didih dari asam karboksilat ditunjukkan pada Tabel
6.13.
Tabel 6.13 Titik Beku dan Titik Didih Asam Karboksilat
Tabel 6.13 Titik Beku dan Titik Didih Asam Karboksilat
Senyawa | Titik Beku (°C) | Titik Didih (°C) |
Format | 8 | 100,5 |
Asetat | 16,6 | 118 |
Propionat | –22 | 141 |
Butirat | –6 | 164 |
Valerat | –34 | 187 |
Kaproat | –3 | 205 |
Laurat | 44 | 225 |
Miristat | 54 | 251 |
Palmitat | 63 | 269 |
Stearat | 70 | 287 |
Senyawa utama asam karboksilat yang
dibuat secara besar-besaran adalah asam metanoat, asam etanoat, dan asam
propanoat (Gambar 6.19). Asam metanoat berwujud cair dan berbau tajam.
Asam ini dapat mengakibatkan kulit melepuh, kayu menjadi lapuk, dan besi
mudah berkarat. Asam metanoat digunakan untuk peracikan obat (aspirin),
menggumpalkan getah karet (lateks), dan membasmi hama. Asam metanoat
atau asam asetat berbau menyengat. Dengan bertambahnya panjang rantai,
bau asam karboksilat menjadi lebih tidak disukai. Contohnya, asam
butirat ditemukan dalam keringat manusia yang berbau tidak sedap.
Asam asetat (cuka) berwujud cair dan
berbau menyengat. Wujud asam asetat murni menyerupai es, disebut sebagai
asam asetat glasial. Asam asetat digunakan untuk selulosa, bumbu dapur,
penahan warna agar tidak mudah luntur, pembuatan cat, dan pelarut. Asam
benzoat (asam karboksilat aromatik) digunakan sebagai bahan pengawet
pada makanan, seperti kecap, saos tomat, dan minuman dari buah-buahan.
c. Pembuatan Asam Karboksilat
Asam karboksilat dapat dibuat dengan cara oksidasi alkohol atau hidrolisis senyawa nitril.
1) Oksidasi Alkohol Primer
Asam karboksilat biasanya diperoleh melalui oksidasi alkohol primer dengan suatu oksidator yang kuat, seperti natrium dikromat dalam asam sulfat pekat. Persamaan kimianya:
Asam karboksilat dapat dibuat dengan cara oksidasi alkohol atau hidrolisis senyawa nitril.
1) Oksidasi Alkohol Primer
Asam karboksilat biasanya diperoleh melalui oksidasi alkohol primer dengan suatu oksidator yang kuat, seperti natrium dikromat dalam asam sulfat pekat. Persamaan kimianya:
3R–CH2OH + 2Cr2O72– + 16H+ → 3R–COOH + 4Cr3+ + 11H2O
2) Hidrolisis Nitril (Sianida Organik)
Apabila alkil sianida (nitril) dididihkan dengan katalis asam atau basa akan terbentuk asam karboksilat. Pada reaksi ini terbentuk amonia. Persamaan kimianya:
Apabila alkil sianida (nitril) dididihkan dengan katalis asam atau basa akan terbentuk asam karboksilat. Pada reaksi ini terbentuk amonia. Persamaan kimianya:
R–CN + 2H2O + HCl → R–COOH + NH3 + HCl
Gambar 6.20 Percobaan pembuatan cuka di Laboratorium
Contoh Kelarutan Asam Karboksilat di Dalam Air
Di antara isomer karboksilat berikut, mana yang memiliki kelarutan paling tinggi di dalam pelarut air dan di dalam benzena?
a. asam pentanoat
b. asam 2–metilbutanoat
c. asam 3–metilbutanoat
d. asam 2,2–dimetil propanoat
Di antara isomer karboksilat berikut, mana yang memiliki kelarutan paling tinggi di dalam pelarut air dan di dalam benzena?
a. asam pentanoat
b. asam 2–metilbutanoat
c. asam 3–metilbutanoat
d. asam 2,2–dimetil propanoat
Jawab
Makin banyak cabang pada rantai induk (asam 2,2–dimetil propanoat) makin kurang kepolaran. Oleh karena itu, kelarutannya di dalam air paling kecil, tetapi kelarutan di dalam benzena paling besar. Jadi, kelarutan paling tinggi di dalam air adalah asam pentanoat.
Makin banyak cabang pada rantai induk (asam 2,2–dimetil propanoat) makin kurang kepolaran. Oleh karena itu, kelarutannya di dalam air paling kecil, tetapi kelarutan di dalam benzena paling besar. Jadi, kelarutan paling tinggi di dalam air adalah asam pentanoat.
No comments:
Post a Comment